1102504002.doc by
Eris Yunianto
Mhs.TP-PPS UNNES 2006
b. Processes proses berkaitan langsung dengan aktivitas bimbingan teknis
yang mencakup struktur dan isi kurikulum, metode dan strategi serta jadwal kegiatan.
c. Product keluaran kegiatan bimbingan teknis berupa Karya ilmiah
pengembangan profesi yang dihasilkan peserta kegiatan. d.
Outcomes hasil kegiatan bimbingan teknis ditandai dengan : 1
Perubahan kecakapan yang dirasakan peserta kegiatan dalam penelitian tindakan kelas dan teknis pelaporan.
2 semangat dan motivasi untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
pasca mengikuti kegiatan bimbingan.
G. Kerangka Berpikir
Salah satu indikator guru professional adalah melekatnya kesadaran untuk meluangkan waktu dan mencurahkan pikiran yang sebesar-besarnya kepada
perkembangan belajar peserta didik. Artinya, guru harus memiliki komitmen yang tinggi untuk mengekplorasi potensi diri guna memformulasikan inovasi layanan
pembelajaran yang memberi kemudahan kepada peserta didik sesuai usia perkembangannya. Jika hal tersebut dilaksanakan secara kontinu dan
terdokumentasi dengan baik, maka tuntutan angka kredit unsur pengembangan profesi bukanlah hambatan bagi guru untuk memenuhinya.
Faktual kesulitan para guru memenuhi tuntutan angka kredit unsur pengembangan profesi menjadi rujukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah menyelenggarakan bimbingan teknis penulisan karya ilmiah bagi guru Pegawai Negeri Sipil pada Sekolah Menengah yang difokuskan pada Penelitian
Tindakan Kelas.
1102504002.doc by
Eris Yunianto
Mhs.TP-PPS UNNES 2006
Melalui kegiatan ini, para guru di bimbing untuk memformulasikan data- data dokumen penelitian tindakan kelas menjadi sebuah karya ilmiah dalam bentuk
laporan hasil penelitian, makalah maupun artikel. Keberhasilan guru menyusun sebuah karya ilmiah pengembangan profesi
diharapkan berdampak ganda, pertama bagi guru itu sendiri dan kedua bagi peserta didik. Dampak bagi guru jelas yaitu memperoleh angka kredit dan dapat naik
pangkat sedangkan bagi peserta didik kualitas layanan belajar yang diperoleh semakin variatif.
Dengan demikian dipahami bahwa profesionalisasi guru dalam bentuk bimbingan teknis penulisan karya ilmiah pengembangan profesi idealnya harus
mampu menjembatani kesulitan para guru dalam menyusun karya ilmiah. Namun demikian fakta yang diperoleh menunjukkan bahwa kegiatan bimbingan teknis
penulisan karya ilmiah pengembangan profesi guru belum mampu menjadi jembatan dalam penulisan karya ilmiah, sebab baru mencapai 20 dari jumlah sasaran yang
berhasil menjadi penulis. Beberapa hal yang diyakini menjadi pemicu rendahnya capaian kegiatan
bimbingan teknis penulisan karya ilmiah adalah 1 guru tidak dipersiapkan untuk terampil dan cakap dalam menyusunmenulis karya ilmiah pengembangan profesi
guru, 2 Komitmen dan kompetensi guru dalam penelitian tindakan kelas relative rendah, 3 komunikasi antar sejawat untuk membahas penelitian tindakan kelas
relative kurang intensif bahkan dapat dikatakan tidak pernah terjadi, 4 kesibukan sebagai konsekuensi jabatan memakan waktu yang relatif banyak sehingga
keluangan waktu untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas terabaikan.
1102504002.doc by
Eris Yunianto
Mhs.TP-PPS UNNES 2006
Sebagai suatu program kegiatan yang terencana dengan baik maka evaluasi terhadap semua aspek harus dilakukan mulai dari perencanaan, organisasi sampai
dengan pelaksanaan. Atas dasar pemikiran tersebut pelaksanaan evaluasi kegiatan bimbingan teknis penulisan karya ilmiah pengembangan profesi guru Sekolah
Menengah dilandasi kerangka berpikir sebagai berikut :
Gambar 4 : Kerangka berpikir penelitian evaluatif pelaksanaan bimbingan teknis penulisan karya ilmiah pengembangan profesi guru Sekolah Menengah Provinsi
Jawa Tengah tahun 2004 dan 2005.
PERENCA NAAN
EVALU ASI
PELAKSA NAAN
ORGAN ISASI
INPUT
PROSES OUTPUT
OUTCOME
PENGEM BANGAN
52
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Fenomena rendahnya produktifitas para peserta participant kegiatan bimbingan teknis penulisan karya ilmiah pengembangan profesi guru Sekolah
Menengah Provinsi Jawa Tengah dalam menyelesaikan karya ilmiah pengembangan profesi berbasis penelitian tindakan kelas merupakan suatu fenomena yang perlu
diungkap secara komprehensif dan mendalam baik pada aspek masukan inputs, proses processes, keluaran Products dan hasil outcomes.
Dengan demikian, penelitian ini pada prinsipnya dilaksanakan dalam rangka 1 menemukan permasalahan yang dihadapi Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan Bimbingan Teknis Penulisan Karya Ilmiah Pengembangan Profesi Guru Sekolah Menengah, 2 bersifat induktif
development dalam arti berusaha menemukan permasalahan berdasarkan data dan terbuka bagi penelitian lebih lanjut, 3 dilakukan dalam situasi yang wajar dan
menguatamakan data yang bersifat kualitatif. Oleh karena itu peneliti berkeyakinan bahwa pendekatan yang relevan adalah pendekatan kualitatif.
Pertimbangan penggunaan pendekatan kualitatif ini dilandasi kesamaan karakteristik kualitatif dengan tujuan penelitian yang hendak dilaksanakan.
Karakteristik metode penelitian kualitatif diantaranya : 1 metode penelitian
kualitatif bersifat ingin mengungkap dan memahami sesuatu dibalik fenomena yang
sedikit maupun belum diketahui sama sekali. 2 metode kualitatif dapat memberi
rincian yang kompleks tentang fenomena yang sulit untuk diungkap oleh metode
penelitian kuantitatif. Anselm Strauss dan Juliet Corbin, 2003:5, 3