Penerima receiver adalah sebagai sasaran tujuan destination,
Pesan yang disampaikan komunikator merupakan stimulus yang dapat menjadi acuan bagi komunikan. Komunikator dapat mempengaruhi
komunikan melalui komunikasi.
2.1.3. Tinjauan Komunikasi Antarapribadi Interpersonal Communication 2.1.3.1. Definisi Komunikasi Antarapribadi
Komunikasi didefenisikan oleh Josep A.Devito dalam bukunya ”The
Interpersonal Book
” Devito,1989:4 sebagai.
“Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang, atau diantara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan
beberapa unpan balik seketika” the process of sending and receiving
messages between two persons, or among a small group of person, with some effect and some immediate feedback. Effendy, 2000:60
Berdasarkan defenisi di atas, maka komunikasi antarapribadi dapat berlangsung antara dua orang yang sedang bercakap-cakap, atau antara dua orang
yang sedang melakukan pertemuan. Komunikasi antarapribadi dapat berlangsung secara dialogis, dan komunikasi ini biasanya selalu lebih baik dari pada
monologis, dimana monolog dapat menunjukkan suatu komunikasi dimana seorang berbicara, yang lain mendengarkan, sehingga dari hal ini tidak ada
interaksi atau tidak terbentuk percakapan, dimana yang aktif adalah hanya komunikator saja sedangkan komunikan passive, berbeda dengan yang sedang
melakukan dialog, dalam hal ini terjadi suatu interaksi atau percakapan.
Dialog adalah bentuk komunikasi antarapribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi, dimana membentuk suatu komunikasi yang berfungsi secara
ganda, masing-masing menjadi pembicara dan pendengar secara bergantian. Proses komunikasi ini terdapat suatu upaya dari para pelaku komunikasi untuk
terjadinya pengertian bersama mutual understanding dan empati. Dari sinilah terjadi rasa saling menghormati, bukan disebabkan oleh status sosial ekonomi,
melainkan didasarkan pada anggapan bahwa masing-masing adalah manusia yang wajib, berhak, pantas, dan wajar dihargai dan dihormati sebagai manusia.