2.12 Metode Pemulusan
Metode pemulusan adalah metode peramalan yang dilakukan dengan cara mengambil rata-rata dari nilai-nilai pada beberapa tahun untuk menaksir nilai
pada suatu tahun. Metode ini merupakan metode yang menghaluskan gerakpergerakan data, dari periode ke periode berikutnya. Metode ini dapat
dikelompokkan menjadi 2 kelompok: metode perataan dan metode pemulusan eksponensial Makridakis, dkk., 1992.
2.12.1 Metode Perataan
Metode perataan adalah metode yang memperlakukan data masa lalu yang menjadi bagian dari perhitungan dengan bobot yang sama untuk nilai tengah dan
rata-rata bergerak tunggal dan bobot yang berbeda untuk rata-rata bergerak ganda dan kombinasi rata-rata bergerak lainnya. Untuk semua kasus, tujuannya adalah
memanfaatkan data masa lalu untuk mengembangkan suatu peramalan Makridakis, dkk., 1992.
2.12.2 Metode Pemulusan Eksponensial
Metode pemulusan eksponensial merupakan metode yang dapat digunakan dalam berbagai macam variasi pola data. Sesuai dengan kreterianya, untuk data dengan
pola dasar stasioner atau konstan, metode pemulusan eksponensial tunggal sangat cocok digunakan, untuk mengatasi fluktuasi data. Sedangkan untuk data dengan
pola dasar linear, metode pemulusan eksponensial ganda sangat cocok digunakan.
Untuk pola data yang lain seperti kuadratik dapat digunakan metode pemulusan eksponensial triple.
Metode pemulusan eksponensial yang mendasarkan, ramalan yang prinsip perataan - perataan penghalusan galat masa lalu dengan menambahkan
persentase galat kepada persentase ramalan sebelumnya Makridakis, dkk., 1992.
Persamaan berikut yang dapat digunakan untuk menghitung ramalan dengan metode pemulusan eksponensial:
= + [
] 2.21
Dimana: = dugaan baru atau nilai ramalan waktu t
= dugaan atau nilai ramalan pada periode t-1 periode waktu terakhir
= data aktual pada periode sekarang. = konstanta pembobot pemulusan eksponensial 0
1 merupakan galat peramalan
Pada persamaan 2.18 dapat ditulis dalam bentuk: =
+ 1 [
] 2.22
Peramalan pada metode ini dapat ditulis sebagai berikut:
F
t
= + 1
2.23
F
t
= + 1
[ + 1
]
2.24
F
t
= + 1
+ 1
2.25
F
t
= + 1
+ 1 [
+ 1 ]
2.26 Apabila proses pada persamaan 2.22 berulang, subtitusi
dengan komponen ,
dengan komponen dan seterusnya, maka hasilnya sebagai berikut:
F
t
=
+ 1 + 1
+ 1 + 1
+ + 1
+ 1
2.27 Secara sederhana persamaan 2.23 dapat ditulis dalam notasi peramalan: