d memberikan dukungan dan penghargaan ketika anak menampilkan tingkah
laku yang terpuji.
e memberikan fasilitas lingkungan yang sesuai dengan usia
perkembangannya.
f
bersikap tegas dan konsisten.
Jadi keluarga yang sehat itu dicirikan dengan adanya keterlibatan ayah-ibu dalam mengasuh dan mendidik anak. Dengan demikian anak akan memiliki
figur ayah-ibu yang seimbang serta memiliki hubungan emosionsl yang lebih kuat dengan ayah-ibunya.
9. Pengasuhan Ayah-Ibu yang Patut bagi Pengembangan Karakter Anak
Ryan mengatakan dalam Arismantoro 2008:113, sepuluh cara yang dapat dilakukan orang tua untuk melakukan pengasuhan yang tepat dalam rangka
mengembangkan karakter yang baik pada anak, yaitu sebagai berikut.
a
Menempatkan tugas dan kewajiban orang tua sebagai agenda utama.
Ayah dan ibu yang baik akan secara sadar merencanakan dan memberikan waktu yang cukup untuk tugas ke-ayahbundaan parenting.
Mereka akan meletakkan agenda pembentukan karakter anak sebagai
prioritas utama.
b Mengevaluasi cara orang tua dalam menghabiskan waktu selama
sehariseminggu.
Ayah dan ibu perlu memikirkan jumlah waktu yang ia lalui bersama
anak-anak.
c
Menyiapkan diri menjadi contoh yang baik.
Setiap anak memerlukan contoh yang baik dari lingkungannya. Ayah- ibu, baik-buruk, merupakan lingkungan terdekat yang paling banyak ditiru
oleh anak. Hal ini tidak dapat dihindri, karena anak sedang dalam masa
imitasi dan identifikasi.
d Membuka mata dan telinga terhadap apa saja yang sedang mereka
serapalami.
Anak-anak ibarat spons kering yang cepat menyerap air. Kebanyakan yang mereka serap adalah yang berkaitan dengan nilai-nilai moral dan
karakter. Berbagai media banyak yang memberikan pesan, baik yang bermoral maupun yang tidak bermoral. Oleh karena itu, ayah-ibu harus
menjadi pengamat yang baik untuk menyeleksi berbagai pesan-pesan dari
berbagai media yang digunakan anak.
e
Menggunakan bahasa karakter.
Anak-anak akan sulit mengembangkan karakternya kecuali jika ayah- ibu menggunakan bahasa yang jelas dan lugas tentang tingkah laku baik dan
buruk. Ayah-ibu perlu selalu mrnjelaskan pada anak tentang perbuatan yang boleh dan tidak boleh berikut alasannya.
f
Memberikan hukuman dengan kasih sayang.
Hukuman tidak identik dengan kekejaman. Banyak ayah-ibu yang kurang tepat dalam mempersepsikan hukuman, yakni sedemikian
menghindari sehingga cenderung memanjakan anak. Hukuman yang mendidik merupakan salah satu cara bagi manusia untuk belajar. Anak-anak
perlu memahami bahwa jika ayah-ibu memberikan hukuman adalah karena
ayah-ibu sayang pada mereka.
g
Belajar untuk mendengarkan anak.
Berkomunikasi secara efektif dengan anak bukanlah hal yang mudah. Salah satu hal yang kadang dilupakan ayah-ibu adalah meluangkan waktu
untuk mendengarkan segala keluh kesah atau cerita anak. Dengan kesibukan ayah-ibu yang padat setiap harinya apalagi ika keduanya bekerja, maka
waktu senja dan malam hari saat bertemu anak-anak terkesan sebagai waktu sisa. Padahal banyak yang ingin mereka sampaikan kepada kedua orang
tuanya. Oleh karena itu ayah-ibu perlu selalu mengalokasikan waktu untuk
mendengarkan anak-anak.
h
Terlibat dengan kehidupan sekolah anak.
Sekolah merupakan bagian penting dalam kehidupan anak-anak. Selama di sekolah, anak bukan hanya mendapat kesenangan, namun juga
kadang menemukan berbagai permasalahan, kekecewaan, perselisihan dan kekalahan. Ayah-ibu perlu membantu menyiapkan anak untuk menghadapi
semua itu. Jika anak berhasil melalui berbagai masalahnya di sekolah, karakter anak juga akan semakin kokoh dan anak makin percaya diri
menatap masa depan. i
Selalu mengadakan makan bersama.
Meskipun sibuk, ayah-ibu perlu meluangkan waktu untuk makan bersama dengan anak, setidaknya sekali dalam sehari. Makan bersama
merupakan sarana yang baik untuk bekomunikasi dan menanamkan nilai
yang baik.
j
Tidak mendidik karakter melalui kata-kata saja.
Ayah-ibu perlu membantu mengembangkan karakter yang baik melalui contoh tentang berbagai sikap dan kebiasaan baik seperti tentang
kedisiplinan, hormat, santun, tolong-menolong dll. Karakter anak tidak akan berkembang baik jika hanya melalui nasihat ayah-ibu. Pondasi dalam
pengembangam karakter adalah perilaku. Oleh karena itu ayah-ibu harus berupaya berperilaku baik agar dapat langsung di contoh oleh anak.
Dari beberapa contoh diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam mengembangkan karakter seorang anak, orang tua harus benar-benar jeli
dengan cara pengasuhan yang dilakukannya. Karena jika orang tua sudah salah dalam pengasuhan, akan bisa menghambat perkembangan karakter
anak nantinya.
10. Hal-hal yang perlu dihindari Orang tua dalam Mengembangkan Karakter Anak.