Hakikat Pengembangan Hakikat Pocket Book

14

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Pengembangan

Menurut Agus Suryobroto 2001:15 pengembangan adalah proses penerjamahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisiknya. Domain pengembangan mencakup berbagai variasi yang diterapkan dalam pembelajaran. Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2013:297. Menurut Endang Mulyatiningsih 2012:145 penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan. Sedangkan Trianto 2010:177 menambahkan setiap langkah pengembangan berhubungan secara langsung dengan aktivitas revisi. Berdasarkan beberapa pendapat tertersebut pengembangan yang dimaksud disini adalah proses menghasilkan produk baru melalui langkah- langkah pengembangan, yang berhubungan secara langsung dengan aktivitas revisi.

2. Hakikat Media Pelatihan dalam Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata Media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’, dalam bahasa Arab media adalah 15 perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan, Azhar Arsyad, 2011:3. Sedangkan menurut Heinich, Molenda, dan Russel Media is Channel of communication. Derived from the Latin word for “between”, the term refers “to anything that carries information between a source a receiver” Rusman, 2009:151. Media Pembelajaran mempunyai peranan penting terhadap pelatihan. Menurut Gomes diakses dari wikipedia.orgwikiPelatihan pada 12 Januari 2016, pukul 12.30 pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya. Menurut Bernardin dan Russell wikipedia.orgwiki Pelatihan diakses dari 12 Januari 2016, pukul 12.35 pelatihan didefinisikan sebagai berbagai usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja pada pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini biasanya berarti melakukan perubahan perilaku, sikap, keahlian, dan pengetahuan yang khusus atau spesifik. Agar pelatihan menjadi efektif maka di dalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan atas pengalaman-pengalaman, pelatihan harus menjadi kegiatan keorganisasian yang direncanakan dan dirancang di dalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi. Menurut Rusman 2009:133 terdapat tiga tipe pembelajaran yaitu : 1 Tipe pertama, yaitu guru bercerita menurut pengalaman, membaca buku, cerita orang lain, atau pernah melihat gambar. 16 2 Tipe kedua, yaitu guru mengajak siswa melihat objek yang sebenarnya. 3 Tipe ketiga, atau disebut juga media by design. Dalam hal ini guru merancang media sesuai dengan tuntutan materi dan karakteristik siswa. b. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Pelatihan Media pembelajaran berperan dalam proses pelatihan, menurut Ayi Nasrudin dalam dari http:bdkbandung.kemenag.go.id penggunaan media dalam proses belajar mengajar dalam pelatihan merupakan sesuatu yang penting dan harus digunakan oleh tenaga pengajar atau instruktur, hal ini karena akan menjadikan pembelajaran lebih berkesan dan bermakna kepada peserta didik . Manusia memiliki keunikan dan keragaman dalam menangkap informasi atau materi yang diberikan. Menurut Rusman 2009:150 terdapat tiga tipe bentuk penerimaan informasi suatu materi yang diberikan : Pertama, auditif, yaitu seseorang yang senang mendengarkan. Untuk tipe ini tanpa menggunakan media sudah dapat menyerap informasi dan materi yang disampaikan. Kedua, visual, yaitu seseorang lebih senang melihat dibandingkan mendengarkan. Tipe ini penyerapan informasi kurang dapat diserap. Penggunaan media pembelajaran merupakan solusi yang tepat, karena informasi akan di terima secara kongkret. Ketiga, kinestetik, yaitu seseorang yang senang melakukan Learning by doing. Untuk tipe ini penggunaan media pembelajaran dapat membantu keterserapan materi pelajaran yang diberikan. Berdasarkan tipe bentuk penerimaan informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan sasaran peserta didik dan materi apa yang diajarkan pada peserta didik tersebut. 17 Kontribusi media terhadap pembelajaran menurut Kemp Dayton dalam Rusman 2009:154 adalah : 1 Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar, 2 Pembelajaran akan lebih menarik, 3 Pembelajaran akan lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar, 4 Waktu pelaksanaan pembelajaran diperpendek, 5 Kualitas pembelajaran dapat lebih ditingkatkan, 6 Proses pembelajaran dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun diperlukan, 7 Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaan dapat ditingkatkan, 8 Peran guru berubah ke arah positif.

c. Jenis-jenis media pembelajaran

Terdapat tujuh klasifikasi media pembelajaran, antara lain : a Media audio visual gerak, b Media audio visual diam, c Audio semi gerak, d Media visual gerak, dan e Media visual diam, f Media audio, g Media cetak Rusman, 2009:156 Secara sederhana kehadiran media dalam suatu pembelajaran memiliki nilai-nilai sebagai berikut : a. Media Pembelajaran dapat mengatasi keterabatasan pengalaman yang dimiliki para siswa. b. Media yang disajikan dapat melampaui batas ruang kelas. c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. d. Media yang disajikan dapat menghasilkan keseragaman pengamatan siswa. e. Secara potensial, media yang disajikan secara tepat dapat menanamkan konsep dasar yang kongkret, benarm dan berpijak pada realitas. f. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru. g. Media mampu membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar. h. Media mampu memberikan belajar secara integral dan menyelurh dari yang kongkret ke yang abstrak, dari sederhana ke rumit. Rusman, 2009:156 18

3. Hakikat Pocket Book

Pocket book secara Bahasa Indonesia memiliki arti buku saku, merupakan media cetak yang berukuran kecil. Secara umum buku adalah kumpulan kertas tercetak dan terjilid berisi informasi yang dapat dijadikan salah satu sumber dalam proses belajar dan membelajarkan. Sedangkan buku saku adalah buku dengan ukurannya yang kecil, ringan, dan bisa disimpan di saku. Sehingga praktis untuk dibawa kemana-mana, dan kapan saja bisa dibaca. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, “buku saku adalah buku berukuran kecil yang dapat disimpan dalam saku dan mudah dibawa kemana- mana”. Pocket book adalah buku kecil yang mudah dibawa https:id.wiktionary.orgbuku_saku yang diakses pada 5 Februari 2016, pukul 09.00. Sehingga dapat disimpulkan pocket book merupakan buku dengan ukuran yang kecil, ringan, bisa disimpan di saku dan praktis untuk dibawa serta dibaca. Pocket book digunakan sebagai alat bantu yang menyampaikan informasi tentang materi pelajaran dan lainnya yang yang bersifat satu arah, sehingga bisa mengembangkan potensi peserta didik menjadi pembelajar mandiri. Pocket book merupakan salah satu media pembelajaran yang masuk dalam kategori media cetak. Beberapa keunggulan media cetak menurut Zainudin Arif W.P. Napitupulu 1997:39 adalah: a. Dapat secara aktif membantu proses belajar mandiri. b. Lebih mudah dibawa dan diproduksi. c. Dapat meliputi bidang pengetahuan yang lebih luas dan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. d. Meningkatkan pemahaman dan penalaran. 19

4. Hakekat Gesture