Perintah Menyempurnakan Wudhu Nilai Ibadah Syari’ah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Waktu juga merupakan amanah dari Allah yang kelak di akhirat akan dimintai pertanggung-jawaban. Waktu berjalan dan berganti demikian cepat, siapa malas ia akan terlindas. Karena waktu bagaikan pedang yang dapat membunuh pemiliknya jikalau ia tidak dapat mempergunakannya dengan baik dan benar.

3. Perintah Menyempurnakan Wudhu

Salah satu syarat sah shalat adalah suci dari hadats kecil dan hadats besar. Allah swt. berfirman: ْيِذّلا اَه يَأ اَي ْوُ ََمآ َن ا ََّصلا ََِإ ْمُتْمُق اَذِإ ْوُلِسْغاَف ِة ْوُجُو ا ْمُكَ ْوُحَسْماَو ِقِفاَرَمْلا ََِإ ْمُكَيِدْيَأَو ْوُءُرِب ا ْنِإَو َِْْ بْعَكْلا ََِإ ْمُكَلُجْرَأَو ْمُكِس ْوُرّهَّاَف اًبَُُج ْمُتَُْك ٌدَحَأ َءاَج ْوَأ ٍرََِس ىَلَع ْوَأ ىَضْرَم ْمُتَُْك ْنِإَو ا ِم َل ْوَأ ِطِئاَغْلا َنِم ْمُكَْ ْوُدََِ ْمَلَ ف َءاَسَِّلا ُمُتْسَم ْوُمّمَيَ تَ ف ًءاَم ا ْيِعَص ا اًد ْوُحَسْماَف اًبِّيََ ْوُجُوِب ا ْيِدْيَأَو ْمُكِ ْيِرُي اَم ُهَِْم ْمُك ُد ُه ْمُكْيَلَع َلَعْجَيِل ْيِرُي ْنِكَلَو ٍجَرَح ْنِم ّمِتُيِلَو ْمُكَرِّهَطُيِل ُد ْوُرُكَْْت ْمُكّلَعَل ْمُكْيَلَع ُهَتَمْعِن َن ٦ “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke-siku, dan sapulah kepalamu dan basuh kedua kakimu sampai dengan kedua mata kaki. Jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air kakus atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik suci; sapulah wajahmu dan tanganmu dengan debu itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur. ” QS. al-Mâidah [5]: 6 Ayat tersebut menjelaskan bahwa ketika seseorang akan melaksanakan shalat, maka wajib bersuci thaharah terlebih dahulu untuk menghilangkan hadats-hadats besar maupun kecil. Wudhu secara bahasa artinya bersih dan indah, sedang menurut istilah adalah membersihkan anggota badan tertentu menggunakan air dengan cara tertentu yang dimulai dengan niat guna menghilangkan hadats kecil. Wudhu menjadi salah satu syarat sahnya shalat. Sebab itu, seseorang yang tidak sah wudhunya maka tidak sah pula shalatnya. Ini pula yang diajarkan oleh Aisyah. Aisyah kerap menegur saudara dan kerabatnya sendiri. Suatu ketika, Abdurrahman bin Abu Bakar, saudara kandung Aisyah, melakukan wudhu dengan cara yang kurang baik. Melihat hal itu Aisyah berkata kepadanya, “Wahai Abdurrahman, sempurnakanlah wudhumu Sebab aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sungguh, celakalah orang yang tidak membasuh kakinya dengan sempurna dalam berwudhu.” HR. Ahmad 15

4. Perintah Membaca al-Qur’an dengan Tartil