Pencapaian Citra Positif Citra

3. Citra yang diharapkan the wish image, yaitu citra yang diinginkan oleh perusahaan. Biasanya citra ini tidak sesuai dengan yang sebenarnya dan citra yang diharapkan lebih baik daripada citra yang dsesungguhnya. 4. Citra perusahaan corporate image, yaitu citra dari suatu organisasi secara keseluruhan. Citra ini terbentuk dari banyak hal seperti sejarah atau kinerja perusahaan, kualitas produk, dan lain-lain. 5. Citra majemuk the multiple image, yaitu jumlah citra yang dimiliki suatu perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawainya yang dimiliki. 6. Citra yang baik dan buruk good and bad image, yaitu citra yang ideal adalah kesan yang benar berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya, baik positif maupun negatif.

c. Pencapaian Citra Positif

Pencapaian citra positif suatu organisasi atau lembaga dapat diperoleh dengan cara memberikan segala informasi yang sebenar- benarnya terkait organisasi atau lembaga tersebut. Informasi yang diberikan kepada masyarakat luas bukan informasi palsu atau dengan sengaja membohongi publik. Citra positif juga dapat diperoleh dengan cara selalu bersikap baik terhadap masyarakat, dengan begitu masyarakat akan senantiasa mendukung kegiatan positif yang diselenggarakan oleh organisasi atau lembaga tersebut. Muslimin 2004: 80 menjelaskan bahwa ada teknik dalam menbangun citra positif, yaitu kiat dan metode “Circle PR- Programming Communication”. Metode tersebut terdiri dari rangkaian perencanaan dan komunikasi pubic relations secara sistematis dapat memudahkan perekayasaan pencapaian tujuan dan sasaran utama perusahaan atau organisasi. Tujuan dan target dari teknik Circle PR-Programming Communication yang akan dicapai adala h “citra” atau kepercayaan dari publik sasaran atau masyarakat umum. Tahapan-tahapan metode Circle PR-Programming Communication ada delapan langkah Muslimin, 2004: 83, yaitu : 1. Perincian analisis situasi dan audit komunikasi, 2. Menentukan tujuan dan waktu 3. Menentukan sasaran khalayak target audience 4. Menentukan job description bagi semua personel yang terlibat 5. Dukungan sarana media 6. Anggaran hingga perencanaan tugas 7. Pengecekan, dan 8. Menganalisis hasil evaluasi dari pelaksanaan untuk mencapai tujuan akhir target dari public relations tersebut. Menurut Rosady Ruslan 2012: 75-76 menjelaskan bahwa Penilaian atau tanggapan masyarakat dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan mnguntungkan terhadap suatu citra lembagaorganisasi atau produk barang dan jasa pelayanan yang diwakili oleh pihak humas. Sedangkan menurut pendapat Muslimin 2004: 94 bahwa landasan citra itu bermulai dari nilai-nilai kepercayaan yang diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persepsi masyarakat serta terjadinya proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh individu-individu tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas dan abstrak, yaitu sering dinamakan citra image. ” Sebuah organisasi atau lembaga jika gagal membuat masyarakatpublik “tidak percaya” atau kepercayaan masyarakat menurun maka akan sangat merugikan bagi organisasi atau lembaga tersebut. Kepercayaan masyarakat menurun dapat mengakibatkan organisasi atau lembaga tersebut mendapatkan citra negatif dari masyarakat. Citra negatif dari masyarakat akan sangat mempengaruhi berlangsungnya kegiatan atau program-program kerja yang diselenggarakan oleh organisasilembaga tersebut.

4. Pentingnya Hubungan Sekolah dengan Masyarakat dan