UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA MELALUI PANTULAN BOLA KE TEMBOK DENGAN MENGGUNAKAN TARGET PADA PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA KELAS V.

(1)

MENGGUNAKAN TARGET PADA PERMAINAN

SEPAK BOLA SISWA KELAS V

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

OLEH:

ROHYANI

0908968

PGSD PRODI S1 PENJAS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SUMEDANG


(2)

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyundul Bola Melalui Pantulan Bola ke Tembok Dengan Menggunakan Target Pada Permainan Sepak Bola Siswa Kelas V” ini beserta isinya adalah benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan.

Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Cirebon, Juni 2011 Yang membuat pernyataan

ROHYANI NIM. 0908968


(3)

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyundul Bola Melalui Pantulan Bola ke Tembok Dengan Menggunakan

Target Pada Permainan Sepak Bola Siswa Kelas V Oleh

ROHYANI NIM. 0908968

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I,

Dr. Tatang Muhtar, M.Si. NIP. 19590603 198603 1 005

Pembimbing II

Indra Safari., M.Pd. NIP. 19770902 200801 1 016

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penjas Universitas Pendidikan Indonesia

Kampus Sumedang

Dr. H. Ayi Suherman, M.Pd. NIP. 196002151984111001


(4)

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERSEMBAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGATAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR GRAFIK ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah ... 5

1. Rumusan Masalah ... 5

2. Pemecahan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Batasan Istilah ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Penjas ... 10

a. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 10

B. Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Penjas) di Sekolah Dasar ... 12

C. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 17

D. Peranan Pendidikan Jasmani ... 15

E. Teknik Menyundul Bola ... 16

F. Pengertian Media ... 18

G. Tujuan Media ………. 19

H. Pembelajaran Menyundul Bola Dengan Media Target ………. 20

I. Hasil Penelitian yang Relevan ... 21 Halaman


(5)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

1. Lokasi Penelitian ... 22

2. Waktu Penelitian ... 26

B. Subjek Penelitian ... 27

C. Metode dan Desain Penelitian ... 28

1. Metode Penelitian ... 28

2. Desain Penelitian ... 31

D. Prosedur Penelitian ... 32

1. Tahapan Perencanaan Tindakan ... 32

2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan ... 32

3. Tahapan Observasi ... 34

4. Tahapan Refleksi ... 35

E. Instrumen Penelitian ... 35

1. Pedoman Observasi ... 35

2. Catatan Lapangan ... 37

3. Lembar Pedoman Wawancara ... . 38

4. Tes Hasil Belajar ... 38

F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ... 39

1. Teknik Pengumpulan Data ... 39

2. Analisis Data ... 44

G. Validasi Data ... . 45

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal ... 47

B. Paparan Data Tindakan ... 56

1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 56

a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ... ... 59

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ... 61

c. Paparan Data Hasil Siklus I ... 67

d. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 70

2. Paparan Data Tindakan Siklus II ... 75

a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ... 75

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ... 79

c. Paparan Data Hasil Siklus II ... 86

d. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 89

3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 94

a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ... 94

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III ... 98

c. Paparan Data Hasil Siklus III ... 105

d. Analisis dan Refleksi Siklus III ... 107


(6)

A.Kesimpulan ... 113 B.Saran ... 115 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(7)

Tabel 1.1 Data Awal Hasil Belajar Siswa ... 3

Tabel 3.1 Daftar Tenaga Pegawai ... 23

Tabel 3.2 Keadaan Siswa ... 24

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian... 27

Tabel 4.1 Data Awal Hasil Perencanaan ... 48

Tabel 4.2 Data Awal Observasi kinerja Guru ... 50

Tabel 4.3 Data Awal Observasi Aktivitas Siswa ... 52

Tabel 4.4 Data Awal Hasil Belajar Siswa ... 53

Tabel 4.5 Hasil Perencanaan Siklus I ... 57

Tabel 4.6 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Siklus I ... 60

Tabel 4.7 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 61

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 65

Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 68

Tabel 4.10 Hasil Persentase Perencanaan Siklus I ... 70

Tabel 4.11 Hasil Persentase Kinerja Guru Siklus I ... 71

Tabel 4.12 Hasil Persentase Aktivitas Siswa Siklus I ... 72

Tabel 4.13 Hasil Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siklus I ... 74

Tabel 4.14 Hasil Perencanaan Siklus II ... 76

Tabel 4.15 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Siklus II ... 80

Tabel 4.16 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 81

Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 84 Halaman


(8)

Tabel 4.19 Hasil Persentase Perencanaan Siklus II ... 89

Tabel 4.20 Hasil Persentase Kinerja Guru Siklus II ... 90

Tabel 4.21 Hasil Persentase Aktivitas Siswa Siklus II ... 91

Tabel 4.22 Hasil Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siklus II ... 93

Tabel 4.23 Hasil Perencanaan Siklus III ... 96

Tabel 4.24 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Siklus III ... 99

Tabel 4.25 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 99

Tabel 4.26 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 103

Tabel 4.27 Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 105

Tabel 4.28 Hasil Persentase Perencanaan Siklus III ... 108

Tabel 4.29 Hasil Persentase Kinerja Guru Siklus III ... 108

Tabel 4.30 Hasil Persentase Aktivitas Siswa Siklus III ... 109


(9)

Gambar 2.1 Kaitan Sumber, Media dan Penerima ... 19 Gambar 3.1 Denah Sekolah ... 24 Gambar 3.2 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart ... 37 Halaman


(10)

Diagram 4.1 Data awal dan Siklus I Perencanaan ... 59

Diagram 4.2 Data awal dan Siklus I Kinerja Guru ... 64

Diagram 4.3 Data awal dan Siklus I Aktivitas Siswa ... 68

Diagram 4.4 Data awal dan Siklus I Hasil Belajar Siswa ... 71

Diagram 4.5 Data awal, Siklus I dan Siklus II Perencanaan ... 79

Diagram 4.6 Data awal, Siklus I dan Siklus II Kinerja Guru ... 84

Diagram 4.7 Data awal, Siklus I dan Siklus II Aktivitas Siswa ... 86

Diagram 4.8 Data awal, Siklus I dan Siklus II Hasil Belajar Siswa ... 89

Diagram 4.9 Data awal sampai Siklus III Perencanaan ... 98

Diagram 4.10 Data awal sampai Siklus III Kinerja Guru ... 102

Diagram 4.11 Data awal sampai Siklus III Aktivitas Siswa ... 104

Diagram 4.12 Data awal sampai Siklus III Hasil Belajar Siswa ... 107 Halaman


(11)

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) Siklus I... 119

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) Siklus II ... 123

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) Siklus III ... 126

Lampiran 4 Lembar Hasil Perencanaan ... 129

Lampiran 5 Lembar Hasil Perencanaan Siklus I ... 130

Lampiran 5 Lembar Hasil Perencanaan Siklus II ... 131

Lampiran 6 Lembar Hasil Perencanaan Siklus III ... 132

Lampiran 7 Lembar Observasi Kinerja Guru ... 133

Lampiran 8 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 137

Lampiran 9 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 138

Lampiran 10 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 139

Lampiran 11 Lembar Observasi Aktifitas Siswa ... 140

Lampiran 12 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus I ... 141

Lampiran 13 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus II ... 142

Lampiran 14 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus III ... 143

Lampiran 15 Rekapitulasi Nilai Tes Hasil belajar Siswa Siklus I ... 144

Lampiran 16 Rekapitulasi Nilai Tes Hasil belajar Siswa Siklus II ... 145

Lampiran 17 Rekapitulasi Nilai Tes Hasil belajar Siswa Siklus III ... 146

Lampiran 18 Lembar Wawancara Guru ... 147

Lampiran 19 Hasil Wawancara dengan Guru ... 148

Lampiran 20 Lembar Wawancara Guru ... 149 Halaman


(12)

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan harus dilakukan dengan melibatkan seluruh sistem dalam pendidikan, salah satunya adalah guru. Salah satu indikator berhasilnya pendidikan adalah ditangan guru, oleh karena itu guru harus mampu mengatur dan mengkondisikan pembelajaran yang menyenangkan agar siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani agar siwsa mampu memahami apa yang dijelaskan oleh guru, mempunyai sikap yang baik, dan bergerak aktif.

Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan, sama halnya dengan mata pelajaran lainnya, malalui proses pengajaran diharapkan terjadi perubahan perilaku pada anak didik kita (Lutan, 1996: 1)

Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Menurut cholik (1997: 1) "Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan tmtuk mencapai pendidikan melalui gerakan fisik". Pendidikan jasmani sebagai suatu subsistem pendidikan memiliki peranan yang berarti dalam mengembangkan kualitas manusia Indonesia, sebagai mana ditetapkan dalam UU RI No. II Tahun 2004 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:


(14)

pengembangan manusia Indonesia seutuhnya Yang dimaksud dengan manusia Indonesia yang seutuhnya adalah manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Cholik, 1997: 1)

Secara sederhana, pendidikan jasmani tak lain adalah proses belajar untuk bergerak dan belajar melalui gerak. Selain belajar dam didik melalui gerak untuk mencapai tujuan pengajaran, dalam pendidikan jasmani, anak diajarkan untuk bergerak, melalui pengalaman itu akan terbentuk perubahan dalam aspek jasmani dan rohaninya.

Melalui proses tersebut pendidikan jasmani bertujuan untuk mengembangkan potensi anak secara seimbang. Pengembangan tersebut harus terjadi secara menyeluruh, sebab yang di harapkan dari proses belajar tersebut tidak hanya aspek jasmani yang bisa di kenal dengan istilah psikomotorik, akan tetapi juga potensi yang lainnya, yaitu perkembangan pengetahuan dan penalaran yang bisa di sebut dengan istilah kognitif. Selain itu diharapkan dapat mencapai perkembangan sikap serta kepribadian yang positif yang tercantum ranah efektif.

Materi bahan ajar pada bidang studi pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dalam kurikulum tahun 2006/KTSP meliputi beberapa aspek, antara lain adalah permainan dan olahraga dan salah satu di antaranya adalah olahraga permainan sepak bola. Dalam permainan sepak bola, memiliki beberapa teknik dasar yang harus di kuasai dengan baik oleh para pelakunya, agar permainan dapat berlangsung dengan lancar, menarik dan menyenangkan. Teknik


(15)

dasar tersebut adalah teknik menggiring, mengoper dan kerjasama, menyundul bola. Keterangan gerak teknik dasar permainan sepak bola dapat dicapai dengan baik melalui proses belajar. Keterampilan satu cabang olahraga hanya akan dapat dikuasai dengan baik bila di pelajari dengan sebaik-baiknya. Prosesnya mencakup kegiatan latihan atau pelaksanaan tugas-tugas secara berulang-ulang.

Berikut data hasil tes siswa menyundul bola ke tembok dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

Tabel 1.1

Data Awal Hasil Tes Menyundul Bola ke Tembok

No. Nama Aspek yang dinilai Skor Nilai Ket

SIKAP AWAL

TEKNIK MENYUNDUL

KETEPATAN T TT

3 2 1 3 2 1 3 2 1

1 ALDIANO √ √ √ 7 77 √

2 ARNIKO √ √ √ 7 77 √

3 ARDI M √ √ √ 5 55 √

4 AGUNG R √ √ √ 6 66 √

5 DONI R √ √ √ 6 66 √

6 DODO P √ √ √ 4 44 √

7 M. REZA √ √ √ 4 44 √

8 IPAL M √ √ √ 6 66 √

9 KUSNIA √ √ √ 8 88 √

10 M. RIZKY √ √ √ 5 55 √

11 M. AKBAR √ √ √ 6 66 √

12 DODI √ √ √ 5 55 √

13 WAHYUDI √ √ √ 4 44 √

14 GINO A √ √ √ 4 44 √

15 HARTONI √ √ √ 5 55 √

16 ARIPIN √ √ √ 5 55 √

17 INDRA √ √ √ 4 44 √

18 KHAIRUL √ √ √ 5 55 √

19 RISNO √ √ √ 5 55 √

20 UUP S √ √ √ 7 77 √

Jumlah 8 12


(16)

Dan hasil pengamatan yang di lakukan oleh penulis dilapangan terhadap salah satu teknik dasar permainan sepak bola, yaitu melalui tes terhadap siswa kelas V SDN 2 Gegesik Kulon kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon, adalah 40% siswa kelas V yaitu 8 siswa dari 20 siswa sudah memenuhi target nilai belajar, sedangkan 60% siswa yaitu 12 siswa belum memenuhi target nilai belajar, Dengan demikian keterampilan teknik dasar merupakan suatu masalah yang terjadi di SDN 2 Gegesik Kulon kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon yang harus di cari pemecahannya.

Untuk menyelesaikan permasalahannya tersebut maka di perlukan satu cara atau teknik yang sesuai dengan pokok permasalahannya yang muncul. Hal ini sesuai dengan pendapat seorang pakar pendidikan jasmani yang menyatakan "Tujuannya menciptakan kondisi dan kegiatan belajar yang memudahkan murid lancar belajar dan mencapai sasaran belajar". (Supandi, 1992: 5 ). Adapun upaya yang diajukan adalah siswa belajar menyundul bola dengan cara langsung, tetapi bola di lambungkan pada saat memantul ke tembok baru siswa melakukan menyundul. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan keberanian menyundul pada permainan sepak bola, sehingga keberanian dan kemampuan menjadi lebih baik. Kegiatan ini dilakukan secara individu dan berpasangan, kemudian pada akhirnya dilakukan menyundul bola yang sebenarnya.

Berdasarkan uraian di atas penulis merasa perlu untuk mengetahui pengaruh pembelajaran menyundul bola melalui pantulan bola ke tembok di kelas V SDN 2 Gegesik Kulon kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon.


(17)

upaya meningkatkan kemampuan menyundul bola melalui pantulan bola ke tembok dengan menggunakan target pada permainan sepak bola siswa kelas v (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V SDN 2 Gegesik Kulon kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon).

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, tentang permasalahan yang muncul di kelas V SDN 2 Gegesik Kulon kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon, maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran menyundul bola dengan menggunakan pantulan bola ke tembok.

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menyundul bola dengan menggunakan pantulan bola ke tembok.

c. Bagaimana evaluasi hasil pembelajaran menyundul bola dengan menggunakan pantulan bola ke tembok.

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan pada masalah yang muncul, maka penulis mengajukan pemecahan masalah sebagai berikut:

Pada tahap awal pada siswa di berikan informasi tentang teknik dasar menyundul bola yang benar. Kemudian mereka diberi kesempatan untuk melakukan secara berpasangan, untuk mengetahui kemampuan awal secara umum, seperti yang telah


(18)

di lakukan pada observasi data awal. Pada tahap berikutnya setiap siswa melakukan latihan teknik menyundul secara individu dengan melempar bola ke tembok. Lakukan sundulan dan sundul lagi begitulah seterusnya berulang-ulang. Pada tahap selanjutnya, dilakukan secara berpasangan kemudian dilakukan secara berkelompok.

Dalam merealisasikan pemecahan masalah di atas, maka dalam pelaksanaannya dilakukan beberapa tahapan yaitu :

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan

c. Evaluasi

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan baru mengenai menyundul bola melalui pantulan bola ke tembok dengan menggunakan target pada permainan sepak bola pada mata pelajaran pendidikan jasmani di kelas V SDN 2 Gegesik Kulon kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon.

Tujuan Khusus adalah penelitian ini diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut :

Tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran menyundul bola dengan


(19)

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran menyundul bola dengan menggunakan pantulan bola ke tembok.

3. Untuk mengetahui peningkatan pembelajaran menyundul bola dengan

menggunakan pantulan bola ke tembok.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan peneliti setelah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul upaya meningkatkan kemampuan menyundul bola melalui pantulan bola ke tembok dengan menggunakan target pada permainan sepak bola siswa kelas v (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V SDN 2 Gegesik Kulon kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon), diantaranya:

1. Manfaat Bagi Siswa

Akan dapat meningkatkan motifasi belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah.

2. Manfaat Bagi Guru

Menambah wawasan tentang aplikasi teknik atau cara yang sesuai dengan tuntunan tujuan pembelajaran

3. Manfaat Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik pada sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan pembelajaran pada khususnya dan sekolah lain pada umumnya.


(20)

4. Manfaat Bagi Lembaga UPI

Dapat menjadi bahan bacaan dan bahan acuan dalam karya tulis ilmiah bagi para mahasiswa atau pembaca yang ada dalam lembaga tersebut.

5. Manfaat Bagi Peneliti

Dapat menambah pengalaman mengajar dengan menggunakan model dan media pembelajaran

E. Batasan Istilah

Pembelajaran adalah bahwa belajar itu dimaknai sebagai proses perubahan tingkahlaku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Tingkahlaku itu menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tingkahlaku dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang dapat diamati dan yang tidak. Tingkah laku yang dapat diamati disebut dengan behavioral performance, sedangkan yang tidak dapat diamati disebut behavioral tendency. (Husdarta dan Yudha M. Saputra, 2000: 2)

Menyundul bola adalah mengoper bola kepada teman sendiri atau Gawang lawan dalam suatu regu dengan teknik tertentu. Gerakan menyundul bola dalam

permainan sepak bola menggunakan kepala sebagai sarananya.

(http://sameng.blogdetik.com/.2010 : 3)

Teknik pantulan bola ke tembok adalah suatu cara melakukan latihan berawal dari pelaku dalam hal ini siswa melakukan lemparan bola ke tembok dengan


(21)

ketinggian 1,5 meter kemudian setelah bola di sundul, manual ke tembok, maka saat itulah siswa melakukan sundulan bola dan menyundulnya lagi.

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. (http://akhmadsudrajat.wordpress.com /2008/01/12 /media-pembelajaran/)


(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah SDN 2 Gegesik Kulon kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada beberapa pertimbangan sebagai berikut :

a. Lokasi tersebut dekat dari rumah sekaligus sebagai tempat peneliti bertugas sehingga jika harus diadakan penelitian secara mendadak, dapat langsung mengadakan observasi tanpa harus pergi ke tempat yang lebih jauh yang memerlukan tenaga dan biaya yang lebih besar.

b. Siswa kelas V SDN 2 Gegesik Kulon mengalami kesulitan dalam memahami gerak teknik dasar Menyundul bola.

c. Peneliti memahami keadaan sekolah, karakteristik siswa termasuk proses pembelajaran di SDN 2 Gegesik Kulon.

d. Meskipun penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan intensif, tetapi diusahakan tidak mengganggu proses pembelajaran, dan tidak mengganggu tugas utama peneliti sebagai guru. Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip


(23)

penelitian tindakan kelas yaitu bahwa “ Penelitian tindakan kelas apapun tidak boleh mengganggu tugas mengajar:” (Kasbolah, 1998:26)

a. Kondisi Tenaga Pegawai SDN 2 Gegesik Kulon

Kegiatan belajar mengajar di SDN 2 Gegesik Kulon dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB dengan tenagan pengajar sebanyak 15 orang. Satu Kepala Sekolah, satu orang tata usaha dan satu orang penjaga sekolah. 13 dari tenaga pengajar berstatus sebagai pegawai negeri sipil yang terdiri satu orang Kepala Sekolah, sepuluh orang guru kelas, dua orang guru penjas dan satu orang guru pendidikan agama Islam. Sedangkan lima yang lainnya masih berstatus tenaga honorer sekolah. Berikut tabel tenaga pegawai di SDN 2 Gegesik Kulon:

Tabel 3.1

Daftar Tenaga Pegawai di SDN 2 Gegesik Kulon

No Nama Jenis Kelamin Jabatan Mengajar

Kelas

1. Dayat Hidayat, S.Pd.I L Kepala

Sekolah

-

2. Rusnidarwati P Guru Kelas 4B

3. Sukardi L Guru Kelas 6

4. Eni Kusyaeni P Guru Kelas 4A

5. Aryanti Supriartini P Guru Kelas 5

6. Ana Nurianah P Guru Kelas 2A

7. Rohyani L Guru Penjas 4-6

8. Sudarto L Guru Kelas 3A


(24)

No Nama Jenis Kelamin Jabatan Mengajar Kelas

10. Herawati P Guru Kelas 1A

11. Ida Royani P Guru Kelas 2B

12. Mista L Guru Penjas 1-3

13. Karinah P Guru Kelas 1B

14. Yunani P Guru Kelas 3B

15. Raswati P Budi Pekerti 1-6

16. Sri Irma Iryani P B. Inggris 3-6

17. Khaerul Anwar L Tata Usaha -

18. Suwardi L Penjaga -

b. Kondisi Siswa SDN Gegesik 2 Kulon

SDN Gegesik 2 Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon memiliki siswa dengan jumlah seluruhnya 401, yang terdiri dari 193 siswa laki-laki dan 218 siswa perempuan. Secara rinci dapat dilihat dalam tabel 3.2 di bawah ini :

Tabel 3.2

Keadaan Siswa SDN 2 Gegesik Kulon Tahun Ajaran 2010/2011

No Kelas Jumlah Jumlah

Laki-laki Perempuan

1. I 38 30 68

2. II 25 44 69

3. III 40 42 82


(25)

No Kelas Jumlah Jumlah Laki-Laki Perempuan

5. V 29 29 58

6. VI 19 26 45

Jumlah 193 218 401

c. Tata Ruang SDN Gegesik Kulon

SDN 2 Gegesik Kulon berdiri di atas tanah milik pemerintah desa seluas 1.066 m2. SDN 2 Gegesik Kulon yang didirikan pada tahun 1975 ini memiliki beberapa ruangan dengan rincian sebagai berikut: 6 ruangan kelas, 1 ruangan guru dan kepala sekolah, 1 ruangan WC guru, 4 ruangan WC siswa.

Di lingkungan sekolah ini juga terdapat lapangan bola voli yang merangkap dengan lapangan bulu tangkis dimana setiap hari senin digunakan untuk lapangan upacara bendera.


(26)

Gambar 3.1 Denah Sekolah

2. Waktu Penelitian

Lamanya tindakkan dalam penelitian ini selama 6 bulan. Mulai dari bulan Januari sampai pada bulan April 2010. Dalam Tabel 3.3:

Jalan Utama (Gegesik)

kan tin

Ruang Guru

Kelas Kelas Wc

j a l a n

Lapangan Upacara dan Olahraga


(27)

NO URAIAN KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN

Januari februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan dan pembekalan

2 Perencanaan

3 Pelaksanaan siklus I

4 Pelaksanaan siklus II

5 Pelaksanaan siklus III

6 Pengolahan data

7 Penyusunan laporan

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian, dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Gegesik kulon kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2010-2011, yang berjumlah 20 orang.

Adapun alasan pemilihan subjek penelitian di kelas V SDN 2 Gegesik kulon

berdasarkan pada pertimbangan hasil data awal yang diperoleh bahwa tingkatan pemahaman siswa dalam gerak teknik dasar menyundul bola masih kurang, sehingga siswa kurang mempunyai bekal kemampuan pemahamannya untuk tingkat pendidikan berikutnya.


(28)

C. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi adalah hampir sebagian besar siswa kelas V SDN 2 Gegesik kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon mengalami kesulitan dalam melakukan gerak teknik dasar menyundul bola. Dari permasalahan yang ditemukan dengan penerapan media target tembok dapat dijadikan sebagai model pembelajaran yang dapat membantu memecahkan masalah yang berkaitan dengan gerak teknik dasar menyundul melihat dari hasil observasi yang belum optimal. Persoalannya adalah bagaimana penggunaan penerapan model media target tembok digunakan dalam memecahkan gerak teknik dasar menyundul yang belum dikuasai oleh siswa. Karena permasalahan di atas sangat mendesak untuk diselesaikan sehingga digunakanlah Metode Penelitian Tindakan Kelas. Digunakannya penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini diharapkan memberi dampak langsung untuk perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola proses pembelajaran di kelas.

Beberapa ahli mengungkap mengenai penelitian tindakan kelas (PTK), diantaranya adalah Arikunto (2006: 3) yang menjelaskan bahwa “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”.


(29)

Wiriaatmadja (2005: 13) menyimpulkan bahwa “Penelitian tindakan kelas adalah bagian dari sekelompok guru dapat mengorganisasikan praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman belajar mereka sendiri”.

Dengan mengacu kepada beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran. Sehingga PTK berfokus pada permasalah praktis, yaitu permasalahan proses pembelajaran yang terjadi di kelas yaitu pada aspek-aspek pembelajaran seperti suasana kelas yang kurang kondusif, metode pembelajaran yang kurang tepat, media pembelajaran yang kurang mendukung, atau sistem penilaian yang kurang sesuai.

Penelitian ini dilakukan untuk membantu guru dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran mengenai teknik dasar menyundul. Selain itu, guru mempunyai peranan penting dalam setiap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Seperti yang diungkapkan oleh Oja dan Semulyan (Kasbolah, 1998: 122) bahwa “Penelitian tindakan kelas memandang guru sebagai peneliti yang memiliki ciri penting, yaitu sangat berperannya guru dalam proses penelitian tindakan kelas”.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Menurut pendapat Bagdan dan Taylor (Maleong, 2007: 4) mendefinisikan bahwa pendekatan kualitatif adalah sebagai berikut “Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata


(30)

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. Sedangkan menurut Moleong (2007: 6) pendekatan kualitatif adalah sebagai berikut:

Penelitian yang bermaksud untuk untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk memahami segala sesuatu yang dialami oleh subjek penelitian baik mengenai perilaku atau tindakan. Dengan kata lain maka tepatlah jika digunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini yang diharapkan mampu memberikan kontribusi yang positif dalam pembelajaran sehingga mampu mengatasi ketidakpahaman siswa akan teknik dasar menyundul.

Sedangkan kuantitatif menurut pendapat Hatimah (2007: 196) mendefinisikan bahwa pendekatan kuantitatif adalah “Prosedur penelitian yang menghasilkan data yang berbentuk bilangan atau angka.” Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matemtika atau statistika.

Dengan demikian bidang kajian penelitian ini yaitu praktek pembelajaran yang memfokuskan kepada penerapan pendekatan penerapan media target tembok dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas dan pendekatannya menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.


(31)

2. Desain Penelitian

Dengan berpatokan pada refleksi awal, maka dilaksanakanlah penelitian tindakan kelas ini dalam bentuk siklus, peneliti menggunakan model spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005 : 66), yaitu model siklus yang dilakukan secara berulang, berkelanjutan artinya semakin lama diharapkan semakin meningkat perubahan atau pencapaian hasilnya. Model ini meliputi empat langkah yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan refleksi. Seperti yang nampak pada gambar Gambar 3. 2 berikut:

Gambar 3.2

Alur Pelaksanaan Tahapan Siklus PTK Kemmis dan Mc Taggart (Kasbolah 1999:70)


(32)

Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan alur dalam model spiral Kemmis dan Mc Taggart (Kasbolah , 1998 : 144), yaitu “Model siklus yang dilakukan secara berulang, berkelanjutan artinya semakin lama diharapkan semakin meningkat perubahan atau pencapaian hasilnya. Model ini meliputi empat langkah yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan refleksi.” Sedangkan untuk siklus selanjutnya adalah sebagai pelaksanaan tindakan ulang.

D. Prosedur Penelitian

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini meliputi: 1) Membuat skenario pelaksanaan tindakan.

2) Membuat lembar observasi: untuk melihat bagaimana suasana belajar mengajar di kelas ketika pendekatan media target tembok dilaksanakan yaitu lembar observasi, format wawancara, dan lembar hasil belajar siswa.

3) Mendesain alat evaluasi untuk melihat apakah materi teknik dasar menyundul telah dikuasai oleh siswa.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan yaitu tahap pelaksanaan praktek pembelajaran yang sebenarnya berdasarkan rencana tindakan yang telah disusun bersama-sama antara praktisi dan peneliti guna memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa. Tindakan yang telah dirancang dilaksanakan oleh peneliti. Pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan menggunakan pendekatan media tali sesuai dengan


(33)

skenario pembelajaran yang telah dibuat. Adapun tahap pelaksanaan tindakan diuraikan sebagai berikut:

1) Pembukaan (Pemanasan) a) Siswa dibariskan.

b) Mengecek kehadiran siswa.

c) Melakukan gerakan pemanasan yamg berorientasi pada kegiatan inti. d) Mendemonstrasikan materi ajar yang akan disampaikan.

2) Proses Pembelajaran (kegiatan inti)

a) Guru memisahkan siswa laki-laki dan perempuan.

b) Guru menjelaskan tentang menyundul bola melalui media target tembok. c) Siswa dikelompokan, setiap kelompok terdiri dari 5 orang.

d) Siswa mempraktekan gerakan menyundul bola dengan media target tembok. e) Siswa melakukannya secara bergantian agar tidak jenuh.

f) Guru sesekali bergabung dengan siswa.

g) Guru menyuruh siswa untuk mendemontrasikan gerakan-gerakan yang telah dipelajari oleh setiap kelompok.

3) Penutup (Pelemasan)

Semua siswa melakukan gerakan-gerakan pelemasan, lalu diadakan umpan balik tentang hasil dari kegiatan inti yang dilaksanakan, koreksi-koreksi diberikan oleh guru pada beberapa gerakan yang kurang baik.


(34)

Setelah mencapai kesepakatan tentang strategi terbaik melalui diskusi dengan kelompok sendiri, siswa diajak menarik kesimpulan dari pelajaran saat itu. Pada akhir pembelajaran siswa harus mendemontrasikan gerakan-gerakan yang telah di pelajari.

Untuk mencapai hasil yang optimal, maka pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa siklus sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pelaksanaan siklus yang pertama yaitu untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang didapat pada sebelum pembelajaran yaitu pada perolehan dari data awal. Pelaksanaan siklus selanjutnya yang mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dibuat yang mengacu kepada hasil yang diperoleh pada siklus sebelumnya. Untuk siklus selanjutnya akan berulang seperti pada kejadian pada siklus sebelumnya. Siklus akan selesai apabila tujuan dan target yang telah dirumuskan telah tercapai.

3. Tahap Observasi

Pada tahap observasi dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Proses observasi dilakukan kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan. Kegiatan observasi dilakukan oleh oleh dua orang dari tim peneliti untuk mengamati guru dalam kelas selama melaksanakan tindakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan media tali dan tim yang kedua adalah untuk mengawasi aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan


(35)

untuk mengetahui sejauh mana kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

Selain itu peneliti melakukan pengamatan dengan menggunakan alat pengumpul data yang telah dirancang. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, peneliti melakukan wawancara terhadap siswa dan praktisi. Hasil observasi dijadikan sebagai dasar refleksi dari tindakan yang telah dilakukan untuk merancang tindakan selanjutnya.

4. Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi dianalisis. Kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang terjadi pada setiap siklus akan diperbaiki pada siklus berikutnya. Tahap ini adalah merupakan kegiatan terakhir penelitian. Pada tahap ini data yang diperoleh dari hasil observasi dikumpulkan, dianalisis, dan diinterprestasikan untuk dijadikan penyusunan rencana tindakan berikutnya sebagai perbaikan terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.

E. Instrumen Penelitian

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk pengumpulan data mengenai aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis. Sedangkan menurut Kasbolah (1998: 74) mengemukakan bahwa


(36)

“Observasi dipandang sebagai teknik yang paling tepat untuk pengumpulan data tentang proses kegiatan”. Pedoman observasi yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yang meliputi observasi aktivitas siswa dan kinerja guru selama pembelajaran berlangsung adapun urainnya sebagai berikut:

a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa di kelas. Sehingga data observasi diperoleh secara langsung dengan jalan melihat dan mengamati kegiatan siswa, dengan demikian data tersebut dapat bersifat objektif dalam melukiskan aspek-aspek kepribadian siswa menurut keadaan yang sebenarnya. Aspek pengamatan yang dilakukan memuat tiga karakteristik gerak dasar menyundul bola mulai dari sikap awal, gerakan menyundul dan ketepatan.

b. Pedoman Observasi Kinerja Guru

Pedoman observasi kinerja guru merupakan sebuah format yang berisi indikator tentang keadaan yang menggambarkan kinerja guru kelas V pada saat berlangsungnya pelaksanaan tindakan penerapan pendekatan media target tembok, yaitu pada proses pembelajaran menyundul bola. Aspek pengamatan pada kinerja guru yang meliputi berbagai aspek yang harus diperhatikan sesuai dengan format observasi kinerja guru yang meliputi kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti dan kegiatan akhir pembelajaran. Dalam format observasi kinerja guru pengamat hanya tinggal menceklis pada format yang telah disediakan sesuai dengan jumlah indikator


(37)

yang telah ditentukan, lalu dijumlahkan dan di interpretasikan sesuai dengan apa yang telah dirancang.

Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan kelas sesuai dengan rencana tindakan yang telah ditentukan atau sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

2. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk memperoleh data mengenai apa yang dilihat, didengar, dan diamati selama pembelajaran berlangsung seperti yang diungkapkan oleh Bogdan dan Biklen (Moleong, 2007: 209) menyebutkan bahawa “Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka mengumpulkan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian”. catatan lapangan yang dibuat berisi fokus, deskripsi proses pembelajaran, komentar dan kesimpulan. Pada kolom fokus berisi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kolom deskripsi proses pembelajaran berisi catatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh praktisi dan siswa pada waktu kegiatan proses pembelajaran dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir. Sedangkan pada kolom komentar berisi komentar dari peneliti berdasarkan pada deskripsi proses pembelajaran. Selanjutnya membuat kesimpulan berdasarkan pada isi fokus, deskripsi dan komentar dalam satu siklus.


(38)

3. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara dilakukan untuk memperoleh data bagaimana proses pembelajaran penjas yang khususnya dalam melakukan teknik menyundul bola. Wawancara yang dilakukan meliputi wawancara untuk guru dan wawancara siswa tujuannya untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan media target tembok untuk meningkatkan teknik menyundul bola. Waktu pelaksanaan wawancara dilaksanakan pada setiap akhir tindakan.

Format ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan deskripsi jawaban. Pedoman wawancara yang dibuat dibagi menjadi dua yaitu pedoman wawancara untuk siswa dan pedoman wawancara untuk untuk guru, dimana terdiri dari 13 pertanyaan, 7 pertanyaan untuk guru dan 6 pertanyaan untuk siswa pertanyaan yang telah dibuat dapat disesuaikan dengan kebutuhan, begitu juga dengan deskripsi jawaban dari siswa.

4. Tes Hasil Belajar

Soal tes dalam penelitian ini diujikan diakhir pembelajaran yang berguna untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi teknik menyundul bola. Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa pada kegiatan akhir pembelajaran, tujuannya untuk mengetahui data hasil belajar siswa dalam setiap siklusnya. Soal tes juga dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa sebelum dan sesudah pemberian tindakan dengan cara membandingkan rata-rata yang diperoleh siswa pada setiap siklusnya.


(39)

Pada lembar soal tes ini menggunakan bentuk tes perbuatan yang terdiri dari sikap awal, gerakan menyundul dan ketepatan. diharapkan mampu meningkatkan proses dalam melakukan teknik menyundul bola.

F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

Sebelum dilakukan pengolahan data, dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu. Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil dari observasi, catatan lapangan, wawancara, dan soal tes belajar yang dilakukan terhadap siswa kelas V SDN 2 Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon. Data observasi, catatan lapangan dan wawancara diperoleh pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan format observasi atau pengamatan terlampir. Teknik pengolahan data pada penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yang meliputi teknik pengolahan data proses dan teknik pengolahan data hasil. Adapaun uraiannya sebagai berikut:

a. Teknik Pengolahan Data Proses

Teknik pengolahan data proses meliputi data proses, dilakukan melalui wawancara, catatan lapangan, observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa. Adapun uraiannya sebagai berikut:

1) Catatan Lapangan

Data dari catatan lapangan diperoleh dengan mencatat kejadian-kejadian yang dialami selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah data terkumpul lalu data


(40)

dianalisis, direduksi, lalu data dari hasil catatan lapangan disajikan, dilakukan pemaknaan dengan mempelajari data yang diperoleh dari catatan lapangan, setelah dimaknai lalu disimpulkan sehingga diperoleh apa yang menjadi kekurangan pada setiap tindakan yang dilakukan dan dapat diperbaiki pada tindakan selanjutnya.

2) Wawancara

Wawancara dilakukan setelah pembelajaran selesai, wawancara diberikan kepada siswa dan guru. Pada teknik pengolahan data pada wawancara secara umum hampir sama dengan catatan lapangan. Diawali dengan tahap pengumpulan data, analisis data, reduksi data lalu dilakukan penarikan kesimpulan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan data menurut para sumber sehingga akan diperoleh apa saja yang perlu diperbaiki dalam tindakan selanjutnya.

3) Observasi Kinerja Guru

Observasi dilakukan dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan media target tembok dalam memecahkan teknik menyundul bola. Teknik yang digunakan dalam pengolahan data proses yaitu penilaian terhadap aspek-aspek yang terdapat didalam lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa. Pengolahan data proses pada observasi kinerja guru menekankan pada seberapa banyak indikator yang muncul pada setiap tindakan. Dengan deskriptor sebagai berikut:

a) Pra Pembelajaran


(41)

(2) Memeriksa kesiapan siswa

Kesiapan siswa, antara lain mencakup kehadiran, kerapihan, ketertiban, perlengkapan pembelajaran, kesiapan belajar.

b) Kegiatan awal pembelajaran

(1) Membuka kegiatan pembelajaran (a) Menarik perhatian anak (b) Memotivasi anak

(c) Mengaitkan materi dengan pengalaman anak (d) Mengajarkan pada kegiatan inti

c) Kegiatan inti pembelajaran (1) Mengelola inti pembelajaran

(a) Isi kegiatan disampaikan benar, tidak ada yang menyimpang (b) Penyampaian lancar, tidak tersendat-sendat

(c) Penyampaian sistematis

(d) Materinya jelas dan benar mudah dimengerti anak

(2) Mendemontrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas (a) Melakukan gerakan persiapan, pelaksanaan dan akhir

(b) Leluasa melakukan aktifitas gerak (c) Mengarahkan dan mengoreksi gerakan (d) Membantu/menentukan solusi pada siswa

(e) Penggunaan media dan alat pembelajaran sesuai dengan tujuan d) Kegiatan akhir pembelajaran


(42)

(1) Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar

(a) Melaksanakan penilaian/pengamatan selama kegiatan berlangsung sesuai dengan bentuk penilaian yang sudah ada

(b) Menilai kemajuan anak secara individual maupun kelompok (c) Mengajukan pertanyaan atau tugas selama kegiatan berlangsung (d) Memberi perbaikan dari hasil penilaian

(2) Kesan umum kinerja guru

(a) Guru terlibat langsung dalam pembelajaran

(b) Guru member kesempatan untuk leluasa pada siswa (c) Pakaian guru yang sesuai dengan kondisi lapangan (d) Menutup pembelajaran dengan waktu yang direncanakan

4) Observasi Aktivitas Siswa

Adapun pengolahan data proses untuk observasi aktivitas siswa terdapat tiga komponen yang diobservasi untuk aktivitas siswa ketika pembelajaran dengan menerapkan pendekatan media target tembok dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai teknik menyundul bola. Komponen yang dinilai dalam penelitian ini meliputi aspek sebagai berikut:

a) Sikap awalan, kedua kaki berdiri selebar bahu, kepala menghadap target tembok dengan lutut sedikit tertekuk.


(43)

b) Kepala diayunkan ke belakang sedikit dan mengenakan bola pada kening dengan mengarahkan bola pada target tembok.

c) Bola diarahkan pada target tembok dan mengena pada bagian yang telah ditargetkan.

b. Teknik Pengolahan Data Hasil

Teknik pengolahan data hasil meliputi soal tes hasil belajar siswa dilakukan pada akhir pembelajaran kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai teknik menyundul bola di kelas V SDN 2 Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon. Untuk hasil tes belajar siswa digunakanlah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar siswa yang digunakan di SDN 2 Gegesik Kulon yaitu sebesar 75%.

Siswa dikatakan tuntas apabila telah mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 75%, dan kriteria klasikal yang dinyatakan tuntas harus mencapai >75% dari jumlah siswa.

Adapun perhitungan untuk mengetahui nilai siswa dengan menggunkan rumus sebagai berikut:

Nilai rata-rata kelas = Jumlah skor Aspek penilaian

Persentase kelulusan = jumlah siswa yang mencapai Skor kriteria ketuntasan ( 20)

Aspek penilaian × 100 NA (Nilai Akhir) = Skor yang diperoleh


(44)

Keterangan:

Skor Ideal = 20

Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengolahan data secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan data dimulai pada saat melakukan refleksi dari setiap tindakan yang dilaksanakan pada satiap siklus dalam penelitian. Seluruh data yang diperoleh melalui instrumen penelitian kemudian dibaca dan ditelaah secara mendalam sehingga dapat diketahui apa yang menjadi kekurangannya dan dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya.

2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada dasarnya dilakukan sepanjang penelitian berlangsung secara terus-menerus. Teknik analisis data dilakukan ke dalam dua tahap yaitu analisis proses dan analisis hasil, dimana dalam analisis proses dilakukan dengan observasi kinerja guru dan onservasi aktivitas siswa. Sedangkan untuk analisis hasil dilihat dari tes hasil belajar siswa.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan selama dan sesudah pengumpulan data. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil perolehan data dari guru dan siswa. Data yang terkumpul diseting ke dalam penelitian kualitatif. Hasil pengolahan data akan dijadikan sebagai gambaran untuk rencana tindakan


(45)

selanjutnya. Analisis data menurut Patton (Maleong, 2007: 103) adalah sebagai berikut “Proses mengatur urutan data, mengorganisasi kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar”. Maka analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, pemaknaan data, dan penyimpulan.

Pada tahap reduksi data peneliti menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, kemudian menginformasikan secara utuh. Kegiatan penyajian data adalah pengorganisasikan data hasil reduksi. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan sajian data yang utuh.

Selanjutnya kegiatan pemaknaan data dilakukan dengan menelaah dan mempelajari seluruh data yang terkumpul dari berbagai instrumen yang telah dibuat. Setelah data dimaknai lalu diperiksa kebenarannya. Setelah diperiksa baru beranjak pada tahap selanjutnya yaitu tahap penarikan kesimpulan dan diuji kebenarannya dengan melakukan pemeriksaan validitas data.

F. Validitas Data

Validitas dalam penelitian ini merujuk kepada pendapat Hopkins (Wiriaatmadja, 2005: 168-171) antara lain :

1. Member check, yakni meninjau kembali keterangan-keterangan atau informasi

data yang diperoleh selama observasi atau wawancara, dengan cara mengkonfirmasikan dengan guru maupun siswa melalui kegiatan refleksi secara


(46)

kolaborasi pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan untuk mengemukakan hasil temuan sementara untuk memperoleh tanggapan, sanggahan atau informasi tambahan baik dari guru maupun siswa, sehingga terjaring data yang benar yang memiliki validitas yang tinggi.

2. Triangulasi, yakni memeriksa kebenaran data yang diperoleh dengan

membandingkan terhadap hasil yang diperoleh oleh sumber lain yaitu guru dan siswa. Tujuannya untuk memperoleh kepercayaan data yang maksimal. Selain itu juga dilaukan kegiatan wawancara dengan siswa, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan media target tembok.

3. Audit Trail, yakni mengecek kebenaran prosedur data dengan cara

mendiskusikan dengan guru, pembimbing, dan teman-teman peneliti. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data dengan validitas yang cukup tinggi.

4. Expert Opinion, dilakukan dengan cara mengkonsultasikan temuan-temuan di

lapangan dan persiapan-persiapan dalam melakukan penelitian yang telah dibuat peneliti kepada pihak ahli yang disini peneliti mengkonsultasikannya kepada dosen pembimbing untuk memperoleh arahan dan masukan agar penelitian dapat dipertanggungjawabkan.


(47)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian melalui proses pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penggunaan media target dinding dalam meningkatkan keterampilan menyundul bola dalam permainan sepak bola di kelas V SDN 2 Gegesik Kulon kabupaten Cirebon, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Pada bagian ini, peneliti akan menyimpulkan tahap perencanaan dalam pembelajaran. Yang pertama peneliti mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran menyundul bola dalam permainan sepak bola, menentukan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, dan penggunaan media target dinding untuk meningkatkan keterampilan menyundul bola dalam permainan sepak bola. Kemudian menentukan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP, menentukan instrumen yang akan digunakan selama proses pembelajaran, dan menentukan teknik pengolahan data yang akan digunakan untuk mengetahui hasil setelah pembelajaran menggunakan media target dinding. Hasil yang dicapai pada perencanaan siklus I yaitu baru mencapai 93 % dan belum mencapai target yang ditentukan, sehingga diperlukan perbaikan pada siklus II, pada siklus II mencapai 96%, dan dalam siklus III target sudah dapat tercapai.


(48)

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, guru menyampaikan tujuan penggunaan media target dinding dalam pembelajaran menyundul bola dalam permainan sepak bola.

Penilaian pada akhir pembelajaran dilakukan dengan melakukan tes akhir dan penilaian selama proses pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan observasi, wawancara, dan aktifitas siswa yang meliputi aspek antusias, disiplin, dan tanggung jawab. Sedangkan tes akhir dilakukan dengan tes praktik melakukan menyundul bola pada target dinding.

Pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase setiap siklusnya selama penggunaan media target dinding.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa selama proses penelitian yang mengacu pada hasil siklus yang dilaksanakan diperoleh hasil belajar siswa sebagai berikut : persentase hasil belajar siswa sebelum diberi tindakan yaitu 45,45 %. Pada siklus I persentase hasil belajar siswa yaitu 54,54 %, pada siklus II menjadi 74,05 %, kemudian pada siklus III menjadi 100 %. Berdasarkan perolehan nilai proses dan hasil pada tiap-tiap siklus selalu ternyata mengalami kenaikan sesuai dengan target yang diharapkan peneliti.

Dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan teknik menyundul bola dalam permainan sepak bola, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media target dinding dapat meningkatkan keterampilan menyundul bola dalam


(49)

permainan sepak bola siswa kelas V SDN 2 Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut.

1. Bagi Guru

a. Guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengelola siswa dilapangan dan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan menggunakan media pembelajaran tersebut. Media pembelajaran ini baik digunakan untuk guru kelas V dalam melakukan gerak dasar menyundul bola. b. Hal yang perlu diperhatikan guru sebelum menggunakan media target dinding,

terlebih dahulu menyiapkan sarana dan prasarana yang akan dibutuhkan dalam penerapan media target dinding. Serta mejelaskan aturan pembelajaran menggunakan media target dinding yang jelas dan mudah dimengerti oleh siswa. c. Guru hendaknya termotivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya dan

profesionalismenya, dalam upaya membantu siswa mempermudah untuk memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu hendaknya guru dapat memilih media pembelajaran yang tepat dalam setiap pembelajaran.

2. Bagi Siswa Sekolah Dasar

a. Dalam menggunakan media target dinding, sebelum melakukan kegiatan terlebih dahulu memperhatikan petunjuk atau aturan-aturan pembelajaranya, agar dalam


(50)

pelaksanaan tidak menyimpang atau tidak sesuai dengan peraturan yang dibuat. Dengan melakukan pembelajaran yang benar sesuai dengan aturan akan membantu siswa melakukan teknik menyundul bola dalam permainan sepak bola. b. Media pembelajaran ini baik digunakan untuk siswa kelas V SD, karena akan

membantu siswa melakukan teknik menyundul bola dalam permainan sepak bola. 3. Untuk Sekolah

a. Dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani.

b. Dapat menerapkan media target dinding pada lapangan dalam pembelajaran menyundul bola dalam permainan sepak bola.

4. Untuk Lembaga

a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka pihak sekolah diharapkan berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini berlangsung dengan tuntutan kurikulum. Hal tersebut dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran baik untuk siswa maupun guru.

b. Dalam meningkatkan bakat dan minat terhadap olahraga sepakbola, maka perlu diadakannya perlombaan baik pada tingkat gugus, kecamatan maupun tingkat kabupaten yang dilakukan secara berkala.

c. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu diadakan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan jasmani.


(51)

5. Peneliti Lain

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan modifikasi pembelajaran.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan modifikasi dalam pembelajaran sebagai tindakan.

c. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas hendaknya menggunakan sumber yang lebih banyak lagi, sehingga temuan-temuan dalam pelaksanaan pembelajaran menyundul bola dalam permainan sepak bola ini lebih lengkap.


(52)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas.Bandung : CV. Yrama Widya Jakarta : Departemen pendidikan dan Kebudayaan.

Arikunto (2006), Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Binar Grafika

Ateng, H. Abdulkadir (1992). Asas Dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Cbolik, M. Toho dan Lutan Rusli. (1992). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pengembangan Guru Sekolah Dasar. Depdikbud. (2006). Kurikulum Sekolah Dasar 2007. Jakarta : Depdikbud.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Untuk Sekolah Dasar. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta : Dikdasmen.

Husdarta dan Yudha M. Saputra, (2000). “Belajar dan Pembelajaran” PT Raja Grafindo.Jakarta.

Kasbolah, Kasihani (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Bagan Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Kasbolah, Kasihani. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Deplikbud.

Kusnandar,(2008).Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru.Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada

Lutan Rusli (2001), Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jendral Olahraga.

Mochtar Remmy (1992), Olahraga Pilihan Sepak Bola. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Moleong Lexy J (2007), Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nadisah (1992), Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Suharsimi. Suhardjono, dan Supardi. (2006). Penelitian Tindakan kelas. Jakarta PT. Bumi Aksara.


(53)

Pendidikan Nasional.

Sukintaka (1992), Teori bermain. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Supartono (2000), Media Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas Dirjen Dikdasmen Sumitro (1992). Permainan Besar. Jakarta : Depertemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Wahyudin (1998). Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta : PT. Raja Grafindo.

Wiriaatmaja (2005), Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Wiraatmadja, Roschianti. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.


(1)

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, guru menyampaikan tujuan penggunaan media target dinding dalam pembelajaran menyundul bola dalam permainan sepak bola.

Penilaian pada akhir pembelajaran dilakukan dengan melakukan tes akhir dan penilaian selama proses pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan observasi, wawancara, dan aktifitas siswa yang meliputi aspek antusias, disiplin, dan tanggung jawab. Sedangkan tes akhir dilakukan dengan tes praktik melakukan menyundul bola pada target dinding.

Pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase setiap siklusnya selama penggunaan media target dinding.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa selama proses penelitian yang mengacu pada hasil siklus yang dilaksanakan diperoleh hasil belajar siswa sebagai berikut : persentase hasil belajar siswa sebelum diberi tindakan yaitu 45,45 %. Pada siklus I persentase hasil belajar siswa yaitu 54,54 %, pada siklus II menjadi 74,05 %, kemudian pada siklus III menjadi 100 %. Berdasarkan perolehan nilai proses dan hasil pada tiap-tiap siklus selalu ternyata mengalami kenaikan sesuai dengan target yang diharapkan peneliti.

Dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan teknik menyundul bola dalam permainan sepak bola, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media target dinding dapat meningkatkan keterampilan menyundul bola dalam


(2)

permainan sepak bola siswa kelas V SDN 2 Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut.

1. Bagi Guru

a. Guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengelola siswa dilapangan dan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan menggunakan media pembelajaran tersebut. Media pembelajaran ini baik digunakan untuk guru kelas V dalam melakukan gerak dasar menyundul bola. b. Hal yang perlu diperhatikan guru sebelum menggunakan media target dinding,

terlebih dahulu menyiapkan sarana dan prasarana yang akan dibutuhkan dalam penerapan media target dinding. Serta mejelaskan aturan pembelajaran menggunakan media target dinding yang jelas dan mudah dimengerti oleh siswa. c. Guru hendaknya termotivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya dan

profesionalismenya, dalam upaya membantu siswa mempermudah untuk memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu hendaknya guru dapat memilih media pembelajaran yang tepat dalam setiap pembelajaran.

2. Bagi Siswa Sekolah Dasar

a. Dalam menggunakan media target dinding, sebelum melakukan kegiatan terlebih dahulu memperhatikan petunjuk atau aturan-aturan pembelajaranya, agar dalam


(3)

pelaksanaan tidak menyimpang atau tidak sesuai dengan peraturan yang dibuat. Dengan melakukan pembelajaran yang benar sesuai dengan aturan akan membantu siswa melakukan teknik menyundul bola dalam permainan sepak bola. b. Media pembelajaran ini baik digunakan untuk siswa kelas V SD, karena akan

membantu siswa melakukan teknik menyundul bola dalam permainan sepak bola. 3. Untuk Sekolah

a. Dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani.

b. Dapat menerapkan media target dinding pada lapangan dalam pembelajaran menyundul bola dalam permainan sepak bola.

4. Untuk Lembaga

a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka pihak sekolah diharapkan berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini berlangsung dengan tuntutan kurikulum. Hal tersebut dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran baik untuk siswa maupun guru.

b. Dalam meningkatkan bakat dan minat terhadap olahraga sepakbola, maka perlu diadakannya perlombaan baik pada tingkat gugus, kecamatan maupun tingkat kabupaten yang dilakukan secara berkala.

c. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu diadakan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan jasmani.


(4)

5. Peneliti Lain

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan modifikasi pembelajaran.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan modifikasi dalam pembelajaran sebagai tindakan.

c. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas hendaknya menggunakan sumber yang lebih banyak lagi, sehingga temuan-temuan dalam pelaksanaan pembelajaran menyundul bola dalam permainan sepak bola ini lebih lengkap.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas.Bandung : CV. Yrama Widya Jakarta : Departemen pendidikan dan Kebudayaan.

Arikunto (2006), Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Binar Grafika

Ateng, H. Abdulkadir (1992). Asas Dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Cbolik, M. Toho dan Lutan Rusli. (1992). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pengembangan Guru Sekolah Dasar. Depdikbud. (2006). Kurikulum Sekolah Dasar 2007. Jakarta : Depdikbud.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Untuk Sekolah Dasar. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta : Dikdasmen.

Husdarta dan Yudha M. Saputra, (2000). “Belajar dan Pembelajaran” PT Raja Grafindo.Jakarta.

Kasbolah, Kasihani (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Bagan Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Kasbolah, Kasihani. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Deplikbud.

Kusnandar,(2008).Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru.Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada

Lutan Rusli (2001), Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jendral Olahraga.

Mochtar Remmy (1992), Olahraga Pilihan Sepak Bola. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Moleong Lexy J (2007), Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nadisah (1992), Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Suharsimi. Suhardjono, dan Supardi. (2006). Penelitian Tindakan kelas. Jakarta PT. Bumi Aksara.


(6)

Pendidikan Nasional.

Sukintaka (1992), Teori bermain. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Supartono (2000), Media Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas Dirjen Dikdasmen Sumitro (1992). Permainan Besar. Jakarta : Depertemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Wahyudin (1998). Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta : PT. Raja Grafindo.

Wiriaatmaja (2005), Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Wiraatmadja, Roschianti. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.