Media Murashige and Skoog MS.

tanaman anggrek Phalaenopsis adalah dari dataran rendah sampai dataran tinggi atau sekitar 50 m – 1000 m dpl. Kelembaban udara yang ideal bagi tanaman anggrek Phalaenopsis berkisar antara 65 – 70 Rukmana 2000. Menurut Sulistianingsih 2006, sinar gamma yang diberikan pada biji anggrek berpengaruh pada kecepatan tumbuh protokorm, persentase pertumbuhan protokorm, panjang akar, panjang daun dan menghasilkan mutan. Pemberian radiasi dosis 20 Gray kemudian diiradiasi diulang dengan dosis yang sama yaitu 20 Gray menyebabkan menghambat pertumbuhan planlet. Secara morfologi radiasi 20 dan 25 Gy menunjukkan perubahan pada bentuk akar dan daun pada plantet yang dihasilkan. Akar lebih panjang dibandingkan dengan perlakuan lain, sedangkan daun mengalami perubahan bentuk.

C. Media Murashige and Skoog MS.

Menurut Yusnita 2003 komponen media kultur yang lengkap adalah aquades, hara-hara makro dan mikro, gula sebagai sumber energi, vitamin, asam amino, bahan organik lain, zat pengatur tumbuh, suplemen berupa bahan-bahan alami dan agar sebagai pemadat media. Unsur hara makro berfungsi sebagai proses menyeimbangkan konsentrasi ion, stabilitas makromolekul, stabilitas koloida, Sedangkan hara mikro biasanya menjalankan fungsi katalitik dan dibutuhkan oleh tumbuhan balam jumlah sedikit Taiz 2005 . Berbagai komposisi medium standar telah diformulasikan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman antara lain komposisi Knudson C 1946, Heller 1953, Nitsch dan Nitsch 1956, Gamborg dkk. B5 1976, Linsmaier dan Skoog LS 1965, Murashige dan Skoog 1962 serta woody plant medium Lloyd dan Mc Cown 1980. Tanaman anggrek biasanya menggunakan media VW, MS dan Knudson. D. Komponen-komponen yang terdapat dalam media MS meliputi: 1. Nitrogen Nitrogen merupakan unsur penting bagi pertumbuhan tanaman terutama pada fase vegetatif. Pada fase tersebut terjadi tiga proses penting, yaitu pembelahan sel, perpanjangan sel dan tahap pertama diferensiasi sel yang berhubungan dengan perkembangan akar, daun dan batang Harjadi 1996. Fungsi nitrogen dalam tanaman adalah sebagai komponen molekul klorofil, unsur protein, asam amino, komponen enzim, berpengaruh terhadap penggunaan karbohidrat dan merangsang penyerapan nutrisi yang lain Tisdale et al 1985, diacu dalam Aristian 2010 . 2. Fosfat Menurut Bakri 2002 fosfor berfungsi dalam pembelahan sel, perkembangan akar, membantu mempercepat kematangan tanaman dengan mengurangi kelebihan penggunaan N. Unsur P selalu diserap tanaman sebagai dan , dan disintesis untuk asam nukleat didalam inti sel. Prasetyawan 2003 menyatakan Ion diserap pada laju penyerapan yang hampir 10 kali lebih cepat daripada laju penyerapan ion . Penyerapan ion fosfat tahap pertama diubah menjadi “phytic acid”. Kemudian ion fosfat diubah menjadi fosfatida. Penyerapan ion fosfat mengakibatkan terjadinya asam nuklein, sedangkan penyusun asam nuklein adalah gula, basa, dan fosfat. Gula yang penting adalah ribose dan deoksiribosa, ribose terdapat pada RNA sedangkan deoksiribosa pada DNA. 3. Kalium Kalium merupakan satu-satunya kation monovalen yang essensial bagi tanaman. Kalium berperan sebagai aktivator enzim, translokasi hasil asimilasi dan pembentukan protein serta tepung karbohidrat. Kalium dalam jumlah yang cukup akan menjamin ketegaran tanaman dan merangsang pertumbuhan akar. Kalium cenderung meniadakan pengaruh buruk nitrogen serta dapat mempengaruhi kematangan yang dipercepat oleh fosfor Soepardi 1983, diacu dalam Aristian 2010. Menurut Irawati 2003 fungsi ion K kebalikan dengan Ca, ion K bekerja menggelembungkan sedangkan ion Ca menyusutkan. Menurut Noggle dan Friitz 1979 dalam Yuniar 2000 K diasimilasi melalui pembentukan ikatan elektrostastik yang relatif lemah dengan anion organik yang terdapat dalam sel tumbuhan seperti ion malat. Pemupukan K pada tanah padat dapat meningkatkan berat akar dan menambah luas permukaan akar. 4. Belerang atau sulfur Belerang atau sulfur dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asam amino sistin, sistein dan metionin. Disamping itu belerang atau sulfur merupakan bagian dari biotin, thiamin, ko-enzim A dan glutationin. Diperkirakan 90 belerang atau sulfur dalam tanaman ditemukan dalam bentuk asam amino, yang salah satu fungsi utamanya adalah penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan disulfida antara rantai-rantai peptida Tisdale et al 1990. Belerang merupakan bagian constituent dari hasil metabolisme senyawa-senyawa kompleks. Belerang juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau regulator enzim dan berperan dalam proses fisiologi tanaman. Selain fungsi yang dikemukakan di atas, peranan belerang dalam pertumbuhan dan metabolisme tanaman diantaranya: merupakan bagian penting dari ferodoksin, suatu komplek Fe dan belerang yang terdapat dalam kloroplas dan terlibat dalam reaksi oksidoreduksi dengan transfer elektron serta dalam reduksi nitrat dalam proses fotosintesis. 5. Kalsium Ca Kalsium Ca diserap dalam bentuk ion , kalsium dibutuhkan pada saat pembentukan dinding primitif, Ca mempengaruhi hidrasi pada system misel air yaitu pada benang-benang makro molekul protein misel, dengan berpengaruhnya Ca pada hidrasi dengan sendirinya resorbsi terhadap nutrisi terpengaruhi. 6. Magnesium Magnesium Mg diserap tanaman dalam bentuk ion , kemudian ion tersebut diserap menjadi klorofil. Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis protein. 7. Besi Besi Fe diserap tanaman dalam bentuk ion . Fe esensial bagi sintesa sel, bakteri tertentu mempunyai kemampuan dalam mengoksidasi garam-garam besi menjadi senyawa besi. Besi merupakan bagian dari sisi katalisis banyak enzim yang melakukan reaksi reduksi-oksidasi, ferro atau ferrit merupakan bagian dari heamin, dari sitokrom yang terdapat pada semua sel. Besi ditemukan dalam bentuk flavoprotein dan ferrodoksin. 8. Baron B dan Molybdenum Mo Boron memiliki kaitan erat dengan proses pembentukan , pembelahan dan diferensiasi, dan pembagian tugas sel. Hal ini terkait dengan perannya dalam sintetis RNA, bahan dasar pembentukan sel. Boron diangkut dari akar ke tajuk tanaman melalui pembuluh xylem. Molybdenum diserap dalam bentuk ion molybdate Mo . Molybdenum bertugas sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi enzim. Unsur ini juga berperan dalam fiksasi nitrogen. 9. Mangan Mn dan Klor Cl Mangan diserap tanaman dalam bentuk ion , Mn berperan dalam kemampuan katalisis dalam tanaman atau merupakan enzim aktivator dalam siklus krebs, sedangkan klor diserap dalam bentuk , Cl dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang kecil. Cl berfungsi meningkatkan berat kering dari tanaman Irawati 2003.

D. Iradiasi Sinar Gamma