I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Serasah daun Acacia mangium Willd. yang berasal dari tegakan monokultur lebih sukar terdekomposisi, karena keadaan serasahnya yang relatif
seragam dan mengandung lignoselulosa yang tinggi. Akibatnya siklus hara di lantai hutan menjadi lambat dan pada musim kemarau timbunan serasah tersebut
dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya kebakaran hutan. Namun serasah A. mangium
tersebut dapat menjadi substrat yang baik bagi mikrob yang mampu beradaptasi, karena serasah daunnya mengandung berbagai senyawa seperti
selulosa, hemiselulosa, pati, dan lignin, sebagai sumber energi yang dapat dimanfaatkan oleh mikrob saprob untuk pertumbuhan dan perkembangannya Dix
Webster 1995. Proses dekomposisi senyawa lignoselulosa pada serasah melibatkan
berbagai mikrob dekomposer, tetapi yang utama adalah fungi Evan Hedger 2001. Kelompok fungi yang memiliki kemampuan lignoselulolitik tinggi
umumnya berasal dari fungi pembusuk putih white rot fungi. Selama proses dekomposisi, terjadi interaksi antara satu fungi dengan fungi lain. Interaksi
tersebut penting dalam mencapai suatu keseimbangan dinamis dalam suatu ekosistem, sehingga apabila terjadi ledakan populasi yang berlebihan dari suatu
jenis fungi dapat ditekan oleh jenis fungi lain yang memiliki sifat antagonis. Sebagai contoh pada lantai hutan A. mangium, Trichoderma bersifat antagonis
terhadap fungi patogen seperti Ganoderma yang merupakan patogen pada hutan tanaman industri akasia.
Ganoderma selain berperan sebagai dekomposer juga berperan sebagai
patogen terhadap tumbuhan di ekosistem hutan, yaitu penyebab busuk akar pada A. mangium
, baik pada tanaman muda maupun tanaman dewasa. Ganoderma philippii
menyebabkan penyakit busuk akar merah pada A. mangium, sedangkan Rigidoporus microporus
syn. Fomes lignosus menyebabkan busuk akar putih Nair Sumardi 2000. Jamur lain seperti Phellinus noxius dapat menyebabkan
penyakit busuk akar coklat pada A. mangium Mohammmed et al. 2006.
Di Indonesia, kerugian yang disebabkan oleh penyakit busuk akar merah akibat serangan G. philippii pada A. mangium menyebabkan kematian yang tinggi
sekitar 20, kematian akan meningkat pada rotasi penanaman kedua dan ketiga Old et al. 2000. Pengamatan pada hutan A. mangium, menunjukkan lebih dari
40 kematian pada pohon yang berumur 10 sampai 14 tahun Lee 2000. Kerugian akibat serangan busuk akar oleh Ganoderma pada rotasi penanaman
kedua di Sumatera dan Kalimantan mencapai 3 sampai 28 pada pohon yang berumur tiga sampai lima tahun Irianto et al. 2006.
Tingginya kerugian tersebut disebabkan karena Ganoderma selain bersifat saprob juga bersifat parasit fakultatif dengan kisaran inang yang luas Susanto
2002. Selain itu Ganoderma juga mempunyai kemampuan bertahan di dalam material berkayu di dalam tanah. Keadaan tersebut membuat fungi ini sukar
dikendalikan terutama pengendalian secara kimia. Pengendalian yang mungkin dilakukan adalah melakukan pengendalian hayati dengan memanfaatkan
Trichoderma yang mempunyai sifat antagonis terhadap Ganoderma. Pengujian di
laboratorium menunjukkan adanya aktivitas penghambatan yang kuat oleh Trichoderma
terhadap pertumbuhan Ganoderma Harjono Widyastuti 2001; Widyastuti 2006. Namun kenyataan di lapangan, menunjukkan bahwa
pengendalian dengan Trichoderma belum sepenuhnya efektif untuk menghilangkan atau menekan pertumbuhan Ganoderma pada hutan A. mangium.
PT Riau Andalan Pulp Paper RAPP di Riau sedang menguji coba pemanfaatan Trichoderma untuk pengendalian Ganoderma. Uji coba yang
dilakukan meliputi seleksi jenis yang efektif serta ketepatan waktu dan frekuensi aplikasinya. Pengujian tersebut akan efektif jika didukung oleh data ekologi yang
lengkap di lantai hutan A. mangium yaitu dengan mempelajari keanekaragaman fungi yang tumbuh pada lapisan serasah pada umur yang berbeda baik pada
tegakan yang sehat maupun terserang Ganoderma dan juga pada areal bekas tebangan. Selain itu proses dekomposisi serasah pada tegakan sehat dan terserang
Ganoderma serta suksesi funginya juga perlu dipelajari untuk melihat
kemungkinan serasah A. mangium sebagai sumber inokulum bagi Trichoderma dan Ganoderma. Oleh karena itu penelitian tentang suksesi fungi dan dekomposisi
serasah daun A. mangium dalam kaitan dengan keberadaan Ganoderma dan
Trichoderma di lantai hutan akasia perlu dilakukan. Penelitian ini penting
dilakukan karena proses dekomposisi serasah A. mangium berjalan sangat lambat sehingga pada tumpukan serasahnya terbentuk lapisan serasah. Pada setiap lapisan
serasahnya dapat mempunyai iklim mikro yang berbeda sehingga memungkinkan dihuni oleh jenis fungi yang berbeda pula. Jenis fungi apa saja yang terlibat
selama proses dekomposisi serasah A. mangium dan bagaimana laju dekomposisinya belum diteliti terutama di RAPP Riau. Informasi yang diperoleh
dari penelitian ini diharapkan dapat mendukung penerapan pengendalian hayati untuk menanggulangi atau menghindari penyakit yang disebabkan oleh
Ganoderma pada tegakan A. mangium.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1.
Besarnya laju dekomposisi serasah A. mangium dan suksesi fungi selama proses dekomposisi pada tegakan dua tahun sehat dan terserang Ganoderma.
2. Komunitas fungi termasuk Trichoderma dan Ganoderma yang tumbuh pada
tiga lapisan serasah A. mangium pada umur tegakan dua dan lima tahun baik yang sehat maupun yang terserang Ganoderma dan pada areal bekas
tebangan. 3.
Penyebaran Trichoderma pada tiga lapisan serasah A. mangium. 4.
Kemampuan penghambatannya Trichoderma terhadap Ganoderma dalam media serasah.
5. Kemampuan Ganoderma dan Trichoderma dalam mendekomposisi serasah
A. mangium.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan secara rinci dan mendalam tentang suksesi fungi dan perannya dalam proses dekomposisi serasah
A. mangium . Selain itu diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengelolaan serasah A. mangium dalam usaha pengendalian Ganoderma dan keefektifan aplikasi Trichoderma pada media serasah. Sehingga kerugian yang
sangat besar akibat serangan Ganoderma dapat dikurangi, mengingat A. mangium merupakan komoditi penting dalam industri kehutanan dan industri kertas.
Alur Pemikiran dan Landasan Penelitian
Penelitian suksesi fungi dan dekomposisi serasah daun A. mangium dalam kaitan dengan keberadaan Ganoderma dan Trichoderma di lantai hutan akasia
dilakukan dalam empat topik penelitian yaitu:
Penelitian 1: Suksesi fungi dan dekomposisi serasah daun A. mangium, penelitian
ini untuk menjawab permasalahan 1 Gambar 1 Penelitian 2: Komunitas fungi pada lapisan serasah A. mangium, penelitian ini
untuk menjawab permasalahan 2 Gambar 1. Penelitian 1 dan 2 juga untuk menjawab permasalahan 3.
Penelitian 3: Penyebaran Trichoderma pada lapisan serasah A. mangium dan kemampuan penghambatannya terhadap Ganoderma, penelitian ini
untuk menjawab permasalahan 4 Gambar 1 Penelitian 4: Kemampuan Ganoderma dan Trichoderma dalam mendekomposisi
serasah A. mangium, penelitian ini untuk menjawab permasalahan 5 Gambar 1
Penelitian 1 memberikan informasi tentang laju dekomposisi serasah A. mangium
dan jenis fungi yang terlibat serta suksesinya. Penelitian 2 memberikan informasi tentang keanekaragaman fungi yang tumbuh pada lapisan serasah baik
pada tegakan sehat, terserang Ganoderma, dan areal bekas tebangan. Penelitian 1 dan 2 juga memberikan informasi tentang keberadaan Trichoderma dan
Ganoderma pada serasah A. mangium. Penelitian 3 memberikan informasi tentang
penyebaran Trichoderma pada lapisan serasah di tegakan sehat dan terserang Ganoderma
, juga memberikan informasi tentang kemampuan antagonistik Trichoderma
terhadap Ganoderma pada media yang mengandung serasah A. mangium
. Selanjutnya penelitian 4 memberikan informasi tentang kemampuan Ganoderma
dan Trichoderma dalam mendekomposisi serasah A. mangium. Berdasarkan informasi yang diperoleh tersebut diharapkan dapat
memformulasikan strategi pengelolaan serasah sebagai alternatif untuk menghindari serangan Ganoderma pada akasia.
Keterangan: : faktor-faktor yang diamati dalam penelitian
Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
Acacia mangium
Lantai hutan
Serasah daun
Dekomposisi
Ketersediaan unsur hara
Kesuburan tanah
Produktivitas meningkat
Fungi
Dekomposer Patogen
Ganoderma
Sifat: -
Bertahan pada material berkayu
- Sebaran inang luas
Sukar dikendalikan Kerugian:
kematian 3-28 3-5 th Irianto et al. 2006.
Produktivitas menurun
Permasalahan
1. Bagaimana suksesi fungi dan laju dekomposisi serasah A. mangium
di lantai hutan ? 2. Jenis fungi apa saja yang tumbuh pada lapisan serasah A.
mangium ?
3. Apakah Trichoderma dan Ganoderma dapat tumbuh pada serasah A. mangium?
4. Bagaimana penyebaran Trichoderma di lapisan serasah A. mangium
dan kemampuan penghambatannya terhadap Ganoderma
? 5. Bagaimana kemampuan Ganoderma dan Trichoderma dalam
mendekomposisi serasah? Substrat pertumbuhan
fungi
Dasar penanganan alternatif
- +
Busuk akar
Antagonis
Trichoderma
Dasar pemanfaatan
Data hasil penelitian
Penelitian yang dilakukan
1. Suksesi fungi dan dekomposisi serasah daun A. mangium 2. Mengamati komunitas fungi pada lapisan serasah
3. Penyebaran Trichoderma pada lapisan serasah 4. Kemampuan Ganoderma dan Trichoderma dalam
mendekomposisi serasah
II. TINJAUAN PUSTAKA