27 Semarang”. Hasil penelitian berdasarkan hasil angket penilaian dosen-dosen PLH
terhadap buku teks selama ini sebesar 46,86 menunjukkan bahwa buku ajar PLH dalam kategori tidak memadai dalam mewujudkan karakter konservasi.
Penelitian juga menunjukkan bahwa buku ajar masih memiliki kelemahan dalam hal nilai-nilai karakter yang sesuai dengan tujuh pilar konservasi. Berdasarkan
efektivitas draf buku ajar terbaru dengan quasi eksperimen menggunakan desain One-Shot Case Study diperoleh nilai t
hitung
adalah 4,45 dan nilai t
tabel
untuk dk 44 dan α= 5 adalah 1,68. Berdasarkan penilaian mahasiswa, ada beberapa nilai
tambah dalam buku ajar yang baru. Mahasiswa menganggap buku ajar yang baru memiliki keunggulan dari segi tampilan, isi, struktur dan bahasa yang digunakan.
C. Kerangka Berpikir
Uma Sekaran dalam Sugiyono 2012: 91, mengemukan bahwa kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan
dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Penelitian ini meneliti apakah terdapat perbedaan hasil hasil belajar dari mata
pelajaran Proses Dasar Kejuruan Mesin PDKM khususnya dalam sub materi pelajaran pneumatik bila pembelajaran menggunakan dua media pendidikan yang
berbeda. Berdasarkan teori yang telah disampaikan di atas bahwa media pendidikan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa kearah yang positif, untuk itu
dirasa perlu melakukan penelitian pada dua buah media pendidikan tersebut. Media pendidikan yang dibandingkan dan dilihat perbedaannya terhadap hasil
belajar siswa adalah media pendidikan Display Papan Magnet terhadap media pendidikan Simulator FluidSIM-P, sehingga dalam penelitian ini terdapat dua
28 buah variabel bebas yaitu penerapan media pendidikan Display Papan Magnet
dan media pendidikan Simulator FluidSIM-P, sedangkan hasil belajar siswa merupakan variabel terikat.
Uma Sekaran dalam Sugiyono 2012: 95-96, mengemukakan bahwa salah satu syarat kerangka berfikir yang baik adalah kerangka berfikir perlu
dinyatakan dalam bentuk diagram paradigma penelitian, sehingga pihak lain dapat memahami kerangka pikir yang dinyatakan dalam penelitian. Menurut
Sugiyono 2012: 66, paradigma penelitian diartikan sebagai pola pokir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti sekaligus
mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah
hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Teori di atas berarti paradigma penelitian merupakan gambaran sederhana dari sebuah penelitian
supaya penelitian tersebut dapat dipahami secara mudah alur pemikirannya. Skema paradigma penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Paradigma Penelitian Uji-t
Keterangan: X
1
= Media pendidikan Display Papan Magnet X
2
= Media pendidikan Simulator FluidSIM-P Y
X1
= Hasil belajar dari X
1
Y
X2
= Hasil belajar dari X
2
= Proses pembelajaran = Pengujian perbedaan hasil belajar dengan uji-t
X
1
X
2
Y
X2
Y
X1
29
D. Hipotesis Penelitian