Latihan jump service dengan menggunakan awalan Latihan jump service tanpa awalan

28 dalam kejuaraan-kejuaraan yang diselenggarakan di daerah ataupun nasional pada cabang olah raga bolavoli di kota Kudus. Untuk membantu tercapainya pelaksanaan program latihan di klub bolavoli DIA, Edi Birthon, SH.M.Hum selaku ketua menunjuk Wahyu Widiyanto, S.Pd sebagai pelatih. Latihan rutin dilaksanakan tiga hari dalam satu minggu di GOR bolavoli DIA Desa Peganjaran Kecamatan Bae Kabupaten Kudus. Fasilitas yang diberikan di klub bolavoli ini sangat mendukung pelaksanaan latihan. Saat ini terdapat 50 atlet yang latihan di klub bolavoli DIA. Dari 50 orang tersebut dikelompokkan menjadi beberapa golongan, diantaranya ; 30 orang atlet putra, 12 atlet putri, 4 orang atlet pemula putra dan 4 orang atlet pemula putri.

2.1.7 Analisis latihan jump service dengan menggunakan awalan dan

tanpa awalan Agar memperoleh suatu pengetahuan baru dan dapat dimanfaatkan secara maksimal, setiap kegiatan perlu dilakukan analisis. Begitu juga dalam bidang olahraga, analisis sangat dibutuhkan demi kemajuan suatu cabang olahraga. Dengan melakukan analisis kita dapat memilih gerakan yang lebih menguntungkan apabila digunakan. Dengan analisis yang tepat diharapkan juga dapat menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan latihan.

2.1.7.1. Latihan jump service dengan menggunakan awalan

2.1.7.1.1. Sikap permulaan Berdiri di daerah servis dekat garis belakang menghadap ke net, kedua tangan memegang bola. Konsentrasi sebelum melaksanakan servis dan jangan tergesa-gesa dalam pelaksanaannya. 29 2.1.7.1.2. Gerak pelaksanaan Lambungkan bola setinggi lebih kurang 3 meter agak didepan badan, kemudian badan merendah dengan menekuk lutut untuk melakukan awalan melompat setinggi mungkin kemudian bola dipukul setinggi mungkin seperti gerakan smash. Lecutkan pergelangan tangan secepat-cepatnya sehingga menghasilkan pukulan top-spin yang tinggi agar bola secepat mungkin turun kedaerah lapangan lawan. 2.1.7.1.3. Gerak lanjutan Setelah melakukan pukulan dengan meraih bola setingi-tingginya pada saat posisi badan melayang diudara, kemudian langsung mendarat di dalam lapangan dan segera mengambil posisi siap untuk menerima pengembalian atau serangan dari pihak lawan. Kaki tumpuan pada saat menolak maupun mendarat sebaiknya menggunakan kedua kaki secara bersamaan, karena hal ini akan memperkecil kemungkinan terjadinya cidera. Kesalahan-kesalahan sekecil apapun sebaiknya dihindari agar servis dapat dilakukan dengan maksimal M Yunus, 1992:71 Setelah dianalisis ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam melakukan latihan jump service dengan awalan. 1 Kelebihan a. Bola yang dihasilkan bisa sangat keras dan menukik tajam seperti melakukan smash, sehingga lawan akan kesulitan dalam mengantisipasi jatuhnya bola. b. Lambungan bola yang tidak sesuai, dapat diantisipasi oleh pelaku servis karena ada jarak pelaku servis dengan garis akhir. 30 c. Pada saat melakukan pukulan, bisa mendarat jauh didepan garis akhir asalkan pada saat tolakan tidak menginjak garis. 2 Kelemahan a. Untuk melakukan servis ini memerlukan tenaga yang lebih besar b. Karena gerakannya sangat komplek, maka tidak mudah untuk melakukannya.

2.1.7.2. Latihan jump service tanpa awalan

Analisis penulis mengenai jump service tanpa awalan dengan melihat fakta-fakta dan kenyataan yang ada di lapangan dapat di simpulkan sebagai berikut : 2.1.7.2.1. Sikap permulaan Berdiri di daerah servis dekat garis belakang menghadap ke net, kedua tangan memegang bola. Konsentrasi sebelum melaksanakan servis dan jangan tergesa-gesa dalam pelaksanaannya. 2.1.7.2.2. Gerak pelaksanaan Berdiri di daerah servis dekat garis belakang menghadap ke net, kedua tangan memegang bola. Konsentrasi sebelum melaksanakan servis dan jangan tergesa-gesa dalam pelaksanaannya. 2.1.7.2.3. Gerak pelaksanaan Lambungkan bola setinggi lebih kurang 3 meter agak didepan badan, kemudian badan merendah dengan menekuk lutut untuk melompat tegak lurus tanpa awalan setinggi mungkin, kemudian bola dipukul setinggi mungkin seperti gerakan smash. Lecutkan pergelangan tangan secepat-cepatnya sehingga menghasilkan pukulan top spin yang tinggi agar bola secepat mungkin turun kedaerah lapangan lawan. 31 2.1.7.2.4. Gerak lanjutan Setelah melakukan pukulan dengan meraih bola setingi-tingginya pada saat melayang diudara kemudian langsung mendarat di dalam lapangan dan segera mengambil posisi siap untuk menerima pengembalian atau serangan dari pihak lawan. Kaki tumpuan pada saat menolak maupun mendarat sebaiknya menggunakan kedua kaki, hal ini akan memperkecil kemungkinan terjadinya cidera. Setelah dianalisis ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam melakukan latihan jump service tanpa awalan. 1 Kelebihan a. Dalam melakukan jump service tanpa awalan pelaku servis tidak begitu banyak mengeluarkan tenaga. Dengan kata lain atlet tidak cepat kelelahan. b. Apabila daerah servis tidak memadai, jump service tanpa awalan masih dapat digunakan. c. Melakukan jump service tanpa awalan sangat mudah dilakukan dibandingkan jump service dengan awalan. 2 Kelemahan a. Pukulan servis yang dihasilkan jump service tanpa awalan tidak begitu keras, sehingga lawan dapat menerima dengan mudah dan dapat melakukan serangn balasan. b. Apabila pada saat melambungkan bola terlalu jauh kedepan, bola akan sulit untuk diantisipasi oleh pelaku servis karena posisi pelaku servis yang terlalu dekat dengan garis akhir lapangan. 32 c. Bola yang dihasilkan jump service tanpa awalan biasanya lurus kedepan sehingga mudah diantisipasi oleh lawan. 2.2. Hipotesis Menurut Sutrisno Hadi 2000 : 257 hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kebenarannya. Sesuai dengan permasalahan yang ada dan berdasarkan kajian teoritis yang berhubungan dengan permasalahan dan didukung dengan kerangka hasil penelitian yang terkait, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian adalah : 2.2.1 Ada perbedaan pengaruh latihan jump service dengan menggunakan awalan tanpa awalan terhadap kemampuan jump service dalam permainan bolavoli pada klub putra DIA Kabupaten Kudus tahun 2007. 2.2.2 Latihan jump service dengan menggunakan awalan lebih baik dibanding latihan jump service tanpa awalan terhadap kemampuan jump service dalam permainan bolavoli pada klub putra DIA Kabupaten Kudus tahun 2007. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN SMASH SEMI MENGGUNAKAN AWALAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP HASIL SMASH SEMI DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER SMA RONGGOLAWE SEMARANG TAHUN 2008

0 18 68

PENGARUH LATIHAN BARRIER HOPS DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP HASIL VERTICAL JUMP PADA ATLET BOLAVOLI PUTRI KLUB CITRA SERASI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

0 17 92

PENGARUH LATIHAN FLOATING SERVICE POSISI SATU KAKI DI DEPAN DAN POSISI KAKI SEJAJAR TERHADAP KEMAMPUAN FLOATING SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA KLUB PUTRA JAPOT KABUPATEN

0 7 88

Pengaruh Metode Latihan Quick Smash Dengan Awalan Dan Tanpa Awalan Terhadap Hasil Quick Smash Dalam Permainan Bolavoli Pada Atlet Putra Klub PORVIT Kabupaten Kudus Tahun 2010

0 11 110

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INOVATIF DAN KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN JUMPING SERVICE DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA KLUB BOLAVOLI PUTRA POPSI KABUPATEN SRAGEN

2 27 64

PENGARUH LATIHAN FLOATING SERVICE POSISI SATU KAKI DI DEPAN DAN POSISI KAKI SEJAJAR TERHADAP KEMAMPUAN FLOATING SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA KLUB PUTRA JAPOT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2011.

0 0 1

FAKTOR ANTROPOMETRI DAN KONDISI FISIK DOMINAN PENENTU KEMAMPUAN JUMP SERVICE BOLAVOLI (Analisis Faktor Penentu Kemampuan Jump Service Bolavoli Putra PBVSI Kabupaten Magetan).

0 0 15

PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMPNEE TUCK JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP POWER TUNGKAI PADA ATLET BOLAVOLI KLUB PUTRA MUSTIKA BLORA

1 18 56

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

1 3 8

Perbedaan Pengaruh Latihan Box Jump dan Step-Up Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Pada Pemain Putra Klub Bolavoli Sosaka Karanganyar Tahun 2017 - UNS Institutional Repository

0 1 17