Mendefinisikan Masalah Mengumpulkan Informasi Membuat Alternatif Solusi Menganalisis dan Memilih Alternatif Solusi Pembuatan Prototipe dan Pengujian

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. PROSES PERANCANGAN

Perancangan merupakan salah satu kegiatan utama seorang rekayasawan insinyur dan melibatkan kegiatan kreatif. Ciri utama perancangan menurut Mangunwidjaja dan Suryani 1999 adalah berawal dari masalah yang umum, luas, tidak terdefinisikan dan diupayakan menjadi pernyataan atau masalah yang jelas. Fakta dan keterangan yang mendukung diperlukan dan dipilih berdasarkan arti pentingnya. Berdasarkan keterangan yang dihimpun selanjutnya diciptakan masalah yang lebih khusus. Masalah khusus inilah yang ditindak lanjuti secara rekayasa. Khandani 2005 dan Norton 1993 menyebutkan terdapat beberapa tahap dalam proses perancangan mesin, yaitu:

1. Mendefinisikan Masalah

Tahap ini adalah tahap awal dalam melakukan proses perancangan dimana permasalahan yang ada haruslah jelas, sehingga masalah harus didefinisikan. Definisi masalah ini biasanya menyangkut kebutuhan konsumen, fungsi, dan fitur mesin yang akan dibuat.

2. Mengumpulkan Informasi

Informasi yang relevan tentang mesin yang akan dibuat dan spesifikasi fungsional dari mesin yang akan dibuat sangatlah dibutuhkan.

3. Membuat Alternatif Solusi

Ketika detail suatu desain mesin telah teridentifikasi, dibuat alternatif- aternatif solusi yang memungkinkan pencapaian tujuan dari mesin yang dirancang. Alternatif solusi ini berdasarkan ide-ide yang dikembangkan.

4. Menganalisis dan Memilih Alternatif Solusi

Setelah dibuat alternatif-alternatif solusi, dipilih alternatif solusi yang paling memungkinkan memenuhi keberhasilan mesin yang akan dibuat berdasarkan kriteria tertentu. Analisis yang sering dipakai pada tahap seleksi adalah analisis komparatif perbandingan. 5. Desain Secara Mendetail Dalam tahap ini harus telah diperoleh detail gambar atau file Computer Aided Design CAD untuk setiap bagian dalam desain.

6. Pembuatan Prototipe dan Pengujian

Model atau prototipe tidak dapat dinilai atau dikoreksi kelayakannya sampai dibuat dan diuji sehingga pembuatan model fisik prototipe harus dilakukan. Menurut Syukri 1988, ada beberapa macam jenis pengujian terhadap alat atau mesin baru, namun tidak semua mesin yang baru dibuat menjalani uji-uji tersebut. Macam pengujian yang biasa dilakukan yaitu: a. Uji Fungsional Uji ini bertujuan untuk melihat apakah semua mekanisme yang bekerja pada alat atau mesin dapat berjalan sesuai dengan rancangan. Jika tidak sesuai maka jika mungkin dilakukan perubahan-perubahan atau perbaikan. b. Uji Verifikasi Uji ini bertujuan untuk mencocokkan spesifikasi dari alat atau mesin dengan yang sebenarnya. Uji ini terutama dilaksanakan terhadap alat atau mesin yang sudah diproduksi oleh pabrik atau pengrajin. c. Uji Unjuk Kerja Uji ini bertujuan untuk melihat kemampuan yang sebenarnya dari alat atau mesin untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan fungsinya, antara lain mengenai kapasitas kerja, kualitas pekerjaan, dan kebutuhan tenaga. d. Uji Pelayanan Uji ini bertujuan untuk melihat tingkat kemudahan dalam mengoperasikan alat atau mesin tersebut. e. Uji Sosial-Ekonomi Uji sosial bertujuan untuk melihat apakah alat atau mesin yang akan diintroduksikan tidak mengganggu stabilitas sosial. Uji ekonomi 5 bertujuan untuk melihat apakah alat atau mesin yang baru dibuat menguntungkan secara ekonomi. f. Uji Adaptasi Uji lapang ini bertujuan untuk melihat apakah alat atau mesin yang baru dibuat dapat diterima oleh masyarakat.

7. Produksi