Validitas dan Reliabilitas METODOLOGI PENELITIAN

38 Tabel 5. Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sugiyono, 2012:231 Dari data yang diperoleh dapat diketahui uji reliabilitas pada instrumen pemahaman teori pemesinan X1 didapat koefisien alpha sebesar 0,726, sedangkan pada instrumen fasilitas kerja X2 didapat koefisien alpha sebesar 0,815. Jika dilihat dari tabel 5. Interprestasi terhadap koefisien korelasi, maka tingkat reliabilitas instrumen pemahaman teori pemesinan termasuk dalam kategori kuat. Sedangkan tingkat reliabilitas instrumen fasilitas kerja termasuk dalam kategori sangat kuat. Dalam pelaksanaan uji reliabilitas ini dilakukan menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS Statistical Package for Social Sciences for Windows Versi 16.0.

3. Taraf Kesukaran dan Daya Beda Soal

Taraf kesukaran tes dinyatakan dalam indeks kesukaran Idifficulty indexI. Besarnya indeks kesukaran berkisar antara 0,00 – 1,00. Taraf kesukaran dinyatakan dengan P sedangkan daya beda tiap butir atau indeks daya beda dinyatakan dengan D. Rumus indeks kesukaran dan indeks daya beda adalah sebagai berikut: 39 Rumus indeks kesukaran: P = � �� Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa tes Suharsimi Arikunto, 1997: 212 Sedangkan indeks kesukaran butir soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Tabel 6. Indeks Kesukaran Butir Soal Taraf Kesukaran Keterangan P 0,10 – 0,30 Sukar P 0,30 – 0,70 Sedang P 0,70 – 1,00 Mudah Suharsimi Arikunto, 1997: 214 Rumus indeks daya beda: D = �� �� - �� �� Keterangan: D = Daya Beda J = Jumlah peserta tes JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar Suharsimi Arikunto, 1997: 218 40 Sedangkan untuk indeks daya beda butir soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 7. Indeks Daya Beda Taraf Kesukaran Keterangan D 0,00 – 0,20 Jelek D 0,20 – 0,40 Cukup D 0,40 – 0,70 Baik D 0,70 – 1,00 Baik Sekali D negatif Tidak Baik Suharsimi Arikunto, 1997: 223

I. Teknik Analisis Data

1. Teknik analisis data dengan metode deskriptif

Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan data yaitu dengan menghitung, Rata-rata M, Simpangan Baku SD, Modus Mo dan Median Me dengan menggunakan bantuan program aplikasi komputer SPSS Statistical Package for Social Sciences for Windows Versi 16.0. Kriteria ideal yang digunakan menurut Djemari Mardapi 2008: 123 yaitu: x ̅ ≥ Mi + 1,5 SDi = Tinggi Mi ≤ x̅ ≤ Mi + 1,5 SDi = Sedang Mi – 1,5 SDi ≤ x̅ ≤ Mi = Cukup x ̅ ≤ Mi – 1,5 SDi = Rendah 2. Teknik analisis data dengan korelasi Product Moment Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Selain itu untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas secara bersama- 41 sama dengan variabel terikat menggunakan teknik korelasi ganda. Rumus korelasi Product Moment yaitu: r XY = Keterangan : �Σ��−Σ�Σ� �{�Σ� 2 −Σ� 2 }{ �Σ� 2 −Σ� 2 } r xy N = Banyaknya anggota kelompok sampel = Koefisien korelasi tiap butir soal ΣX = Jumlah skor tiap butir soal ΣY = Jumlah skor total ΣXY = Jumlah hasil kali x dan y ΣX 2 ΣY = Jumlah kuadrat skor tiap butir soal 2 Sugiyono, 2011: 228 = Jumlah kuadrat skor total

J. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh dari masing-masing variabel bebas yang dijadikan mempunyai hubungan linear atau tidak terhadap variabel terikat. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Untuk menentukan linier atau tidak yaitu dengan menentukan taraf signifikasi ɑ = 0,05, kemudian membandingkan signifikansi yang ditetapkan dengan signifikansi yang diperoleh dari analisis Sig. Apab ila α Sig., berarti regresi linier sedangkan α Sig., berarti 42 regresi tidak linier Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program komputer SPSS Statistical Package for Social Sciences for Windows Versi 16.0 dengan taraf signifikansi 5. 2. Uji Normalitas Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Teknik yang digunakan untuk uji normalitas menggunakan teknik analisis Kolmogorov Smirnov dengan taraf signifikansi 5. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Kriteria yang digunakan adalah jika harga Kolmogorov Smirnov hitung lebih besar dari 0,05, maka tidak ada perbedaan yang signifikan dengan data baku, berarti data tersebut normal. Jika lebih kecil maka ada perbedaan yang signifikan dengan data baku, berarti data tidak normal. Uji normalitas ini menggunakan bantuan program komputer SPSS Statistical Package for Social Sciences for Windows Versi 16.0. 3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, 43 maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Dengan menggunakan analisis korelasi diperoleh harga interkorelasi antar variabel bebas. Jika harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,800 maka tidak terjadi multikolinieritas. Sebaliknya jika harga interkorelasi antar variabel bebas lebih besar 0,800, maka antar variabel bebas terjadi multikolinearitas. Uji multikolinieritas ini menggunakan bantuan program komputer SPSS Statistical Package for Social Sciences for Windows Versi 16.0.

K. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis product moment dan analisis korelasi ganda:

1. Analisis Korelasi Product Moment

Teknik analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis 1 dan 2. Rumus yang digunakan dalam analisis korelasi Product Moment ini adalah: r XY = Keterangan : �Σ��−Σ�Σ� �{�Σ� 2 −Σ� 2 }{ �Σ� 2 −Σ� 2 } r xy N = Banyaknya anggota kelompok sampel = Koefisien korelasi tiap butir soal ΣX = Jumlah skor tiap butir soal 44 ΣY = Jumlah skor total ΣXY = Jumlah hasil kali x dan y ΣX 2 ΣY = Jumlah kuadrat skor tiap butir soal 2 Sugiyono, 2011: 228 = Jumlah kuadrat skor total

2. Analisis Regresi Ganda

Teknik analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis ke 3 yaitu hubungan Pemahaman Teori Pemesinan dan Fasilitas Kerja Dengan Prestasi Praktik Pemesinan. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk analisis Regresi Ganda adalah sebagai berikut: 1. Membuat persamaan garis dengan dua prediktor, dengan rumus: Y = a+b 1 X 1 +b 2 X Keterangan: 2 Y = Kriterium X 1 X = Prediktor 1 2 B = Prediktor 2 1 B = Koefisien prediktor 1 2 a = Bilangan konstanta = Koefisien prediktor 2 Sugiyono, 2011:275

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGUASAAN TEORI PEMESINAN DAN DISIPLIN DIRI SISWA DENGAN PRESTASI PRAKTEK PEMESINAN PADA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 5 MEDAN T.A 2011/2012.

0 1 27

PENGARUH BAKAT MEKANIK, TINGKAT PEMAHAMAN TEORI PEMESINAN DAN PRESTASI PRAKTIK PEMESINAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 1 141

PENGARUH PRESEPSI SISWA TENTANG KELAYAKAN BENGKEL DAN PRESTASI TEORI PROSES PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK BUBUT SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 6 85

HUBUNGAN PEMAHAMAN TEORI TEKNIK PEMESINAN FRAIS DAN FASILITAS KERJA DENGAN PRESTASI PRAKTIK TEKNIK PEMESINAN FRAIS SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK N 2 PENGASIH KULON PROGO.

4 4 131

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TEORI KEJURUAN KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 2 DEPOK SLEMAN.

0 2 97

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 141

OPTIMALISASI PENGGUNAAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

2 33 102

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PEMAHAMAN SOFT SKILLS DENGAN NILAI PRAKTIK PROSES PEMESINAN SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMK PIRI I YOGYAKARTA.

0 0 51

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKNIK PEMESINAN FRAIS UNTUK SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN GAMBAR KERJA DAN HASIL BELAJAR TEORI TEKNIK PEMESINAN BUBUT DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTIK TEKNIK PEMESINAN BUBUT SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN TAHUN AJARAN 2015/2016

0 0 15