Metode Penelitian Metodologi penelitian

komponen secara rinci, dan menunjukkan hubungan antarkomponen yang akan dikembangkan c. Model teoritik adalah model yang menggambarkan kerangka berfikir yang didasarkan pada teori-teori yang relevan dan didukung dengan data empirik. Dalam model pengembangan, peneliti harus memperhatikan 3 hal yaitu : a. Menggambarkan struktur model yang digunakan secara singkat, sebagai dasar pengembangan produk. b. Apabila model diadaptasi dari model yang sudah ada, maka perlu dijelaskan alasan memilih model, komponen-komponen yang disesuaikan , dan kekuatan serta kelemahan model disbanding model aslinya. c. Apabila model yang digunakan dikembangkan sendiri maka perlu dipaparkan mengenai komponen-komponen dan kaitan antar komponen yang terlibat pengembangan. 2. Prosedur pengembangan Prosedur pengembangan adalah paparan langkah kerja yang akan ditempuh peneliti dalam membuat produk. Dalam prosedur pengembangan, peneliti menyebutkan sifat-sifat komponen pada setiap tahapan dalam pengembangan, menjelaskan secara analitis fungsi komponen dalam setiap tahapan pengembangan produk dan menjelaskan hubungan antar komponen dalam sistim Dalam penelitian ini prosedur pengembangan yang dilakukan mengacu pada prosedur Borg Gall 1983 yaitu mengembangkan pembelajaran mini mini course yang meliputi 10 langkah yaitu Tim Puslitjaknov 2008 : 10 : a. Melakukan penelitian pendahuluan pra survai untuk mengumpulkan informasi kajian pustaka, pengamaatan kelas, identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran, dan merangkum permasalahan b. Melakukan perencanaan identifikasi dan definisi ketrampilan, perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran, dan uji ahli atau ujicoba pada skala kecil atau expert judgement. c. Mengembangkan jenis bentuk produk tahap awal meliputi : penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi. d. Melakukan ujicoba lapangan tahap awal dilakukan terhadap 2-3 sekolah menggunakan 6-10 subjek ahli. Pengumpulan informasi data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan kuisioner, dan dilanjutkan dengan analisi data e. Melakukan revisi terhadap produk utama berdasarkan masukan dan saran-saran dari hasil uji lapangan awal f. Melakukan ujicoba lapangan utama, dilakukan terhadap 3-5 sekolah, dengan 30 – 80 subjek. Tes penilaian tentang prestasi siswa dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran g. Melakukan revisi terhadap produk oprasional, berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji lapangan utama. h. Melakukan uji lapangan oprasional dilakukan terhadap 10 – 30 sekolah, melibatkan 40- 200 subjek data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan kuisioner. i. Melakukan revisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam ujicoba lapangan j. Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk, melaporkan dan menyebarluaskan produk melalui pertemuan, jurnal ilmiah, bekerja sama dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial dan memantau distribusi dan control kualitas Tetapi dalam pengembangannya prosedur penelitian pengembangan menurut Borg Gall dapat dilakukan dengan melibatkan 5 langkah utama yaitu : a. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan b. Mengembangkan produk awal c. Validasi Ahli dan revisi d. Uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk e. Uji coba lapangan skala besar dan revisi produk akhir 3. Uji coba produk Uji coba produk merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian pengembangan yang dilakukan setelah rancangan produk selesai ujucoba produk bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk yang digunakan. Uji coba produk juga dapat digunakan untuk melihat sejauh mana produk yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan. Produk yang baik harus memenuhi 2 kriteria yaitu : 1 kriteria pembelajaran instruksional criteria dan 2 criteria penampilan presentation criteria. Uji coba dilakukan 3 kali yaitu : a. Uji ahli atau validasi, dilakukan dengan responden para ahli perancangan produk. Kegiatan ini dilakukan untuk mereview produk awal, memberikan masukan untuk perbaikan. Proses validasi ini disebut dengan Expert Judgment atau teknik Delphi. b. Analisis konseptual c. Revisi I d. Ujicoba kelompok kecil atau ujicoba terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna produk. e. Revisi II f. Ujicoba lapangan field test g. Telaah uji lapangan h. Revisi III i. Produk akhir dan diseminasi Model penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model penelitian yang dikembangkan oleh Borg Gall tetapi dengan prosedur yang dipersingkat sehingga mempercepat dan mempermudah prosedur penelitian. Prosedur penelitian dan pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama yaitu 1 mengengembangkan produk, 2 menguji kelayakan produk dalam mencapai tujuan. Tujuan utama disebut sebagai fungsi pengembangan, sedangkan tujuan kedua disebut sebagai fungsi validasi. Perlu dijelaskan dalam Borg Gall ada penyebutan ujicoba tetapi dalam penelitian ini pengertian ujicoba sama dengan validasi. Validasi tersebut menggunakan instrumen pengumpulan data berupa lembar kusioner dengan skala lima yang dilakukan oleh ahli media dan ahli materi serta ujicoba kepada siswa. Data yang diperoleh melalui angket penilaian pada saat validasi dan ujicoba akan dianalisis dengan konversi skala lima. Hasil analisi data digunakan sebagai dasar untuk merevisi produk

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur yang digunakan dalam pengembangan produk media pembelajaran mata diklat gambar teknik menggunakan Adobe Flash di SMK 3 Yogyakarta untuk semester 1 adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan mata pelajaran yang akan dikembangkan medianya. 2. Menentukan materi yang sesuai. 3. Melakukan penelitian pendahuluan, yang meliputi: a. Identifikasi tujuan pembelajaran dan menulis standar kompetensi mata pelajaran b. Melakukan analisis pembelajaran c. Identifikasi dan perilaku dan karakteristik masukan d. Menulis tujuan penampilan kompetensi dasar serta indikatornya e. Menulis tes acuan patokan f. Mengembangkan strategi pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk silabus dan satuan pembelajran. g. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran 4. Pembuatan desain software. 5. Pengumpulan bahan 6. Mengembangkan bentuk produk 7. Validasi oleh ahli media dan ahli materi 8. Analisis 9. Revisi Irevisi produk awal 10. Evaluasi perorangan dan evaluasi kelompok kecil 11. Analisis hasil evaluasi perorangan dan kelompok kecil 12. Revisi II 13. Uji coba lapangan 14. Analisis hasl uji coba lapangan 15. Revisi IIImengembangkan produk akhir 16. Mengaplikasikan produk

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Adobe Flash CS3 Pada Mata Pelajaran IPS Materi Keadaan Alam Di Indonesia Kelas VII.

0 3 11

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Adobe Flash CS3 Pada Mata Pelajaran IPS Materi Keadaan Alam Di Indonesia Kelas VII.

1 4 18

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN SLEMAN.

0 0 171

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI FLASH PADA MATA DIKLAT MEMBACA GAMBAR DI SMK N 2 KLATEN.

0 4 160

PENGEMBANGAN MEDIA ADOBE FLASH UNTUK PEMBELAJARAN MATERI MEMBUAT KAIN DENGAN TEKNIK KAITAN (CROCHET) PADA MATA PELAJARAN TEKSTIL DI SMK N 1 SEWON.

0 15 209

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR TEKNIK DASAR DENGAN ADOBE FLASH PADA SMK BIDANG KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN.

1 5 241

PENGEMBANGAN MODUL MATA DIKLAT HIDROLIK DI SMK N 3 YOGYAKARTA.

0 0 164

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 146

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK N 1 SEYEGAN.

0 1 171

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN POWERPOINT PADA MATA DIKLAT TEKNIK BUBUT DI SMK N II PENGASIH.

0 1 138