Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan
ikatan darah atau keturunan, contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.
2. Paguyuban karena tempat {gemeinscaft of place, yaitu suatu paguyuban yang terdiri dari orang-orang berdekatan tempat
tinggal sehingga dapat saling tolong menolong, contoh: rukun tetangga, rukun warga, arisan.
3. Paguyuban karena jiwa-pikiran gemeinschaft of mind, yang merupakan suatu paguyuban yang terdiri dari orang-orang yang
walaupun tak mempunyai hubungan darah ataupun tempat tinggalnya tidak berdekatan, tetapi mereka mempunyai jiwa
dan pikiran yang sama, ideologi sana. Paguyuban semacam ini biasanya ikatannya tidaklah sekuat paguyuban karena darah
atau keturunan.
Mengenai mana yang merupakan bentuk terkemuka, dalam suatu masyarakat, tergantung dari bentuk masyarakat itu sendiri. Misalnya
di jakarta, terutama di daerah elite, paguyuban kerana tempat tinggal seperti RT dan RW tidak begitu banyak kegunaanya; lebih besar
manfaatnya paguyuban karena ikatan darah. Orang akan lebih mempuyai
kecenderungan untuk
tolong menolong
dengan keluarganya walaupun tempat tinggalnya berjauhan daripada
mengadakan hubungan dengan tetangganya. Dalam masyarakat batak Punguan Parsahutaon diartikan sebagai
paguyuban masyarakat batak. Punguan parsahutaon salah satu bentuk
kelompok sosial yang dibentuk di daerah perantauan. Punguan parsahutaoan termasuk gemeinsclaft by blood dengan anggota-
anggotanya berasal dari satu nenek moyang sama satu suku dan satu kekerabatan yang sama yaitu suku batak. Punguan parsahutoan ini
termasuk gemeinscfat of place dengan alasan bawah berdirinya punguan ini atas dasar menempati wilayah yang sama yaitu kecamatan
Bukit Kemuning.