Fisiologi 1.Metode Penilaian Langsung

5.2.3. Fisiologi 5.2.3.1.Metode Penilaian Langsung Persamaan yang digunakan dalam menghitung nilai konsumsi energi dapat dilihat dari hasil penelitian Muller 1962. Perhitungan konsumsi energi untuk setiap tenaga kerja di UD Ngatimin adalah sebagai berikut: Y = 1,80411 − 0,0229038� − 4,71711. 10 −4 � 2 Di mana: Y = Energi Kkalmenit X = Kecepatan denyut jantung denyut per menit Klasifikasi beban kerja berdasarkan nilai konsumsi energi Y dengan konversi satuan ke dalam Kkal per jam, yaitu sebagai berikut: 1. Beban kerja ringan, untuk 100 – 200 Kkaljam 2. Beban kerja sedang, untuk 201 – 350 Kkaljam 3. Beban kerja berat, untuk di atas 351 Kkaljam Nilai konsumsi energi untuk tenaga kerja, dengan denyut nadi kerja 120 dpm adalah sebagai berikut: Y = 1,80411 – 0,0229038 120 + 4,71711 . 10 -4 120 2 = 5,8483 Kkalmenit = 350.8975 Kkaljam Universitas Sumatera Utara Rekapitulasi nilai konsumsi energi untuk tenaga kerja selama 5 hari kerja dapat dilihat pada Tabel 5.5. Tabel 5.5. Konsumsi Energi Hari Kerja DNK dpm Komsumsi Energi Kkalmenit Komsumsi Energi Kkaljam Kategori 1 120 6 351 Berat 2 124 6 373 Berat 3 121 6 356 Berat 4 118 6 340 Sedang 5 125 6 379 Berat Sumber: Pengolahan Data 5.2.3.2.Metode Penilaian Tidak Langsung Metode penilaian tidak langsung adalah metode penilaian dengan menghitung denyut nadi selama tenaga kerja bekerja. Pengukuran denyut nadi selama bekerja merupakan suatu metode untuk menilai cardiovascular strain. Peralatan yang dapat digunakan untuk menghitung denyut nadi adalah Omron. Adapun persamaan yang digunakan untuk menentukan beban kerja pada masing- masing stasiun ini dengan menggunakan metode cardiovascularload CVL. CVL merupakan suatu perhitungan untuk menentukan klasifikasi beban kerja berdasarkan peningkatan denyut nadi kerja yang dibandingkan dengan denyut nadi maksimum. Berikut ini ditunjukkan persamaan CVL yaitu: CVL = Denyut nadi kerja − Denyut nadi istirahat Denyut nadi maksimum − Denyut nadi istirahat x100 Denyut nadi maksimum adalah sebagai berikut: a. Laki-laki = 220 – umur b. Wanita = 200 – umur Universitas Sumatera Utara Untuk menghitung beban kerja dengan metode cardiovasculerload CVL dari data yang didapat pada saat penelitian. Langkah pertama tentukan terlebih dahulu beberapa denyut nadi maksimumnya, dengan menggunakan rumus 220- umur untuk laki-laki dan 200-umur untuk wanita. Denyut nadi maksimum untuk tenaga kerja: Wanita = 220 – umur = 220 – 31 = 169 Perhitungan CVL untuk tenaga kerja sebagai berikut: CVL= 120-90 169-90 x100=38 Dari hasil perhitungan CVL tersebut kemudian dibandingkan dengan klasifikasi yang telah ditetapkan sebagai berikut: a. X 30 = tidak terjadi kelelahan b. 30 X 60 = diperlukan perbaikan c. 60 X 80 = kerja dalam waktu singkat d. 80 X 100 = diperlukan tindakan segera e. X 100 = tidak diperbolehkan beraktivitas Hasil rekapan perhitungan CVL untuk tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Rekapan Perhitungan CVL Hari Kerja DNI dpm DNK dpm CVL Keterangan 1 90 120 38 diperlukan perbaikan 2 100 124 35 diperlukan perbaikan 3 90 121 39 diperlukan perbaikan 4 87 118 38 diperlukan perbaikan 5 97 125 39 diperlukan perbaikan Sumber: Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.2. Analisis Tingkat Keluhan

Penilaian pada Standard Nordic Quistionnaire SNQ menunjukkan bahwa tenaga kerja wanita di stasiun penggorengan dominan dengan kategori sangat sakit. Persentase kategori sangat sakit yang tertinggi dialami tenaga kerja wanita yaitu 47,4 dan tenaga kerja pria sebesar 28,2. Kategori sangat sakit terdapat pada tangan kanan karena piringan penyekop kerupuk tidak sesuai tenaga kerja sehingga tenaga kerja harus berulang-ulang mengambil kerupuk mentah untuk dimasukkan ke penggorengan. Selain itu dikarenakan tenaga kerja hanya menggunakan tangan kanan untuk menggoreng dan memindahkan minyak. Kategori sangat sakit juga terdapat pada lutut kiri, lutut kanan, betis kiri, betis kanan, pergelangan kaki kiri, pergelangan kaki kanan, kaki kiri dan kaki kanan disebabkan karena postur kerja berdiri selama bekerja yaitu 6-7 jam sehari selama 6 hari dalam seminggu.

5.3. Analisis Beban Kerja

6.3.1. Analisis Penilaian Secara Langsung

Konsumsi energi kerja per jam dipengaruhi oleh jumlah denyut nadi pada saat melakukan pekerjaan. Rata-rata konsumsi energi tenaga kerja adalah berada dalam kategori 350-500 Kkaljam, artinya tenaga kerja wanita pada stasiun penggorengan dalam melakukan aktivitas penggorengan memerlukan energi yang Universitas Sumatera Utara