bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Pendapatan ini diungkapkan dalam
pernyataan ringkasnya, b ahwa belajar adalah, “ a process of progressive
behavior adaptation ”. Berdasarkan eksperimennya, B.F. Skinner percaya
bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat reinforce.
2.3 Pengertian Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Bentuk bagan, secara sederhan tujuan penjas meliputi tiga ranah, sebagai berikut:
Gambar 2.1 Tujuan Pendidikan jasmani Sumber : Agus Mahendra 2003:22.
Penjaskes diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktifitas jasmani atau olahraga. Inti pengertianya adalah mendidik anak, yang
membedakan dengan mata pelajaran lain adalah gerak insani, manusia
PEMBELAJARAN PENJAS
KOGNITIF Konsep gerak
Arti sehat Memecahkan masalah
Kritis, cerdas PSIKOMOTOR
Gerak dan keterampilan
Kemampuan fisik motorik
Perbaikan fungsi organ tubuh
AFEKTIF Menyukai kegiatan
fisik Merasa nyaman
dengan diri sendiri Ingin terlibat dalam
pergaulan sosial Percaya diri
yang bergerak secara sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh gurunya dan diberikan dengan situasi yang tepat, agar dapat merangsang
pertumbuhan dan perkembangan anak didik. Penjas bertujuan untuk mengembangkan potensi setiap anak setinggi-tingginya.
Misi penjas tercakup dalam tujuan pembelajaran yang meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotor. Perkembangan pengetahuan atas
sifat-sifat sosial bukan sekedar dampak pengiring yang menyertai keterampilan gerak. Tujuan itu harus masuk dalam sekenario
pembelajaran. Kedudukan
sama dengan
tujuan pembelajaran
pengembangan domain psikomotor. Husdarta, 2009:19-20. Pengertian stratgi pembelajaran pendidikan jasmani dapat diartikan
sebagai serangkaian rencana kegiatan yang termasuk didalamnya menggunakan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau
kekuatan dalam suatu pembelajaran pendidikan jasmani. Ega Trisna Rahayu, 2013:59.
2.4 Tujuan Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Tujuan pendidikan jasmani yang menjadi pedoman kerja bagi guru pendidikan jasmani:
1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktifitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan
sosial.
2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kempuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam
aneka aktifitas jasmani. 3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang
optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.
4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktifitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
5. Berpartisipasi dalam aktifitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara
efektif dalam hubungan antar orang. 6. Minikmati kesenangan dan keriangan melalui aktifitas jasmani,
termasuk permainan olahraga. Diringkaskan dalam terminology yang popular, maka tujuan
pembelajaran pendidikan jasmani itu harus mencangkup tujuan dalam domain pesikomotorik, domain kognitif, dan tak kalah pentingnya dengan
domain afektif. Husdarta, 2009:9. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun
1989 Tentang sistem pendidikan Nasional pada bab II pasal 4 disebutkan bahwa: Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
2.5 Pengertian Belajar Gerak