Analisis Location Quotient LQ
60
nb nb nb nb nb
Industri Pengolahan 1,08
b 1,07
b 1,06
b 1,03
b 1,06
b Listrik,GasAir Minum
0,41 nb
0,41 nb
0,39 nb
0,37 nb
0,39 nb
BangunanKonstruksi 0,73
nb 0,70
nb 0,67
nb 0,63
nb 0,68
nb Perdag. HotelRest.
1,45 b
1,44 b
1,42 b
1,40 b
1,43 b
AngkutanKomunikasi 1,54
b 1,55
b 1,55
b 1,71
b 1,59
b BankLemb.Keu Lain
0,38 nb
0,44 nb
0,91 nb
1,05 b
0,69 nb
Jasa-jasa 0,35
nb 0,55
nb 0,52
nb 0,54
nb 0,49
nb Sumber BPS, Kota Tangerang Tahun 2001-2004 diolah
Keterangan : b
: Sektor Basis nb : Sektor Non Basis
Berdasarkan tabel diatas, Kota Tangerang memiliki 3 sektor basis, sektor tersebut yaitu sektor angkutan dan komunikasi
dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1,59. Sektor angkutan dan komunikasi merupakan sektor yang memiliki kekuatan ekonomi
yang cukup baik di Kota Tangerang karena tersedianya Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang membuat Kota Tangerang
memiliki aksebilitas yang baik dan semakin terbuka dengan kota- kota di seluruh Indonesia bahkan mancanegara, serta adanya ruas
jalan tol Jakarta – Tangerang - Merak yang sekaligus dapat menunjang berbagai kegiatan perekonomian kota.
Sektor basis terbesar kedua dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1,43 adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Pengembangan
sektor perdagangan, hotel dan restoran di Kota Tangerang tumbuh seiring dengan pesatnya kegiatan industri dan pemukiman yang
61
telah ada. Sektor ini tumbuh seiring dengan aktivitas manusia yang menuntut tersedianya kebutuhan primer dan sekunder, hal ini dapat
terlihat dengan menjamurnya mall-mall besar serta pusat-pusat perdagangan lainnya di Kota Tangerang.
Sektor yang juga merupakan sektor basis adalah sektor industri pengolahan dengan nilai rata-rata LQ sebesar 1,06.
Fenomena pengembangan industri dapat dilihat di sepanjang Jalan Daan
Mogot di Kecamatan Batuceper, sepanjang aliran Sungai Cisadane dan belahan kota di Kecamatan Tangerang, kawasan industri di
Kecamatan Jatiuwung, dan sebagian kecil wilayah Kecamatan Cipondoh. Pertumbuhan industri di daerah-daerah tersebut sangat
pesat hingga saat ini menjadi kekuatan ekonomi bagi Kota Tangerang. Beragam jenis produk dihasilkan oleh kegiatan industri
yang ada. Produk-produk tersebut adalah perabot rumah tangga, sepatu, pakaian jadi, kayu olahan, dan peralatan elektronika.
Dari ketiga hal tersebut menunjukkan bahwa ketiga sektor basis
tersebut merupakan sektor yang memiliki kekuatan ekonomi yang cukup baik dan sangat berpengaruh terhadap peningkatan
pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang serta sektor ini sudah mampu memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri bahkan sudah
berpotensi untuk di ekspor. Sektor yang merupakan sektor bukan basis selama periode
tahun 2001-2004 terdapat 6 sektor yaitu sektor bank dan lembaga
62
keuangan lainnya dengan LQ rata-rata sebesar 0,69; sektor bangunan dan konstruksi dengan rata-rata LQ sebesar 0,68; sektor
jasa dengan LQ rata-rata sebesar 0,49; sektor listrik, gas dan air minum dengan LQ rata-rata sebesar 0,39; sektor pertanian dengan
LQ rata-rata sebesar 0,03 dan sektor pertambangan dan penggalian dengan LQ rata-rata sebesar 0.
Walaupun sektor basis merupakan sektor yang paling potensial untuk dikembangkan dan untuk memacu pertumbuhan ekonomi
Kota Tangerang, sektor non basis harus dikembangkan untuk menjadi sektor basis baru ditunjang dengan adanya sektor basis
yang telah ada.