1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keterlambatan perkembangan merupakan salah satu masalah dalam tumbuh kembang anak. Anak retardasi mental merupakan salah satu contoh
masalah dalam
keterlambatan perkembangan.
Mumpuniarti 2000:11
mengatakan anak retardasi mental adalah individu yang mengalami keterbelakangan mental dengan ditunjukan fungsi kecerdasan di bawah rata-rata
dan ketidakmampuan dalam penyesuaian perilaku. Hal tersebut terjadi pada masa perkembangan yaitu kondisi yang nyata pada anak retardasi mentalyang
memerlukan perilaku khusus untuk dapat mengembangkan diri. Anak retardasi mental
adalah individu
yang masih
dapat berkembang,
untuk itu
perkembangannya diusahakan melalui pendidikan dan hal-hal yang mendasar. Anak retardasi mental kurang dalam kemampuan berfikir, berimajinasi dan
mengingat. Kemampuan imajinasi sangat penting untuk berpikir kreatif dalam merencanakan sesuatu dan berkomunikasi dengan baik. Imajinasi adalah
kemampuan untuk menciptakan bentuk atau gambaran dalam pikiran. Salah satu cara yang efektif untuk merangsang daya imajinasi anak adalah dengan
mendongeng atau bercerita. Bercerita dengan buku dongeng bergambar dapat mengembangkan wawasan anak, membangun kedekatan emosional antara
pendidik dengan anak, media penyampai pesan atau nilai moral dan agama yang efektif, pendidikan imajinasi fantasi, menyalurkan dan mengembangkan emosi
anak, membantu proses peniruan perbuatan baik tokoh dalam cerita, memberikan
2
dan memperkaya pengalaman batin anak, sarana membangun watak mulia, gambar-gambar yang menarik sebagai sarana hiburan dan penarik perhatian serta
menggugah minat baca anak. Kegiatan mendongeng adalah cara yang efektif untuk mempererat
hubungan orangtua atau pendidik dengan anak. Mendongeng merupakan keterampilan berbahasa lisan yang sifatnya produktif, sehingga menjadi bagian
penting dari keterampilan berbicara.Sebuah dongeng dapat menciptakan imajinasi tentang karakter, lingkungan, maupun tentang orang lain di dalam diri anak-anak.
Anak-anak yang suka mendengarkan dongeng biasanya kaya akan imajinasi. Ketika anak mendengar dongeng yang dibacakan dan melihat gambar-gambar
tersebut, maka anak akan belajar berkomunikasi dan menambah wawasannya dari gambar-gambar tersebut.
Menggambar merupakan salah satu media bahasa yang berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi kepada orang lain, isi hati dan perasaan sertakeinginan
anak dapat di baca melalui proses dan hasil gambar anak-anak. Pentingnya mengetahui makna gambar anak-anak adalah untuk mengetahui sedinimungkin
ada atau tidaknya gangguan perkembangan anak. Gambar anak-anak erat sekali hubungannya dengan ilmu jiwa perkembangan. Orang yang berkecimpung dalam
bidang psikologi, pendidikan dan orang tua perlu memahami makna gambar anak- anak, agar secara tepat membantu proses perkembangan kepada anak-anak.
Dengan dongeng bergambar bisa dilihat perkembangan kemampuan motorik dan sensorik anak dalam merekam bahasa kata dan gambar lalu memvisualisasikan
apa yang telah diimajinasikannya.
3
Kenyataan di lapangan dongeng bergambar masih belum dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan imajinasi menggambar dan memotivasi minat
menggambar bagi anak retardasi mental. Peneliti berusaha meneliti masalah terkait dongeng bergambar jenis fabel terhadap imajinasi menggambar binatang.
Dongeng bergambar jenis fabel diharapkan mampu membantu memunculkan imajinasi mengenai bentuk-bentuk binatang sehingga Andreas Sekunderry Adi
Putra Sekun mampu menggambar secara mandiri dan mengekspresikan imajinasinya.
B. Fokus Masalah