J.W. Powell orang yang pertama kali memperkenalkan dan menggunakan kata akulturasi, dilaporkan oleh US Bureau of American Ethnography Pada tahun 1883, Powell
mendefinisikan akulturasi menjadi perubahan psikologis yang disebabkan oleh imitasi perbedayaan budaya Wikipedia, 2010, Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul
manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam
kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Sebagai contoh, masyarakat pendatang berkomunikasi dengan masyarakat setempat dalam acara
syukuran, secara tidak langsung masyarakat pendatang berkomunikasi berdasarkan kebudayaan tertentu milik mereka untuk menjalin kerja sama atau mempengaruhi kebudayaan setempat tanpa
menghilangkan kebudayaan setempat. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akulturasi psikologis merupakan suatu proses individu dimana individu tersebut berada pada
budaya yang baru dalam upaya mempelajari budaya baru tersebut dan tetap mempertahankan budayanya sendiri.
3. Stress Akulturasi
Proses akulturasi bisa menjadi proses yang cukup halus bagi beberapa individu, tapi mungkin dapat menjadi sangat menegangkan bagi orang lain. Jenis stres yang berhubungan
dengan akulturasi dalam proses ini disebut stres akulturatif. Stres akulturatif biasanya dialami oleh mereka yang dalam proses akulturasi menuju masyarakat yang dominan, dengan
mengadaptasi bahasa budaya yang dominan dan norma-norma. Berry,dkk. 1996: 558 menjelaskan stres akulturatif sebagai pengurangan dalam status kesehatan termasuk psikologis,
somatik, dan aspek sosial individu yang sedang menjalani akulturasi, Berry juga mendefinisikan stres akulturatif sebagai tanggapan oleh orang-orang untuk peristiwa kehidupan
yang berakar pada kontak antar budayaā€¯. Lengkapnya Berry juga mengatakan bahwa stress akulturasi merupakan suatu fenomena yang muncul ketika kelompok individu yang berbeda
budaya melakukan kontak yang mengakibatkan perubahan pada budaya asal salah satu kelompok atau keduanya.
Ada Empat cara atau strategi yang dapat dilakukan individu dalam proses akulturasi Berry 1999, yaitu:
1. Asimilasi
Asimilasi merupakan proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat golongan- golongan manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, saling
berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama, dan kebudayaan- kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas menjadi unsur-
unsur kebudayaan yang baru, yang berbeda dengan aslinya. Asimilasi terjadi sebagai usaha untuk mengurangi perbedaan antar individu atau antar kelompok guna mencapai satu kesepakatan
berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat 1996:558,
proses asimilasi akan timbul apabila ada kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan saling berinteraksi secara langsung dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga
kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.
2. Akomodasi