Teknik Analisis Data Pasca Penelitian

68

3.8. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, serta membuat kesimpulan, sehingga mudah dipahami diri sendiri maupun orang lain Sugiyono, 2008. Menurut Miles and Huberman dalam Ghony dan Fauzan 2012, langkah-langkah dalam proses analisis data adalah sebagai berikut: 1 Reduksi Data Setelah peneliti melakukan pengambilan data di lapangan, maka akan diperoleh suatu data. Oleh karena itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang merangkum, memfokuskan, menggolongkan, mengarahkan, menghilangkan yang tidak perlu, dan mengorganisasi dengan cara sedemikian rupa, sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik dan diverifikasi. Dengan demikian, maka akan memberikan gambaran data yang lebih jelas dan mempermudah peneliti dalam pengambilan data selanjutnya serta mencarinya bila diperlukan. 2 Penyajian Data Setelah melakukan reduksi data, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penyajian data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data yang sering digunakan adalah bentuk uraian singkat yang bersifat naratif. Selain itu juga dapat disajikan dalam bentuk grafik, matrik, network jejaring kerja, dan chart. Semua 69 itu dirancang untuk menggabungkan informasi yang tersusun agar mudah dipahami. Dengan demikian, peneliti sekaligus penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi dan menentukan langkah selanjutnya. 3 Evaluasi Peneliti melakukan evaluasi dengan cara membandingkan tataran ideal fokus penelitian berdasarkan “buku pedoman Surveilans Epidemiologi Penyakit dan Pedoman Nasional Penanggulangan TB” dengan kenyataan di tempat penelitian untuk diidentifikasi bagian fokus penelitian yang belum memenuhi pedoman tersebut, sehingga peneliti dapat mengidentifikasi masalah dan memberikan alternatif penyelesaian masalah yang didapatkan. 4 Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Penarikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif dibuat didasarkan pada pemahaman terhadap data-data yang telah disajikan dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami dan mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti. 70

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum

4.1.1. Gambaran Umum Kabupaten Magelang

4.1.1.1. Letak Geografis

Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten yang ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, Kabupaten Magelang terletak diantara 110˚ - 01 – 51 Bujur Timur, 110˚ - 26 - 58 Bujur Timur, 7˚ - 19 - 13 Lintang Selatan dan 7˚ - 42 - 16 Lintang Selatan. Kabupaten Magelang berbatasan dengan beberapa kabupatenkota di Provinsi Jawa Tengah. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Temanggung, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Purworejo dan Daerah Istimewa Yogyakarta DIY, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo. Selain berbatasan dengan 5 kabupaten dan 1 daerah istimewa di sebelah utara, selatan, timur, dan barat Kabupaten Magelang juga berbatasan dengan Kota Magelang yang terletak di tengah-tengah.

4.1.1.2. Letak Administratif

Kabupaten Magelang secara administratif dibagi menjadi 21 kecamatan yang terdiri dari 367 desa dan 5 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Magelang kurang lebih 1.085,73 km 2 108.573 ha atau kurang lebih 3,34 dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Magelang yang paling