43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Data Hasil Penelitian
Deskripsi data hasil penelitian adalah sebagai berikut :
NO Menolak Bola
Berpasangan Melempar Bola
Kebelakang Menolak Bola
Melewati Tali Kelompok
Eksperimen 1 Kelompok
Eksperimen 2 Kelompok
Eksperimen 3
Jumlah
4016 4006
4045
Rata- rata
267,73 267,07
269,67 SD
17,85 17,80
17,98
Dari tabel 2 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 4.1.1.1.
Hasil tolak peluru dengan pembelajaran menolak bola berpasangan Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa rentangan skor hasil tolak peluru dengan
pembelajaran dengan pendekatan bermain menolak bola berpasangan adalah 125 sampai 410, skor terendah adalah 125 dan tertinggi adalah 410, sedangkan rata-
ratanya adalah 267,73 dan standar deviasinya SD adalah 17,85. 4.1.1.2.
Hasil tolak peluru dengan pembelajaran melempar bola kebelakang Shoken
Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa rentangan skor hasil tolak peluru dengan pembelajaran dengan pendekatan bermain melempar bola kebelakang Shoken
adalah 122 sampai 407, skor terendah adalah 122 dan tertinggi adalah 407 sedangkan rata-ratanya adalah 267,07 dan standar deviasinya SD adalah 17,80.
4.1.1.3. Hasil tolak peluru dengan pembelajaran menolak bola melewati tali
Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa rentangan skor hasil tolak peluru dengan pembelajaran dengan pendekatan bermain menolak bola melewati tali adalah 110
sampai 420, skor terendah adalah 110 dan tertinggi adalah 420, sedangkan rata- ratanya adalah 269,67 dan standar deviasinya SD adalah 269,67.
4.1.2. Data Peningkatan Hasil Tolak Peluru
NO. Kelompok Eksperimen 1
Kelompok Eksperimen 2 Kelompok Eksperimen 3
Pre-test Post-
test Gain
Pre- test
Post-test Gain Pre-test Post-
test Gain
Jumlah
3693 4016 323 3708 4006 298 3668 4045 377
Rata-rata 246,2
267,73 21,53 247,2
267,07 19,87
244,53 269,67 25,13
Tabel 3. Data Peningkatan Hasil Pembelajaran Tolak Peluru Dari tabel 3 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
4.1.2.1. Peningkatan hasil belajar tolak peluru dengan pendekatan bermain
menolak bola berpasangan Pada kelompok eksperimen 1, prestasi rata-rata awal adalah 246,2 dan
prestasi rata-rata akhir adalah 267,73 sedangkan rata-rata peningkatan prestasi adalah 21,53.
4.1.2.2. Peningkatan hasil belajar tolak peluru dengan pendekatan bermain
melempar bola kebelakang Shoken Pada kelompok eksperimen 2, prestasi rata-rata awal adalah 247,2 dan
prestasi rata-rata akhir adalah 267,07 sedangkan rata-rata peningkatan prestasi adalah 19,87.
4.1.2.3. Peningkatan hasil belajar tolak peluru dengan pendekatan bermain
menolak bola melewati tali Pada kelompok eksperimen 3, prestasi rata-rata awal adalah 244,53 dan
prestasi rata-rata akhir adalah 269,67 sedangkan rata-rata peningkatan prestasi adalah 25,13.
Setelah diadakan tes akhir post-test dari semua kelompok eksperimen maka diperoleh data dari tiap-tiap tiga kelompok tersebut kemudian dimasukkan
ke dalam tabel perhitungan statistik untuk mencari t-test atau untuk menentukan hipotesis.
Dari hasil analisis data menggunakan t-tes pada taraf signifikansi 5 dan db 14 N - 1, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Kelompok t
hitung
t
tabel
Keterangan
Eksperimen 1 3,997
2,145
Signifikan
Eksperimen 2 3,841
2,145
Signifikan
Eksperimen 3 4,899
2,145 Signifikan
Tabel 4. Hasil uji t-test Dari hasil perhitungan statistik, diperoleh nilai t hitung untuk kelompok
eksperimen 1 Menolak bola berpasangan adalah 3,997, kemudian kelompok
eksperimen 2 Melempar bola kebelakang adalah 3,841 dan kelompok eksperimen 3 Menolak bola melewati tali adalah 4,899. Setelah dicari nilai t
dalam tabel dengan derajat kebebasan db = 14 taraf signifikansi 5 diperoleh nilai t sebesar 2,145.
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai t hitung semuanya lebih besar dari nilai t tabel yaitu kelompok eksperimen 1 3,997
2,145, kelompok eksperimen 2 3,841 2,145, dan kelompok eksperimen 3 4,899 2,145. Nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel yang berarti signifikan.
Dari hasil tersebut, berdasarkan perhitungan dengan menggunakan analisis t-test, dapat diketahui bahwa nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel.
Maka hipotesis Ha yang menyatakan :
1. Ada perbedaan hasil pembelajaran atletik dengan pendekatan bermain
menolak bola berpasangan pada hasil tolak peluru pada siswa kelas V SD Negeri Kebondalem 01 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang tahun ajaran
20102011 “diterima”.
2. Ada perbedaan hasil pembelajaran atletik dengan pendekatan bermain
melempar bola kebelakang Shoken pada hasil tolak peluru pada siswa kelas V SD Negeri Kebondalem 01 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang tahun
ajaran 20102011 “diterima”.
3. Ada perbedaan hasil pembelajaran atletik dengan pendekatan bermain
menolak bola melewati tali pada hasil tolak peluru pada siswa kelas V SD Negeri Kebondalem 01 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang tahun ajaran
20102011 “diterima”.
4. Hasil pembelajaran atletik dengan pendekatan bermain menolak bola
berpasangan, melempar bola kebelakang, menolak bola melewati tali menunjukkan perbedaan hasil tolak peluru pada siswa kelas V SD Negeri
Kebondalem 01 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang tahun ajaran
20102011 “diterima”.
Dapat diketahui pula dari hasil tes tolak peluru peningkatan rata-rata prestasi kelompok eksperimen 1 menolak bola berpasangan sebesar 21,53,
peningkatan rata-rata prestasi kelompok eksperimen 2 melempar bola kebelakang sebesar 19,87 dan peningkatan rata-rata prestasi kelompok
eksperimen 3 menolak bola melewati tali sebesar 25,13 Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa model pembelajaran tolak peluru dengan
pendekatan bermain menolak bola berpasangan, melempar bola kebelakang Shoken, dan menolak bola melewati tali mempunyai pengaruh yang sama baik
terhadap prestasi belajar tolak peluru. Kelompok eksperimen 3 menolak bola melewati tali mempunyai pengaruh yang lebih baik terhadap hasil tolak peluru
yaitu dengan peningkatan rata-rata prestasi sebesar 25,13.
4.2. Pembahasan