Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Menonton Film Aspek-Aspek Kebiasaan Menonton Film Porno

14 dapat beberapa macam misalnya pemerkosaan, perjinahan, dan pelacuran. b. Hubungan kelamin yang aneh Hubungan kelamin yang aneh ini dapat didefisinikan sebagai kelainan seksual seperti homoseksual dan semi seksual. c. Hubungan kelamin khayalan Hubungan kelamin khayalan adalah hubungan yang dilakuakn oleh diri sendiri seperti onani, masturbasi, rancap dengan pembayangan atau imajinasi persetubuhan dibenak orang yang melakukannya. Dan hubungan yang dilakukan wanita dengan menggunakan botol, pisang sebagai penis, jika terjadi ejakulasi maka bayangan persetubuhan dengan orang priapun dapat tercipta. d. Hubungan kelamin antar mahluk Hubungan antar mahluk ini dilakuakn oleh manusia dengan binatang. Berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari kebiasaan menonton film porno ini, dapat dijadikan rujukan dalam penelitian ini agar dapat diketahui akibat dari kebiasaan menonton film porno yang selama ini belum banyak orang yang mengetahui dampak atau akibat dari kebiasaan menonton film pono ini sehingga dalam pengambilan kutipan ini untuk bahan pertimbangan.

2.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Menonton Film

Porno Terhadap Remaja Menurut Greenfield 2004 bahwa film porno berpengaruh didalam remaja ataupun masyarakat yang tidak dapat ditentukan batasannya, karena sangat sulit dalam membuat garis-garis tegasnya. Namun pengaruh film porno atau pornografi dipengaruhi oleh faktor- faktor sepeti berikut : a. Diri sendiri, seseorang dapat secara aktif mengkonsumsi media pornografi atas dorongan pada diri sendiri dengan alasan karena ia ingin mengetahui atau penasaran 15 b. Kecangihan teknologi, kecanggihan teknologi ini memicu seseorang denagn mudah untuk mencari atau mengakses media pornografi c. Teman sebaya, remaja yang aktif dengan media pornografi ini biasanya dipengaruhi oleh teman sebayanya yang aktif juga mencari data porno dan secara umum setelah menemukan data porno tersebut kemudian umumnya akan ditonton atau dilihat dengan orang lain teman d. Keluarga, kurangnya pengawasan dari keluarga dan minimnya hubungan komunikasi tertutama dalam hal pendidikan seksualitas dan pengalaman-pengalaman seksual yang diberikan oleh keluarga. e. Kurangnya sarana dan prasarana dan wadah-wadah yang menampung bakat dari remaja itu sendiri f. Penasaran, rasa penasaran yang dimiliki oleh remaja sering kali menimbulkan keinginan untuk mencoba dan melakuakn segala cara untuk mendapatakan atau memuaskan rasa penasaran yang dimiliki oleh remaja. Berdasarkan faktor yang diungkapkan diatas adalah sebagian faktor yang dapat terungkap atau banyak fakta kejadian yang telah terjadi dilapangan sehingga disini diperjelas kembali faktor-faktor yang masih tersirat yang dialami sebagian remaja.

2.2.4. Aspek-Aspek Kebiasaan Menonton Film Porno

Aspek minat dalam film porno menurut Soekadji 1983 dapat diuraikan sebagai berikut : a. Frekuensi Merupakan ukuran untuk mnegetahui sejauh mana seseorang sering atau tidak melakakan perbuatan tersebut b. Lamanya berlangsung c. Menunjukkan waktu yang diperlukan oleh seseorang utnuk melakukan setiap tindakan d. Intensitas Menjelaskan seberapa jauh seseorang melakukan terjadinya suatu tindakan. Berdasarkan aspek yang diungkapkan oleh Soekadji ini adalah aspek yang telah mewakili atas variabel dari kebiasaan menonton film 16 porno sehingga aspek ini dapat dijadikan alat ukur dari variabel kebiasaan menonton film porno. Sedangkan aspek menurut Cooper dalam Rahmawati 2002 dapat diuraikan sebagai berikut : a. Action Tingkat dari aktivitas seseorang yang langsung seperti melihat secara langsung b. Reflection Adanya keterlibatan kognitif yang memungkinkan adanya realitas obsesif, seperti memikirkan tentang menonton film porno yang sebelumnya dan merencanakan selanjutnya kesulitan dalam berkonsen c. Axcitement Tingkat yang merupakan adanya kepuasan gairah dan perilaku yang dialami d. Arausal Pengalaman rasa senang senang yang diiringi gairah. Aspek-aspek diatas dibuat rujukan agar dapat dijadikan sebagai perbandingan aspek-aspek yang diungkapkan oleh Soekadji dan aspek-aspek ini untuk memperkuat dalam penelitian ini. Sehingga aspek ini hanya untuk memperkuat dari aspek yang diungkapkan oleh Soekadji.

2.3. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Intensitas Menonton Film Porno dengan Perilaku Seksual di SMK Swasta di Salatiga

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kebiasaan Menonton Film Porno dengan Perilaku Seksual Remaja di Smk Saraswati Salatiga Kelas X Otomotif

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kebiasaan Menonton Film Porno dengan Perilaku Seksual Remaja di Smk Saraswati Salatiga Kelas X Otomotif T1 132010066 BAB I

0 1 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kebiasaan Menonton Film Porno dengan Perilaku Seksual Remaja di Smk Saraswati Salatiga Kelas X Otomotif T1 132010066 BAB IV

0 2 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kebiasaan Menonton Film Porno dengan Perilaku Seksual Remaja di Smk Saraswati Salatiga Kelas X Otomotif T1 132010066 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kebiasaan Menonton Film Porno dengan Perilaku Seksual Remaja di Smk Saraswati Salatiga Kelas X Otomotif

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Intensitas Menonton Film Porno dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja Awal

0 0 5

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Self Efficacy dengan Perilaku Merokok pada Siswa Kelas X SMK Saraswati Salatiga T1 BAB IV

0 0 6

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Self Efficacy dengan Perilaku Merokok pada Siswa Kelas X SMK Saraswati Salatiga T1 BAB III

1 1 11

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Self Efficacy dengan Perilaku Merokok pada Siswa Kelas X SMK Saraswati Salatiga T1 BAB II

0 0 10