4
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Green Accounting
Dalam dunia akuntan, para akuntan menganjurkan untuk melihat lingkungan bukan sebagai ancaman melainkan sebagai kesempatan kartikasari,
2012. Dengan memasukan biaya lingkungan kedalam biaya usaha akan mempengaruhi output industri menjadi baik.
Lickiss 1991 mengatakan bahwa akuntan harus menempatkan penekanan akuntansi untuk sumber daya manusia
dan kekayaan alam, karena praktek lingkungan yang baik juga akan berefek pada praktek bisnis yang baik.
Menurut Kartikasari 2012
Green accounting
adalah jenis akuntansi yang mencoba memasukkan faktor biaya lingkungan kedalam hasil keuangan usaha.
Perilaku akuntan dengan memasukan biaya lingkungan dalam komponen biaya- biaya perusahaan akan menghasilkan penilaian kuantitatif tentang biaya dan efek
perlindungan lingkungan perusahaan. Akuntansi lingkungan memiliki kesulitan
tersendiri dalam mengukur cost and benefit yang muncul dalam proses industri. Polusi udara, limbah cair, kebocoran tabung amoniak, kebocoran tabung nuklir
atau eksternalitas lain Susilo, 2008 merupakan kerugian yang diterima
masyarakat yang sulit untuk diukur nilainya.
Di Indonesia, Ikatan Akuntansi Indonesia IAI telah menyusun suatu standar pengungkapan akuntansi lingkungan dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan PSAK No. 32 dan 33 yang mengatur tentang kewajiban perusahaan dari sektor pertambangan dan pemilik Hak Pengusaha Hutan HPH untuk
5
melaporkan item-item lingkungannya dalam laporan keuangan. Namun pada tingkat pelaksanaan belum ada penerapan dan kontrol terhadap perusahaan-
perusahaan yang beresiko besar dan punya andil besar merusak lingkungan. Padahal perusahaan yang bergerak secara langsung dengan lingkungan, dengan
bahan baku untuk proses produksi diambil langsung dari alam, seringkali terbukti memunculkan kerusakan besar pada alam Susilo, 2008.
Menurut Kwarto 2010 Beberapa pertimbangan bagi perusahaan untuk menerapkan akuntansi lingkungan sebagai bagian dari sistem akuntansi
perusahaan yaitu: 1 Memungkinkan mengurangi dan menghilangkan biaya lingkungan. 2 Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan yang mungkin
memiliki dampak negatif pada manusia, kesehatan dan keberhasilan bisnis perusahaan. 3 diharapkan menghasilkan biaya atau harga yang lebih akurat
terhadap produk dari proses lingkungan yang diinginkan dan memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang mengharapkan produk yang lebih
baik jasa lingkungan.
Dilihat dari sisi perusahaan saat ini, yang paling menarik adalah bagaimana
green accounting
dikembangkan dalam suatu usaha dan menjadi suatu hal yang wajib diterapkan di setiap usaha sehingga output dari usaha tersebut
merupakan output yang ramah lingkungan dan aman untuk digunakan dan dikonsumsi masyarakat.
6
2.2.
Biaya Lingkungan
Biaya lingkungan merupakan dampak yang timbul dari sisi keuangan maupun non keuangan yang harus dipikul sebagai akibat dari kegiatan yang
mempengaruhi kualitas lingkungan Ikhsan, 2008:13. Biaya lingkungan yang terjadi dalam perusahaan merupakan salah satu biaya overhead pabrik yang sulit
sekali untuk diidentifikasi secara langsung dikarenakan biaya-biaya tersebut seringkali tersembunyi dalam pusat biaya dan tidak ada bukti pencatatan ataupun
pelaporan yang sangat jelas terkait dengan biaya-biaya lingkungan Ikhsan, 2008. Alokasi biaya lingkungan terhadap produk atau proses produksi dapat
memberikan manfaat motivasi bagi manajer atau bawahannya untuk menekan polusi sebagai akibat dari proses produksi tersebut. Didalam akuntansi
konvensional, biaya ini dialokasikan pada biaya
overhead
dan pada akuntansi tradisional dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan dialokasikan ke
produk tertentu atau dialokasikan pada kumpulan kumpulan biaya yang menjadi biaya tertentu sehingga tidak dialokasikan ke produk secara spesifik. Widiari
Haryanto, 2003.
Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berkaitan dengan akuntansi lingkungan pernah dilakukan
oleh Bebington et al 1994 yang dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa keterlibatan akuntan manajemen dan akuntansi dalam respon perusahaan terhadap
agenda lingkungan berada pada level rendah, disamping menyimpulkan adanya konflik antara kesadaran akuntan manajemen terhadap agenda lingkungan dan
7
ketidakmampuan untuk menterjemahkan kedalam kegiatan dalam kehidupan usaha.
Yakhou dan Dorweiler 2004 dalam penelitiannya yaitu “
Environmental Accounting : An Essential Component Of Business Strategy
” membuktikan bahwa peran akuntansi mendukung strategi lingkungan dan strategi bisnis dan
beberapa sub jurusan akuntansi berhubungan dengan isu lingkungan, mengarahkan perusahaan pada sebuah cara berwawasan dan ramah terhadap
lingkungan.
3. METODE PENELITIAN