biplasenta, tumor : korioangiomata, mola hidatidosa, berkurangnya berat dan sirkulasi plasenta, berkurangnya daerah permukaan plasenta, plasentitis vilosa
bakteri, virus, parasit. 4. faktor ibu: genetik konstitusi, nutrisi kelaparan, hipoksia, vaskular, ginjal,
antibodi antifosfolipid, akibat obat-obatan, riwayat obstetri buruk, toksemia, hipertensi, penyakit jantung dan paru, penyakit kronis, adiksi narkoba, anemia
sickle sel, penyakit radang usus besar, pankreatitis kronik, berat badan ibu
hamil rendah, pertambahan berat badan ibu hamil pada trimester II III yang rendah, kelainan genotip : PKU Phenyl Keton Uria.
5. faktor lingkungan : paparan pada racun seperti dioksin, obat nyamuk dan asap rokok dapat juga mengganggu pertumbuhan janin.
Pertumbuhan Janin Terhambat adalah diagnosis dari Obstetri yang menyebabkan bertambahnya risiko pada mortalitas dan morbiditas pada perinatal.
Insiden PJT pada total populasi kelahiran adalah 10 Seller 1993. Morbiditas dan mortalitas perinatal tinggi yaitu 6 – 30 neonatus dinegara sedang
berkembang, kelainan kongenital, kromosom simetris dan asimetris, mortalitas sebesar 25 – 33.
b. Gambaran Klinis.
Angka kematian perinatal pada PJT adalah tinggi, sehingga diagnosis yang dini selama kehamilan adalah sangat penting. Pemeriksaan klinis saja sukar untuk
menegakkan diagnosis, hanya dari 13 sejumlah kasus yang dapat terdiagnosis. Tidak ada suatu skrining tes yang bermakna, yang dapat menentukan, biasanya
dapat ditemukan pada saat kelahiran, sebagian meninggal didalam rahim ibu atau kecil dalam umur kehamilan. Dilain pihak janin dapat didiagnosis PJT dari
perkiraan hari kelahirannya, tetapi hal ini dapat keliru akibat kesalahan dalam menentukan tafsiran hari kelahiran. Mekanisme terjadinya PJT pada ibu hamil
yang menderita KEP menurut Soetjiningsih 1998 seperti pada Gambar 6 dibawah ini.
Ibu Malnutrisi Volume darah menurun
Cardiac Output tidak adequat
Menurunnya aliran darah keplasenta Plasenta lebih kecil Berkurangnya transfer zat-zat
makanan Pertumbuhan Janin Terhambat
Gambar 6 Skema mekanisme terjadinya PJT pada ibu hamil yang malnutrisi Soetjiningsih 1998
Anamnesis riwayat PJT dan berat badan lahir rendah, tinggi fundus uteri, ditandai dengan gagalnya pertumbuhan janin didalam rahim dalam periode 4
minggu. tinggi fundus rahim kurang dari 2 cm pada umur kehamilan yang normal atau dari pengukuran terakhir dari tinggi fundus rahim, berat badan ibu yang tidak
bertambah, pergerakan janin didalam rahim berkurang, berkurangnya volume cairan amnion, diteliti lagi perkiraan hari kelahirannya, ukuran lingkaran perut
setinggi pusat umbilikus ibu, apabila lebih dari 100 cm kemungkinan gmelli, polihidramnion atau janin yang besar.
PJT biasanya diklasifikasikan sebagai simetris dan asimetris. Pertumbuhan terhambat simetris pada janin, dimana tubuh janin kecil dan proporsional bagian-
bagian tubuhnya. Pertumbuhan terhambat asimetris, janin kekurangan zat makanan dan kekurangan energi untuk mempertahankan pertumbuhan organ
tubuh yang vital, seperti otak, jantung, hati, otot dan lemak. Jenis pertumbuhan terhambat seperti ini biasanya karena insufisiensi dari plasenta. Janin dengan
pertumbuhan terhambat asimetris dapat, mempunyai ukuran kepala normal, tetapi lingkaran perutnya kecil, karena hatinya ukurannya kecil, anggota tubuh kaki
tangan pendek dan kecil karena otot-otot berkurang dan kulit tipis, sebab lemak
tubuh berkurang. Bila pertumbuhan asimetris berjalan lama dan berat, maka janin kehilangan kemampuan untuk berkompensasi dan akan menjadi pertumbuhan
terhambat simetris. Terhambatnya pertumbuhan kepala janin sangat banyak berhubungan dengan potensi perkembangan janin tersebut. Peleg et al 1998.
mengklasifikasikan PJT simetris jika ukuran badannya secara proporsional kecil, gangguan pertumbuhan janin terjadi sebelum umur kehamilan 20 minggu, sering
disebabkan oleh kelainan kromosom atau infeksi. PJT asimetris jika ukuran badannya tidak proporsional, gangguan pertumbuhan janin terjadi pada kehamilan
trimester III, sering disebabkan oleh insufisiensi plasenta. Serial USG usia gestasi, biometri USG, tampilan neonatus, berat badan
2500 g. Pada pemeriksaan USG pada PJT lingkaran perut tidak jauh berbeda dengan lingkaran kepala, seperti USG pada Gambar 7.
Gambar 7 Ultrarasonografi
Peleg, Kennedy, Hunter 1998
Ultrasonografi mengukur diameter biparietal ditentukan oleh X…..X dan lingkaran kepala tengah. Ultrasografi mengukur lingkaran abdominal bawah.
Ultrasonografi mengukur panjang femur ditentukan oleh X….X
c. Diagnosis