Disseminasi informasi ditujukan untuk memberikan informasi yang mudah dimengerti dan dimanfaatkan dalam menentukan arah kebijakan dari suatu program
atau sistem kesehatan, upaya pengendalian serta evaluasi program yang telah dilakukan maupun yang sedang berjalan Choi, 2012; Amiruddin, 2013. Disseminasi
atau penyebarluasan informasi dapat dilakukan dengan cara Ditjen P2PL, 2003; Amiruddin, 2013:
1. Membuat suatu laporan hasil kajian yang disampaikan kepada unit kesehatan
pada tingkat yang lebih tinggi. 2.
Membuat jurnal atau majalah rutin yang terkait program kesehatan atau kegiatan surveilans epidemiologi.
3. Membuat laporan kajian yang disampaikan dalam seminar dan pertemuan.
4. Memanfaatkan internet sebagai media disseminasi sehingga dapat diakses
dengan mudah oleh semua orang.
2.1.2.2 Tujuan dan Kegunaan Surveilans Epidemiologi
Menurut Amirudin 2013 tujuan dari surveilans epidemiologi haruslah spesifik, dapat diukur, orientasi terhadap tindakan, realistis dan terdapat kerangka
waktu. Beberapa tujuannya yaitu : 1.
Monitoring kecenderungan dan memperhatikan perubahan untuk dapat melakukan intervensi.
2. Melakukan evaluasi terhadap program pencegahan.
3. Untuk memproyeksikan perencanaan pelayanan kesehatan.
4. Eliminasi atau eradikasi penyakit.
5. Melakukan hipotesis cara transmisi penyakit dan
6. Mengumpulkan informasi untuk keperluan studi lebih lanjut.
2.1.2.3 Kegiatan Surveilans Epidemiologi
Menurut Ditjen P2PL 2003 kegiatan surveilans telah dikembangkan dan perlu dimantapkan penyelenggaraannya agar dapat berfungsi dengan baik. Adapun
jenis kegiatan surveilans yaitu : a.
Sistem surveilans terpadu penyakit Sistem surveilans terpadu penyakit SSTP memanfaatkan data rutin dari laporan
kesakitan bulanan puskesmas SP2TPSP3SIMPUS serta laporan morbiditas dan mortalitas rumah sakit terhadap 28 penyakit tertentu. Trend morbiditas dari
laporan tersebut sangat dibutuhkan bagi program serta sektor yang memiliki kemampuan melakukan pennggulangannya.
b. Sistem surveilans sentinel
Menurut KMK
Nomor 1116MenkesSKVIII2003
Tentang Pedoman
penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan, surveilans sentinel adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada populasi dan wilayah
terbatas untuk mendapatkan sinyal adanya masalah kesehatan pada suatu populasi atau wilayah yang lebih luas.
Menurut Laporan magang di UPT. Puskesmas Abiansemal I Bali, surveilans sentinel adalah penyelangaraan surveilans pada populasi dan wilayah terbatas
untuk mendapatkan signal adanya masalah kesehatan pada suatu populasi atau wilayah yang lebih luas Anonim.
c. Surveilans khusus
Dalam KMK
Nomor 1116MenkesSKVIII2003
Tentang Pedoman
penyelenggaraan sistem
surveilans epidemiologi
kesehatan, surveilans
epidemiologi khusus diaartikan sebagai penyelenggaraan kegiatan surveilans epidemiologi terhadap suatu kejaadian, permasalahan, faktor risiko atau situasi
khusus kesehatan. Surveilans khusus merupakan suatu kegiatan surveilans yang memiliki komitmen
tinggi dengan surveilans internasional dan nasional, sehingga harus dapat mendukung pelaksanaannya secara optimal Ditjen P2PL, 2003. Tujuan utama
dari kegiatan surveilans khusus yaitu untuk memantau hal-hal yang berpotensi untuk menimbulkan penyakit pada manusia Amiruddin, 2013.
d. Sistem kewaspadaan dini SKD dan penyelidikan KLB
Sistem kewaspadaan dini adalah suatu kegiatan pengamatan yang mendukung sikap tanggap terhadap adanya suatu perubahan atau penyimpangan dalam
masyarakat. Ada 4 tahapan dalam melaksanakan kegiatan penyelidikan KLB yaitu persiapan kerja di lapangan, penetapan adanya KLB, penetapan diagnosa, dan
pengelolahan data epidemiologi. Dinkes Jateng, 2010.
e. Studi khusus
Studi khusus yang dilakukan oleh lintas sektor terkait ataupun jejaring surveilans epidemiologi dapat dimanfaatkan oleh surveilans dalam melengkapi kajian
terhadap data maupun program terkait. Studi khusus dapat berupa survei cepat, cohort studi, dll. Ditjen P2PL Depkes RI, 2003
f. Analisis dan interpretasi data
Analisis dan kajian data dilakukan terhadap data surveilans yang telah terkumpul oleh unit surveilans serta data yang diperoleh program pemberantasan penyakit
yang ada. Ditjen P2PL Depkes RI, 2003
2.1.2.4 Indikator Surveilans Epidemiologi