15
5. Penyusunan Laporan
Kegiatan penyusunan laporan merupakan tugas akhir dari kegiatan PPL, yang berfungsi sebagai laporan pertanggungjawaban mahasiswa atas
pelaksanaan PPL. Laporan ini bersifat individu.
6. Penarikan PPL
Kegiatan penarikan PPL dilakukan pada tanggal 12 September 2015 yang sekaligus menandai berakhirnya kegiatan PPL di SMA N 1
Cangkringan. Kegiatan KBM sudah terpenuhi sesuai target dan selesai
pada tanggal 5 September 2014. Setelah itu, waktu yang ada digunakan
untuk menyusun laporan dan melaksanalan tugas-tugas piket sampai
dengan penarikan PPL. Penarikan PPL dilaksanakan pada tanggal 12 September 2014.
Demikian tahap-tahap dalam program dan rancangan praktik pengalaman lapangan yang dilaksanakan di SMA N 1 Cangkringan.
16
BAB II PEMBAHASAN
A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan PPL
1. Pengajaran Mikro Micro Teaching
Sebelum mengambil mata kuliah PPL, mahasiswa diharuskan lulus dalam mata kuliah mikro teaching atau pengajaran mikro. Menurut
Wawan S. Suherman 2014:1, pengajaran mikro merupakan pelatihan tahap awal dalam pembentukan kompetensi
mengajar melalui
pengaktualisasian kompetensi dasar mengajar. Pada dasarnya pengajaran mikro merupakan suatu metode pembelajaran atas dasar kinerja yang
tekniknya dilakukan dengan melatihkan komponen-komponen kompetensi dasar mengajar dalam proses pembelajaran sehingga calon guru benar-
benar mampu menguasi setiap komponen satu persatu atau beberapa komponen
secara terpadu
dalam situasi
pembelajaran yang
disederhanakan. Pengajaran
mikro mencakup kegiatan orientasi, obervasi pembelajaran di sekolah atau lembaga yang akan digunakan untuk PPL,
serta praktik mengajar model peer teaching. Diterapkannya model peer teaching ini dipandang fleksibel dilaksanakan sebelum mahasiswa real
teaching dalam bentuk PPL di sekolah. dalam pengajaran mikro mahasiswa dapat berlatih unjuk kompetensi dasar mengajar secara
terbatas dan terpadu dari beberapa kompetensi dasar mengajar, dengan kompetensi materi, peserta didik, maupun waktu presentasi yang dibatasi.
Pengajaran mikro juga sebagai sarana latihan untuk tampil berani menghadapi kelas, mengendalikan emosi, ritme pembicaraan, dan lain-
lain. Praktik mengajar mikro dilakukan sampai mahasiswa yang bersangkutan menguasai kompetensi secara memadai sebagai prasarat
untuk mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan PPL. Mahasiswa melakukan kegiatan pengajaran mikro secara
berkelompok 8-12 mahasiswa yang dibimbing dan disupervisi oleh minimal dua dosen pembimbing pengajaran mikro prodi. Setiap
mahasiswa melakukan praktik pengajaran mikro dengan menggunakan metode dan pendekatan yang bervariasi. Materi atau uraian materi yang
akan disampaikan oleh setiap mahasiswa dalam satu kelompok tidak boleh sama.