Faktor Penghambat Pelestarian Bentuk Arsitektur

bungur dan trembesi yang tidak sekuat kayu merbau dan kenango. Sehingga dengan begitu kayunya akan lebih mudah lapuk. 4. Bahan untuk membangun rumah panggung semakin langka Dalam Media Lingkungan 2015 Mengingat biaya pembuatan rumah masyarakat adat yang saat ini mahal dan bahan kayu yang semakin diperoleh. Kelangkaan kayu untuk bahan baku rumah panggung sangat erat kaitannya dengan degradasi kawasan hutan. Dimana, semakin berkurangnya lahan hutan akibat illegal logging.

2. Faktor Penghambat Pelestarian Budaya Ornamen dan Tata

Ruang Rumah Masyarakat Adat Pelestarian akan kebudayaan wajib untuk dilakukan karena kebudayaan adalah warisan leluhur bangsa yang juga merupakan bagian dari kekayaan bangsa. Setiap kebudayaan memiliki nilai-nilai tersendiri yang menjadi tonggak berdirinya suatu kebudayaan dan Nilai tersebut diambil dari kehidupan masyarakat. Nilai-nilai dalam kebudayaan dapat dijadikan acuan dalam menjalani kehidupan karena nilai-nilai dalam kebudayaan selalu mengajarkan tentang kebaikan. Pelestarian kebudayaan merupakan wujud kecintaan kita terhadap budaya bangsa. Indonesia merupakan Negara yang memiliki keberagaman kebudayaan yang jika diabaikan kebudayaan tersebut dapat punahatau bahkan diakui oleh Negara lain. Pentingnya pelestarian kebudayaan bertujuan agar budaya bangsa kita tidak punah dan dapat diwariskan secara turun temurun kepada generasi penerus bangsa. Faktor penghambat pelestarian Ornamen dan tata ruang rumah masyarakat adat menurut Toto Sucipto 2012 adalah sebagai berikut: a Faktor Pendidikan Dalam aspek pendidikan khususnya ilmu pengetahuan juga memberi pengaruh dalam perubahan arsitektur, khususnya dalam hal pertukangan. Kalau dahulu ada tukang yang benar – benar ahli dalam membuat ornamen hiasan dan kayu, sekarang tukang tersebut sangat sulit didapat bahkan tidak ada lagi yang memiliki kemampuan pengetahuan yang sama dengan tukang dahulu, mereka lebih menggunakan cara – cara modern. b Faktor Ekonomi Dalam aspek ekonomi juga memberi pengaruh dalam perubahan arsitektur tradisional. Mahalnya harga kayu, menyebabkan mereka menggunakan dinding tembok. Harga kayu yang berkualitas bagus sangat mahal dan sulit sulit didapat, harus mendatangkan dari daerah lain. c Faktor Teknologi Arsitektur tradisional rumah dalam perkembangannya juga tidak terlepas dari perkembangan teknologi, yakni penggunaan teknik sederhana dan tradisional kearah penggunaan teknologi modern dan pengetahuan ilmiah. Khususnya dalam penggunaan kayu, tidak lagi menggunakan jenis kayu merbau dan kenango melainkan diganti dengan kayu bungur dan trembesi. d Kurangnya Pengetahuan Masyarakat Terhadap Nilai Budaya Dalam Blogspot Abdulsyani Sejalan dengan perkembangan jaman, orang-orang yang terampil dalam pertukangan tersebut telah semakin langka. Hal ini disebabkan oleh semakin sibuknya masyarakat dalam usaha pokok lainnya yang dianggap lebih penting, seperti bertani, berkebun dan pekerjaan-pekerjaan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Para orang tua yang sebelumnya memiliki keterampilan dalam bidang pertukangan cenderung tidak dapat diadopsi oleh generasi berikutnya, teruma anak-anaknya, pendek kata tidak tersosialisasi dengan baik. Bahkan keterampilan ini sekarang bisa dikatakan hampir punah, dan oleh karenanya setiap pembangunan rumah atau kebutuhan alat-alat rumah tangga lainnya diperoleh melalui tukang-tukang dari daerah lain, seperti yang terkenal sekarang adalah tukang-tukang dari Meranjat. Sebagian besar bagungan baru sekarang telah dibuat dengan teknik modern yang cenderung tidak mencerminkan bentuk asli bangunan khas Lampung. Semakin lama seni arsitektur pertukangan khas Lampung kian tergilas dan kalah bersaing dengan teknik-teknik bangunan modern tersebut. Di samping karena peralatan pertukangan semakin langka, juga karena rendahnya pemahaman masyarakat terhadap nilai seni budaya tradisional dibidang pertukangan dan pembangunan rumah, sehingga upaya pelestariannya dapat disebut terhenti. Sebagian besar generasi muda tidak lagi mewarisi keahlian pertukangan tersebut. Begitu juga peralatan pertukangan peninggalan orang tua tidak terawat, dan bahkan sebagian besar tidak dijumpai lagi. Peralatan pertukangan sekarang pada umumnya merupakan buatan baru, sehingga bentuknya telah mengalami perubahan, disamping mutu bahannya relatif kurang memadai.

G. Profil Masyarakat Lampung

Menurut Abdullah 2008 :210 Asal usul bangsa Lampung adalah dari sekala Brak yaitu kerajaan yang letaknya didataran belalau, sebelah selatan danau ranau yang secara Administratif kini berada di kabupaten Lampung Barat. Masyarakat Lampung dalam bentuknya yang asli memiliki sruktur hukum adat tersendiri. Bentuk masyarakat hukum adat tersebut antara kelompok masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain sehingga manusia membentuk kelompok yang disebut masyarakat. Maclver dan Page dalam Soerjono Soekanto,2006, memaparkan bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan, tata cara,dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebiasaan-kebiasaan manusia. Disamping itu menurut Ralph Linton dalam Soerjono Soekanto,2006 masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka

Dokumen yang terkait

PERUBAHAN BENTUK PADA BUSANA TRADISIONAL ADAT PERKAWINAN ACEH BESAR

0 4 1

PERUBAHAN NILAI SOSIAL MASYARAKAT GAMPONG PULOT KECAMATAN LEUPUNG KABUPATEN ACEH BESAR PASCA 10 TAHUN BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI ACEH

0 6 1

ANALISIS PENGARUH INDIVIDUAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA KEPALA KAMPUNG (Studi di Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan)

6 81 97

Proses Komunikasi Dan Perubahan Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Melayu Pontianak (Studi Kasus : Tradisi Pantang Larang)

0 27 278

PARIWISATA DAN PERUBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA BERDASARKAN LINGKUNGAN TRADISI PADA MASYARAKAT BALI

0 3 13

ASPEK NILAI PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN TRADISI Aspek nilai pendidikan budaya dan karakteristik masyarakat dalam pelaksanaan tradisi upacara adat susuk wangan studi kasus di Desa Setren Kecamatan Slogohimo Kabupaten W

0 2 18

ASPEK NILAI PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN TRADISI Aspek nilai pendidikan budaya dan karakteristik masyarakat dalam pelaksanaan tradisi upacara adat susuk wangan studi kasus di Desa Setren Kecamatan Slogohimo Kabupaten W

0 2 15

BENTUK DAN NILAI BUDAYA TRADISI MASO MATA RUMAH PADA MASYARAKAT DESA RUMAHKAY KECAMATAN KAIRATU KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT.

4 36 189

PERUBAHAN TRADISI NGEMBLOK PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA (STUDI KASUS MASYARAKAT NELAYAN DI KECAMATAN KRAGAN KABUPATEN REMBANG).

2 17 100

BUDAYA LOKAL NGABABALI DALAM PANDANGAN ISLAM ( Studi Di Desa Negeri Besar Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan ) - Raden Intan Repository

0 2 109