Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Pada PT. Pelayanan Sekuriti Nusantara Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0
PER ANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPOR AN KEUANGAN
PADA PT PELAYANAN SEKURITI NUSAN TARA DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
LAPOR AN TUGAS AKHIR
Untuk Memenuhi Tugas Akhir Jenjang D-III Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer
Program Studi Komputerisasi Akuntansi
Oleh:
Trias wanti Pebriani/11004016
Dosen Pembimbing:
Ony Widilestariningtyas, S.E, M.Si Sri N urhayati, MT
PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(2)
DESIGN INFORMATION SYSTEM ACCOUNTING OF FINANCIAL STATEMENT
AT PT PELAYANAN SEKURITI NUSANTARA USING MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
FINAL TASK REPORT
To Fulfills Final Task of D-III level To Obtain The Title Of Computer Undergraduate
Study Program Of Accounting Computerized
By:
Trias wanti Pebriani/11004016
Counsellor:
Ony Widilestariningtyas, S.E, M.Si Sri N urhayati, MT
STUDY PROGRAM OF ACCOUNTING COMPUTERIZED FACULTY OF ENGINEERING AND COMPUTER SCIENCE
INDONESIAN COMPUTER UNIVERSITY BANDUNG
(3)
vi
ABSTRAK
PT Pelayanan Sekuriti Nusantara merupakan perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang pelayanan sekuriti, bertempat di Metro Trade Centre (MTC) Blok I No. 10, Jalan Soekarno Hatta No. 590 Bandung. Proses pencatatan akuntansi masih dilakukan secara manual dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2003 dan Microsoft Office Word sebagai alat hitung dan alat dokumentasi. Atas permasalahan tersebut maka penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Pada PT Pelayanan Sekuriti Nusantara
Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic6.0”.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, desain penelitian yang penulis gunakan adalah desain penelitian deskriptif-analitis, jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian akademik, jenis data yang penulis gunakan adalah data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah studi lapangan dan studi kepustakaan, metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian deskriptif dan eksploratoris, dan struktur pengembangan sistem yang digunakan adalah waterfall.
Sistem informasi akuntansi yang disertai program aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0 ini merupakan suatu sistem informasi akuntansi yang ditujukan dan didesain khusus untuk memecahkan masalah dalam proses pencatatan akuntansi, sehingga kesalahan pencatatan dalam pembuatan laporan keuangan dapat teratasi dan diharapkan kinerja perusahaan akan menjadi lebih baik, efektif, dan efisien. Laporan keuangan yang dihasilkan dalam sistem informasi akuntansi ini adalah laporan Rugi-Laba, Laporan Ekuitas Pemilik, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Kata kunci: Perancangan, Sistem Informasi Akuntansi, Laporan Keuangan,
(4)
vii
ABSTRACT
PT Pelayanan Sekuriti Nusantara is company service which move in the security service, place at Metro Trade Centre (MTC) Blok I No. 10, Soekarno Hatta street No. 590 Bandung. Accounting process is still done manually by using Microsoft Excel and Microsoft Office Word as calculators and documentation tools. These issues are so the writer take the title “Design Information System Accounting Of Financial Statement At PT Pelayanan Sekuriti Nusantara Using Microsoft Vicual Basic 6.0”.
Based on research conducted authors, the research design that writer used is research design deskriptif-analitis, type of research is academic research, the type of data used by the writer is the primary data and secondary data, data collection technique used by writer is the primary data and secondary data, data collection technique used by the writer is field study and literature study, research method which writer use is descriptive and exploratory, and development structure system is using waterfall.
Accounting information system which according with Microsoft Visual Basic 6.0 application program is an accounting information system designated and specifically designed to solve problem in the process of recording so the mistake of recording accounting in making financial statements reporting will be resolved and the company expected performance will be better, effective, and efficient. The financial statements produced in the accounting information system is the income statement, statement of owners equity, balance sheet and cash flow statement. Keyword: Design, Information System Accounting, Financial Statement,
(5)
xi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL INDONESIA ...i
LEMBAR JUDUL BAHASA INGGRIS ...ii
PERN YATAAN KEASLIAN ...iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...iv
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ...v
ABSTRAK...vi
ABSTRACT...vii
MOTTO...viii
KATA PENGAN TAR ...ix
DAFTAR ISI ...xi
DAFTAR TABEL...xvii
DAFTAR GAMBAR ...xx
DAFTAR SIMBOL...xxvii
DAFTAR LAMPIRAN ...xxxi
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 2
1.3 Batasan Masalah... 3
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian... 3
1.4.1 Maksud Penelitian... 3
1.4.2 Tujuan Penelitian... 4
1.5 Objek dan Metode Penelitian... 4
1.5.1 Unit Analisis... 4
1.5.2 Populasi dan Sampel... 4
1.5.3 Objek Penelitian... 5
1.5.4 Desain Penelitian... 6
1.5.4.1 Jenis Penelitian... 7
1.5.4.2 Jenis Data... 7
(6)
xii
Halaman
1.5.5 Metode Penelitian... 9
1.5.6 Teknik Pengumpulan Data... 10
1.6 Rekayasa Perangkat Lunak... 10
1.6.1 Metodologi Pengembangan Sistem... 10
1.6.2 Model Pengembangan Sistem... 13
1.7 Kegunaan Penelitian... 14
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian... 14
1.8.1 Lokasi Penelitian... 15
1.8.2 Waktu Penelitian... 15
1.9 Sistematika Penulisan... 17
BAB II LANDASAN TEORI... 18
2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan... 18
2.1.1 Perancangan... 18
2.1.2 Sistem... 19
2.1.3 Informasi... 21
2.1.4 Sistem Informasi... 23
2.1.5 Akuntansi... 24
2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi... 25
2.1.5.2 Metode Penyusutan Aktiva Tetap... 26
2.1.5.3 Proses Akuntansi... 27
2.1.5.4 Siklus Akuntansi... 27
2.1.5.4.1 Jurnal Umum... 30
2.1.5.4.2 Buku Besar... 36
2.1.5.4.3 Jurnal Penyesuaian...39
2.1.5.4.4 Daftar Saldo Disesuaikan ... 40
2.1.5.4.5 Laporan Keuangan...41
2.1.6 Sistem Akuntansi...46
2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi... 46
(7)
xiii
Halaman
2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan... 47
2.1.10 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan... 48
2.1.10.1 Definisi... 48
2.1.10.2 Fungsi Yang Terkait... 50
2.1.10.3 Dokumen Yang Digunakan... 52
2.1.10.4 Catatan Yang Digunakan... 53
2.1.10.5 Standar Akuntansi SIA Laporan Keuangan... 54
2.1.10.6 Kebutuhan Perangkat Lunak SIA Laporan Keuangan... 54
2.2 Bentuk, Jenis, dan Bidang Perusahaan... 56
2.3 Alat Pengembangan Sistem... 57
2.3.1 Diagram Konteks... 57
2.3.2 DFD... 57
2.3.2.1 DFD Level 0... 58
2.3.2.2 DFD Detail... 58
2.3.3 Kamus Data... 59
2.3.4 Bagan Alir (Flowchart)... 60
2.3.4.1 Flowchart Dokumen... 61
2.3.4.2 Flowchart Sistem... 61
2.3.5 Normalisasi... 62
2.3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)... 63
2.3.6.1 Partisipasi (Participation)...67
2.3.6.2 Kunci Elemen Data (Key)... 68
2.3.6.3 Basis Data... 69
2.4 Software... 70
2.4.1 Software Sistem Operasi... 70
2.4.2 Software Interpreter... 71
2.4.3 Software Compiler... 71
(8)
xiv
Halaman
BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN... 73
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 73
3.2 Visi dan Misi Perusahaan... 74
3.2.1 Visi Perusahaan... 74
3.2.2 Misi Perusahaan... 75
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan... 75
3.4 Deskripsi Jabatan (Job Description)... 77
3.5 Kebijakan Perusahaan dan Prosedur Akuntansi... 78
3.5.1 Dasar Akuntansi... 78
3.5.2 Prosedur Akuntansi... 79
3.6 Fungsi Yang Terkait... 80
3.7 Dokumen Yang Digunakan... 81
3.8 Catatan Yang Digunakan... 83
3.9 Sistem Yang Berjalan... 84
3.9.1 Diagram Konteks Yang Berjalan... 85
3.9.2 Data Flow Diagram (DFD)... 88
3.9.2.1 Data Flow Diagram Level 0... 88
3.9.2.2 Data Flow Diagram Level 1... 92
3.9.3 Kamus Data Yang Berjalan... 101
3.9.4 Flowchart Dokumen Yang Berjalan...103
3.10 Kelemahan Sistem Yang Berjalan... 118
BAB IV PER ANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPOR AN KEUANGAN... 119
4.1 Sistem Informasi Akuntansi Yang Diusulkan... 119
4.1.1 Catatan Yang Diusulkan... 119
4.2 Perancangan Model Sistem Yang Diusulkan... 119
4.2.1 Diagram Alur Data (Data Flow Diagram) Yang Diusulkan... 120
4.2.1.1 Diagram Konteks Usulan...120
(9)
xv
Halaman
4.2.1.3 DFD Level 1 Usulan... 126
4.2.2 Kamus Data Yang Diusulkan... 136
4.2.3 Flowchart Sistem Yang Diusulkan...139
4.2.4 Perancangan Basis Data...156
4.2.4.1 Kode pada Kunci Utama...156
4.2.4.2 Normalisasi Yang Diusulkan... 158
4.2.4.3 Perancangan Struktur Tabel...160
4.2.4.4 ERD (Entity Relationship Diagram) Yang Diusulkan... 161
4.3 Perancangan Struktur Menu... 162
4.4 Perancangan Antarmuka dan Laporan... 163
4.4.1 Perancangan Antarmuka... 163
4.4.2 Perancangan Laporan... 168
4.5 Tampilan dan Kode Program... 172
4.5.1 Input Menu Program Aplikasi...172
4.5.1.1 Tampilan Form Login... 172
4.5.1.2 Tampilan Menu Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan... 174
4.5.1.3 Tampilan Form Edit Password... 177
4.5.1.4 Tampilan Form Data Klien... 178
4.5.1.5 Tampilan Form Data Bangunan... 180
4.5.1.6 Tampilan Form Data Kendaraan... 182
4.5.1.7 Tampilan Form Peralatan... 184
4.5.1.8 Tampilan Form Transaksi Kebijakan Akuntansi... 185
4.5.2 Tampilan Proses Menu Program Aplikasi... 186
4.5.2.1 Tampilan Menu Proses Jurnal Umum... 187
4.5.2.2 Tampilan Menu Proses Jurnal Penyesuaian... 188
4.5.2.3 Tampilan Menu Proses Buku Besar Umum... 189
(10)
xvi
Halaman 4.5.2.4 Tampilan Menu Proses Daftar Saldo
Disesuaikan... 213
4.5.3 Tampilan Output Program Aplikasi...215
4.5.3.1 Laporan Keuangan... 215
4.5.3.2 Laporan Pendukung... 222
4.5.4 Tampilan Bantuan Program Aplikasi... 224
4.5.5 Tampilan Profil... 225
4.6 Konversi Komponen Sistem... 226
4.6.1 Pengguna (Brainware)... 226
4.6.2 Perangkat Keras (Hardware)... 226
4.6.3 Perangkat Lunak (Software)... 226
4.6.3.1 Perangkat Lunak Sistem... 226
4.6.3.2 Perangkat Lunak Pemrograman...227
4.6.3.3 Perangkat Lunak Aplikasi...227
4.7 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Yang Diusulkan... 227
4.6.1 Kelebihan Sistem... 227
4.6.2 Kelemahan Sistem...228
4.6.3 Pemeliharaan Sistem...228
BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 229
5.1 Simpulan... 229
5.2 Saran... 230
DAFTAR PUSTAKA... 231
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 233
(11)
xx
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar 1.1 Metodologi yang berorientasi keluaran... 12
2. Gambar 1.2 Metodologi yang berorientasi proses ... 12
3. Gambar 1.3 Metodologi yang berorientasi data ... 12
4. Gambar 1.4 Struktur Pengembangan Waterfall... 13
5. Gambar 2.1 Proses Akuntansi ... 27
6. Gambar 2.2 Siklus Akuntansi ... 29
7. Gambar 2.3 Diagram Relationship Unary... 64
8. Gambar 2.4 Diagram Relationship Binary... 65
9. Gambar 2.5 Diagram Relationship Ternary... 65
10. Gambar 2.6 Diagram Kardinalitas One to One... 66
11. Gambar 2.7 Diagram Kardinalitas One to Many... 66
12. Gambar 2.8 Diagram Kardinalitas Many to Many... 66
13. Gambar 2.9 Partisipasi (Full Participation dan Part Participation) ... 67
14. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Pelayanan Sekuriti Nusantara... 75
15. Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem Akuntansi Yang Berjalan... 86
16. Gambar 3.3 Data Flow Diagram Level 0 Sistem Yang Berjalan ... 89
17. Gambar 3.4 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 1 Sistem yang Berjalan... 93
18. Gambar 3.5 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 2 Sistem yang Berjalan... 94
19. Gambar 3.6 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 4 Sistem yang Berjalan... 94
20. Gambar 3.7 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 5 Sistem yang Berjalan... 95
21. Gambar 3.8 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 9 Sistem yang Berjalan... 96
22. Gambar 3.9 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 10 Sistem yang Berjalan... 97
(12)
xxi
Halaman 23. Gambar 3.10 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 11 Sistem
yang Berjalan... 98
24. Gambar 3.11 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 12 Sistem yang Berjalan... 99
25. Gambar 3.12 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 18 Sistem yang Berjalan... 99
26. Gambar 3.13 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 19 Sistem yang Berjalan... 100
27. Gambar 3.14 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 22 Sistem yang Berjalan... 101
28. Gambar 3.15 Flowchart Dokumen Penjualan Jasa Berjalan ... 106
29. Gambar 3.16 Flowchart Dokumen Penjualan Jasa Berjalan Lanjutan .... 107
30. Gambar 3.17 Flowchart Dokumen Pendapatan atas Penjualan Jasa dan Piutang Usaha Berjalan ... 109
31. Gambar 3.18 Flowchart Dokumen Pendapatan atas Penjualan Jasa dan Piutang Usaha Berjalan Lanjutan ... 110
32. Gambar 3.19 Flowchart Dokumen Dari Sistem Pengeluaran Kas atas Beban Operasional dan Utang Usaha Berjalan ... 112
33. Gambar 3.20 Flowchart Dokumen Dari Sistem Penggajian Berjalan ... 114
34. Gambar 3.21 Flowchart Dokumen Dari Penyusutan Aktiva Tetap Berjalan ... 116
35. Gambar 3.22 Flowchart Dokumen Dari Penanaman Modal Berjalan... 117
36. Gambar 4.1 Diagram Konteks Usulan ... 120
37. Gambar 4.2 Data Flow Diagram Level 0 Usulan ... 123
38. Gambar 4.3 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 1 Usulan... 127
39. Gambar 4.4 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 2 Usulan... 128
40. Gambar 4.5 Data Flow Diagram Level 1 Proses 4 Usulan... 128
41. Gambar 4.6 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 5 Usulan... 129
42. Gambar 4.7 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 9 Usulan... 130
43. Gambar 4.8 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 10 Usulan... 131
(13)
xxii
Halaman
45. Gambar 4.10 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 12 Usulan... 133
46. Gambar 4.11 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 16 Usulan... 133
47. Gambar 4.12 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 18 Usulan... 134
48. Gambar 4.13 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 19 Usulan... 135
49. Gambar 4.14 Data Flow DiagramLevel 1 Proses 22 Usulan... 136
50. Gambar 4.15 Flowchart Sistem Penjualan Jasa Usulan... 140
51. Gambar 4.16 Flowchart Sistem Penjualan Jasa Usulan Lanjutan ... 142
52. Gambar 4.17 Flowchart Sistem Pendapatan atas Penjualan Jasa dan Piutang Usaha Usulan ... 143
53. Gambar 4.18 Flowchart Sistem Pendapatan atas Penjualan Jasa dan Piutang Usaha Usulan Lanjutan ... 145
54. Gambar 4.19 Flowchart Sistem Dari Sistem Pengeluaran Kas atas Beban Operasional dan Utang Usaha Usulan... 147
55. Gambar 4.20 Flowchart Sistem Dari Sistem Pengeluaran Kas atas Beban Operasional dan Utang Usaha Usulan Lanjutan ... 148
56. Gambar 4.21 Flowchart Sistem Dari Sistem Penggajian Usulan ... 150
57. Gambar 4.22 Flowchart Sistem Dari Sistem Penggajian Usulan Lanjutan... 151
58. Gambar 4.23 Flowchart Sistem Dari Penyusutan Aktiva Tetap Usulan ... 153
59. Gambar 4.24 Flowchart Sistem Dari Penanaman Modal Usulan... 155
60. Gambar 4.25 Bukti Kas Keluar ... 158
61. Gambar 4.26 Kwitansi Penagihan... 159
62. Gambar 4.27 Perancangan Tabel Klien... .. 160
63. Gambar 4.28 Perancangan Tabel Sekuriti... 160
64. Gambar 4.29 Perancangan Tabel Kendaraan... 160
65. Gambar 4.30 Perancangan Tabel Peralatan ... 161
66. Gambar 4.31 Entity Relationship Diagram (ERD) Usulan... 161
67. Gambar 4.32 Struktur Menu Program... 162
68. Gambar 4.33 Tampilan Antarmuka Pada Menu Utama ... 163
(14)
xxiii
Halaman
70. Gambar 4.35 Tampilan Antarmuka Input Data Klien... 164
71. Gambar 4.36 Tampilan Antarmuka Input Data Kendaraan ... 164
72. Gambar 4.37 Tampilan Antarmuka Input Data Peralatan... 164
73. Gambar 4.38 Tampilan Antarmuka Input Data Bangunan ... 165
74. Gambar 4.39 Tampilan Antarmuka Transaksi Kebijakan Akuntansi ... 165
75. Gambar 4.40 Tampilan Antarmuka Proses Jurnal Umum ... 165
76. Gambar 4.41 Tampilan Antarmuka Proses Jurnal Penyesuaian ... 166
77. Gambar 4.42 Tampilan Antarmuka Proses Buku Besar Umum ... 166
78. Gambar 4.43 Tampilan Antarmuka Proses Daftar Saldo Disesuaikan ... 166
79. Gambar 4.44 Tampilan Antarmuka Laporan Rugi- Laba ... 167
80. Gambar 4.45 Tampilan Antarmuka Laporan Ekuitas Pemilik... 167
81. Gambar 4.46 Tampilan Antarmuka Neraca ... 167
82. Gambar 4.47 Tampilan Antarmuka Laporan Arus Kas ... 168
83. Gambar 4.48 Tampilan Laporan Jurnal Umum ... 168
84. Gambar 4.49 Tampilan Laporan Jurnal Penyesuaian ... 168
85. Gambar 4.50 Tampilan Laporan Buku Besar Umum Kas ... 169
86. Gambar 4.51 Tampilan Laporan Daftar Saldo disesuaikan ... 169
87. Gambar 4.52 Tampilan Laporan Rugi- Laba ... 170
88. Gambar 4.53 Tampilan Laporan Ekuitas Pemilik ... 170
89. Gambar 4.54 Tampilan Laporan Neraca ... 171
90. Gambar 4.55 Tampilan Laporan Arus Kas ... 171
91. Gambar 4.56 Tampilan Form Login ... 172
92. Gambar 4.57 Tampilan Menu Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan ... 174
93. Gambar 4.58 Tampilan Form Edit Password... 177
94. Gambar 4.59 Tampilan Form Data Klien ... 178
95. Gambar 4.60 Tampilan Form Data Bangunan ... 180
96. Gambar 4.61 Tampilan Form Data Kendaraan... 182
97. Gambar 4.62 Tampilan Form Data Peralatan ... 183
98. Gambar 4.63 Tampilan Form Transaksi Kebijakan Akuntansi ... 185
(15)
xxiv
Halaman
100. Gambar 4.65 Jurnal Umum Pertahun... 187
101. Gambar 4.66 Jurnal Penyesuaian Perbulan... 188
102. Gambar 4.67 Jurnal Penyesuaian Pertahun... 188
103. Gambar 4.68 Buku Besar Umum Kas Perbulan... 189
104. Gambar 4.69 Buku Besar Umum Kas Pertahun... 189
105. Gambar 4.70 Buku Besar Umum Piutang Usaha Perbulan... 190
106. Gambar 4.71 Buku Besar Umum Piutang Usaha Pertahun... 190
107. Gambar 4.72 Buku Besar Umum Perlengkapan Perbulan... 191
108. Gambar 4.73 Buku Besar Umum Perlengkapan Pertahun... 191
109. Gambar 4.74 Buku Besar Umum Bangunan Perbulan... 192
110. Gambar 4.75 Buku Besar Umum Bangunan Pertahun... 192
111. Gambar 4.76 Buku Besar Umum Akumulasi Penyusutan Bangunan Perbulan... 193
112. Gambar 4.77 Buku Besar Umum Akumulasi Penyusutan Bangunan Pertahun... 193
113. Gambar 4.78 Buku Besar Umum Kendaraan Perbulan ... 194
114. Gambar 4.79 Buku Besar Umum Kendaraan Pertahun ... 194
115. Gambar 4.80 Buku Besar Umum Akumulasi Penyusutan Kendaraan Perbulan... 195
116. Gambar 4.81 Buku Besar Umum Akumulasi Penyusutan Kendaraan Pertahun... 195
117. Gambar 4.82 Buku Besar Umum Peralatan Perbulan... 196
118. Gambar 4.83 Buku Besar Umum Peralatan Pertahun... 196
119. Gambar 4.84 Buku Besar Umum Akumulasi Penyusutan Peralatan Perbulan... 197
120. Gambar 4.85 Buku Besar Umum Akumulasi Penyusutan Peralatan Pertahun... 197
121. Gambar 4.86 Buku Besar Umum Utang Usaha Perbulan... 198
122. Gambar 4.87 Buku Besar Umum Utang Usaha Pertahun... 198
123. Gambar 4.88 Buku Besar Umum Modal Perbulan ... 199
(16)
xxv
Halaman
125. Gambar 4.90 Buku Besar Umum Prive Perbulan ... 200
126. Gambar 4.91 Buku Besar Umum Prive Pertahun ... 200
127. Gambar 4.92 Buku Besar Umum Pendapatan Jasa Perbulan... 201
128. Gambar 4.93 Buku Besar Umum Pendapatan Jasa Pertahun... 201
129. Gambar 4.94 Buku Besar Umum Pendapatan Lain- lain Perbulan... 202
130. Gambar 4.95 Buku Besar Umum Pendapatan Lain- lain Pertahun... 202
131. Gambar 4.96 Buku Besar Umum Beban Gaji Perbulan... 203
132. Gambar 4.97 Buku Besar Umum Beban Gaji Pertahun... 203
133. Gambar 4.98 Buku Besar Umum Beban Asuransi Perbulan ... 204
134. Gambar 4.99 Buku Besar Umum Beban Asuransi Pertahun ... 204
135. Gambar 4.100 Buku Besar Umum Beban Sewa Perbulan... 205
136. Gambar 4.101 Buku Besar Umum Beban Sewa Pertahun... 205
137. Gambar 4.102 Buku Besar Umum Beban Listrik&Air Perbulan ... 206
138. Gambar 4.103 Buku Besar Umum Beban Listrik&Air Pertahun ... 206
139. Gambar 4.104 Buku Besar Umum Beban Telepon Perbulan ... 207
140. Gambar 4.105 Buku Besar Umum Beban Telepon Pertahun ... 207
141. Gambar 4.106 Buku Besar Umum Beban Perbaikan Perbulan... 208
142. Gambar 4.107 Buku Besar Umum Beban Perbaikan Pertahun... 208
143. Gambar 4.108 Buku Besar Umum Beban Penyusutan Bangunan Perbulan... 209
144. Gambar 4.109 Buku Besar Umum Beban Penyusutan Bangunan Pertahun... 209
145. Gambar 4.110 Buku Besar Umum Beban Penyusutan Kendaraan Perbulan... 210
146. Gambar 4.111 Buku Besar Umum Beban Penyusutan Kendaraan Pertahun... 210
147. Gambar 4.112 Buku Besar Umum Beban Penyusutan Peralatan Perbulan... 211
148. Gambar 4.113 Buku Besar Umum Beban Penyusutan Peralatan Pertahun... 211
(17)
xxvi
Halaman
150. Gambar 4.115 Buku Besar Umum Beban Administrasi Pertahun... 212
151. Gambar 4.116 Daftar Saldo Disesuaikan Perbulan... 213
152. Gambar 4.117 Daftar Saldo Disesuaikan Pertahun... 214
153. Gambar 4.118 Laporan Rugi- Laba Perbulan ... 215
154. Gambar 4.119 Laporan Rugi- Laba Pertahun ... 216
155. Gambar 4.120 Laporan Ekuitas Pemilik Perbulan... 217
156. Gambar 4.121 Laporan Ekuitas Pemilik Pertahun... 217
157. Gambar 4.122 Neraca Perbulan ... 218
158. Gambar 4.123 Neraca Pertahun ... 219
159. Gambar 4.124 Laporan Arus Kas Perbulan ... 220
160. Gambar 4.125 Laporan Arus Kas Pertahun ... 221
161. Gambar 4.126 Laporan Data Klien ... 222
162. Gambar 4.127 Laporan Data Kendaraan... 222
163. Gambar 4.128 Laporan Data Peralatan ... 223
164. Gambar 4.129 Laporan Penyusutan Bangunan... 223
165. Gambar 4.130 Laporan Penyusutan Kendaraan... 224
166. Gambar 4.131 Laporan Penyusutan Peralatan ... 224
167. Gambar 4.132 Bantuan Program Aplikasi ... 224
168. Gambar 4.133 Profil Programer ... 225
(18)
xxxii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Lampiran 1 Fotokopi Surat Pengantar Penelitian...234
2. Lampiran 2 Fotokopi Surat Kerjasama Pelaksanaan Pendidikan Di Dunia Kerja...235
3. Lampiran 3 Fotokopi Surat Balasan Perusahaan/Instansi...240
4. Lampiran 4 Fotokopi Formulir/Dokumen/Catatan Perusahaan...241
5. Lampiran 5 Fotokopi Surat Keterangan Penelitian Tugas Akhir...243
6. Lampiran 6 Fotokopi Surat Kesediaan Bimbingan...244
7. Lampiran 7 Fotokopi Kartu Menghadiri Seminar Proposal dan Tugas Akhir...246
8. Lampiran 8 Fotokopi Kartu Bimbingan Tugas Akhir...248
9. Lampiran 9 Lembar Koreksi Seminar...250
(19)
xxvii
DAFTAR SIMBOL
1. Daftar Simbol Diagram Arus Data
Sumber: Al-Bahra bin Ladjamuddin. 2004. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
2. Daftar Simbol Entity Relationship Diagram
(20)
xxviii
(21)
xxix Sumber: Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi.
(22)
xxx 4. Daftar Simbol Bagan Alir (Flowchart)
(23)
xxxi
(24)
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman 1. Tabel 1.1 Time Schedule Penelitian Tugas Akhir ... 15 2. Tabel 2.1 Jurnal Umum (untuk mencatat investasi)... 32 3. Tabel 2.2 Jurnal Umum (untuk mencatat pendapatan jasa) ... 32 4. Tabel 2.3 Jurnal Umum (untuk mencatat pengambilan prive) ... 32 5. Tabel 2.4 Jurnal Umum (untuk mencatat pembelian bangunan)... 32 6. Tabel 2.5 Jurnal Umum (untuk mencatat pembelian kendaraan)... 33 7. Tabel 2.6 Jurnal Umum (untuk mencatat pembelian peralatan) ... 33 8. Tabel 2.7 Jurnal Umum (untuk mencatat pembelian perlengkapan)... 33
9. Tabel 2.8 Jurnal Umum (untuk mencatat pembelian perlengkapan
kredit) ... 34 10. Tabel 2.9 Jurnal Umum (untuk mencatat pembayaran utang atas
pembelian perlengkapan kredit) ... 34 11. Tabel 2.10 Jurnal Umum (untuk mencatat pendapatan jasa yang belum
diterima) ... 34 12. Tabel 2.11 Jurnal Umum (untuk mencatat pembayaran gaji) ... 34 13. Tabel 2.12 Jurnal Umum (untuk mencatat pembayaran beban asuransi)... 34 14. Tabel 2.13 Jurnal Umum (untuk mencatat pembayaran beban sewa)... 35 15. Tabel 2.14 Jurnal Umum (untuk mencatat pembayaran beban listrik
dan air)... 35 16. Tabel 2.15 Jurnal Umum (untuk mencatat pembayaran beban telepon).... 35 17. Tabel 2.16 Jurnal Umum (untuk mencatat pembayaran beban perbaikan) 35 18. Tabel 2.17 Jurnal Umum (untuk mencatat pendapatan lain- lain) ... 36 19. Tabel 2.18 Jurnal Umum (untuk mencatat beban administrasi bank)... 36 20. Tabel 2.19 Buku Besar Umum ... 37 21. Tabel 2.20 Buku Besar Umum Lanjutan... 38 22. Tabel 2.21Jurnal Penyesuaian (untuk mencatat beban penyusutan
(25)
xviii
Halaman 23. Tabel 2.22 Jurnal Penyesuaian (untuk mencatat beban penyusutan
kendaraan ... 40 24. Tabel 2.23 Jurnal Penyesuaian (untuk mencatat beban penyusutan
peralatan ... 40 25. Tabel 2.24 Daftar Saldo Disesuaikan... 41 26. Tabel 2.25 Laporan Rugi- Laba ... 42 27. Tabel 2.26 Laporan Ekuitas Pemilik ... 43 28. Tabel 2.27 Neraca... 44 29. Tabel 2.28 Laporan Arus Kas... 45 30. Tabel 3.1 Masa Manfaat Aktiva Tetap ... 80 31. Tabel 3.2 Kamus Data Yang Berjalan... 102 32. Tabel 3.3 Lanjutan Kamus Data Yang Berjalan... 103 33. Tabel 4.1 Kamus Data Yang Diusulkan... 137 34. Tabel 4.2 Lanjutan Kamus Data Yang Diusulkan... 138 35. Tabel 4.3 Kode Perkiraan... 157 36. Tabel 4.4 Unnormal pada Dokumen Bukti Kas Keluar ... 158 37. Tabel 4.5 Normal ke satu pada Dokumen Bukti Kas Keluar ... 158 38. Tabel 4.6 Normal ke dua Relasi Penerima Kas pada Dokumen Bukti
Kas Keluar ... 158 39. Tabel 4.7 Normal ke dua Relasi Pembukuan pada Dokumen Bukti Kas
Keluar ... 159 40. Tabel 4.8 Unnormal pada Dokumen Kwitansi Penagihan... 159 41. Tabel 4.9 Normal ke satu pada Dokumen Kwitansi Penagihan... 159 42. Tabel 4.10 Normal ke dua Relasi Penerima Kas pada Dokumen
Kwitansi Penagihan... 159 43. Tabel 4.11 Normal ke dua Relasi Klien pada Dokumen Kwitansi
Penagihan ... 156 44. Tabel 4.12 Listing Program Tampilan Form Login ... 173 45. Tabel 4.13 Listing Program Tampilan Menu Sistem Informasi
(26)
xix
Halaman 46. Tabel 4.14 Listing Program Tampilan Menu Sistem Informasi
Akuntansi Laporan Keuangan Lanjutan (1) ... 175 47. Tabel 4.15 Listing Program Tampilan Menu Sistem Informasi
Akuntansi Laporan Keuangan Lanjutan (2) ... 176 48. Tabel 4.16 Listing Program Tampilan Form Edit Password... 177 49. Tabel 4.17 Listing Program Tampilan Form Data Klien... 178 50. Tabel 4.18 Listing Program Tampilan Form Data Klien Lanjutan ... 179 51. Tabel 4.19 Listing Program Tampilan Form Data Bangunan ... 180 52. Tabel 4.20 Listing Program Tampilan Form Data Bangunan Lanjutan... 181 53. Tabel 4.21 Listing Program Tampilan Form Data Kendaraan ... 182 54. Tabel 4.22 Listing Program Tampilan Form Data Kendaraan Lanjutan.... 183 55. Tabel 4.23 Listing Program Tampilan Form Data Peralatan... 184 56. Tabel 4.24 Listing Program Tampilan Form Transaksi Kebijakan
(27)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam memajukan kegiatan pembangunan nasional salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi yang tepat guna di era globalisasi sesuai dengan perkembangannya. Metode pengolahan data telah berkembang mulai dari pengolahan data secara manual sampai dengan yang terkomputerisasi, dengan tujuan agar dapat beraktivitas secara efisien dan efektif dalam mencapai suatu tujuan.
Tidak semua perusahaan mengolah data secara terkomputerisasi. Perusahaan kecil misalnya, untuk mengolah data tidak menggunakan sistem komputer, dalam proses kegiatan perusahaan maupun dalam memproses laporan keuangan dilakukan secara manual. Hal ini sangat tidak efisien dan efektif, terutama dalam hal waktu dan keakuratan data atau laporan keuangan yang dihasilkan karena kesalahan pencatatan dan ketidakefisienan dalam hal waktu akan menghambat efektifitas kinerja dan produktivitas perusahaan.
PT Pelayanan Sekuriti Nusantara yang beralamat di Metro Trade Centre (MTC) Blok I No. 10, Jalan Soekarno Hatta No. 590 Bandung merupakan perusahaan jasa dalam bidang pelayanan sekuriti, dimana dalam segala proses akuntansi yang terjadi masih dilakukan secara manual, terutama untuk proses pembuatan laporan keuangan, dengan cara mencatat semua transaksi yang terjadi di perusahaan secara manual, kemudian di dokumentasikan dengan menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel. Jadi, komputer hanya digunakan sebagai alat hitung dan alat dokumentasi saja.
Penulis tertarik untuk meneliti laporan keuangan di PT Pelayanan Sekuriti Nusantara karena untuk menghasilkan informasi yang optimal, perusahaan memerlukan suatu sistem yang disebut sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan dari komponen sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengolah data transaksi menjadi informasi yang bermanfaat atau dalam hal ini mengubah data transaksi menjadi informasi keuangan yang dapat digunakan untuk merencanakan, mengendalikan, dan
(28)
2 mengoperasikan bisnis. Sistem informasi akuntansi ini dapat menghasilkan informasi mengenai laporan keuangan. Dengan adanya sistem informasi akuntansi pada suatu perusahaan akan menghasilkan laporan keuangan yang cepat dan akurat. Selain itu, dengan diterapkannya sistem yang terkomputerisasi, maka kinerja perusahaan akan menjadi lebih mudah, cepat dan akurat.
Untuk menciptakan sebuah sistem informasi akuntansi yang dapat membantu kinerja perusahaan, diperlukan teknologi untuk merancang sistem tersebut dan suatu perangkat yang dapat diandalkan. Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan perangkat lunak yang dapat dikembangkan dan digunakan untuk merancang sistem terkomputerisasi, karena Microsoft Visual Basic 6.0 adalah software aplikasi yang dapat mengolah data dengan cepat dan akurat.
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis jelaskan di atas, maka penulis bermaksud membuat suatu perancangan program aplikasi untuk menghasilkan
laporan keuangan, yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN PADA PT PELAYANAN
SEKURITI NUSAN TARA DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas dan agar peneliti dapat menguraikan pokok permasalahan dengan rinci dan pembahasan yang efektif dan efisien, maka peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
A. Bagaimana sistem akuntansi laporan keuangan pada PT Pelayanan Sekuriti Nusantara.
B. Bagaimana merancang sistem informasi akuntansi laporan keuangan pada PT
Pelayanan Sekuriti Nusantara.
(29)
3 1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian dapat terarah dan sesuai dengan pokok permasalahan yang diteliti, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
A. Metode pencatatan akuntansi yang digunakan PT Pelayanan Sekuriti
Nusantara adalah metode akuntansi dasar akrual. Metode pengakuan pendapatannya yaitu pengakuan pendapatan setelah pengiriman jasa. Metode pencatatan piutang menggunakan metode bersih dan untuk metode penyusutan aktiva tetap menggunakan metode garis- lurus ( straight-line-method).
B. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan pada PT
Pelayanan Sekuriti Nusantara dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0, dengan masukan berupa bukti pembayaran, kwitansi penagihan, surat permohonan pengeluaran dana, rekap gaji, dan daftar aktiva tetap. Kemudian diproses dalam jurnal umum, buku besar umum, jurnal penyesuaian, daftar saldo disesuaikan dan menghasilkan laporan keuangan yaitu laporan rugi-laba, laporan ekuitas pemilik, neraca, dan laporan arus kas. Pada laporan ekuitas pemilik, modal yang ditampilkan adalah modal bersih dan tidak sampai pada perhitungan bagi hasil untuk para pemilik. Pada neraca, modal yang dimunculkan adalah modal bersih yang berasal dari laporan ekuitas pemilik sehingga tidak ada laba ditahan.
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1Maksud Penelitian
Maksud penelitian yang dilakukan peneliti adalah untuk membuat rancangan sistem informasi akuntansi laporan keuangan pada PT Pelayanan Sekuriti Nusantara yang mengolah data dengan sistem terkomputerisasi.
(30)
4 1.4.2Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
A. Untuk mengetahui sistem akuntansi laporan keuangan pada PT Pelayanan Sekuriti Nusantara.
B. Untuk merancang sistem informasi akuntansi laporan keuangan pada PT Pelayanan Sekuriti Nusantara.
1.5 Objek dan Metode Penelitian 1.5.1Unit Analisis
Menurut Sujoko Efferin, dkk dalam buku yang berjudul Metode Penelitian Untuk Akuntansi, mendefinisikan Unit Analisis adalah: ”satuan terkecil dari objek penelitian, yang diinginkan oleh peneliti sebagai klasifikasi pengumpulan data”.(2004:55)
Berdasarkan definisi Unit Analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Unit Analisis adalah satuan terkecil dari objek penelitian sebagai klasifikasi pengumpulan data yang dikumpulkan selama analisis data. Penulis melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan pada PT Pelayanan Sekuriti Nusantara yang beralamat di Metro Trade Centre (MTC) Blok I No. 10 Jl. Soekarno Hatta No. 590 Bandung, yang bergerak dalam bidang jasa sekuriti. Unit analisis yang digunakan oleh penulis adalah Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan.
1.5.2 Populasi dan Sampel
Populasi menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Bisnis adalah sebagai berikut: ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.(2002:72)
Menurut Sujoko Efferin, dkk dalam buku Metode Penelitian Untuk Akuntansi, mendefinisikan Populasi sebagai berikut: ”Populasi merupakan batas suatu objek penelitian dan sekaligus merupakan batas bagi proses induksi (generalisasi) hasil penelitian yang bersangkutan”.(2004:57)
(31)
5 Berdasarkan kedua definisi Populasi di atas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa Populasi adalah batas suatu objek penelitian yang dilakukan oleh peneliti sehingga peneliti dapat lebih mudah mempelajari dan mengambil kesimpulan dari obyek/subyek yang diteliti.
Sampel menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Bisnis adalah sebagai berikut:
”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”.(2002:73)
Menurut Sujoko Efferin, dkk dalam buku Metode Penelitian Untuk Akuntansi, mendefinisikan Sampel sebagai berikut: ”Sampel adalah bagian dari populasi (elemen) yang memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai objek penelitian”.(2004:58)
Berdasarkan kedua definisi Sampel di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik dan memenuhi syarat untuk dijadikan objek penelitian.
Penulis mengambil populasi yang berkaitan dengan laporan keuangan pada PT Pelayanan Sekuriti Nusantara pada periode 2007-2009 sebagai objek penelitian.
1.5.3 Objek Penelitian
Objek Penelitian yang penulis teliti adalah pada Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan, penulis menguraikan tentang bagaimana sistem informasi akuntansi sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan pada PT Pelayanan Sekuriti Nusantara yang bergerak di bidang jasa sekuriti. Penulis meneliti di bagian keuangan dan akuntansi karena bagian inilah yang mencatat semua transaksi sehingga menghasilkan laporan keuangan untuk kemudian dibuatkan programnya.
(32)
6 1.5.4 Desain Penelitian
Desain penelitian menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian, menyebutkan bahwa: ”Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.(2002:84)
Menurut Sujoko Efferin, dkk dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Untuk Akuntansi mendefinisikan desain penelitian adalah ”framework dari suatu penelitian ilmiah. Desain penelitian yang baik akan menentukan keberhasilan serta kualitas suatu penelitian ilmiah”.(2004:34)
Berdasarkan definisi desain penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Desain Penelitian adalah semua proses yang dibutuhkan untuk merencanakan dan melaksanakan suatu penelitian.
Desain penelitian yang penulis gunakan adalah Desain Penelitian Deskriptif-Analitis, karena penulis melakukan penelitian untuk menemukan fakta, untuk mengenal fenomena-fenomena untuk keperluan studi selanjutnya, dan menganalisis untuk menguji dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam. Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian, menjelaskan Desain Penelitian Deskriptif-Analitis adalah sebagai berikut:
”Desain Penelitian Deskriptif-Analitis adalah desain studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat, kemudian melakukan analisis untuk menguji dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam tentang hubungan-hubungan.”(2002:88)
Berdasarkan definisi desain penelitian deskriptif-analitis di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian deskriptif-analitis adalah desain studi untuk menemukan fakta dan mengenal fenomena- fenomena dengan interpretasi yang tepat, kemudian dianalisis dan dilakukan interpretasi yang lebih dalam tentang hubungan-hubungan fakta dan fenomena-fenomena tersebut.
(33)
7 1.5.4.1 Jenis Penelitian
Jenis atau bentuk penelitian yang penulis gunakan yaitu penelitian akademik karena penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa dengan variabel penelitian dan kemampuan analisis sesuai dengan jenjang pendidikan, yang menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Bisnis adalah sebagai berikut: ”Penelitian akademik merupakan penelitian yang dilakukan oleh para
mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis, dan disertasi. Penelitian ini merupakan sarana edukatif, sehingga lebih mementingkan validitas internal (cara yang harus betul), variabel penelitian terbatas, serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan.”(2002:4)
Berdasarkan definisi penelitian akademik diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian akademik adalah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai sarana edukatif yang mementingkan cara penelitian yang harus betul, dengan variabel penelitian dan kemampuan menganalisis yang terbatas sesuai dengan jenjang pendidikan.
1.5.4.2 Jenis Data
Jenis data yang penulis gunakan adalah data primer dan data sekunder, dimana menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian, data primer dan data sekunder adalah sebagai berikut:
”Data Primer adalah data yang didapat dengan cara menggunakan teknik dan alat untuk mengumpulkan data seperti observasi langsung (partisipant atau nonpartisipant), menggunakan informan, menggunakan questionair, schedule atau interview guide dan sebagainya.”(2002:115)
Penulis menggunakan jenis data primer karena data yang penulis dapat berdasarkan observasi langsung dan menggunakan informan untuk mendapatkan data yang akurat.
Data sekunder menurut M.Nazir dalam buku Metode Penelitian adalah sebagai berikut: ”Data yang didapat dengan cara peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya, dan juga peneliti harus menerima limitasi- limitasi dari data tersebut”.(2002:116)
(34)
8 Penulis menggunakan jenis data sekunder karena untuk memperoleh data penulis melakukan evaluasi sumber data dan menerima keterbatasan data yang diperoleh.
1.5.4.3 Jenis Desain Penelitian
Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian
menjelaskan bahwa:
“A. Desain Penelitian yang Ada Kontrol
Desain penelitian ini adalah desain percobaan atau desain bukan percobaan. Kedua desain tersebut mempunyai kontrol.
B. Desain Penelitian Deskriptif-Analistis
Penelitian deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat. Desain penelitian analitis ditujukan untuk menguji hipotesis-hipotesis dan mengadakan interpretasi yang lebih tenang dalam hubungan-hubungan.
C. Desain Penelitian Lapangan atau Bukan
Desain percobaan dengan mempertimbangkan ada tidaknya penelitian lapangan sangat erat hubungannya dengan ada tidaknya kontrol dalam mengumpulkan data.
D. Desain Penelitian dalam Hubungan dengan Waktu
Desain penelitian ini dilakukan dalam suatu interval waktu tertentu.
E. Desain Penelitian dengan Tujuan Evaluatif dan Bukan
Desain penelitian evaluatif merupakan penelitian yang berhubungan keputusan administratif terhadap aplikasi hasil penelitian.
F. Desain Penelitian dengan Data Primer/SekunderDesain penelitian dengan data primer, maka desain yang dibuat harus menjamin pengumpulan data efisien dengan lata dan teknik serta karakteristik dari responden. Jika peneliti ingin menggunakan data sekunder, maka si peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya, dan juga si peneliti menerima limitasi- limitasi dari data tersebut.” (2002:88)
Berdasarkan definisi di atas jenis desain penelitian yang penulis gunakan adalah Desain Penelitian Deskriptif-Analitis, karena penulis melakukan penelitian untuk menemukan fakta, untuk mengenal fenomena- fenomena untuk keperluan studi selanjutnya, dan menganalisis untuk menguji dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam.
(35)
9 1.5.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif dan metode penelitian eksploratoris. Dengan metode deskriptif penulis berusaha untuk meneliti suatu objek dan menggambarkan objek tersebut, membandingkan dan menggambarkan situasi atau kejadian, yang menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian, Metode Deskriptif adalah ”Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.(2002:56)
Definisi Metode Penelitian Deskriptif menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Bisnis adalah sebagai berikut: “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain”.(2002:11)
Dengan metode Eksploratoris penulis mencari dan mengidentifikasikan objek penelitian dengan menggali permasalahan yang mungkin ada untuk memperoleh pengetahuan baru, yang didefinisikan oleh M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian, metode eksploratoris adalah sebagai berikut:“Penelitian yang dilakukan dengan cara menggali permasalahan yang mungkin ada”.(2002:115) Definisi penelitian eksplorasi (exploratory research) menurut Sujoko Efferin,
dkk dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Untuk Akuntansi,
menyebutkan bahwa: ”Penelitian eksplorasi (exploratory research) adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran awal tentang suatu fenomena yang belum pernah diteliti sebelumnya”.(2004:9)
Berdasarkan definisi metode penelitian deskriptif dan eksploratoris di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu objek maupun suatu peristiwa pada masa sekarang dengan membandingkan dan menggambarkan objek, situasi atau peristiwa tersebut. Sedangkan metode penelitian eksploratoris adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menggali permasalahan yang mungkin ada, menjajaki sesuatu yang belum dikenal atau belum diselidiki secara mendalam.
(36)
10 1.5.6 Teknik Pengumpulan Data
Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian,, menyatakan bahwa teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:
“A. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitiaan kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengkaji dan memahami sumber-sumber data yang ada pada beberapa buku yang terkait dalam penelitian.
B. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian.
1. Wawancara (interview) yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara).
2. Pengamatan (Observation) yaitu suatu cara untuk mendapatkan data dengan mengadakan pengamatan dan penelitian secara langsung di
perusahaan, kemudian hasil pengamatan dicatat dan di
analisis.”(2002:175)
Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengkaji dan memahami terlebih dahulu sumber-sumber data dari beberapa referensi buku yang sesuai atau berhubungan dengan penelitian, penelitian lapangan adalah teknik pengumpulan data dengan cara wawancara atau mengajukan tanya jawab dengan responden dan pengamatan langsung objek yang diteliti.
1.6 Rekayasa Perangkat Lunak
1.6.1Metodologi Penge mbangan Sistem
Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi, mengatakan bahwa Metodologi pengembangan sistem adalah ”Metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep, pekerjaan dan aturan-aturan untuk mengembangkan suatu sistem informasi”.(2004:68)
(37)
11 Definisi metodologi pengembangan sistem menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: ”Metodologi Pengembangan Sistem adalah metode- metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi”.(2005:59)
Dari kedua definsi di atas, dapat disimpulkan bahwa metodologi pengembangan sistem adalah suatu konsep atau aturan-aturan yang digunakan dalam pengembangan suatu sistem informasi.
Metodologi pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam perancangan sistem informasi akuntansi dalam menghasilkan laporan keuangan ini adalah metodologi pengembangan sistem yang berorientasi pada keluaran, proses, dan data, karena penulis menjadikan proses penerimaan kas, pengeluaran kas, dan pelaporan keuangan sebagai data, menggunakan alat entity relationship diagram (ERD), dan data flow diagram (DFD) sebagai alat bantu dalam perancangan sistem informasi akuntansi laporan keuangan dan sebagai keluaran yaitu laporan keuangan.
Macam- macam metodologi pengembangan sistem menurut Tata Sutabri dalam bukunya Analisa Sistem Informasi adalah sebagai berikut:
”a. Metodologi yang berorientasi keluaran b. Metodologi yang berorientasi proses c. Metodologi yang berorientasi data
d. Metodologi yang berorientasi objek.”(2004:69)
Penjelasan dari metodologi pengembangan sistem di atas adalah sebagai berikut:
a. Metodologi yang berorientasi keluaran
Metodologi ini disebut juga metodologi tradisional karena dalam tahapan pengembangan sistem tanpa menggunakan teknik dan piranti yang memadai, seperti cara menganalisis dan menggambarkan sistem, sehingga sering juga disebut metodologi system development life cycle (SDCL), dimana fokus utama metodologi pengembangan sistem ini adalah pada keluaran/output seperti laporan penjualan, laporan pembelian, laporan keuangan, dan lain
(38)
12 sebagainya. Berikut gambar yang menunjukan metodologi yang berorientasi pada keluaran yang terlihat pada gambar 1.1.
Gambar 1.1 Metodologi yang berorientasi keluaran
b. Metodologi yang berorientasi proses
Metodologi ini disebut juga dengan metodologi struktur analisis dan desain. Metodologi ini telah dilengkapi dengan alat-alat (tool) dan teknik-teknik yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem, khususnya pemograman terstruktur atau modular. Beberapa alat yang digunakan antara lain data flow diagram (DFD), bagan terstruktur dan kamus data. Fokus utama metodologi ini pada
proses dengan menggambarkan dunia nyata yang memakai data flow diagram.
Berikut ini gambar yang menunjukan metodologi berorientasi pada proses yang terlihat pada gambar 1.2 di bawah ini:
Proses
Proses
Proses Proses
Gambar 1.2 Metodologi yang berorientasi proses
c. Metodologi yang berorientasi data
Metodologi ini disebut juga metodologi model informasi. Alat yang digunakan untuk membuat model adalah entity relational diagram (ERD). Fokus utama metodologi ini adalah data, dimana dunia nyata digambarkan dalam bentuk entitas, atribut data serta hubungan antar data tersebut. Berikut ini gambar yang menunjukan metodologi yang berorientasi data atau data sebagai fokus utama yang terlihat pada gambar 1.3.
Data Data
Data Data
(39)
13 1.6.2Model Pengembangan Sistem
Struktur Pengembangan Sistem yang penulis gunakan adalah waterfall, karena dalam pengembangan sistem informasi dilaksanakan secara bertahap dan menghindari terjadinya pengulangan tahapan, dimana menurut Tata sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi, struktur pengembangan waterfall adalah sebagai berikut:
”Penerapan tahapan pengembangan sistem informasi dengan cara Waterfall adalah dimana setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh sebelum diteruskan ke tahap berikutnya untuk menghindari terjadinya pengulangan tahapan”.(2004:62)
Adapun struktur pengembangan sistem dengan waterfall menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi, yang terlihat pada gambar 1.4 berikut ini:
(40)
14 1.7 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
A. Bagi Penulis
Untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan khususnya mengenai sistem informasi akuntansi laporan keuangan yang menggunakan program aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0.
B. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber informasi yang dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat digunakan sebagai referensi tambahan bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan tema yang sama yaitu Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan.
C. Bagi Perusahaan
Dapat memberikan alternatif bagi perusahan untuk memperbaiki sistem atau memperbaharui sistem yang ada, sehingga dalam kinerja perusahaan selanjutnya bisa lebih baik lagi dan laporan keuangan yang dihasilkan dapat digunakan oleh para pembuat keputusan, terutama pihak-pihak di luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan, serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menganalisa dan menentukan kebijakan perusahaan yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian yang penulis lakukan untuk mengetahui bagaimana proses yang terjadi di suatu perusahaan sehingga menghasilkan laporan keuangan ini, penulis lakukan pada suatu perusahaan dengan waktu penelitian yang dapat dilihat di dalam Time Schedule.
(41)
15 1.8.1 Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang dilakukan pada PT Pelayanan Sekuriti Nusantara yang beralamat di Metro Trade Centre (MTC) Blok I No. 10, Jalan Soekarno Hatta No. 590 Bandung, telp/fax. (022) 7537468. Penelitian dilakukan di bagian keuangan & akuntansi.
1.8.2 Waktu Penelitian
Berikut ini adalah tabel Time Schedule yang menunjukkan waktu yang dilakukan penulis mulai dari pengumpulan proposal sampai dengan sidang tugas akhir dan pengumpulan draft Laporan Tugas Akhir yang terlihat pada tabel 1.1.
(42)
16 1.9 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bagian awal terdiri dari lembar judul, lembar pengesahan pembimbing, lembar
pengesahan penguji, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar simbol, dan daftar lampiran.
2. Bagian isi terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang menjadi alasan penulis mengambil judul mengenai Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, objek dan metode penelitian, rekayasa perangkat lunak, kegunaan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi definisi perancangan, sistem, informasi, sistem informasi, akuntansi, sistem akuntansi, sistem informasi akuntansi, laporan keuangan, perancangan sistem informasi akuntansi laporan keuangan, metode pencatatan akuntansi, proses akuntansi, siklus akuntansi, dokumen yang digunakan, catatan yang digunakan, dan fungsi yang terkait dalam menghasilkan laporan keuangan, alat pengembangan sistem yang terdiri dari Diagram Konteks, DFD (Data Flow Diagram), kamus data, Flowchart, ERD (Entity Relationship Diagram), basis data, dan struktur tabel, software yang terdiri dari software sistem operasi, software enterpriter, software compiler, software aplikasi.
BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
Pada bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan (yang berisi sejarah singkat perusahaan), visi dan misi perusahaan, struktur organisasi PT Pelayanan Sekuriti Nusantara, deskripsi jabatan, kebijakan perusahaan, sistem akuntansi dalam menghasilkan laporan keuangan yang berjalan, uraian sistem akuntansi dalam menghasilkan laporan keuangan pada PT Pelayanan Sekuriti Nusantara, dokumen yang
(43)
17 digunakan, catatan yang digunakan, fungsi yang terkait, diagram konteks yang berjalan, DFD Level yang berjalan, kamus data, Flowchart sistem yang berjalan, kelemahan sistem yang berjalan, dan permasalahan yang terjadi di perusahaan.
BAB IV PER ANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
LAPOR AN KEUANGAN
Pada bab ini berisi tentang sistem informasi akuntansi yang diusulkan, perancangan model sistem yang diusulkan diagram konteks yang diusulkan, DFD level usulan, kamus data yang diusulkan, Flowchart sistem yang diusulkan, perancangan basis data, kode pada kunci utama, normalisasi yang diusulkan, perancangan struktur tabel, ERD yang diusulkan, perancangan strukutr menu, perancangan antarmuka dan laporan, tampilan dan kode program, konversi komponen sistem, kelebihan dan kelemahan sistem yang diusulkan, dan pemeliharaan sistem.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diuraikan mengenai simpulan dan saran dari penulis.
3. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.
(44)
18
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan 2.1.1 Perancangan
Perancangan diperlukan dalam membuat atau mendesain sistem baru agar sistem baru yang dirancang dapat menghasilkan keluaran sistem yang maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan oleh perancang dan pengguna sistem tersebut. Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, mendefinisikan perancangan sebagai berikut:
”Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah- masalah yang dihadapi
perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang
terbaik.”(2005:39)
Menurut Andri Kristanto dalam bukunya yang berjudul Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, mendefinisikan perancangan sebagai berikut: “Suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perencanaan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru”.(2003:55)
Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi,
menyebutkan bahwa: “Desain adalah proses penterjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan”.(2001:51)
Berdasarkan ketiga definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah suatu kegiatan yang merupakan tahapan dari analisis sistem yang memerlukan keahlian perencanaan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah- masalah yang dihadapi suatu perusahaan dengan cara memilih sistem terbaik.
(45)
19 2.1.2Sistem
Sebuah sistem terbentuk dari kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem tersebut memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Karakteristik sistem perlu dipahami atau dipelajari untuk memudahkan dalam menganalisis atau merancang sebuah sistem. Menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, mendefinisikan sistem sebagai berikut: ”sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.(2002:24)
Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi,
mendefinisikan sistem sebagai berikut: “Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.(2001:2)
Menurut West Churchman yang dikutip dari buku Sistem Informasi Akuntansi karangan Krismiaji, menyebutkan bahwa: “sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan”.(2005:1)
Berdasarkan ketiga definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau sejumlah komponen fungsional yang saling berkaitan atau sekumpulan subsistem yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Karakteristik sistem menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa karakteristik sistem terdiri dari:
”a. Komponen Sistem b. Batas Sistem
c. Lingkungan Luar Sistem d. Penghubung Sistem e. Masukan Sistem f. Keluaran Sistem g. Pengolah Sistem
(46)
20 Penjelasan dari karakteristik sistem adalah sebagai berikut:
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan, komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa sub sistem atau bagian dari sistem.
b. Batas Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya, yang memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem.
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan (environment) dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. d. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari suatu sistem ke sistem lainnya. Keluaran (output) dari sub sistem akan menjadi masukan (input) bagi sub sistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung juga satu sub sistem dapat berintegrasi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa perawatan (maintance input) dan masukan sinyal (signal input). f. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
g. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
(47)
21 h. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai suatu tujuan (goal) dan sasaran (objective) jika suatu sistem tidak mempunyai suatu sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
2.1.3Informasi
Informasi merupakan keluaran (output) dari sistem. Informasi dihasilkan dari data yang diproses menjadi bentuk yang lebih berarti dan bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik. Informasi yang bermanfaat harus memiliki kualitas atau karakteristik tertentu. Semakin tinggi kualitas informasi yang tersedia bagi para pembuat keputusan, semakin baik keputusan yang dihasilkan.
Menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, mendefinisikan informasi sebagai berikut: “Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat”.(2002:46)
Menurut Edhy Sutanta dalam bukunya yang berjudul Sistem Basis Data, mendefinisikan informasi sebagai berikut:
”Informasi adalah hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.”(2004:4)
Menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: “Informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”.(2005:15)
Berdasarkan ketiga definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang telah memiliki dan memberikan arti dan manfaat bagi penerimanya sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya pada saat itu juga atau pada masa yang akan datang.
(48)
22 Adapun kualitas informasi menurut Krismiajidalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, terdiri dari:
”a. Relevan
b. Dapat Dipercaya c. Lengkap
d. Tepat Waktu e. Mudah Dipahami
f. Dapat Diuji Kebenarannya.”(2005:15)
Berikut adalah uraian dari kualitas informasi tersebut diatas: a. Relevan
Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputuasan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikkan kemampuan untuk memprediksi atau membenarkan ekspektasi semula.
b. Dapat Dipercaya
Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan, dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi..
c. Lengkap
Informasi yang dihasilkan harus lengkap, tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai informasi.
d. Tepat Waktu
Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan, sebab kalau informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi.
e. Mudah dipahami
Informasi harus disajikan dalam format yang mudah dimengerti oleh para pemakai informasi.
f. Dapat Diuji Kebenarannya
Informasi yang dapat diuji kebenarannya memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen.
(49)
23 2.1.4Sistem Informasi
Sistem informasi terbentuk dari kumpulan sub-sub sistem, dirancang untuk mencapai suatu tujuan, dan digunakan untuk menghasilkan informasi sesuai dengan yang diperlukan oleh para pemakai sistem informasi.
Menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut:
”Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.”(2002:61)
Menurut Andri Kristanto dalam bukunya yang berjudul Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut: “Sistem Informasi adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam suatu
organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan aliran
informasi”.(2003:14)
Menurut Romney yang dikutip dari buku Sistem Informasi Akuntansi karangan Krismiaji, menyebutkan bahwa:
”Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”(2005:16)
Berdasarkan ketiga definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari komponen sistem dalam suatu organisasi yang saling berhubungan dan bekerja sama dengan proses penciptaan dan aliran informasi untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
(50)
24 2.1.5Akuntansi
Dalam menghasilkan suatu laporan yang maksimal diperlukan cara dalam pembuatan laporan tersebut, proses yang dilakukan harus sesuai dengan tahapannya agar menghasilkan suatu informasi yang berguna dan menghasilkan laporan yang baik dan jelas.
Menurut Illinois Evaston yang dikutip dari buku Akuntansi Suatu Pengantar karangan Soemarso SR, mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:
“Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.”(2004:3)
Menurut Wilkinson, Warren and Fess yang dikutip dari buku Sistem Informasi Akuntansi karangan Azhar Susanto, mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:
“Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi atau laporan untuk berbagai kepentingan baik individu atau kelompok tentang aktivitas atau operasi atau peristiwa ekonomi atau keuangan suatu organisasi.”(2002:74)
Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya yang berjudul Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, menyebutkan bahwa: “Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu”.(2009:2)
Berdasarkan ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah sistem informasi yang mencakup proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk berbagai kepentingan baik individu atau kelompok sebagai pengguna informasi agar dapat membentuk suatu penilaian atau keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka tentang kondisi bisnis dan hasil usaha atau aktivitas dan keuangan suatu organisasi pada suatu waktu atau periode tertentu.
(51)
25 2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi
Metode pencatatan dalam akuntansi digunakan perusahaan sebagai kebijakan dalam proses untuk menjalankan usahanya dan proses pengambilan keputusan. Metode pencatatan dalam akuntansi menurut Achmad Tjahjono dan Sulastiningsih dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu, terdiri dari Metode Akuntansi Dasar Kas dan Metode Dasar Akrual, yang didefinisikan sebagai berikut:
“Metode Akuntansi Dasar Kas yaitu metode pencatatan dimana pendapatan hanya akan dilaporkan apabila benar-benar diterima dalam bentuk tunai, demikian juga dengan beban akan dilaporkan hanya jika beban sungguh-sungguh dikeluarkan secara tunai.”(2003:119)
Sedangkan Metode Dasar Akrual adalah sebagai berikut:
”Metode Dasar Akrual yaitu metode pencatatan ini dimana pendapatan dilaporkan pada saat pendapatan itu diperoleh tanpa mempertimbangkan kapan uang tunai akan diterima, demikian juga dengan beban akan dilaporkan
pada saat terjadinya, tanpa menunggu pengeluaran uang tunai
dilakukan.”(2003:119)
Menurut Ardiyos dalam Kamus Besar Akuntansi mendefinisikan Metode Akuntansi Dasar Kas sebagai berikut:
”Cash Basis Accounting (Akuntansi Basis Kas) adalah suatu metode akuntansi dimana biaya atau pendapatan dicatat saat dibayar atau diterima tanpa menghubungkan dengan periode untuk kapan biaya atau pendapatan tersebut terjadi.”(166)
Sedangkan Metode Dasar Akrual adalah sebagai berikut:
“Accrual Basis Accounting (Akuntansi Basis Akrual) adalah suatu metode akuntansi yang mencatat atau mengakui beban maupun pendapatan pada saat terjadinya, yaitu beban dicatat pada saat barang-barang atau jasa diterima sedang pendapatan dicatat pada saat barang-barang atau jasa diserahkan tanpa
menghiraukan saat pengeluaran maupun penerimaan dari yang
bersangkutan.”(19)
(52)
26 Berdasarkan definisi metode pencatatan akuntansi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode akuntansi dasar kas adalah metode pencatatan dimana pendapatan hanya akan dilaporkan ketika kas diterima dalam bentuk tunai, demikian juga dengan beban akan dilaporkan ketika beban dikeluarkan secara tunai. Sedangkan metode dasar akrual adalah metode pencatatan dimana pendapatan dilaporkan pada saat diperoleh tanpa mempertimbangkan kapan uang tunai akan diterima, dan beban akan dilaporkan pada saat terjadinya, tanpa menunggu pengeluaran uang tunai dilakukan yaitu pada akhir periode akuntansi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pencatatan akuntansi dasar akrual karena semua transaksi yang berhubungan dengan penerimaan kas dan pengeluaran kas dicatat atau dilaporkan pada saat terjadinya transaksi tanpa mempertimbangkan kapan uang tunai akan diterima atau dikeluarkan.
2.1.5.2 Metode Penyusutan Aktiva Tetap
Menurut Ardiyos dalam Kamus Besar Akuntansi mendefinisikan penyusutan (depreciation) adalah “amortisasi aktiva-aktiva tetap, seperti pabrik dan peralatan, untuk mengalokasikan biaya selama umur penyusutannya. Depresiasi dicatat dengan mendebet biaya penyusutan dan mencatat pada sisi kredit akumulasi penyusutan”.(318)
Dalam perhitungan penyusutan aktiva tetap, penulis menggunakan metode garis- lurus (straight-line-method) yang menurut Ony Widilestariningtyas, Wati Aris Astuti, dkk dalam Modul Aplikasi Komputerisasi Akuntansi Intermediate adalah “metode yang mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi waktu, bukan fungsi dari penggunaan”.(2005:143)
Menurut Warren Reeve Fess dalam bukunya yang berjudul Accounting Pengantar Akuntansi, menyebutkan bahwa “metode garis lurus (straight line method) menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap”.(2005:403)
Perhitungan untuk penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode garis- lurus adalah biaya dikurangi estimasi nilai sisa kemudian dibagi estimasi umur.
(53)
27 2.1.5.3 Proses Akuntansi
Kegiatan proses akuntansi dilakukan secara bertahap, agar menghasilkan suatu laporan keuangan yang sesuai dan memberikan informasi kepada pengguna informasi atau pihak yang membutuhkan informasi tersebut.
Menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, mendefinisikan proses akuntansi sebagai berikut:
“Proses akuntansi dimulai dari transaksi-transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan, dilanjutkan pada proses pencatatan dari transaksi yang terjadi, disamping dicatat transaksi yang terjadi digolongkan ke dalam kelompok, kemudian dilanjutkan pada tahap pengikhtisaran yaitu menyajikan informasi yang telah digolongkan-golongkan ke dalam bentuk laporan seperti yang diinginkan pemakai.”(2004:20)
Proses Akuntansi dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini:
Gambar 2.1 Proses Akuntansi
2.1.5.4 Siklus Akuntansi
Pencatatan akuntansi dilakukan secara bertahap melalui siklus akukntansi. Proses tersebut terus menerus dan berulang, sehingga prosesnya bertahap dan berputar.
Menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, mendefinisikan siklus akuntansi sebagai berikut: ”Tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi, mulai dari terjadinya transaksi sampai dibuatnya laporan keuangan”.(2004:110)
(54)
28 Menurut Dr. La Midjan dan Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi I, mendefinisikan siklus akuntansi sebagai berikut: ”Siklus akuntansi merupakan suatu proses atau kegiatan pencatatan, analisis, pengikhtisaran, dan pelaporan yang terjadi di bagian akuntansi”.(2001:72)
Menurut Achmad Tjahjono dan Sulastiningsih dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu, menyebutkan bahwa: ”Siklus akuntansi adalah tahap-tahap yang dilalui dalam melakukan aktivitas pencatatan transaksi bisnis sampai disusun laporan keuangan”.(2003:62)
Berdasarkan ketiga definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa siklus
akuntansi merupakan tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan,
pengikhtisaran dan pelaporan di bagian akuntansi, mulai dari terjadinya transaksi, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan dibuatnya laporan keuangan.
Siklus Akuntansi menurut Achmad Tjahjono dan Sulastiningsih dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu, dapat dilihat pada gambar 2.2. terdiri dari:
”1. Analisis Transaksi Bisnis 2. Pencatatan Pada Buku Jurnal
3. Posting Ke Buku Besar
4. Penyesuaian Daftar Saldo
5. Penyesuaian
6. Daftar Saldo Penyesuaian
7. Penyesuaian Laporan Keuangan
8. Penutup Buku Besar
(55)
29 SIKLUS
AKUNTANSI
Gambar 2.2 Siklus Akuntansi
Berikut penjelasan masing- masing langkah dalam siklus akuntansi pada gambar 2.2:
1. ANALISIS TRANSAKSI BISNIS
Transaksi bisnis merupakan kejadian ekonomi yang secara langsung berpengaruh terhadap posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan. Transaksi bisnis kemudian didokumentasikan dalam bentuk bukti-bukti transaksi.
2. PENCATATAN PADA BUKU JURNAL
Akuntansi membutuhkan sebuah catatan setiap transaksi bisnis secara kronologis atau sesuai dengan tanggal terjadinya. Daftar yang menyajikan informasi transaksi secara kronologis ini disebut dengan jurnal. Proses pencatatan transaksi pada jurnal disebut dengan penjurnalan (journalizing). 3. POSTING KE BUKU BESAR
Posting adalah proses pemindahan (pentransferan) ayat-ayat jurnal dari jurnal ke akun buku besar. Posting dilakukan secara individual setiap hari atau seminggu sekali.
(1)
228 4.7.2Kelemahan Sistem Usulan
Kelemahan yang dimiliki oleh program sistem informasi akuntansi laporan keuangan ini adalah:
1. Tidak bisa memunculkan saldo awal pada buku besar dan output laporan keuangan.
2. Pada buku besar dan laporan keuangan tidak dapat terhapus secara otomatis jika menghapus data transaksi.
4.7.3Pemeliharaan Sistem
Pemeliharan sistem yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Membuat backup data dari setiap transaksi yang dilakukan dengan cara mengcopynya ke dalam cd atau media penyimpanan lainnya untuk transaksi yang terjadi dalam satu periode ketika proses pembuatan laporan keuangan telah dilakukan.
2. Sumber daya manusia diberikan pelatihan atau pengarahan dalam mengoperasikan program aplikasi ini, agar dapat dioperasikan secara optimal.
(2)
229
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Setelah mempelajari permasalahan yang ada mengenai Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Pada PT Pelayanan Sekuriti Nusantara, dan berusaha menerapkan ilmu yang telah didapat dengan mengikuti perkembangan komputer dan kebutuhan penggunanya, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran untuk kemajuan perusahaan pada masa yang akan datang.
5.1 Simpulan
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
A. Sistem akuntansi pada PT Pelayanan Sekuriti Nusantara masih belum terkomputerisasi, dimana dalam segala proses akuntansi yang terjadi masih dilakukan secara manual, terutama untuk proses pembuatan laporan keuangan, dengan cara mencatat semua transaksi yang terjadi di perusahaan secara manual, kemudian di dokumentasikan dengan menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel. Jadi, komputer hanya digunakan sebagai alat hitung dan alat dokumentasi saja, sehingga informasi yang dihasilkan kurang efektif dan efisien.
B. Perancangan sistem informasi akuntansi laporan keuangan ini dirancang untuk mempermudah penginputan data, pencarian data, dan proses pembuatan laporan keuangan sehingga dapat membantu dan mempercepat pengambilan keputusan oleh pemimpin karena dengan diterapkannya sistem yang terkomputerisasi, maka kinerja perusahaan akan menjadi lebih mudah, cepat dan akurat.
(3)
230 5.2 Saran
Setelah melakukan pembahasan dan penelitian secara menyeluruh, maka penulis dapat menyampaikan saran yang mungkin berguna bagi perusahaan dan berdasarkan simpulan yang telah diutarakan maka disarankan:
A. Perlu diadakan evaluasi terhadap sistem yang sudah ada untuk mempermudah pada saat pencatatan transaksi sehingga menghasilkan informasi akuntansi yang akurat, serta untuk mempercepat prosedur kerja agar sistem lebih terarah, dan lebih bermanfaat.
B. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 ini dapat membantu dan mempermudah dalam pembuatan laporan keuangan. Agar sistem informasi akuntansi pada bagian Akuntansi dan Keuangan PT Pelayanan Sekuriti Nusantara dapat digunakan dengan optimal, maka perlu adanya dukungan hardware dan software yang memadai sehingga dapat dioperasikan dengan kecepatan yang maksimal dan diharapkan program aplikasi yang telah dibuat ini dapat dikembangkan dimasa yang akan datang, mengingat fasilitas dan kemampuan program masih perlu ditingkatkan.
(4)
231
DAFTAR PUSTAKA
Ardiyos. Kamus Besar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima.
Awaluddin, Teddy. 2004. Merancang dan Membangun Aplikasi Database dengan Access 2003. Jakarta: Salemba Infotek.
Bagui Sikha, Earp Richard. 2003. Database Design Using Entity-Relationship Diagrams. New York: Auerbach Publications.
Fathansyah. 2002. Basis Data. Bandung: Informatika.
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
H.M, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi. . 2002. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi.
Krismiaji. 2005. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN
Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava Media.
Kurniadi, Adi. 2000. Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Kurniawan, Yahya. 2004. Microsoft Office Access 2003. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Kusrini. 2007. Membangun SIA dengan Visual Basic & Microsoft SQL server. Yogyakarta: Andi.
Ladjamuddin, Al- Bahra bin. 2004. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Madcoms. 2005. Program Aplikasi Terintegrasi Inventory Hutang Dan Piutang Dengan Visual Basic 6.0 Dan Crystal Report. Yogyakarta: Andi.
Midjan, La dan Azhar Susanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi I. Bandung: Lingga Jaya.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Nazir, M. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
(5)
232 Ony Widilestariningtyas, Wati Aris Astuti, dkk. 2005. Modul Aplikasi Komputerisasi Akuntansi Intermadiate. Bandung: Laboratorium KA Terpadu. Reeve, Warren Fees. 2005. Accounting Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba
Empat
Soemarso SR. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alpabeta.
Sujoko Efferin, Stevanus Hadi Darmadji, dkk. 2004. Metode Penelitian Untuk Akuntansi. Malang: Bayumedia Publishing.
Susanto, Azhar. 2002. Sistem Informasi Akuntansi: Konsep Dan Pengembangan Berbasis Komputer. Bandung: Lingga Jaya.
Sutabri, Tata. 2004. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. . 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi. Sutanta, Edhy. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Graha Ilmu.
. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tjahjono, Achmad dan Sulastiningsih. 2003. Akuntansi Pengantar Pendekatan
Terpadu Buku 1. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Yadiyati, Winwin dan Ilham Wahyudi. 2006. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Kencana.
(6)
238
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Triaswanti Pebriani Nama Panggilan : Trias
Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 28 Pebruari 1986
Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Cibiru Indah VII No.37 Rt 02/14 Bandung 40625
Telepon/HP : 081394109798
Pendidikan Formal
1992-1998 : SDN SUKALAKSANA II Bandung 1998-2001 : SLTPN 20 Bandung
2001-2004 : SMU KARTIKA III-1 Bandung 2004-2010 : Universitas Komputer Indonesia