Tahapan al-Mufrad±t Tahapan Jama‘ ¢ugr±

2. Metode Pembelajaran Qiraat Sab‘ah

Metode pembelajaran qiraat sab‘ah di Pesantren Yanbu‘ul Quran mengikuti sistem sorogan, yakni seorang murid menyetor- kan hafalan qiraat sab‘ah kepada gurunya secara langsung face to face dari Surah al-F±ti¥ah hingga selesai Surah an-N±s. Tak pelak lagi relasi demikian ini menunjang adanya proses talaqq ī dan mu- sy±fahah yang cukup ekstra. Sistematika yang diterapkan memiliki tiga tahapan, yaitu:

a. Tahapan al-Mufrad±t

Al-mufrad±t dalam kaitannya dengan qiraat sab‘ah adalah dimaknai sebagai suatu bacaan pada salah satu r±w ī qiraat yang membedakan antara r±w ī yang satu dengan lainnya. Setiap r±wī atau q±ri memiliki metodologi masing-masing dalam membaca kalimat tertentu. Perbedaan ini dalam ilmu qiraat disebut dengan al-u¡µl dan al-farsy ī. Berikut ini contoh tahapan al-Mufrad±t pada Surah al-Baqarah2: 6 Riwayat Q±lµn Ayat ke 6 - Versi wajh pertama; membaca tawassu¯ mad w±jib mutta¡il ءاﻮﺳ - sukun mīm jama‘ lafal ﻢ رﺬــــﻧأأ ﻢﻬـــﻴﻠﻋ disertai tashīl hamzatain dalam satu kalimat – sukun m īm jama‘ lafal نﻮــــﻨﻣﺆﻳ ﻻ ﻢﻫ رﺬــﻨﺗ. - Versi wajh kedua; membaca tawassu¯ mad w±jib mutta¡il ءاﻮﺳ - ¡ilah m īm jama‘ ﻢ رﺬــــﻧأأ ﻢﻬـــﻴﻠﻋ disertai tashīl hamzatain – ¡ilah mīm jama‘ lafal نﻮــــﻨﻣﺆﻳ ﻻ ﻢﻫ رﺬــﻨﺗ - Versi wajh ketiga; sukun mim jama ﻢﻫ رﺎـــﺼﺑا ﻰﻠﻋ و ﻢـــﻬﻌﲰ ﻰﻠﻋ و ﻢ ﻮﻠـﻗ ﻰﻠــﻋ ﻢـــﻴﻈــﻋ باﺬـــﻋ ﻢﻬـــﻟو ةﻮـــﺸﻏ - tawassu¯ mad j±iz munfa¡il ﻢﻫرﺎـــﺼﺑا ﻰﻠﻋو - Versi wajh keempat; ¢ilah mīm jama‘ ﻰﻠﻋ و ﻢﻬﻌﲰ ﻰﻠﻋ و ﻢ ﻮﻠـﻗ ﻰﻠــﻋ ﻢـــﻴﻈــﻋ باﺬﻋ ﻢﻬـــﻟو ةﻮﺸﻏ ﻢﻫ رﺎﺼﺑا dan membaca tawassu¯ mad j±iz munfa¡il lafal ﻢﻫرﺎـــﺼﺑا ﻰﻠﻋو. 27 27 Dari bacaan ayat di atas, santri qiraat sab‘ah telah mengidentifikasi bacaan riwayat Q±lµn yang meliputi sukun m īm jama‘, ¡ilah mīm jama‘, tashīl dua hamzah, qa¡r sampai tawassu¯ mad j±iz munfa¡il. Sistematika yang demikian ini dalam rangka memberikan pemahaman yang betul-betul dikuasai oleh santri qiraat sab‘ah.

b. Tahapan Jama‘ ¢ugr±

Kata jama‘ berarti mengumpulkan, menggabungkan atau menyatukan antara yang satu dengan yang lain. Telah diketahui bahwa hukum mempelajari qiraat adalah fardu kifayah sedangkan merealisasikan bacaan dengan konsep jama‘ adalah perintah yang dianjurkan sunah. Metode jama‘ dalam kajian ilmu qiraat terjadi perdebatan di kalangan ulama, apakah jama‘ dilakukan secara per- r±w ī dalam satu khataman Al-Quran? atau jama‘ dengan cara kese- luruhan mencakup semua qiraat? ‘Abdul ¦al īm bin ‘Abdul H±dī Q±bah menyebutkan kaum muslim telah sepakat bahwa sistematika jama‘ dilakukan secara ifr±d al-qir±ah yakni membaca Al-Quran setiap r±w ī. Menu- rutnya, sistematika ini telah dilakukan oleh para ulama salaf sejak generasi sahabat, tabi‘in dan generasi sesudahnya hingga abad ke lima Hijriyah, bahkan telah dipraktekan sejak periode Nabi. Sedangkan kegiatan jama‘ secara keseluruhan muncul pasca abad ke lima atau sejak masa Abµ Amr ad-D±n ī dan Ibnu Syīt±. 28 Apa yang dikemukakan ‘Abdul ¦al īm di atas jika dianalisis memang cukup rasional, mengingat di Indonesia perkembangan disiplin ilmu qiraat sab‘ah terbilang sedikit, apalagi untuk mendalami dan mempraktekannya melalui proses talaqq ī kepada guru yang muqri menguasai ilmu qiraat. Tahapan jama‘ ¡ugr± merupakan lanjutan dari tahap al-mufra- d±t, ketika seseorang telah menyelesaikan tahapan pertama, maka selanjutnya men-jama‘ menggabungkan dua r±w ī dari masing- masing q±ri. Misalnya qiraat N±fi‘ terdapat Q±lµn dan Warsy, sistem talaqq ī dilaksanakan dengan cara menyetorkan hafalannya dengan menggunakan riwayat Q±lµn kemudian dilanjutkan pada riwayat Warsy, pengulangan dua r±w ī tersebut dilakukan per-ayat yang sedang dibaca, dimana jika riwayat Warsy sama dengan riwayat Q±lµn maka cara bacanya cukup sekali karena dianggap telah mencukupi. Proses talaqq ī juga dilalui secara berurutan, mulai dari qiraat N±fi‘, Ibnu Ka£ īr, Abµ ‘Amr, Ibnu ‘Āmir, ‘Ā¡im, ¦amzah dan ‘Al ī al-Kis±ī. Berikut ini contoh tahapan jama‘ ¡ugr± dalam Surah al-Baqarah2: 8 dengan qiraat N±fi‘ riwayat Q±lµn dan Warsy. 28 ‘Abdul ¦al īm bin ‘Abdul H±dī Q±bah, al-Qir±±t al-Qur±niyyah Beirut: D±r al-Garb al-Isl±miyyah, 1999, hlm. 234. Riwayat Q±lµn - Membaca sukun mīm jama‘ lafal ﻦــﻴﻨﻣﺆــﲟ ﻢﻫ ﺎـــﻣو - ¡ilah mīm jama‘ lafal ﻦــﻴﻨﻣﺆــﲟ ﻢﻫ ﺎـــﻣو menjadi ْﻮـ ُﳘ ﺎـــﻣو Riwayat Warsy - Membaca qa¡r mad badal 29 lafal ﺎﻨــﻣاء – membaca naql lafal م ﻮــﻴﻟﺎﺑو ﺮـــﺧﻻا disertai bacaan qa¡r mad badal – membaca ibd±l hamzah pada lafal ﻦــﻴﻨﻣﺆــﲟ ﻢﻫ ﺎـــﻣو menjadi ﻦــﻴﻨﻣ ْﻮــُﲟ ﻢﻫ ﺎـــﻣو. - Membaca tawassu¯ mad badal lafal ﺎﻨــﻣاء – membaca naql ﺮـــﺧﻻا م ﻮــﻴﻟﺎﺑو disertai bacaan tawassu¯ mad badal – membaca ibd±l hamzah pada lafal ﻦــﻴﻨﻣﺆــﲟ ﻢﻫ ﺎـــﻣو menjadi ﻦــﻴﻨﻣ ْﻮــُﲟ ﻢﻫ ﺎـــﻣو. - Membaca ¯µl mad badal lafal ﺎﻨــﻣاء - naql ﺮـــﺧﻻا م ﻮــﻴﻟﺎﺑو disertai bacaan ¯µl mad badal –ibd±l hamzah lafal ﻦــﻴﻨﻣﺆــﲟ ﻢﻫ ﺎـــﻣو menjadi ﻦــﻴﻨﻣ ْﻮــُﲟ ﻢﻫ ﺎـــﻣو.

c. Tahapan Jama‘ Kubr±