Metode Observasi Teknik Pengumpulan Data

Sampling adalah merupakan suatu cara pengumpulan data untuk dijadikan obyek penelitian. Dengan mengadakan sampling maka dapat dihindari pemborosan mengenai waktu, dana dan tenaga. Tetapi karena teknik sampling yang dilaksanakan akan sangat berpengaruh terhadap tegaknya hipotesis maka masalah sampling ini harus betul betul dilaksanakan dan diamati dengan sebaik-baiknya sehingga tidak akan menyulitkan nantinya. 9 Teknik sampling dalam penelitian kualitatif memiliki karakteristik, yakni sampel diambil bukan dalam rangka mewakili populasi, akan tetapi lebih cenderung mewakili informasinya. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan. Pada cara ini siapa yang akan diambil sebagai anggota sampel diserahkan pada pertimbangan pengumpul data yang berdasarkan atas pertimbanganya sesuai denga maksud dan tujuan penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data di lapangan dalam rangka mendeskripsikan dan menjawab permasalahan yang sedang diteliti, maka metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:

1. Metode Observasi

9 Cholid Narbuko dan Abu Achmad, Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 2009, hal. 146 Metode observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. 10 Pendapat yang sama, juga dikatakan oleh Sukandarrumidi 11 yang mengatakan observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Metode observasi ini penulis gunakan dengan mengunjungi langsung. Lokasi penelitian, yaitu tempat tinggal subyek di Barak Bhakti Kabupaten Tulungagung dengan mengamati kegiatan-kegiatan yang berlangsung di lapangan. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam metode ini adalah pedoman observasi sebagai dasar dalam melakukan observasi di lokasi penelitian. Ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian kualitatif, pengamatan dimanfaatkan seperti yang dikemukakan oleh Guba dan Lincoln dalam Moleong 12 adalah pertama, teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung. Tampaknya pengalaman langsung merupakan alat yang ampuh untuk mengetes suatu kebenaran. Kedua, teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Ketiga, pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposisional maupun pengetahuan yang langsung 10 Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, hal. 104 11 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006, hal. 69 12 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi,… hal. 176 diperoleh dari data. Keempat, sering terjadi keraguan pada peneliti jangan-jangan data yang dijaringnya ada yang keliru atau bias. Jalan yang terbaik untuk mengecek kepercayaan data tersebut ialah dengan jalan memanfaatkan pengamatan. Kelima, teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit. Keenam, dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat. 2. Metode Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 13 Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh pihak yang diwawancarai. Wawancara yang dipakai dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Peneliti yang menggunakan jenis wawancara ini bertujuan mencari jawaban terhadap hipotesi kerja. Untuk itu pertanyaan-pertanyaan disusun dengan rapi dan ketat. Jenis ini dilakukan pada situasi jika sejumlah sampel yang 13 Ibid, hal. 186 direpresentatif ditanyai dengan pertanyaan yang sama dan hal ini penting sekali. Semua aspek dipandang mempunyai kesempatan yang sama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Jenis wawancara ini tampaknya bersamaan dengan apa yang dinamakan wawancara baku terbuka 14 . Wawancara baku adalah wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Urutan pertanyaan, kata-katanya, dan cara penyajiannya pun sama untuk setiap responden. Maksud pelaksanaan tidak lain merupakan usaha untuk menghilangkan kemungkinan terjadi kekeliruan 15 Setelah selesai wawancara peneliti menyusun hasil wawancara sebagai hasil catatan dasar sekaligus abstraksi untuk keperluan analisis data. Disini peneliti menggunakan pedoman wawancara untuk mengarahkan pada fokus penelitian. Metode ini digunakan untuk mencari data mengenai persepsi komunitas pengemis terhadap ibadah shalat wajib di Barak Bhakti Tulungagung. 3. Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis ataupun film. 16 Dokumentasi dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk foto dan recording. Meliputi, foto dalam proses penelitian, serta recording hasil wawancara dengan keluarga yang terpilih sebagai sampel penelitian. Dokumentasi ini dijadikan sebagai bukti bahwa telah diadakan suatu penelitian yang sifatnya alamiah. 14 Ibid., hal. 190 15 Ibid., hal. 188 16 Ibid., hal. 216

F. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Stres Kerja terhadap Kedisiplinan Menjalankan Ibadah Shalat Wajib pada Tenaga Kerja di CV. Sari Agung Graha Accecories Ngantru Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

Hubungan antara Stres Kerja terhadap Kedisiplinan Menjalankan Ibadah Shalat Wajib pada Tenaga Kerja di CV. Sari Agung Graha Accecories Ngantru Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

Hubungan antara Stres Kerja terhadap Kedisiplinan Menjalankan Ibadah Shalat Wajib pada Tenaga Kerja di CV. Sari Agung Graha Accecories Ngantru Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 16

Hubungan antara Stres Kerja terhadap Kedisiplinan Menjalankan Ibadah Shalat Wajib pada Tenaga Kerja di CV. Sari Agung Graha Accecories Ngantru Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 21

Hubungan antara Stres Kerja terhadap Kedisiplinan Menjalankan Ibadah Shalat Wajib pada Tenaga Kerja di CV. Sari Agung Graha Accecories Ngantru Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 35

Hubungan antara Stres Kerja terhadap Kedisiplinan Menjalankan Ibadah Shalat Wajib pada Tenaga Kerja di CV. Sari Agung Graha Accecories Ngantru Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

Hubungan antara Stres Kerja terhadap Kedisiplinan Menjalankan Ibadah Shalat Wajib pada Tenaga Kerja di CV. Sari Agung Graha Accecories Ngantru Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 6

IMPLEMENTASI BUDAYA DISIPLIN IBADAH DI MIN 3 TULUNGAGUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

IMPLEMENTASI BUDAYA DISIPLIN IBADAH DI MIN 3 TULUNGAGUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 42

IMPLEMENTASI BUDAYA DISIPLIN IBADAH DI MIN 3 TULUNGAGUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 21