61
tournament size 4 dan probabilitas turnamennya 0,8. Berdasarkan hasil percobaan untuk metode roulette wheel selection diperoleh rata-rata waktu
yaitu 841 menit, dengan waktu minimum yaitu 783 menit untuk ukuran populasi 30 pada iterasi ke-200. Sedangkan untuk metode seleksi turnamen
diperoleh rata-rata waktu yaitu 835 menit, dengan waktu minimum 772 menit untuk ukuran populasi 25 pada iterasi ke-800.
C. Teknik Penarikan Kesimpulan
Tabel 3.4 a dan Tabel 3.4 b merupakan tabel hasil percobaan yang telah dilakukan untuk kedua metode seleksi. Selanjutnya akan dilakukan uji
beda rata-rata data tidak berpasangan untuk mengetahui perbedaan rata-rata untuk kedua metode seleksi. Sebelum dilakukan uji beda rata-rata
menggunakan Uji T-Test, dilakukan terlebih dahulu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji ini bertujuan untuk membuktikan bahwa data hasil
percobaan untuk kedua metode seleksi berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama. Uji yang dilakukan dilakukan dengan bantuan software
SPSS. 1.
Uji Normalitas menggunakan Uji Shapiro-Wilk untuk data tidak berpasangan
i. Hipotesis
H : Total waktu metode roulette wheel selection dan seleksi turnamen
berdistribusi normal. H
1
: Total waktu metode roulette wheel selection dan seleksi turnamen tidak berdistribusi normal.
62
ii. Taraf signifikansi yang digunakan yaitu 0,05
iii. Kriteria penolakan
H ditolak jika nilai signifikansi 0,05
iv. Perhitungan
Dengan menggunakan program SPSS, diperoleh hasil seperti pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Test of Normality Kelompok
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic Df
Sig Statistic
Df Sig
Seleksi 1 2
0,165 0,165
15 15
0,200 0,200
0,885 0,896
15 15
0,056 0,082
v. Keputusan
Berdasarkan output Test of Normality, diperoleh nilai signifikansi untuk uji Shapiro-Wilk untuk metode seleksi 1 Roulette Wheel Selection
sebesar 0,056 dan nilai signifikansi untuk metode seleksi 2 Seleksi Turnamen sebesar 0,082. Karena kedua nilai signifikansi 0,05 maka H
diterima dan dapat disimpulkan bahwa total waktu metode roulette wheel selection dan seleksi turnamen berdistribusi normal.
1. Uji Homogenitas menggunakan ANOVA
i. Hipotesis
H : Total waktu metode roulette wheel selection dan seleksi turnamen
memiliki variansi yang homogen.
63
H
1
: Total waktu metode roulette wheel selection dan seleksi turnamen memiliki variansi yang tidak homogen.
ii. Taraf signifikansi yang digunakan yaitu 0,05
iii. Kriteria penolakan
H ditolak jika nilai signifikansi 0,05
iv. Perhitungan
Dengan menggunakan program SPSS, diperoleh hasil seperti pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 ANOVA Sum Of
Squares df
Mean Squares
F Sig.
Between Groups Within Groups
Total 440,833
52767,333 53208,167
1 28
29 440,833
1884,548 0,234
0,632
v. Keputusan
Berdasarkan output Tabel ANOVA, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,632. Karena nilai signifikansi 0,05 maka H
diterima dan dapat disimpulkan bahwa total waktu metode roulette wheel selection dan
seleksi turnamen memiliki variansi yang homogen.
2. Uji T-Test untuk dua sampel yang tidak berpasangan
i. Hipotesis
H : Tidak terdapat perbedaan rata-rata waktu distribusi antara metod
roulette wheel selection dan seleksi turnamen
64
H
1
: Terdapat perbedaan rata-rata waktu distribusi antara metode roulette wheel selection dan seleksi turnamen
ii. Taraf signifikansi = 0,05
iii. Kriteria penolakan
H diterima jika nilai signifikansi atau sign 2-tailed 0,05
iv. Perhitungan
Dengan menggunakan program SPSS, diperoleh hasil seperti pada Tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.7 Independent Sample Test
Levene’s Test for Equality of Variance
t-test F
Sig t
df Sig 2-tailed
Seleksi Equal variance assumed
Equal variances not assumed
2,295 0,141
0,465 0,465
28 23,674
0,646 0,646
v. Keputusan
Berdasarkan output Independent Sample Test, diperoleh nilai sign 2- tailed sebesar 0,646. Karena nilai sign 2-tailed 0,05 maka H
diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata waktu
distribusi antara metode roulette wheel selection dan seleksi turnamen.
Hasil pengujian kedua metode seleksi memberikan solusi yang relatif sama, sehingga pada penelitian ini metode seleksi tidak terlalu berpengaruh
pada solusi yang dihasilkan. Pada hasil percobaan penelitian ini, ukuran
65
populasi dan jumlah iterasi yang besar tidak menjamin nilai fitness yang diperoleh akan semakin baik. Semakin besar jumlah generasi yang diuji,
semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk proses running tetapi jika jumlah generasi yang diuji hanya sedikit mengakibatkan solusi yang diperoleh akan
terjebak dalam lokal optimal. Faktor yang sangat mempengaruhi terhadap solusi dari algoritma genetika yaitu populasi awal yang dibangkitkan, metode
seleksi yang dipilih, serta probabilitas crossover dan probabilitas mutasi yang digunakan.
Berdasarkan Tabel 3.4 a untuk metode roulette wheel selection diperoleh total waktu terbaik pada percobaan ke-6 yaitu 783 menit dan dengan
fitness terbaik 0,002653. Gambar 3.3 merupakan grafik percobaan ke-6 dari hasil ouput software Matlab.
Gambar 3.3 Grafik Metode Roulette Wheel Selection
Dari gambar grafik yang diperoleh dari output Matlab, terdapat 2 kurva. Kurva yang berada di atas merupakan kurva nilai fitness pada generasi
66
ke-200, sedangkan kurva yang berada di bawah merupakan kurva nilai fitness rata-rata dari 200 generasi. Berikut merupakan jalur yang terbaik yang
diperoleh pada percobaan ke-6 seperti pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Pembagian Rute Metode Roulette Wheel Selection
Kendaraan ke-
Rute Permintaan
Total Waktu menit
1 – 8 – 12 – 10 – 9 – 4 – 0
14.055 181
2 – 14 – 6 – 0
13.470 118
3 – 7 – 3 – 0
8.985 124
4 – 2 – 0
11.250 108
5 – 1 – 5 – 13 – 0
14.250 145
6 – 15 – 11 – 0
8.850 107
Total Waktu 783
Keterangan : 1
Rute kendaraan 1 = Gudang – Kel. Demangan – Kel. Klitren – Kel. Kotabaru
– Kel. Terban – Kel. Tegalrejo – Gudang dengan kapasitas muatan 14.055 kg dan total waktu yang dibutuhkan yaitu 181 menit.
2 Rute kendaraan 2 = Gudang – Kel. Tegalpanggung – Kel. Gowongan –
Gudang dengan kapasitas muatan 13.470 kg dan total waktu yang dibutuhkan yaitu 118 menit.
3 Rute kendaraan 3 = Gudang – Kel. Cokrodiningratan – Kel. Karangwaru –
Gudang dengan kapasitas muatan 8.985 kg dan total waktu yang dibutuhkan yaitu 124 menit.
67
4 Rute kendaraan 4 = Gudang – Kel. Kricak – Gudang dengan kapasitas
muatan 11.250 kg dan total waktu yang dibutuhkan yaitu 108 menit. 5
Rute kendaraan 5 = Gudang – Kel. Bener – Kel. Bumijo – Kel. Suryatmajan
– Gudang dengan kapasitas muatan 14.250 dan total waktu yang dibutuhkan yaitu 145 menit.
6 Rute kendaraan 6 = Gudang – Kel. Bausasran – Kel. Baciro – Gudang
dengan kapasitas muatan 8.850 kg dan total waktu yang dibutuhkan yaitu 107 menit.
Dari hasil pembagian rute metode roulette wheel selection diketahui bahwa kendaraan pengangkut yang dibutuhkan yaitu 6 kendaraan, sedangkan
kendaraan pengangkut yang dimiliki hanya berjumlah 5 kendaraan sehingga ada 1 kendaraan yang akan melakukan dua kali proses distribusi. Masalah ini
dapat diselesaikan dengan menggunakan truk yang sama untuk pendistribusian rute ke-4 dan ke-6. Penyebaran rute pendistribusian raskin di wilayah Kota
Yogyakarta untuk metode roulette wheel selection dengan tampilan graf akan ditampilkan pada Gambar 3.4.
68
Gambar 3.4 Rute Kendaraan Metode Roulette Wheel Selection
Keterangan :
= Rute kendaraan ke-1 = Rute kendaraan ke-2
= Rute kendaraan ke-3 = Rute kendaraan ke-4
= Rute kendaraan ke-5 = Rute kendaraan ke-6
Berdasarkan Tabel 3.4 b untuk metode seleksi turnamen diperoleh nilai fitness terbaik pada percobaan ke-4 yaitu sebesar 0,002755 dengan total
waktu tempuhnya 772 menit. Gambar 3.5 merupakan grafik percobaan ke-4 dari hasil ouput software Matlab.
69
Gambar 3.5 Grafik Metode Seleksi Turnamen
Dari gambar grafik yang diperoleh dari output Matlab, terdapat 2 kurva. Kurva yang berada di atas merupakan kurva nilai fitness pada generasi
ke-800, sedangkan kurva yang berada di bawah merupakan kurva nilai fitness rata-rata dari 800 generasi. Berikut merupakan jalur yang terbaik yang
diperoleh pada percobaan ke-4 seperti pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Pembagian Rute Metode Seleksi Turnamen
Kendaraan ke-
Rute Permintaan
Total Waktu menit
1 – 12 – 10 – 9 – 5 – 0
13.470 158
2 – 4 – 1 – 0
9.450 134
3 – 2 – 0
11.250 108
4 – 3 – 7 – 6 – 0
14.310 143
5 – 14 – 13 – 15 – 0
14.535 129
6 – 11 – 8 – 0
7.845 100
Total Waktu 772
70
Keterangan : 1
Rute kendaraan 1 = Gudang – Kel. Klitren – Kel. Kotabaru – Kel. Terban – Kel. Bumijo – Gudang dengan kapasitas muatan 13.470 kg dan total
waktu yang dibutuhkan yaitu 158 menit. 2
Rute kendaraan 2 = Gudang – Kel. Tegalrejo – Kel. Bener – Gudang dengan kapasitas muatan 9.450 kg dan total waktu yang dibutuhkan 134
menit. 3
Rute kendaraan 3 = Gudang – Kel. Kricak – Gudang dengan kapasitas muatan 11.250 kg dan total waktu yang dibutuhkan 108 menit.
4 Rute kendaraan 4 = Gudang – Kel. Bener – Gudang dengan kapasitas
muatan 3.990 kg dan total waktu yang dibutuhkan 112 menit. 5
Rute kendaraan 5 = Gudang – Kel. Tegalpanggung – Kel. Suryatmajan – Kel. Bausasran
– Gudang dengan kapasitas muatan 14.535 kg dan total waktu yang dibutuhkan 129 menit.
6 Rute kendaraan 6 = Gudang – Kel. Baciro – Kel. Demangan – Gudang
dengan kapasitas muatan 7.845 kg dan total waktu yang dibutuhkan 100 menit.
Dari hasil pembagian rute metode seleksi turnamen diketahui bahwa kendaraan pengangkut yang dibutuhkan yaitu 6 kendaraan, sedangkan
kendaraan pengangkut yang dimiliki hanya berjumlah 5 kendaraan sehingga ada 1 kendaraan yang akan melakukan dua kali proses distribusi. Masalah ini
dapat diselesaikan dengan menggunakan truk yang sama untuk pendistribusian rute ke-3 dan ke-6. Penyebaran rute pendistribusian raskin di wilayah Kota
71
Yogyakarta untuk metode seleksi turnamen dengan tampilan graf akan ditampilkan pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Rute Kendaraan Metode Seleksi Turnamen
Keterangan :
= Rute kendaraan ke-1 = Rute kendaraan ke-2
= Rute kendaraan ke-3 = Rute kendaraan ke-4
= Rute kendaraan ke-5 = Rute kendaraan ke-6
72
D. Perbandingan Rute Menggunakan Algoritma Genetika dengan