THE INFLUENCE OF SCHOOL LEADERSHIP, SCHOOL CLIMATE, ORGANIZATIONAL CULTURE ON ACHIEVEMENT MOTIVATION OF TEACHERS IN THE ELEMENTARY STATE SCHOOL WEST METRO PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI

ABSTRACT
THE INFLUENCE OF SCHOOL LEADERSHIP, SCHOOL CLIMATE,
ORGANIZATIONAL CULTURE ON ACHIEVEMENT MOTIVATION OF
TEACHERS IN THE ELEMENTARY STATE SCHOOL WEST METRO
By
SYAMSIAH

The purpose of this study was to determine and analysis: (1) a significant and
positive effect of school leadership toward achievement motivation of teachers in
the elementary state school west metro (2) a significant and positive effect of
school climate on job performance and achievement motivation in the elementary
state school west metro (3 ) a significant and positive influence organizational
culture on achievement motivation in the elementary state school west metro (4) a
significant and positive effect jointly between leadership, school climate,
organizational culture on achievement motivation teachers in the elementary state
school west metro.
This research is a quantitative study with a correlation approach. Data was
collected through a questionnaire with a sample of 47 people and the number of
questions are 104. Hypothesis testing using simple linear regression analysis and
analysis of multiple regression through F test and t.
The results showed that (1) there is a significant relationship between principal

leadership towards the achievement motivation of teachers that is equal to 54.1%
(2) there is a significant relationship between school climate on achievement
motivation that is equal to 75,0% (3) there is a significant relationship between
organizational culture on achievement motivation is equal to 30.5% (4) there is a
significant together relationship between principal leadership, school climate and
organizational culture on achievement motivation of teachers is 81.2%
Keywords: achievement
organizational culture

motivation,

school

iii

leadership,

school

climate,


ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH,
BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI GURU
DI SD NEGERI KECAMATAN METRO BARAT KOTA METRO

Oleh
SYAMSIAH

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: (1) Pengaruh
positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi berprestasi
guru di SD Negeri Metro Barat (2) Pengaruh positif dan signifikan iklim sekolah
terhadap motivasi berprestasi guru (3) Pengaruh positif dan signifikan budaya
organisasi terhadap motivasi berprestasi guru (4) Pengaruh positif dan signifikan
secara bersama-sama antara kepemimpinan, iklim sekolah, budaya organisasi
terhadap motivasi berprestasi guru.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuisoner dengan jumlah sampel 47
orang dan pertanyaan 104 butir. Pengujian hipotesis menggunakan analisis

regresi linear sederhana dan analisis regresi berganda melalui uji F dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh yang signifikan
antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi berprestasi guru SD
sebesar 54,1%. (2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara iklim sekolah
terhadap motivasi berprestasi guru yaitu sebesar 75,0%. (3) Terdapat pengaruh
yang signifikan antara budaya organisasi terhadap motivasi berprestasi guru
sebesar 30,5%. (4) Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara
kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah dan budaya organisasi guru terhadap
motivasi berprestasi guru sebesar 81,2%.
Kata kunci: motivasi berprestasi, kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah,
budaya organisasi.

ii

Moto

Kualitas apapun pada seseorang tidak akan mencapai kecemerlangan
yang indah tanpa kemuliaan pribadi

(Syamsiah)


v

PERSEMBAHAN

Tesis ini aku persembahkan untuk :
1. Suamiku Hi. Sukma Erawan, S.E. dan ketiga anak-anakku (1) Syera
Noviatama Sari, SH. (2) M. Ricky Julian Adhetia, S.Ked., dan (3) Errisa
Endah Sayekti, terima kasih motivasi dan doanya.
2. Almamater tercinta Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan
FKIP Universitas Lampung dimana tempat peneliti berguru dan menggali
ilmu pengetahuan.
3. Rekan-rekan mahasiswa Program Magister Manajemen Pendidikan FKIP
Unila angkatan 2012/2013 yang senantiasa berbagi pengetahuan dan informasi
selama masa perkuliahan.

vi

SANWACANA


Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan sebagai syarat
untuk mendapatkan gelar Magister Manajemen Pendidikan pada Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis ingin memberikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada :
1.

Prof. Dr. Ir. Sugeng Harianto, M.S. selaku Rektor Universitas Lampung
yang telah memfasilitasi dalam penulisan sehingga selesainya tesis ini.

2.

Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas
Lampung yang telah memfasilitasi dalam penulisan sehingga selesainya
tesis ini.

3.


Dr. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung yang
telah memfasilitasi dalam penulisan sehingga selesainya tesis ini.

4.

Dr. Irawan Suntoro, M.S. selaku Ketua Program Pascasarjana Manajemen
Pendidikan FKIP Universitas Lampung sekaligus dosen pembahas yang
telah memberikan banyak masukan dan saran tesis ini.

5.

Dr. Sowiyah, M.Pd. selaku Sekretaris Program Pascasarjana Manajemen
Pendidikan FKIP Universitas Lampung sekaligus dosen Pembimbing 2 yang
telah memberi masukan, saran, dan motivasi secara moril maupun materiil
sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

6.

Dr. Alben Ambarita, M.Pd. selaku Pembimbing 1 yang telah memberikan
masukan, saran, dan motivasi secara moril maupun materiil sehingga

penelitian ini dapat diselesaikan.

7.

Dr. Sumadi, M.S. selaku mantan Ketua Program Studi dan sekaligus penguji
tesis yang telah banyak memberikan sumbangan moril dan motivasi
sehingga terselesaikannya tesis ini.
viii

8.

Seluruh Kepala Sekolah SD Negeri Metro Barat yang telah memberikan izin
untuk meneliti di sekolahannya.

9.

Seluruh Dosen Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan
FKIP Universitas Lampung yang telah mencurahkan ilmu tentang
Manajemen Pendidikan sehingga peneliti cukup memahami liku-liku
khasanah dunia pendidikan, sehingga tesis ini dapat terselesaikan.


10.

Teman-teman seperjuangan khususnya angkatan 2012 atau MP4 yang telah
memberikan semangat, dorongan positif, dan inspirasi sehingga tesis ini
dapat diselesaikan.

Akhirnya kepada semua pihak yang tak dapat kami sebutkan penulis ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga tesis ini bermanfaat bagi orang lain
dan dunia pendidikan.

Metro, 11 April 2013
Penulis

SYAMSIAH
NPM. 1223012034

ix

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................. ii
ABSTRACT ............................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... iv
MOTTO ...................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ vii
SANWACANA ........................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................
1.2 Identifikasi Masalah .............................................................

1.3 Batasan Masalah ...................................................................
1.4 Rumusan Masalah ................................................................
1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................
1.6 Manfaat Penelitian ................................................................
1.7 Ruang Lingkup Penelitian ....................................................

1
9
10
10
11
12
13

KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
2.1 Pengertian Motivasi Berprestasi ...........................................
a. Ciri-ciri Individu yang Memiliki Motivasi Berprestasi ....
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi
2.2 Kepemimpinan Kepala Sekolah ...........................................

a. Pengertian Kepemimpinan................................................
b. Pengertian Kepala Sekolah ..............................................
c. Kualitas Kepemimpinan Kepala Sekolah .........................
d. Pendekatan Studi Kepemimpinan .....................................
2.3 Pengertian Iklim Sekolah......................................................
a. Dimensi dan Skala Iklim Sekolah .....................................
b. Jenis-jenis Iklim Sekolah ..................................................
c. Cara Mengkreasikan Iklim Sekolah ..................................
d. Iklim Sekolah yang Kondusif ...........................................
2.4 Budaya Organisasi ...............................................................
2.5 Kerangka Pikir ......................................................................
2.6 Penelitian yang Relevan .......................................................
2.7 Hipotesis Penelitian ..............................................................

14
16
21
27
27
30
33
35
43
46
47
50
52
53
59
62
64

x

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian ...........................................................
a. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................
b. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................
3.2 Populasi dan Tehnik Pengambilan Sampel ..........................
a. Populasi .............................................................................
B. Sampel..............................................................................
3.3 Variabel Penelitian ...............................................................
a. Variabel Motivasi Berprestasi Guru (Y) ...........................
b. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) ................
c. Variabel Iklim Sekolah (X2).............................................
d. Variabel Budaya Organisasi (X3).....................................
3.4 Tehnik Pengumpulan Data ...................................................
3.5 Validitas Instrumen ..............................................................
3.6 Uji Reliabilitas Instrumen.....................................................
3.7 Tehnik Analisis Data ............................................................
a. Uji Normalitas...................................................................
b. Uji Homogenitas ...............................................................
c. Uji Hipotesis .....................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ..................................................
4.2 Deskripsi Data ......................................................................
a .Motivasi Berprestasi (Y) ...................................................
b. Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) ...............................
c. Iklim Sekolah (X2) ...........................................................
d. Budaya Organisasi (X3) ....................................................
4.3 Pengujian Hipotesis ..............................................................
a. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap
Motivasi Berprestasi Guru ...............................................
b. Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Motivasi
Berprestasi Guru ...............................................................
c. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi
Berprestasi Guru ...............................................................
d. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah,
dan Budaya Organisasi terhadap Motivasi Berprestasi .....
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................
a. Pembahasan Hasil Analisis Hipotesis Pertama .................
b. Pembahasan Hasil Analisis Hipotesis Kedua ...................
c. Pembahasan Hasil Analisis Hipotesis Ketiga ...................
d. Pembahasan Hasil Analisis Hipotesis Keempat ...............
e. Pembahasan Kecenderungan Pengaruh antara Variabel
Bebas terhadap Variabel Terikat ......................................
4.5 Keterbatasan Penelitian ........................................................

xi

65
65
65
66
66
66
67
68
69
70
71
72
74
75
76
77
78
79

82
90
91
93
95
97
98
99
102
106
109
113
113
115
117
119
120
122

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...........................................................................
5.2 Implikasi. ..............................................................................
5.3 Saran .....................................................................................

124
125
130

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN .......................................................................

131
134

xii

DAFTAR TABEL

TABEL
1.1
3.1
3.2
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
4.14
4.15
4.16
4.20

HALAMAN
Motivasi Berprestasi Guru-guru SD Metro Barat ..............................
5
Daftar Sebaran Sampel Penelitian .....................................................
67
Daftar Pembobotan Penilaian Komitmen Organisasi ........................
74
Data Statistik Dasar Variabel Penelitian ...........................................
90
Distribusi Skor Variabel Motivasi Berprestasi ..................................
91
Distribusi Skor Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ...............
93
Distribusi Skor Variabel Iklim Sekolah .............................................
95
Distribusi Skor Variabel Budaya Organisasi .....................................
97
Uji Linieritas Kepemimpinan Kepala Sekolah ..................................
100
Ringkasan Uji Signifikansi Kepemimpinan Kepala Sekolah
terhadap Motivasi Berprestasi ...........................................................
100
Model Summary Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap
Motivasi Berprestasi ..........................................................................
101
Ringkasan Uji Linieritas Iklim Sekolah terhadap Motivasi
Berprestasi Guru ................................................................................
103
Ringkasan Uji Signifikansi Iklim Sekolah terhadap Motivasi
Berprestasi .........................................................................................
104
Model Summary Iklim Sekolah terhadap Motivasi Berprestasi
Guru ...................................................................................................
105
Ringkasan Uji Linieritas Budaya Organisasi terhadap Motivasi
Berprestasi .........................................................................................
107
Ringkasan Uji Signifikansi Budaya Organisasi terhadap Motivasi
Berprestasi Guru ................................................................................
108
Model Summary Budaya Organisasi terhadap Motivasi
Berprestasi Guru ................................................................................
108
Ringkasan Uji Signifikansi Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah,
dan Budaya Organisasi terhadap Motivasi Berprestasi Guru ...........
110
Model Summary Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah, dan
Budaya Organisasi terhadap Motivasi Berprestasi ...........................
111
Peringkat Pengaruh antara variable Bebas terhadap
Variabel Terikat .................................................................................
113

xiii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.

HALAMAN
Teori Motivasi Menurut Maslow ..........................................................
26
Kerangka Pikir Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah ..................
62
Diagram Batang Skor Motivasi Berprestasi ..........................................
92
Diagram Batang Skor Kepemimpinan Kepala Sekolah ........................
94
Diagram Batang Skor Iklim Sekolah ....................................................
96
Diagram Batang Skor Budaya Organisasi ............................................
98

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Halaman
1. Kisi-Kisi Agket .................................................................................... 135
2. Angket Penelitian .................................................................................. 146
3. Uji Validitas Variabel Penelitian .......................................................... 155
4. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian....................................................... 168
5. Data Hasil Penelitian ............................................................................. 173
6. Uji Normalitas ....................................................................................... 182
7. Uji Homogenitas Varians Populasi ....................................................... 183
8. Uji Linieritas ......................................................................................... 185
9. Uji Regresi dan Signifikansi ................................................................. 188
10. Uji Regresi Y atas X1,X2, dan X3 ...................................................................................... 191
11. Surat Izin Penelitian .............................................................................. 192
12. Surat Telah Mengadakan Penelitian dari Sekolah ................................ 201
13. Daftar F Hitung ..................................................................................... 210

xv

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Pemberdayaan sumber daya pendidikan merupakan suatu usaha yang
terencana dan terorganisir dalam membantu siswa untuk mengembangkan
segenap potensi yang dimilikinya agar menjadi orang memiliki berbagai
ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia. Oleh karena
itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut peran sertanya
secara maksimal dan rasa tanggung jawab dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Mutu pendidikan yang tinggi dapat dilihat dari ketercapaian
tujuan pendidikan nasional. Sehubungan dengan itu Pendidikan Nasional
bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pencapaian tujuan

2

tersebut banyak hal yang dapat dilakukan oleh para pelaku pendidikan,
antara lain: 1) Perencanaan dan Evaluasi, 2) Pengelolaan Kurikulum 3)
Pengelolaan Proses Belajar Mengajar, 4) Pengelolaan Ketenagaan, 5)
Pengelolaan fasilitas, 6) Pengelolaan keuangan, 7) Pengelolaan layanan
siswa, 8) Pengelolaan hubungan sekolah masyarakat, 9) Pengelolaan iklim
sekolah (Mulyasa, 2006:58)
Salah satu faktor berhasil tidaknya sekolah memajukan pendidikan di
antaranya adalah motivasi guru berprestasi atau motivasi berprestasi.
Menurut Hasibuan (1996:72), motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan
memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan
tujuan organisasi. Menurut Wahjosumidjo (2010:50) motivasi dapat
diartikan sebagai suatu proses psikologi yang mencerminkan interaksi
antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri
seseorang. Proses psikologi timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri
seseorang itu sendiri yang disebut Faktor di dalam diri seseorang atau
intrinsik (berupa kepribadian, sikap, pengalaman, dan

pendidikan, atau

berbagai harapan, cita-cita yang menjangka ke masa depan) dan faktor dari
luar atau ekstrinsik (dapat ditimbulkan oleh berbagi factor-faktor lain yang
sangat kompleks). Seseorang yang mempunyai motivasi tinggi maka dia
akan berusaha melakukan yang terbaik, memiliki kepercayaan terhadap
kemampuan untuk bekerja mandiri dan bersikap optimis, memiliki
ketidakpuasan terhadap prestasi yang telah diperoleh serta mempunyai
tanggung jawab yang besar atas perbuatan yang dilakukan, sehingga

3

seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi umumnya lebih
berhasil dalam menjalankan tugas dibandingkan dengan mereka yang
memiliki motivasi berprestasi yang rendah.

Teori

Motivasi

Mc.

Clelland

dalam

Hasibuan

(1996:162-163):

mengemukakan bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial.
Bagaimana energi dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan
dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Energi
akan dimanfaatkan oleh karyawan dengan dorongan: (1) kekuatan motif dan
kekuatan dasar yang terlibat, (2) harapan keberhasilannya, dan (3) nilai
insentif yang terlekat pada tujuan. Tiga kebutuhan manusia yang
memotivasi gairah bekerja menurut Mc.Clelland dalam Danim dan Suparno
(2004 :3) yaitu : kebutuhan akan kekuasaan (Need for Power ) Kebutuhan
akan afiliasi (Need for affiliation)/Keanggotaaan Kebutuhan akan prestasi
(Need for Achievement).

Faktor penting yang juga berpengaruh terhadap motivasi berprestasi adalah
kepemimpinan, yaitu cara seseorang pemimpin mempengaruhi perilaku
bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk
mencapai tujuan organisasi. Menurut Danim dan Suparno (2005: 48) untuk
menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi di sekolah, pola
kepemimpinan merupakan salah satu pilihan bagi kepala sekolah untuk
memimpin dan mengembangkan sekolah yang berkualitas. Dengan
penekanan hal-hal seperti itu, diharapkan kepala sekolah akan mampu

4

meningkatkan kinerja guru dalam rangka mengembangkan kualitas
sekolahnya.

Menurut Wahjosumidjo (2010:83) kepala sekolah adalah seorang tenaga
fungsional yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana
diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana dia terjadi
interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran. Oleh karena itu kepala sekolah harus mempunyai kepribadian
atau sifat-sifat dan kemampuan serta keterampilan-keterampilan untuk
memimpin sebuah lembaga pendidikan.

Selain dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah, motivasi berprestasi
juga dipengaruhi oleh iklim sekolah. Menurut Hadiyanto (2004:176) iklim
sekolah adalah situasi atau suasana yang muncul karena adanya hubungan
antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, guru dengan peserta
didik atau hubungan antara peserta didik yang menjadi ciri khas sekolah
yang ikut mempengaruhi proses belajar mengajar disekolah.

Iklim sekolah mempengaruhi perilaku warga sekolah anggota organisasi
yang kemudian mempengaruhi kinerja warga sekolah. Iklim organisasi
sekolah ditentukan oleh lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Iklim
sekolah merupakan persepsi guru terhadap situasi dan kondisi lingkungan
sekolah fisik maupun non fisik. Perasaan tersebut berkaitan dengan
lingkungan yang nyaman dan mendukung untuk kegiatan pembelajaran,

5

bimbingan, keteraturan dan keamanan yang dirasakan oleh setiap personel
sekolah. Iklim organisasi sekolah akan lebih terlihat pada perilaku para staf,
guru, kepala sekolah, siswa dan personil sekolah lainnya.

Motivasi berprestasi guru-guru di SD Negeri Metro Barat masih rendah.
Hasil survei peneliti pada tanggal 22 Agustus 2013 mengenai prestasi yang
dicapai beberapa guru di SD Negeri Metro Barat Kota Metro, berikut tabel
yang menjabarkan jumlah guru dan prestasi guru yang ada di SD Negeri
Metro Barat:
Hasil survei penulis pada 22 Agustus 2013 yang terjadi pada guru SD
Negeri di Kecamatan Metro Barat Kota Metro, rendahnya motivasi
berprestasi guru diindikasikan sebagai berikut:
Tabel 1.1 Motivasi Berprestasi Guru-Guru SD Metro Barat
No.

Aktivitas

Persentase

1.

Prestasi guru dalam membuat PTK

4,2%

2.

Kesiapan perangkat pembelajaran

65%

3.

Penguasaan IT dan TIK

55%

4.

Inovasi program pengajaran

25%

5.

Kehadiran

78%

Sumber: Dokumentasi Sekolah Dasar Negeri Metro Barat Tahun 2013
Berdasarkan tabel 1.1 Terlihat dari guru yang sering izin tidak mengajar
atau kehadiran masih 78%, guru yang mengajar

tidak mempersiapkan

Program Pembelajaran atau pun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
hanya 65%. Rendahnya motivasi berprestasi guru dapat dilihat juga dari
ketidakpedulian guru dengan perubahan dan perkembangan teknologi.
Masih banyak guru yang belum dapat mengoperasikan komputer atau

6

menggunakan LCD untuk mengajar, meskipun sekolah sering mengadakan
workshop untuk meningkatkan kompotensi guru berupa model dengan
metode pembelajaran yang diterapkan. Tugas guru rutin dalam kegiatan
pembelajaran menunjukkan fenomena bahwa guru mengajar hanya sebuah
rutinitas belaka, tanpa adanya inovasi pengembangan yang lebih baik.

Berdasarkan indikasi pada tabel 1.1 dengan demikian motivasi berprestasi
guru-guru SD Negeri Metro Barat belum maksimal. Sebagian guru-guru
melaksanakan rutinitas sehari-hari saja seperti mengajar, membuat
perangkat pembelajaran tanpa terdorong untuk melakukan hal sesuatu atau
berprestasi. Guru-guru tidak termotivasi untuk membuat bahan ajar atau
lembar kerja siswa (LKS) sendiri.

Hasil wawancara penulis kepada beberapa guru di SD Negeri Metro Barat,
rendahnya motivasi berprestasi dikarenakan pemimpin yang kurang
memberi dukungan, dorongan, atau motivasi dan arahan bagi guru-guru
dalam berprestasi. Sebagai contoh dalam pengiriman guru berperstasi
tingkat provinsi. Pemimpin tidak menunjuk dengan tegas guru yang akan
mewakili sekolah dalam kompetisi guru berprestasi. Kepemimpinan kepala
sekolah belum

membawahi guru sebagai bawahannya, serta

untuk

beradaptasi dengan perubahan demi kesuksesan di masa yang akan datang,
seperti membangkitkan semangat, inspirasi terhadap orang lain, dihormati
dan dikagumi oleh bawahannya. Prestasi guru di SD Negeri di Metro Barat
belum

sesuai

yang

diharapkan

seperti

melakukan

invoasi

untuk

7

pembelajaran. Hal ini dikarenakan kepemimpinan kepala sekolah belum
optimal. Pemimpin kurang memperhatikan karakteristik para guru, hal ini
disebabkan karena keterbatasana waktu kepala sekolah yang bekerja sendiri
tanpa dibantu oleh wakil dan staf sehingga waktu untuk memahami
karakteristik bawahan menjadi kurang. Namun Tuntutan peningkatan
kompetensi guru belum dapat terpenuhi sesuai standar yang diharapkan,
karena masih banyak guru yang belum mampu mengikuti perkembangan
teknologi dalam upaya melaksanakan revolusi pembelajaran. Keberhasilan
pendidikan disekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan seorang kepala
sekolah dalam mengelola tenaga pendidik dan kependidikan yang tersedia di
sekolah.

Faktor penting yang juga berpengaruh terhadap prestasi guru adalah
kepemimpinan, yaitu cara seseorang pemimpin mempengaruhi perilaku
bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk
mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah
satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan motivasi
guru dalam berprestasi.

Selain faktor kepemimpinan,

rendahnya motivasi berprestasi guru-guru

indikasi lain yang penulis survei yaitu sebagian besar iklim di SD Negeri di
Metro Barat masih kurang kondusif. Hal ini terlihat dari sarana prasarana
sekolah yang kurang memadai. Lingkungan fisik sekolah belum ditata

8

dengan teratur. Secara umum tingkat kebersihan sekolah seperti kelas,
halaman, WC dan kamar mandi masih cukup memprihatinkan.

Indikasi lain dari iklim sekolah yang kurang kondusif yaitu daftar hadir
pada kegiatan hala-bihalal yang dilaksanakan beberapa sekolah SD di Metro
Barat untuk meningkatkan silaturahmi antara guru dengan guru, guru
dengan siswa, dan guru dengan kepala sekolah yang dilaksanakan
menjelang ramadhan tercatat guru yang datang tidak hadir lebih dari 50%.
Motivasi berprestasi juga dipengaruhi oleh iklim sekolah. Menurut
Hadiyanto (2004:176) iklim sekolah adalah situasi atau suasana yang
muncul karena adanya hubungan antara kepala sekolah dengan guru, guru
dengan guru, guru dengan peserta didik atau hubungan antara peserta didik
yang menjadi ciri khas sekolah yang ikut mempengaruhi proses belajar
mengajar disekolah.

Iklim sekolah mempengaruhi perilaku warga sekolah anggota organisasi
yang kemudian mempengaruhi kinerja warga sekolah. Iklim sekolah
merupakan perasaan pribadi tentang pengalaman guru terhadap situasi dan
kondisi lingkungan sekolah fisik maupun non fisik. Perasaan tersebut
berkaitan dengan lingkungan yang nyaman dan mendukung untuk kegiatan
pembelajaran, bimbingan, keteraturan dan keamanan yang dirasakan oleh
setiap personel sekolah. Iklim sekolah akan lebih terlihat pada prilaku para
staf, guru, kepala sekolah, siswa dan personil sekolah lainnya. Banyak siswa
yang tidak peduli dengan temannya, guru kurang perhatian terhadap

9

kesulitan belajar siswa dan kepala sekolah tidak objektif dalam memberikan
penilaian terhadap bawahannya. Hal inilah yang perlu diadakan pengukuran
terhadap keadaan iklim sekolah.

Survei penulis yang dilakukan 22 Agustus 2013, budaya organisasi di SD
Negeri Metro Barat juga kurang bagus seperti ketidakpercayaan pemimpin
terhadap bawahan. Menurut Edgar Schein (2002) Budaya organisasi di
lembaga pendidikan adalah pemaknaan bersama seluruh anggota organisasi
di suatu lembaga pendidikan yang berkaitan dengan nilai, keyakinan, tradisi
dan cara berpikir unik yang dianutnya dan tampak dalam perilaku mereka,
sehingga membedakan antara lembaga pendidikan dengan lembaga
pendidikan lainnya.

Hasil observasi penulis, terhadap beberapa sekolah di SD Negeri Metro Barat,
faktor budaya organisasi ini memang kurang kondusif secara struktural, dan
sosial. Hubungan antar personal di kalangan warga sekolah, tampak kurang
kondusif hal ini ditandai dengan kurangnya keselarasan, kerjasama, dan
adanya kesenjangan sosial yang cukup lebar antara pengurus/ pejabat sekolah
dengan para guru. Sudah barang tentu kondisi ini akan berpengaruh terhadap
rendahnya motivasi kerja guru, sehingga mereka kurang terdorong bekerja
secara maksimal.

1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

10

a.

Kepala Sekolah sebagai pemimpin kurang memperhatikan karakteristik
para guru.

b.

Kepala Sekolah sebagai pemimpin belum memahami kemauan dan
kemampuan guru.

c.

Iklim sekolah pada SD Negeri Metro Barat belum dalam hal suasana
kerja dan lingkungan sekolah belum nyaman dan tenang.

d.

Belum terciptanya Budaya organisasi bagi guru-guru di SD Negeri
Metro Barat.

e.

Motivasi berprestasi guru-guru di SD Negeri Metro Barat masih rendah.

f.

Tuntutan peningkatan kompetensi guru belum dapat terpenuhi sesuai
standar yang diharapkan, karena masih banyak guru yang belum
mampu mengikuti perkembangan teknologi dalam upaya melaksanakan
pembelajaran.

1.3

Batasan Masalah
Beberapa faktor di atas, dalam penelitian ini dibatasi:

1.4

a.

Kepemimpinan Kepala SD Negeri Metro Barat.

b.

Iklim sekolah di SD Negeri di Metro Barat.

c.

Budaya organisasi di SD Negeri di Metro Barat.

d.

Motivasi berprestasi guru di SD Negeri di Metro Barat.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:

11

a.

Apakah ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala
sekolah terhadap motivasi berprestasi guru di SD Negeri Metro Barat?

b.

Apakah ada pengaruh positif dan signifikan iklim sekolah terhadap
motivasi berprestasi guru di SD Negeri Metro Barat?

c.

Apakah ada pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi terhadap
motivasi berprestasi guru di SD Negeri Metro Barat?

d.

Apakah ada pengaruh positif dan signifikan

secara bersama-sama

antara kepemimpinan, iklim sekolah, budaya organisasi terhadap
motivasi berprestasi guru di SD Negeri Metro Barat?

1.5

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui dan
menganalisis:
a.

Pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap
motivasi berprestasi guru di SD Negeri Metro Barat.

b.

Pengaruh positif dan signifikan iklim sekolah terhadap motivasi
berprestasi guru di SD Negeri Metro Barat.

c.

Pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi terhadap motivasi
berprestasi guru di SD Negeri Metro Barat.

d.

Pengaruh positif dan signifikan

secara bersama-sama antara

kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, budaya organisasi
terhadap motivasi berprestasi guru di SD Negeri Metro Barat.

12

1.6

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:
a.

Manfaat Teoritis
1.

Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah konsep
kepemimpinan kepala sekolah, iklim

sekolah, dan budaya

organisasi serta manfaatnya untuk peningkatan motivasi berprestasi
guru.
2.

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan
penelitian - peneliti lain untuk mendapatkan hasil yang lebih
sempurna.

3.

Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah keilmuan
pendidikan.

b. Manfaat Praktis
1.

Bagi Dinas Pendidikan, untuk memberikan sumbangan pemikiran
dalam upaya mewujudkan pendidikan yang lebih baik.

2.

Bagi kepala sekolah sebagai masukan dalam usaha memperbaiki
kinerja guru melalui variabel-variabel yang mempengaruhinya.

3.

Bagi guru sebagai acuan untuk meningkatkan kesadaran diri dalam
meningkatkan motivasi berprestasi guru dalam suasana kerja
yang kondusif .

4.

Bagi Peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan
untuk penelitian selanjutnya, baik di bidang yang sama maupun
bidang lainnya dengan cakupan yang lebih luas, khususnya yang

13

berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
berprestasi.

1.7

Ruang Lingkup Penelitian
Penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
a.

Sifat atau jenis Penelitan Korelasional.

b.

Subyek penelitian adalah guru-guru SD Negeri di Kecamatan Metro
Barat Kota Metro.

c.

Obyek Penelitian adalah kepemimpinan kepala sekolah, iklim
organisasi, budaya organisasi dan motivasi berprestasi.

d.

Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri se-Kecamatan Metro
Barat kota Metro.

e.

Waktu Penelitian bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014.

f.

Ruang lingkup ilmu; (1) Motivasi berprestasi adalah kecenderungan
individu untuk mencapai prestasi secara optimal. (2) Kepemimpinan
adalah kemampuan

mendatangkan perubahan di dalam diri setiap

individu yang terlibat atau

seluruh organisasi untuk mencapai

performa yang semakin tinggi. (3) Iklim sekolah adalah situasi dan
kondisi di lingkungan sekolah yang dapat mempengaruhi prestasi kerja
seseorang guru. (4) Budaya Organisasi adalah pemaknaan bersama
seluruh anggota organisasi di suatu lembaga pendidikan yang berkaitan
dengan nilai, keyakinan, tradisi dan cara berpikir unik yang dianutnya
dan tampak dalam perilaku mereka.

14

14

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Bagian ini

memaparkan

teori-teori serta pustaka yang dipakai pada waktu

penelitian. Teori-teori ini diambil dari buku literatur, koran, dan dari internet.
Teori yang dibahas meliputi teori tentang motivasi berprestasi, kepemimpinan
kepala sekolah, iklim sekolah, dan budaya organisasi.
2.1

Pengertian Motivasi Berprestasi
Tiga kebutuhan manusia yang memotivasi gairah bekerja menurut
Mc.Clelland dalam Danim dan Suparno (2005 :3) yaitu : kebutuhan akan
kekuasaan (Need for Power) Kebutuhan akan afiliasi (Need for
affiliation)/Keanggotaaan Kebutuhan akan prestasi (Need for Achievement).
Motivasi berprestasi pertama kali diperkenalkan oleh Murray dalam
Martaniah (1998:45) yang diistilahkan dengan need for achievement dan
dipopulerkan oleh Mc. Clelland dengan sebutan “n-ach”, yang beranggapan
bahwa motif berprestasi merupakan virus mental sebab merupakan pikiran
yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan dengan lebih baik
daripada cara yang pernah dilakukan sebelumnya. Jika sudah terjangkit
virus ini mengakibatkan perilaku individu menjadi lebih aktif dan individu
menjadi lebih giat dalam melakukan kegiatan untuk mencapai prestasi yang
lebih baik dari sebelumnya.

15

Individu yang menunjukkan motivasi berprestasi menurut Mc.Clelland
adalah mereka yang task oriented dan siap menerima tugas-tugas yang
menantang dan kerap mengevaluasi tugas-tugasnya dengan beberapa cara,
yaitu membandingkan dengan hasil kerja orang lain atau dengan standard
tertentu (Mc.Clelland, dalam Danim dan Suparno, 2005 :31). Selain itu
Mcclelland juga mengartikan motivasi berprestasi sebagai standard of
exellence yaitu kecenderungan individu untuk mencapai prestasi secara
optimal dalam Danim dan Suparno (2005: 3). Selanjutnya menurut Haditono
dalam Kumalasari (2006:68), motivasi berprestasi adalah kecenderungan
untuk meraih prestasi dalam hubungan dengan nilai standar keunggulan.
Motivasi berprestasi ini membuat prestasi sebagai sasaran itu sendiri.
Individu yang dimotivasi untuk prestasi tidak menolak penghargaan itu,
tidak sungguh-sungguh merasa senang jika dalam persaingan yang berat ia
berhasil memenangkannya dengan jerih payah setelah mencapai standar
yang ditentukan. Individu yang mempunyai dorongan berprestasi tinggi
umumnya suka menciptakan risiko yang lunak yang bisa memerlukan cukup
banyak kekaguman dan harapan akan hasil yang berharga, keterampilan dan
ketetapan hatinya yang menunjukkan suatu kemungkinan yang masuk akal
daripada hasil yang dicapai dari keuntungan semata. Jika memulai suatu
pekerjaan, individu yang mempunyai dorongan prestasi tinggi ingin
mengetahui bagaimana pekerjaannya, ia lebih menyukai aktivitas yang
memberikan umpan balik yang cepat dan tepat. Menurut Herman (Linda,
2004:101) motivasi berprestasi ini sangat penting dalam kehidupan seharihari, karena motivasi berprestasi akan mendorong seseorang untuk

16

mengatasi tantangan atau rintangan dan memecahkan masalah seseorang,
bersaing secara sehat, serta akan berpengaruh pada prestasi kerja seseorang.
Atkinson (Martaniah, 1998:89) mengatakan bahwa motivasi berprestasi
dalam perilaku individu mengandung dua kecenderungan perilaku, yaitu :
individu yang cenderung mengejar atau mendekati kesuksesan dan individu
yang berusaha untuk menghindari kegagalan.

a.

Ciri-Ciri Individu yang Memiliki Motivasi Berprestasi
Menurut Mc. Clelland dalam Danim dan Suparno (2005 :3) ciri-ciri
individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi adalah:
1.

Menyukai

Tugas

yang

Memiliki

Taraf

Kesulitan

Sedang/Menengah.
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih menyukai
tugas yang memiliki taraf kesukaran sedang namun menjanjikan
kesuksesan. Rohwer dalam Robbins (2001:92) mengatakan bahwa
seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan berusaha
mencoba setiap tugas yang menantang dan sulit tetapi mampu
untuk diselesaikan, sedangkan orang yang tidak memiliki motivasi
berprestasi tinggi akan enggan melakukannya. Robbins (2001:92)
menambahkan bahwa orang yang memiliki motivasi berprestasi
tinggi menyukai tugas-tugas yang menantang serta berani
mengambil risiko yang diperhitungkan (calculated risk) untuk
mencapai suatu sasaran yang telah ditentukan. Spence dalam
Morgan, (1986:73) menambahkan, mereka yang memiliki motivasi

17

berprestasi tinggi memiliki task oriented dan selalu mempersiapkan
diri terhadap tugas-tugas yang menantang.
2.

Suka Menerima Umpan Balik (Suka Membandingkan Kinerja
dengan Orang Lain)
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi mengharapkan
umpan balik dengan cara membandingkan performansinya dengan
orang lain atau suatu standardisasi tertentu dalam Danim dan
Suparno (2004 :32). Penetapan standard keberhasilan merupakan
motif ekstrinsik yang bukan dari dalam dirinya, namun ditetapkan
dari orang lain. Seseorang terdorong untuk berusaha mencapai
standard yang ditetapkan oleh orang lain karena takut kalah dari
orang lain (Rohwer dalam Robbins, 2001:94).
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi kerap
mengharapkan umpan balik dan membandingkan hasil kerjanya
dengan hasil kerja orang lain dengan suatu ukuran keunggulan
yaitu perbandingan dengan prestasi orang lain atau standard
tertentu (Mc dalam Danim dan Suparno, 2004 :32).

3.

Tekun dan Gigih terhadap Tugas yang Berkaitan dengan
Kemajuannya.
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan memiliki
kinerja yang baik, aktif berproduktivitas, serta tekun dalam bekerja.
Dengan adanya motivasi berprestasi karyawan akan memiliki sifatsifat seperti selalu berusaha mencapai prestasi sebaik baiknya

18

dengan selalu tekun dalam menjalankan tugas (Martaniah,
1998:89).

Atkinson (Linda, 2004:124) mengatakan bahwa seseorang yang
memiliki motivasi berprestasi adalah sebagai berikut :
1.

Free Choise, adalah bahwa individu yang memiliki motivasi
berprestasi tinggi menyukai aktivitas-aktivitas atas keberhasilannya
sehingga selalu berusaha untuk meningkatkan segala kemungkinan
untuk

berprestasi

oleh

karena

kemampuan

pengalaman

keberhasilannya yang lebih banyak sehingga kendati mengalami
kagagalan masih tetap tersirat untuk berhasil.
2.

Persistence Behaviour, adalah suatu anggapan individu yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi menganggap bahwa kegagalan
adalah sebagai akibat kurangnya usaha, oleh sebab itu harapan dan
usaha untuk berhasil selalu tinggi.

3.

Intensity of performance,adalah suatu intensitas dalam penampilan
kerja, artinya individu yang motivasi berprestasinya tinggi selalu
berpenampilan suka kerja keras dibandingkan seseorang yang
motivasi berprestasinya rendah.

4.

Risk preference, adalah suatu pertimbangan memilih risiko yang
sedang artinya tidak mudah dan tidak juga sukar.

Menurut Herman dalam Martaniah (1998:55) ciri-ciri yang menonjol
untuk memilih motivasi berprestasi berprestasi tinggi antara lain :

19

1.

Mempunyai inspirasi yang tingkatannya sedang, hal ini terjadi
karena individu tersebut memiliki keinginan untuk berprestasi
tinggi sehingga individu tersebut tidak ingin melakukan sesuatu
yang berbeda di luar jangkauannya atau tidak ingin membuang
waktu yang banyak untuk mengerjakan sesuatu di luar kemampuan
dirinya.

2.

Memiliki tugas yang memiliki risiko yang sedang daripada yang
tinggi.

3.

Persperktif waktunya berorientasi ke depan.

4.

Mempunyai keuletan dalam melakukan tugas yang belum selesai.

5.

Mempunyai dorongan untuk melakukan tugas yang belum selesai.

6.

Memiliki pasangan kerja atas dasar kemampuannya.

7.

Usaha yang dilakukannya sangat menonjol.

Berdasarkan uraian di atas dapat dismpulkan bahwa individu yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi mempunyai ciri-ciri antara lain,
memiliki rasa percaya diri yang besar, berorientasi ke masa depan, suka
pada tugas yang memiliki tingkat kesulitan sedang, tidak membuangbuang waktu, memilih teman yang berkemampuan baik dan tangguh
dalam

mengerjakan

tugas-tugasnya.

Heckhausen

(Monks

dan

Haditono,1999:77) mengatakan bahwa individu yang memiliki motivasi
berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah memiliki perbedaan.
Adapun ciri-ciri individu yang motivasi berprestasi rendah adalah :
1.

Orientasi pada masa lampau.

20

2.

Memiliki

tugas

yang

sukar

dan

tidak

sesuai

dengan

kemampuannya.
3.

Tidak mempunyai kepercayaan dalam meghadapi tugas, adanya
rasa pesimis yang dimiliki.

4.

Menganggap keberhasilan suatu nasib mujur.

5.

Cenderung mengambil pekerjaan tingkat risiko lemah, sehingga
keberhasilan akan mudah dicapai.

6.

Suka bermalas-malasan serta melakukan dengan cara yang baru.

7.

Tidak menyenangi pekerjaan yang menuntut tanggung jawab dan
merasa puas sebatas prestasi yang dicapai.

8.

Tidak mencari umpan balik dari perbuatannya jika melakukan
pekerjaan yang tidak diinginkan.

Atkinson (Linda, 2004:121) mengatakan bahwa ciri-ciri individu yang
tidak memiliki motivasi berprestasi antara lain :
1.

Individu termotivasi oleh ketakutan akan kegagalan.

2.

Lebih senang menghindari kegagalan.

3.

Senang melakukan tugas-tugas yang mempunyai taraf-taraf
kesulitan yang rendah.

4.

Individu senang menghindari kegagalan dan akan menunjukkan
performance terbaik pada tugas-tugas dengan kesulitan yang
rendah.

21

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa individu yang memiliki
motivasi berprestasi rendah memiliki ciri-ciri antara lain, bersikap
pesimis, orientasi pada masa lampau, menganggap keberhasilan sebagai
nasib mujur, menghindari kegagalan, suka memakai cara yang lama,
tidak menyenangi pekerjaan pekerjaan yang menuntut tanggung jawab
serta tidak berusaha untuk mencari umpan balik dari pekerjaannya.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi
Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi pada
seseorang. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah :
1.

Kemampuan Intelektual
Menurut Gebhart dan Hoyt (Linda, 2004:123) dengan kelompok
kemampuan intelektual yang tinggi ternyata menonjol dalam
achievement, exhibition, autonomy dandominance, sedangkan
dengan

kelompok

kemampuan

intelektual

rendah

ternyata

menonjol dalam order, abasement, dan nurturance.
2.

Tingkat Pendidikan Orang tua
Sadli (Linda, 2004:123) menyatakan cara ibu mengasuh anak dapat
menimbulkan

motivasi

berprestasi

yang

tinggi

dan

juga

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan karena ibu yang berpendidikan
tinggi akan mempunyai aspirasi dan motivasi untuk mendorong
anak agar berprestasi setinggi-tingginya.

22

3.

Jenis Kelamin
Adi Subroto, Watson, Lingren, Martaniah (Linda, 2004:123)
menemukan adanya perbedaan motivasi berprestasi antara pria dan
wanita, pria mempunyai motivasi berprestasi yang lebih tinggi
daripada wanita.

4.

Pola Asuh
Dari penelitian didapat bahwa motivasi berprestasi terbentuk sejak
masa kanak-kanak dan dipengaruhi oleh cara ibu mengasuh
anaknya Suroso dalam (Linda, 2004:123).

Selain itu hal-hal yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi
adalah:
1.

Pendidikan
Soemanto dan Setianingsih (Linda, 2004) mengatakan bahwa
pendidikan adalah pengalaman yang memberikan pengertian
perubahan

terhadap

suatu

objek

yang

menyebabkan

berkembangnya kecakapan seseorang dalam membentuk sikap
tingkahlakunya. Pendidikan formal seperti TK,SD sederajat,SLTA
sederajat dan perguruan tinggi. Sedangkan pendidikanin formal
diperoleh dalam keluarga dan kehidupan berkelompok. Semakin
tinggi tingkat pendidikan yang dicapai maka akan semakin besar
juga untuk menerima pandangan dan wawasan baru.

23

2.

Lama Kerja
Menurut Ranupandojo (Linda, 2004:124), lama kerja adalah
banyaknya waktu yang menyatakan bahwa seseorang telah menjadi
karyawam pada suatu perusahaan dan faktor penting yang dapat
meningkatkan kemampuan dan keterampilan sehingga dapat
menguasai pekerjaan dengan lebih baik.

3.

Lingkungan
Tantangan yang ada dalam suatu lingkungan akan menetukan
tinggi rendahnya dorongan berprestasi individu. Seandainya
tantangan yang ada dalam lingkungan itu sedang-sedang saja maka
motivasi berprestasi individu tersebut akan tinggi. Namun jika
tantangan itu terlalu besar atau terlalu kecil maka motivasi
berprestasinya akan berkurang Mc. Clelland dalam Linda
(2004:125).

4.

Keluarga
Cara mengasuh anak dan pelatihan yang diberikan kepada anakanak untuk dapat berdiri di atas kaki mereka sendiri (mandiri) serta
agar dapat menguasai keterampilan atau keahlian tertentu dalam
usia dini dan tidak ada penolakan dalam diri anak. Orang tua yang
memiliki standar kualitas tinggi menganjurkan anak-anaknya akan
meningkatkan motivasi berprestasi yang tinggi pada anak (Mc
Clelland dalam Linda, 2004:125).

24

5.

Pengaruh yang Berasal dari Dalam Diri Individu
Menurut Harisson (Linda, 2004:126), yaitu ada kemampuan dalam
mempersiapkan diri secara bersungguh-seungguh untuk bekerja
juga bersedia menerima dan mencoba pekerjaan untuk memperoleh
pengalaman kerja. Menghindari dari pola pemuasan kesukaran
untuk mencapai keberhasilan dalam mencapai tujuan yang
mengandung arti bersedia berkorban untuk mencapai tujuan.
Motivasi berprestasi yang terjadi pada masa anak-anak tidak hanya
ditentukan oleh orang tua saja, tetapi juga dapat berubah karena
proses pendidikan, latihan-latihan dan adanya faktor kematangan
dan proses belajar pada masa selanjutnya Mc. Clelland dalam
Martaniah (1998:79).

Motivasi berprestasi merupakan suatu hal yang dipelajari, oleh karena
itu pembentukannya sangat ditentukan oleh faktor lingkungan terutama
keluarga sebagai lingkungan terdekat. Selain itu karena terbentuk dari
lingkungan maka kebutuhan berprestasi bisa berubah sejalan dengan
perkembangan yang dialami individu yaitu melalui latihan, pendidikan,
kematangan dan proses belajar. Locke (Kumalasari, 2006:120)
menjelaskan bahwa pengalaman atau kematangan, wawasan diri dan
usia individu berpengaruh terhadap motivasi berprestasi individu.
Kemudian

Mc.

Clelland

dalam

Martaniah

(1998:79)

yang

mengemukakan bahwa ada enam aspek motivasi berprestasi pada diri
individu, yaitu :

25

1.

Bertanggung jawab dan kurang suka mendapat bantuan orang lain.

2.

Mencapai prestasi dengan sebaik-baiknya.

3.

Ingin hasil yang konkrit dari usahanya.

4.

Memperhitungkan kemampuan diri dengan risiko sedang.

5.

Tidak senang membuang-buang waktu serta gigih.

6.

Memiliki antisipasi yang berorientasi kedepan.

Teori Hieraki Kebutuhan Maslow, Teori ini pada mulanya dipengaruhi
oleh Abraham Maslow pada tahun 1954. Ia menyatakan bahwa manusia
mempunyai berbagai keperluan dan mencoba mendorong unt

Dokumen yang terkait

Transitivity System Inlancarberbahasa Indonesia 2 Textbook For Elementary School Grade Four

1 38 131

An Analysis On Primary School Students’ Ability To Use Personal Pronouns. A Case Study On The Sixth Year Students Of Sdn No. 101878 Tg. Morawa.

6 42 55

THE EFFECTIVENESS OF THE LEADERSHIP'S ROLE AND FUNCTION OF MUHAMMADIYAH ELEMENTARY SCHOOL PRINCIPAL OF METRO EFEKTIVITAS PERAN DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH METRO

3 69 100

THE INFLUENCE OF PRINCIPAL LEADERSHIP, WORK MOTIVATION AND SCHOOL CLIMATE TOWARD JUNIOR HIGH SCHOOL TEACHER’S PERFORMANCE IN SUMBEREJO SUB DISTRICT IN TANGGAMUS REGENCY

0 12 97

The Role of Principal Leadership in Sustainable Professional Development in 4th State Elementary School, East Metro PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DI SD NEGERI 4 METRO TIMUR KOTA METRO

3 78 78

THE INFLUENCE OF THE INTERPERSONAL COMMUNICATION, WORK MOTIVATION, AND COMPENSATION OF TEACHERS The Influence of the Interpersonal Communication, Work Motivation, and Compensation of Teachers Toward the Performance of Elementary School Teachers in Magela

0 1 10

INTRODUCTION The Influence of the Interpersonal Communication, Work Motivation, and Compensation of Teachers Toward the Performance of Elementary School Teachers in Magelang City.

0 1 5

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PROFESIONALISME GURU, DAN IKLIM SEKOLAH Contribution of Principal Leadership, Teacher Professionalism, and School Climate to the School Quality (Case Study Junior High School in Karanganyar Regency).

0 1 16

THE INFLUENCE OF SCHOOL CULTURE, COMPENSATION AND INTERNAL MOTIVATION ON PERFORMANCE OF TEACHERS OF HIGH SCHOOL IN THE DISTRIC MADAPANGGA OF KABUPATEN BIMA

0 0 17

THE INFLUENCE OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP AND MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS ON QUALITY CULTURE ON VOCATIONAL HIGH SCHOOL STATE IN WEST LOMBOK REGENCY OF INDONESIA

0 0 14