Analisis tahap awal Analisis Data Tahap Akhir

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Analisis tahap awal

Analisis data tahap awal yang dikenai pada seluruh populasi adalah uji normalitas. Hal ini dilakukan agar sampel yang diambil secara acak berangkat dari titik awal yang sama sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan bagi seluruh populasi. 3.8.1.1.Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan uji selanjutnya apakah memakai statistik parametrik atau non parametrik. Pasangan hipotesis yang diuji: Ho: data tidak berdistribusi normal Ha: data berdistribusi normal Kenormalan data dihitung dengan menggunakan uji Chi Kuadrat X 2 dengan rumus: i i i k i E E O X 2 1 2 − ∑ = = Dengan menggunakan uji dua pihak, maka H diterima jika X 2 X 2 0,95k-3 Keterangan: X 2 = nilai Chi Kuadrat O i = frekuensi hasil pengamatan K = banyaknya kelas perhitungan E i = ferkuensi yang diharapkan Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Ho diterima jika X 2 hitung X 2 1- αk-3 dengan taraf signifikan 5 dan derajat kebebasan k-3, yang berarti bahwa data tidak berbeda normal atau berdistribusi normal, sehingga uji selanjutnya menggunakan statistik parametrik. 2. Ha diterima jika X 2 hitung ≥ X 2 1- αk-3 dengan taraf signifikan 5 dan derajat kebebasan k-3, yang berarti bahwa data berbeda normal atau tidak berdistribusi normal, sehingga uji selanjutnya menggunakan statistik non parametrik. Sudjana, 2005: 273. Perhitungan selengkapnya terdapat dalam lampiran 22.

3.8.2 Analisis Data Tahap Akhir

Analisis tahap akhir dilakukan setelah kedua kelompok diberi tes hasil belajar kimia pokok materi hidrokarbon dan minyak bumi menggunakan model pembelajaran berbasis Question Student Have QSH dengan bantuan Chemo- Edutainment CET media key relation chart dan pembelajaran konvensional. Pengujian pada tahap akhir meliputi: 3.8.2.1.Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dari kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan uji selanjutnya apakah memakai statistik parametrik atau non parametrik. Pasangan hipotesis yag akan diuji adalah: Ho: data tidak berdistribusi normal Ha: data berdistribusi normal Kenormalan data dihitung dengan menggunakan uji Chi Kuadrat X 2 dengan rumus: ∑ = − = k i Ei Ei Qi X 1 2 2 Keterangan : X 2 = harga Chi Kuadrat Oi = nilai yang nampak sebagai hasil pengamatan Ei = nilai yang diharapkan K = banyaknya kelas perhitungan Sudjana, 2002 : 273 Data yang berdistribusi normal jika dengan taraf signifikan 5 dan derajad kebebasan dk: k-3. tabel hitung X X 2 2 3.8.2.2.Uji Kesamaan Dua Varians Uji Kesamaan Dua Varians inibertujuan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai variansi yang sama atau tidak. Uji kesamaaan dua varians populasi mempunyai varians yang sama jika Rumus yang digunakan : kecil besar Varians Varians F = Populasi mempunyai varians homogen jiak F hitung F ½ αnb-1nk-1 dengan taraf signifikan 5 dengan dk pembilang nb-1 dk penyebut nk-1. Sudjana,2002:250 3.8.2.3.Uji Perbedaan Dua Rata-rata Uji perbedaan rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol. Hipotesis : Ho : µ 1 ≤ µ 2 Ha : µ 1 µ 2 µ 1 = rata-rata hasil belajar kimia kelompok eksperimen µ 2 = rata-rata hasil belajar kimia kelompok kontrol Rumus yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata adalah: ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − = 2 1 2 1 1 1 n n s x x t dengan 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 − + − + − = n n s n s n S Keterangan : = rata-rata tes kelas eksperimen = rata-rata tes kelas kontrol = banyaknya siswa kelas eksperimen = banyaknya siswa kelas kontrol = varians gabungan = varians kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol Kaidah yang digunakan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen lebih naik daripada kelompok kontrol, Ho ditolak apabila t t 1-an1+n2-2 Sudjana,2002 3.8.2.4.Uji Keefektifan Pembelajaran 3.8.2.4.1.Uji Ketuntasan Belajar Pembelajaran dikatakan efektif jika memenuhi syarat ketuntasan belajar, yaitu jika hasil belajar siswa minimal 65 dari seluruh tujuan pembelajaran, sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal 65, sekurang-kurangnya 85 dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut Mulyasa 2003:99 Rumus yang digunakan adalah: n s x t μ − = Keterangan : = rata-rata hasil belajar = simpangan baku banyaknya siswa Dengan menggunakan uji pihak kanan, kriteria yang digunakan adalah apabila t hitung t 1-an-1 maka sudah mencapai ketuntasan belajar. Sudjana,2002 3.8.2.4.2.Uji peningkatan hasil belajar Uji hipotesis ini untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian, dilakukan uji hipotesis dengan uji – t t – tes, yaitu untuk mengetahui adakah kesamaan atau perbedaan hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media yang berbeda. Rumus hipotesisnya adalah : H : µ 2 = µ 1 Ha : µ 2 ≠ µ 1 Rumus yang digunakan adalah : n s B t b = Keterangan : B = rata-rata nilai kelompok n = jumlah anggota kelompok S b = standar deviasi kelompok Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika t hitung t i- α:n-1 . Jika Ho ditolak berarti hasil hasil uji terjadi peningkatan hasil belajar. Sudjana 2002:242 3.8.2.5.Analisis deskriptif data afektif dan psikomotorik Pada analisis tahap akhir ini digunakan data afektif dan psikomotorik siswa. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui nilai afektif dan psikomotorik siswa baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Rumus yang digunakan pada perhitungan ini adalah : 100 × = total skor Skor Jumlah Nilai Kriteria presentase skor untuk data afektif adalah sebagai berikut: Sangat baik = 30,6 skor total ≤ 36 Baik = 25,2 skor total ≤ 30,6 Cukup = 19,8 skor total ≤ 25,2 Kurang = 14,4 skor total ≤ 19,8 Sangat kurang = 9 ≤ skor total ≤ 14,4 Sudjana,2002:47 Sedangkan kriteria presentase skor untuk data psikomotorik adalah sebagai berikut: Sangat baik = 23,8 skor total ≤ 28 Baik = 19,6 skor total ≤ 23,8 Cukup = 15,4 skor total ≤ 19,6 Kurang = 11,2 skor total ≤ 15,4 Sangat kurang = 7 ≤ skor total ≤ 11,2 Sudjana,2002:47 Tiap aspek dari hasil belajar afektif dan psikomotorik kedua kelas dianalisis untuk mengetahui rata-rata nilai tiap aspek dalam satu kelas tersebut. Adapun rumus yang digunakan adalah : Rata-rata nilai tiap aspek = responden nilai jumlah jumlah Dari tiap aspek dalam penilaian afektif maupun psikomotorik dapat dikategorikan sebagai berikut ; 3,3-4 : Sangat tinggi 2,5-3,2 : Tinggi 1,7-2,4 : Sedang 0,9-1,6 : Rendah ≤ 0,8 : Sangat rendah Sudjana,2002:47-50 Lembar observasi penilaian afektif dan psikomotorik dapat dilihat pada lampiran 14 dan 15. 3.8.3.6.Analisis deskriptif terhadap hasil angket Analisisis ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran kimia pokok materi hidrokarbon dan minyak bumi menggunakan model pembelajaran berbasis Question Student Have QSH dengan bantuan Chemo-Edutainment CET media key relation chart dengan menggunakan angket. Angket tanggapan dapat dilihat pada lampiran 42. Rumus yang digunakan adalah : 100 × = total skor Skor Jumlah Nilai BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan strategi pembelajaran aktif teknik question student have untuk meningkatkanperhatian siswa dalam pembelajaran matematika ( penelitian tindakan kelas di MTs Jamiyyah Islamiyah)

0 5 239

PENGEMBANGAN CHEM BLOCKS GAME BERBASIS CHEMO EDUTAINMENT (CET) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN MATERI REDOKS SISWA SMA KELAS X

1 12 138

PENGARUH PENDEKATAN DRILL DENGAN MATCH CARD SEBAGAI MEDIA CHEMO EDUTAINMENT (CET) TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH POKOK BAHASAN KERAJAAN KERAJAAN BERCORAK HINDHU BUDHA DI INDONESIA SISWA

0 26 170

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE (QSH), MEDIA INTERAKTIF EKOSISTEM, DAN KOMBINASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

0 6 156

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL MENGGUNAKAN KOMPUTER BERBASIS CHEMO-EDUTAINMENT SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 2 19

INTEGRASI STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MEMBENTUK KARAKTER DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN MINYAK BUMI.

0 1 24

INTEGRASI STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MEMBENTUK KARAKTER DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN MINYAK BUMI.

0 1 11

EFEKTIF MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MEDIA KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 1 19

PENGARUH MACROMEDIA FLASH SEBAGAI MEDIA CET (CHEMO-EDUTAINMENT) DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 6 12

Efektivitas Model Learning Cycle (LC) Berbantuan Media Chemo-edutainment (CET) terhadap hasil belajar Kimia Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia Siswa SMA 5 Semarang.

0 0 1