Uji Multikolinieritas Pengujian Persyaratan Analisis

diketahui dengan menggunakan analisis persamaan regresi dengan pengujian linieritas yaitu jika harga F hitung lebih kecil dari F tabel pada taraf signifikansi 5 maka hubungan variabel bebas dan terikat bersifat linier. Rangkuman hasil uji coba linieritas dari masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 15. Ringkasan Hasil Uji Linieritas No. X dengan Y Df F hitung F tabel Status 1. X 1 dengan Y 1 : 17 1,275 4,45 Linier 2. X 2 dengan Y 1 : 20 1,44 4,35 Linier Tabel tersebut menunjukkan bahwa harga F dari hitungan untuk masing- masing variabel lebih kecil dari harga F tabel pada taraf signifikansi 5, sehingga hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar bersifat linier, begitu pula hubungan antara Kemandirian Belajar dengan prestasi belajar bersifat linier.

3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar variabel bebas independen dan salah satu syarat analisis regresi berganda. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolenieritas dapat dideteksi dengan melihat nilai VIF dan nilai toleransinya Tolerance value yang terdapat dalam program SPSS 20.0, apabila VIF di bawah 10 dan nilai toleransinya di atas 0,1 yang artinya tidak terjadi multikolinieritas maka variabel independen yang digunakan terlepas dari permasalahan multikolenieritas. Hasil uji multikolinieritas dengan program SPSS

20.0 pada tabel berikut ini :

Tabel 16. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Keterangan Kecerdasan Emosional 0,990 1,011 Non Multikolinieritas Kemandirian Belajar 0,990 1,011 Non Multikolinieritas Hasil pengujian statistik pada tabel 10 menunjukkan bahwa semua variabel memiliki VIF di bawah 10 dan nilai toleransinya di atas 0,1. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolenieritas pada variabel independen yang digunakan dalam model regresi, sehingga data dapat digunakan untuk melanjutkan analisis regresi. C. Pengujian Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah. Untuk itu hipotesis harus diuji kebenarannya secara empiris. Dengan diadakannya pengujian hipotesis akan dapat diketahui apakah hipotesis-hipotesis yang telah diujikan tersebut diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis pada penelitian ini, yaitu terdapat atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 20.0. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Analisis Regresi Sederhana a. Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa kelas X Program Studi Teknik Audio Video SMK N 2 Depok Sleman. Ho : Tidak ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa kelas X program studi teknik audio video SMK N 2 Depok Sleman. Ha : Ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa kelas X program studi teknik audio video SMK N 2 Depok Sleman. Ho di terima atau Ha di tolak jika nilai signifikansi hitung lebih besar dari 0,05 p0,05, artinya Tidak ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa kelas X program studi teknik audio video SMK N 2 Depok Sleman. Ho di tolak atau Ha di terima jika nilai signifikansi hitung lebih kecil dari 0,05 p0,05, artinya Ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa kelas X program studi teknik audio video SMK N 2 Depok Sleman. Tabel 17. Hasil Korelasi Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Correlations EQ Prestasi EQ Pearson Correlation 1 ,559 Sig. 2-tailed ,001 N 30 30 Prestasi Pearson Correlation ,559 1 Sig. 2-tailed ,001 N 30 30 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan tabel 17 dapat diketahui bahwa nilai korelasi sebesar 0,559. Karena nilai korelasi berada di range 0,400 – 0,600, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar dikategorikan cukup. Nilai korelasi positif artinya terjadi hubungan yang positif, yaitu jika kecerdasan emosional siswa meningkat maka prestasi belajar siswa juga meningkat. Nilai signifikansi sebesar 0,001, oleh karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 0,0010,05 maka koefisien korelasi signifikan dan dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi, dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini menyatakan Ho ditolak atau Ha diterima, artinya Ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa kelas X program studi teknik audio video SMK N 2 Depok Sleman. b. Hubungan antara Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa kelas X Program Studi Teknik Audio Video SMK N 2 Depok Sleman. Ho : Tidak ada hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa kelas X program studi teknik audio video SMK N 2 Depok Sleman. Ha : Ada hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa kelas X program studi teknik audio video SMK N 2 Depok Sleman. Ho di terima atau Ha di tolak jika nilai signifikansi hitung lebih besar dari 0,05 p0,05, artinya Tidak ada hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa kelas X program studi teknik audio video SMK N 2 Depok Sleman. Ho di tolak atau Ha di terima jika nilai signifikansi hitung lebih kecil dari 0,05 p0,05, artinya Ada hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa kelas X program studi teknik audio video SMK N 2 Depok Sleman. Tabel 18. Hasil Korelasi Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar Correlations Kemandirian Prestasi Kemandirian Pearson Correlation 1 ,509 Sig. 2-tailed ,004 N 30 30 Prestasi Pearson Correlation ,509 1 Sig. 2-tailed ,004 N 30 30 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan tabel 18 dapat diketahui bahwa nilai korelasi sebesar 0,509. Karena nilai korelasi berada di range 0,400 – 0,600, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar dikategorikan cukup. Nilai korelasi positif artinya terjadi hubungan yang positif, yaitu jika kemandirian belajar siswa meningkat maka prestasi belajar siswa juga meningkat. Nilai signifikansi sebesar 0,004, oleh karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 0,0040,05 maka koefisien korelasi signifikan dan dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi, dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini menyatakan Ho ditolak atau Ha diterima, artinya Ada hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa kelas X program studi teknik audio video SMK N 2 Depok Sleman. 2. Analisis Regresi Ganda a. Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa kelas X Program Studi Teknik Audio Video SMK N 2 Depok Sleman. Ho : Tidak ada hubungan antara kecerdasan emosional dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa kelas X program studi teknik audio video SMK N 2 Depok Sleman. Ha : Ada hubungan antara kecerdasan emosional dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa kelas X program studi teknik audio video SMK N 2 Depok Sleman. Ho di terima atau Ha di tolak jika nilai signifikansi hitung lebih besar dari 0,05 p0,05, artinya Tidak ada hubungan antara kecerdasan emosional dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa kelas X program studi teknik audio video SMK N 2 Depok Sleman. Ho di tolak atau Ha di terima jika nilai signifikansi hitung lebih kecil dari 0,05 p0,05, artinya Ada hubungan antara kecerdasan emosional dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa kelas X program studi teknik audio video SMK N 2 Depok Sleman. Tabel 19. Hasil Korelasi Kecerdasan Emosional dan Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,720 a ,518 ,483 ,2463 a. Predictors: Constant, kemandirian, kecerdasan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menggunakan bantuan program computer SPSS versi 20, didapat koefisien korelasi antara X1 dan X2 dengan Y sebesar 0,720. Hubungan yang terjadi adalah positif, artinya semakin tinggi kecerdasan emosional X1 dan kemandirian belajar X2 maka semakin tinggi prestasi belajar Y. Nilai korelasi berada di range 0,600 – 0,800, sehingga koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori tinggi. Artinya hubungan antara kecerdasan emosional dan kemandirian belajar secara bersama- sama dengan prestasi belajar tinggi. Hasil r hitung tersebut dikonsultasikan dengan harga r tabel taraf signifikansi 5 dan N=30 adalah 0,361. Oleh karena r hitung lebih besar dari r tabel 0,7200,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak atau Ha di terima, yaitu terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa kelas X program studi teknik audio video SMK N 2 Depok Sleman. 3. Mencari Sumbangan Relatif SR dan Sumbangan Efektif SE Analisis sumbangan relatif SR dan sumbangan Efektif SE bertujuan untuk mengetahui besarnya sumbangan masing - masing variabel bebas dalam pengaruhnya terhadap variabel terikat. Sumbangan relatif SR digunakan untuk mengetahui prosentase perbandingan relativitas yang diberikan satu variabel bebas terhadap variabel terikat dengan variabel bebas lain yang diteliti. Sedangkan sumbangan efektif SE digunakan untuk mengetahui prosentase perbandingan efektifitas yang diberikan satu variabel bebas terhadap variabel terikat dengan variabel - variabel bebas lain baik yang diteliti maupun yang tidak diteliti. Besarnya SR dan SE dicari dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 20.0. Adapun perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran. Berikut disajikan tabel ringkasan hasil perhitungan SR dan SE : Tabel 20. Ringkasan Hasil Perhitungan SR dan SE Variabel SR SE X 1 56,89 29,46 X 2 45,11 23,48 Jumlah 100 52,94 Berdasarkan tabel 20 di atas dapat diketahui bahwa variabel Kecerdasan Emosional X1 memberikan sumbangan relatif sebesar 56,89 dan variabel Kemandirian Belajar X2 sebesar 45,11. Sedangkan sumbangan efektif masing - masing variabel adalah 29,46 untuk kecerdasan emosional dan 23,48 untuk kemandirian belajar.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam: Studi Penelitian di Kelas XI SMA PGRI 109 Tangerang

2 10 112

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTSN Ngemplak Boyolali.

1 2 20

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTSN Ngemplak Boyolali.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD Se-GUGUS II DEPOK SLEMAN.

0 0 131

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRODUKTIF SISWA KELAS XI PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA AUDIO VIDEO SMKN 2 DEPOK SLEMAN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 142

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KONDISI FASILITAS LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKTIK TEKNIK ELEKTRONIKA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2.

0 0 167

PENGARUH BUKU ELEKTRONIK DENGAN KREATIVITAS DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN DALAM BELAJAR DI SMK N 2 DEPOK SLEMAN.

0 0 115

PENGEMBANGAN KAMUS TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR SEBAGAI MEDIA BELAJAR UNTUK SISWA JURUSAN AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN.

0 1 151

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DAN PARTISIPASI AKTIF SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK N 2 DEPOK, SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 97

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode074

0 0 3