Sistem Informasi Akademik Di SMK Daarut Tauhid Boarding School

(1)

ii

Dahlia, 2011. System of Academic Information in SMK Daarut Tauhiid Boarding School. Adviser lecture:Imelda ST., MT.

Each agency both agencies large, medium or small institution require good data processing, so that performance an institution in terms of service can be improved. Good data processing at an agency raises a good image on the institution, besides good data processing can reduce operational costs and facilitate in workmanship an duty. To improve performance in terms of vocational ministry Daarut Tauhiid Boarding School, wants to change the pattern of data processing Academic Information Systems that previously were done manually be altered computerized, difficulty which during happened in vocational Daarut Tauhiid Boarding School is in terms of new student registration, scheduling eye lesson, the students' data processing, student data reporting process, and in this report the existing problems will be limited by not discussing the enrollment of new students transfer / mutation of the school.

To realize the process of the Academic Information System, as for the method I use the techniques of primary and secondary data collection techniques such as observation, interviews and documents collection techniques, and development use prototype method. The stage is done by analyzing, designing and implementing the Academic Information Systems at SMK Daarut Tauhid Boarding School. For analysis and design phase is modeled by using Flowmap, Diagram Context, Data Flow Diagrams (DFD) and Entity Relationship Diagram (ERD). In designing this Academic Information System using Visual Basic 6.0 programming language and SQL Server as the database.

With the Academic Information System to be developed is expected to assist in the computerized data processing such as registration data academic, student, the students, scheduling of subjects in vocational Daarut Tauhiid Boarding School can be completed quickly, effectively and efficiently.


(2)

i

Dahlia, 2011. Sistem Informasi Akademik di SMK Daarut Tauhiid Boarding School. Dosen Pembimbing :Imelda ST., MT.

Setiap instansi baik itu instansi besar, menengah ataupun instansi kecil membutuhkan pengolahan data yang baik, sehingga kinerja suatu instansi dalam hal pelayanan dapat ditingkatkan. Pengolahan data yang baik pada suatu instansi menimbulkan ✁✂✄ ☎ yang baik pada instansi tersebut, selain itu pengolahan data yang baik dapat mengurangi biaya operasional dan memudahkan dalam pengerjaan suatu tugas. Untuk meningkatkan kinerja dalam hal pelayanannya SMK Daarut Tauhiid Boarding School, berkeinginan mengubah pola pengolahan data Sistem Informasi Akademik yang sebelumnya masih dilakukan secara manual harus diubah secara komputerisasi, kesulitan yang selama terjadi di SMK Daarut Tauhiid Boarding School adalah dalam hal pendaftaran siswa baru, penjadwalan mata pelajaran, pengolahan data nilai siswa, proses pembuatan laporan data siswa, dan dalam laporan ini masalah-masalah yang ada akan dibatasi dengan tidak membahas pendaftaran siswa baru pindahan/mutasi dari sekolah.

Untuk merealisasikan proses Sistem Informasi Akademik tersebut, adapun metode yang penulis pakai yaitu teknik pengumpulan data primer dan sekunder seperti teknik Observasi, wawancara dan teknik pengumpulan dokumen-dokumen, serta pengembangannya menggunakan metode ✆✝ ✞✟ ✞✟ ✠✆☎✡ Adapun tahapan yang dilakukan dengan menganalisa, mendesain dan mengimplementasikan Sistem Informasi Akademik di SMK Daarut Tauhiid Boarding School. Untuk tahap analisis dan perancangan dimodelkan dengan menggunakan Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD) dan Entitas Relationship Diagram (ERD). Dalam perancangan Sistem Informasi Akademik ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan SQL Server sebagai database.

Dengan di kembangkan Sistem Informasi Akademik menjadi terkomputerisasi diharapkan dapat membantu dalam pengolahan data akademik seperti data pendaftaran, siswa, nilai siswa, penjadwalan mata pelajaran di SMK Daarut Tauhiid Boarding School dapat diselesaikan secara cepat, efektif, dan efisien.


(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

☛☞✌☞✍☞ ✎☞✎✏✑☞☞ ✒ ✓r ✔ ✒✔, ✕☞✍ ✖✔r ✌✔ ✎✏✍ ✗☞✒✏ ✓☞☞r ✘☞✔✑✌✔ Negara Indonesia maupun Negara lain tidak luput dari pengaruh globalisasi. Era globalisasi yang telah menjangkau berbagai aspek kehidupan ini, menuntut dunia pendidikan untuk lebih maju dan berkembang. Lembaga pendidikan harus dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahun, salah satunya dalam bidang teknologi, yang menuntut untuk bekerja lebih cepat, baik dalam proses pengolahan data maupun dalam penyajian informasi, semuanya itu harus tersaji dengan cepat, tepat, akurat, dan berkualitas.

SMK Daarut Tauhiid Boarding School yang terletak di Jalan Gegerkalong Girang Kompleks Setiabudi Indah Kavling 25 - 26 Bandung, merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan dan baru berdiri tahun ajaran 2009.

Hasil penelitian tentang pendaftaran siswa baru yang dilakukan terhadap SMK Daarut Tauhiid Boarding School dapat di rincikan peningkatan 2 tahun terakhir dan jumlah siswanya.

Tabel 1.1 Jumlah Siswa - Siswi Pendaftar Per Tahun Tahun Pelajaran Jumlah Siswa/i Pendaftar

2009 2010 55

2010 2011 57


(4)

Jumlah penerimaan siswa baru selama periode 2 tahun terakhir dari tahun 2009 - 2011 mengalami peningkatan yaitu dari tahun 2009 - 2010 jumlah siswa yang mendaftar ada 55 orang dan pada tahun 2010 - 2011 jumlah siswa yang mendaftar ada 57 orang. Dari hasil pendaftaran 2 tahun terakhir, tahun 2011 kelas 1 sampai kelas 2 mencapai 112 siswa, dapat di rincikan sebagai berikut :

Tabel 1.2 Daftar Jumlah Siswa - Siswi Tahun 2011 Kelas 1 A Kelas 1 B Kelas 2 A Kelas 2 B Total

28 29 28 27 112

( Sumber : Arsip SMK Daarut Tauhiid Boarding School )

Didalam pelaksanaan di SMK Daarut Tauhiid Boarding School masih belum terkomputerisasi, hal ini yang menyebabkan timbulnya beberapa masalah, diantaranya Pengolahan data pendaftaran siswa baru masih kurang efektif karena adanya proses pencatatan sehingga terjadi pengulangan data dan harus melakukan pengecekan semua data dari awal. Penjadwalan mata pelajaran mengalami kesulitan dalam pengolahan datanya karena jadwal pengajar berbenturan dengan jadwal yang disusun oleh bagian kurikulum.

Pengolahan data nilai siswa oleh guru masih dilakukan dengan cara pencatatan sehingga proses pengolahan data nilai siswa berjalan lambat dan terjadi keterlambatan dalam penyerahan hasil nilai siswa kepada wali kelas. Proses pembuatan laporan data siswa memerlukan waktu yg cukup lama dikarenakan dalam pengolahan semua data siswa masih tersimpan kedalam bentuk arsip.


(5)

Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem untuk memperbaiki dari sistem yang sudah ada diantaranya dengan menggunakan suatu sistem aplikasi yang mendukung semua data siswa yang ada. untuk membantu mengatasi permasalahan yang ada di SMK Daarut Tauhiid Boarding School, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan permasalahan tersebut dengan judul Sistem Informasi Akademik di SMK Daarut Tauhiid Boarding School .

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan, penyebab dari semua masalah pada sistem informasi di SMK Daarut Tauhiid Boarding School adalah :

1. Pendaftaran siswa baru kurang efektif karena dilakukan dengan cara pencatatan sehingga terjadi pengulangan data dan harus melakukan pengecekan awal.

2. Penjadwalan mata pelajaran mengalami kesulitan karena jadwal aktivitas yang dimiliki pengajar berbenturan dengan jadwal yang disusun oleh bagian kurikulum.

3. Pengolahan data nilai siswa oleh guru dilakukan dengan cara pencatatan sehingga proses pengolahan nilai berjalan lambat dan terjadi keterlambatan dalam penyerahan hasil nilai siswa kepada wali kelas.

4. Proses pembuatan laporan data siswa memerlukan waktu yg cukup lama karena pengolahan data siswa masih tersimpan kedalam bentuk arsip.


(6)

1.2.2. Rumusan Masalah

Dari beberapa permasalahan yang penulis temukan dengan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi pendaftaran siswa baru yang sedang berjalan saat ini di SMK Daarut Tauhiid Boarding School dapat memberikan kemudahan dalam proses pendaftaran siswa baru.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi penjadwalan mata pelajaran yang dapat membantu kinerja dibagian kurikulum dalam proses jadwal pengajar di SMK Daarut Tauhiid Boarding School.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi pengolahan data nilai siswa di SMK Daarut Tauhiid Boarding School yang mengurangi terjadinya keterlambatan dalam penyerahan hasil nilai siswa kepada wali kelas. 4. Bagaimana pengujian sistem informasi laporan data siswa di SMK Daarut

Tauhiid Boarding School yang mempermudah dalam proses pembuatan laporan data siswa menjadi lebih baik dan efektif.

1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem informasi akademik di sekolah SMK Daarut Tauhiid Boarding School. Dengan dibangun sistem informasi ini diharapkan pihak sekolah dapat meningkatkan pelayanan terhadap siswa dan beberapa staf bagian di SMK Daarut Tauhiid Boarding School dengan cepat dan tepat.


(7)

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi pendaftaran siswa baru yang sedang berjalan saat ini di SMK Daarut Tauhiid Boarding School khususnya dalam hal pendaftaran siswa baru.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi penjadwalan mata pelajaran yang dapat membantu kinerja dibagian kurikulum dalam proses jadwal pengajar di SMK Daarut Tauhiid Boarding School.

3. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi pengolahan data nilai siswa di SMK Daarut Tauhiid Boarding School yang mengurangi terjadinya keterlambatan dalam penyerahan hasil nilai siswa kepada wali kelas.

4. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program di SMK Daarut Tauhiid Boarding School.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

Penulis mengharapkan adanya kegunaan praktis dalam melakukan penelitian antara lain :

1. Dapat menyelesaikan permasalahan tentang proses akademik dan membantu pihak sekolah dalam pengolahan data akademiknya.

2. Dengan adanya sistem informasi akademik diharapkan akan mempermudah pekerjaan dibeberapa staf bagian di SMK Daarut Tauhiid Boarding School.


(8)

1.4.2. Kegunaan Akademis

Penulis mengharapkan adanya kegunaan akademis di SMK Daarut Tauhiid Boarding School dalam melakukan penelitian antara lain :

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memajukan ilmu pengetahuan terutama dibidang Sistem informasi dengan mempraktekkannya dilapangan.

2. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam membangun sebuah sistem informasi yang terintegrasi.

1.5. Batasan Masalah

Karena begitu luasnya objek penelitian yang dihadapi penulis dan untuk memperjelas arah permasalahan yang dibahas maka penulis membatasi masalah masalah sebagai berikut :

1. Sistem informasi akademik di SMK Daarut Tauhiid Boarding School membahas mengenai pendaftaran siswa baru, pembagian kelas, jadwal mata pelajaran, penilaian, dan laporan data siswa.

2. Sistem akademik ini hanya membahas pendaftaran siswa baru pada tahun ajaran baru, tidak membahas pendaftaran siswa baru pindahan/mutasi dari sekolah lain.

3. Penjadwalan mata pelajaran disesuaikan dengan hari yang diminta oleh guru, beban mengajar setiap guru, dan beban masing-masing mata pelajaran tersebut.


(9)

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di SMK Daarut Tauhid Boarding School yaitu tepatnya di Jl. Gegerkalong Girang Kompleks Setiabudi Indah Kavling 25 - 26 Bandung. Sedangkan untuk penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Juli 2011. Jadwal dan jenis kegiatan akan dilakukan seperti pada tabel berikut :

Tabel 1.3 Jadwal Penelitian

No Tahap

Tahun 2011

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Mendengarkan Bagian Administrasi

a. Observasi

b. Wawancara

c. Studi Pustaka

d. Analisis Kebutuhan

2 Uji Bagian Administrasi

a. Perancangan Proses

b. Mengendalikan Sistem

3 Membangun, Memperbaiki Akademik

a. Struktur Program

b. Struktur Menu

c. Kodefikasi

d. Desain Input / Output

e. Pengujian Perangkat Lunak


(10)

✙✚ ✙✛✛

✜✚✢✣✚SAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 1) terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu : yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

1. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya :

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedure prosedure yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2. Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya : Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3) sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah disepakati bersama dan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang saling berhubungan antara lain sebagai berikut :

1. Komponen-komponen (components)

Setiap sistem baik sistem dalam skala besar maupun sistem dalam skala kecil sekalipun memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen.


(11)

Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.

2. Penghubung Sistem✤✥ ✦stem nterface

Penghubung sistem merupakan media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung sistem ini, maka subsistem dapat saling memberi dan menerima sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem. 3. Lingkungan luar Sistem (✩ ✪✫ironment)

Lingkungan luar dari sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar batas sistem. Lingkungan luar ini bisa juga berupa ekosistem dimana sistem tersebut berada. Walaupun keberadaannya diluar sistem, tapi lingkungan luar dapat mempengaruhi sistem. Adanya tidak keserasian antara lingkungan luar dengan sistem dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem. Oleh karena itu harus senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya.

4. Batas Sistem (✬✭✮✪✯ ✰ry)

Batas sistem merupakan daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memberikan ruang lingkup yang jelas dari suatu sistem.


(12)

5. Masukan Sistem (✱✲stem nput)

Masukan adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukkan ini dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.

6. Keluaran Sistem (✱ ✲stem Output)

Keluaran merupakan hasil dari pengolahan suatu sistem. Keluaran ini tentunya diharapkan dapat berguna sesuai dengan tujuan dari sistem. Selain sebagai hasil akhir, sebagian keluaran bisa juga dijadikan masukan untuk sistem lainnya.

7. Pengolah Sistem (Sistem Processing)

Pengolah sistem adalah mesin atau mekanisme yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Pengolah memiliki peranan yang penting, karena disinilah proses perubahan dan pendayagunaan masukan terjadi sehingga menghasilkan keluaran yang sesuai dengan tujuan sistem. 8. Sasaran dan Tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran ( objective ). Tujuan merupakan hal akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.

Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Suatu sistem bisa dikatakan berhasil menjalankan fungsinya bila berhasil mencapai sasaran dan tujuan dari sistem tersebut.


(13)

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogianto (2005 : 6) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. 2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan machine sistem.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah banyak diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar.


(14)

2.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi sangat penting didalam suatu organisasi karena didalam informasi tersebut dapat memahami suatu kesimpulan bahkan mengambil keputusan dalam suatu organisasi. Menurut Jogiyanto (2005 : 8) yang dimaksud dengan informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

2.2.1. Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 8) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian memberi informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

2.2.2. Pengertian Akademik dan Sistem Informasi Akademik

Menurut Departemen pendidikan nasional (2008 : 24) dalam bukunya yang berjudulkamus besar bahasa indonesia edisis keempat akademik adalah

lembaga pendidikan tinggi kurang lebih 3 (tiga) tahun lamanya yang mendidik tenaga profesi , sedangkan akademik adalah bersifat akademik .

Maka sistem informasi akademik adalah sistem yang memberikan layanan informasi yang berupa data Dalam hal yang berhubungan dengan akademik.


(15)

Dimana dalam hal ini pelayanan yang diberikan yaitu seperti penerimaan siswa baru, pembagian kelas dan wali kelas, penjadwalan pelajaran, dan proses penilaian.

2.2.3. Format Penilaian

Definisi penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau rangkaian kemampuan peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Tes adalah cara penilaian yang dirancang oleh guru, dan dilaksanakan kepada peserta didik pada waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang memenuhi syarat tertentu yang jelas. Dibawah ini merupakan format penilaian siswa yang ada di SMK Daarut Tauhiid Boarding School :

Nilai Harian = Tugas1 + Tugas2 + Tugas3 Nilia Akhir = Nilai Harian + UTS + UAS

3 2.2.4. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) nilai informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.


(16)

2.2.5. Kualitas Informasi

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski dalam buku Jogianto (2005 : 10) Kualitas dari suatu informasi (quality of informasi) tergantung dari tiga hal, yaitu

1. Akurat (accurate)

Adalah informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informsi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Adalah informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan

Adalah informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevan informasi tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab - musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.


(17)

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Robert A Leitch and K. Roscoe David dalam buku Jogiyanto (2005 : 11) Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, Mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut John Burch & Gary Grudnitski dalam buku Jogiyanto (2005 : 12) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang dikenal dengan istilah blok bangunan(building block),yaitu :

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk memperoleh data yang dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

2. Blok Model

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi/mentransformasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.


(18)

4. Blok Teknologi

Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak

(software), dan perangkat keras(hardware).

Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, dan analis sistem).

5. Blok Basis Data

Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali

Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

2.4. Analisis Sistem

Menurut Abdul Kadir (2003 : 400) Tahapan analisis sistem di mulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Permintaan dapat datang dari seorang manajer dan dari luar departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau menemukan adanya peluang baru. Namun, adakalanya inisiatif pengembangan sistem baru berasal dari bagian yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem informasi, yang bermaksud mengembangkan sistem yang sudah ada atau mengatasi masalah-masalah yang belum tertangani.


(19)

2.4.1. Analisis Perancangan Terstruktur

Berikut uraian tentang hal-hal yang berhubungan dengan analisa dan struktur perancangan yang akan diterapkan.

2.4.2. Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan alat untuk struktur analisis pendekatan struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau keseluruhan. Pada diagram ini di analisis informasi yang dibutuhkan dan tujuan dari informasi yang dihasilkan.

Diagram konteks meliputi beberapa sistem antara lain sebagai berikut : 1. Kelompok pemakai

2. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan 3. Data yang dihasilkan oleh sistem

4. Penyimpanan data.

2.4.3. Data Flow Diagram

Menurut Jogiyanto (2005 : 700) Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi berupa lingkaran dan anak panah untuk menggambarkan arus dari data sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured Analysis and Design).


(20)

Simbol yang digunakan di DFD menurut Jogiyanto dimaksudkan untuk mewakili :

1. Kesatuan Luar

Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output. 2. Arus Data

Arus data (data flow) menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

3. Proses

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

4. Simpanan Data

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa: a. suatu sistem atau database di sistem komputer

b. suatu arsip atau catatan manual

c. suatu kotak tempat data di meja seseorang d. suatu tabel acuan manual


(21)

2.4.4. Kamus Data

Menurut Jogiyanto (2005 : 725) Informasi adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem.

2.4.5. Normalisasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 404) Normalisasi merupakan pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity

dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat menambah / insert, menghapus / delete, mengubah / update, membaca / retrieve pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapat database yang optimal. Walaupun jumlah normalisasi ini bervariasi, dasar normalisasi sebenarnya hanya ada tiga, yaitu bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.


(22)

Ada tiga bentuk normalisasi dan akan dimulai dengan bentuk tidak normal yaitu :

1. Bentuk Tidak Normal (unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF / First Normal Form)

Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya, sebuah tabel tidak boleh mengandung kelompok yang berulang.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form)

Aturan normal kedua bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan setiap field yang tidak bergantung sepenuhnya pada kunci primer harus dipindahkan ke tabel lain.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)

Aturan normalisasi ketiga bahwa relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan tidak boleh ada kebergantungan antara field - field non kunci (kebergantungantransitif).

2.4.6. Entity Relationship Diagram (ERD)

Sebuah diagram E-R secara grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini menunjukkan berbagai entity yang terlibat dan pola hubungan antar entity. Yang dimaksud dengan entity adalah sebuah obyek yang digunakan untuk mengumpulkan data.


(23)

Diagram E-R merupakan pelengkap dari berbagai bentuk dokumentasi yang telah didiskusikan pada sebelumnya. Diagram ini bermanfaat untuk mendokumentasikan pekerjaan penyusunan sebuah sistem informasi yang menggunakan data base.

Ada 4 (empat) jenis hubungan antar entity yang menunjukan kardinalitas maksimum, yaitu :

1. One to One Relationship

Hubungan antara lain file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu.

2. One to Many Relationship

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik menjadi banyak lawan satu.

3. Many to Many Relationship

Hubungan antara file pertama dan kedua adalah banyak berbanding banyak.

2.5. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi adalah suatu perancangan dalam jaringan komputer untuk memudahkan dalam proses client / server sehingga informasi yang dihasilkan akan mudah dan cepat kepada orang yang membutuhkan informasi tersebut.


(24)

2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003 : 346) jaringan komputer (computer network) atau sering juga disebut jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.

2.5.2. Jenis Jenis Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003 : 418) jenis-jenis jaringan ada dua, yaitu: 1. ModelPeer To Peer

Model hubungan peer to peer memungkinkan user membagi sumberdaya yang ada dikomputernya baik berupa file, layanan printer dan lain-lain serta mengakses sumber daya yang terdapat pada komputer lain. 2. ModelClient/Server

Model hubungan client/Server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file

server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan.

2.5.3. Topologi Jaringan Komputer

Menurut Abdul kadir (2003 : 352) yang dimaksud topologi jaringan adalah susunan komputer secara fisik dalam suatu jaringan. Secara garis besar topologi jaringan komputer ada tiga diantaranya yaitu :


(25)

Pada Topologi ini Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial. Jika seorang pemakai mengirimkan pesan ke seorang pemakai lain maka pesan tersebut akan melalui bus. Setiap komputer perlu membaca alamat dalam pesan. Sekiranya alamat pesan cocok dengan alamat komputer pembaca, komputer tersebut segera mengambil pesan tersebut.

Dibawah ini merupakan gambar dari Topologi Bus :

Gambar 2.1 Topologi Bus (Sumber: Abdul Kadir, 2003 : 353) 2. Topologi Cincin

Topologi cincin mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh sebuah komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati satu komputer ke komputer berikutnya. Kelemahan topologi cincin terletak pada kegagalan salah satu simpul.

Jika ada satu simpul yang mengalami kegagalan, maka semua hubungan terputus. Topologi ini biasa digunakan pada LAN. Dibawah ini merupakan gambar dari Topologi Cincin :


(26)

Gambar 2.2 Topologi Cincin (Sumber: Abdul Kadir, 2003 : 354) 3. Topologi Star

Pada topologi star terdapat komponen sebagai pusat pengontrol semua simpul yang hendak berkomunikasi selalu melalui pusat pengontrol tersebut. Dalam hal ini, pusat pengontrol berupahubatauswitch.Topologi ini biasa digunakan untuk LAN, MAN, ataupun WAN karena topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Mudah dikelola dan dihubungkan, penyebab kegagalan mudah diketahui

b. Keunggulannya adalah jika satu kabel terputus yang lainnya tidak terganggu.

c. Dapat digunakan kabel yang lower grade karena hanya menghandel satutraffic node, biasanya digunakan kabel UTP.


(27)

Dibawah ini merupakan gambar dari topologi star.

Gambar 2.3 Topologi Star (Sumber: Abdul Kadir, 2003: 355)

2.5.4. Manfaat Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003 : 415) Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut :

1. SharingResources

Sharing resources digunakan agar seluruh program, peralatan/periperal lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi.

2. Media komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untukcattingmaupun untuk mengirim pesan/informasi. 3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komunikasi dapat mencegah ketergatungan pada komputer pusat.


(28)

Setiap proses data tidak harus dilakukan satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya, oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat. 4.Pengembangan dan Pemeliharan

Menerapkan jaringan komunikasi ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan perindungan serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data jaminan keamanan, data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk

sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif. 6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Menerapkan pemakaian sumberdaya secara bersama-sama, maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang di akses selalu terbaru. Karena ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketahui oleh setiap pemakai.


(29)

2.6. Pengertian

lient Server

Client Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan yang menyediakan layanan disebut sebagaiserver.

Pengertian lain, client melakukan permintaan suatu informasi atau mengirim perintah keserver. Server akan menerima permintaan dan perintah

client. Kemudian server akan memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan mengembalikan kepada client sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan.

Gambar 2.4 Arsitektur ModelClient Server

(Sumber : Antonius Rachmat C, S.Kom, Pemograman Jaringan Modul 21) a) Service Requestadalah permintaan dariclientbaik berupa permintaan data

maupun perintah keserver.

b) Service Response berupa balasan dari server atas permintaan dari client

berupa hasil proses. Client Web

Browser

Middleware PHP, JSP,ASP

Server Apache, IIS Service Request Services Response

Database: MySQL, Oracle


(30)

Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi

server yang sering disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQLServer.

KarakteristikClient-Server:

1. Client dan Server merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas.

2. Service: Menyediakan layanan terpisah yang berbeda.

3. Shared resource : Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesanresource.

4. Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan

one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke

server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasicallback.

5. Transparency Location: prosesserverdapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client server akan menyembunyikan lokasiserverdariclient.

6. Mix-and-match: tidak tergantung padaplatform

7. Message-based-exchange: antara client danserver berkomunikasi dengan mekanisme pertukaranmessage.

8. Encapsulation of service : message memberitahu server apa yang akan dikerjakan.


(31)

2.7. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak dalam suatu perancangan Sistem Informasi sangat penting karena tanpa adanya perangkat lunak pendukung, maka akan sulit untuk merancang suatu Sistem informasi yang baik.

2.7.1. Visual Basic

Menurut Arief (2004 : 1) Visual Basic merupakan bahasa pemrograman berbasis windows yang mempunyai tampilan antarmuka program dengan pengguna yang sudah bersifat GUI (Graphical User Interface) sehingga semakin memudahkan pengguna dalam pembuatan program, menyajikan banyak kemudahan bagi para programmer untuk membuat aplikasi. Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language) untuk menyusun program aplikasi yang berdasarkan pada bahasa BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code).

Bahasa BASIC merupakan bahasa pemrograman yang dijalankan dari sistem operasi DOS. Karena itu Microsoft mengembangkan suatu compiler bahasa BASIC untuk pemrograman Windows yang dinamakan Visual Basic. Bahasa Basic mempunyai sifat event driven yaitu program yang menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa kejadian tertentu, misalnya tombol diklik. Ketika event terdeteksi, event yang berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode yang diberikan. Microsoft Visual Basic 6.0 mempunyai fleksibilitas dan berintegrasi dengan aplikasi lain yang menggunakan objek OLE(Object Linking and Embedding).


(32)

2.7.2. Microsoft SQL Server 2000

Menurut Imam A.W (2005 : 2) Sql server 2000 diluncurkan pada tahun 2000. Sql server ini merupakan pengembangan dari versi sebelumnya yaitu Sql server versi 7.0 yang diluncurkan tahun 1999. Microsoft sql server 2000 merupakan salah satu database relational yang banyak digunakan oleh dunia usaha baik perusahaan-perusahaan besar maupun menengah. Sql server 2000 ini dirancang untuk penggunaan aplikasi dengan arsitektur client-server. Sehingga dengan menggunakan sql server memungkinkan pengguna dapat mengolah data dalam database terpusat atau yang sering disebut server.


(33)

✵✶ ✵✷ ✷✷

✸ ✵✹ ✺✻✼✶ ✽✾ ✺✿ ✸ ✼✺❀ ✺ ✽✺❁✷ ✿✷ ✶ ✽

❂❃❄ ❃ ✸bjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Daarut Tauhid Boarding School beralamatkan di Jl. Gegerjalong Girang Kompleks Setiabudi Indah Kavling 25 26 Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat SMK Daarut Tauhiid Boarding School

Berasal dari dari visi misi daarut tauhiid yang mengusung ahli zikir fikir dan ihtiar maka mulai dari taun 2008 digagas untuk mendirikan formal yang selama ini sudah lebih dari 11 taun bergerak dipendidikan formal dan informal maka dirumuskanlah untuk mendirikan Sekolah Semengah Kejuruan.

Sekolah Semengah Kejuruan menjadi pilihan dikarenakan kebutuhan jaman saat ini dimana pemerintah akan memprioritas Sekolah Memengah Kejuruan lebih dari 70 % dari sekolah menengah umum, juga di latar belakangi dari kondisi dari masyarakat yang membutuhkan pendidikan berupa yang kuat baik secara fisik maupun mental (moral).

Hal ini di dasari oleh Firman Allah SWT yaitu sebagai berikut :

}

9


(34)

Yang artinya : Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan Keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahtraan)nya. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar (QS An - nisa [4] : 9).

Sehingga pesantren berperan dalam pembangunan generasi bangsa dan menyelamatkan dari kelemahan baik secara fisik, ekonomi, maupun mental spiritual.

3.1.2. Visi dan Misi SMK Daarut Tauhiid Boarding School a. Visi SMK Daarut Tauhiid Boarding School

Para pendiri dan pengurus SMK Daarut Tauhiid Boarding School mempunyai Visi yaitu Menjadikan Sekolah menengah Kejuruan Teknologi informasi Boarding School Daarut Tauhiid Bandung Sebagai pusat keunggulan di bidang Teknologi Informasi yang berlandaskan Tuhiid.

b. Misi SMK Daarut Tauhiid Boarding School

Adapun misi yang dibawa oleh SMK Daarut Tauhiid Boarding School sebagai berikut : Mencetak insan yang cerdas, Kompetitif di bidang teknologi Informasi yang dilandasi nilai nilai tauhiid dengan indikator keunggulan diantaranya:

1. Ma rifatullah.

2. Teknik Komputer dan Jaringan. 3. Leadership.


(35)

4. Enterpreneurship. 5. Lingkungan hidup. 6. Etika atau akhlak.

3.1.2. Struktur Organisasi SMK Daarut Tauhiid Boarding School

Untuk membantu mencapai tujuan secara efektif dan efisien perlu dibuat struktur organisasi sehingga dapat memperjelas jalur komunikasi, wewenang dan tanggung jawab yang memungkinkan adanya koordinasi dan kerjasama antar seluruh bagian organisasi dalam mengambil tindakan untuk membuat keputusan yang menunjang kearah tujuan umum dari SMK Daarut Tauhiid Boarding School. Struktur organisasi harus tegas dan jelas agar menunjang kelancaran aktivitas dan pengawasan dalam perusahaan. Adapun susunan pengurus SMK Daarut Tauhiid Boarding School sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi WAKASEK KURIKULUM

ANWAR S,S.Pd

DEWAN GURU

WALI KELAS

SISWA SMK DAARUT TAUHIID BOARDING SCHOOL

WAKASEK KESISWAAN Mumuh Abd Muhyi,SP.

4. Enterpreneurship. 5. Lingkungan hidup. 6. Etika atau akhlak.

3.1.2. Struktur Organisasi SMK Daarut Tauhiid Boarding School

Untuk membantu mencapai tujuan secara efektif dan efisien perlu dibuat struktur organisasi sehingga dapat memperjelas jalur komunikasi, wewenang dan tanggung jawab yang memungkinkan adanya koordinasi dan kerjasama antar seluruh bagian organisasi dalam mengambil tindakan untuk membuat keputusan yang menunjang kearah tujuan umum dari SMK Daarut Tauhiid Boarding School. Struktur organisasi harus tegas dan jelas agar menunjang kelancaran aktivitas dan pengawasan dalam perusahaan. Adapun susunan pengurus SMK Daarut Tauhiid Boarding School sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi KEPALA SEKOLAH

MULYADI,S.SOS.I,M.Pd

WAKASEK KESISWAAN Mumuh Abd Muhyi,SP.

PJ EKSKUL

Bagja Dani Magribi, S.Pd

WAKASEK TKJ HERI P,MM,MT

PJ LAB Ridwan T,S.Pd

STAF OPS LAB muhammad Kusaeni

TIM PENGEMBNGAN Alif Syahrudin

WAKASEK ADKEU & SARANA DADAN K,S.PD

4. Enterpreneurship. 5. Lingkungan hidup. 6. Etika atau akhlak.

3.1.2. Struktur Organisasi SMK Daarut Tauhiid Boarding School

Untuk membantu mencapai tujuan secara efektif dan efisien perlu dibuat struktur organisasi sehingga dapat memperjelas jalur komunikasi, wewenang dan tanggung jawab yang memungkinkan adanya koordinasi dan kerjasama antar seluruh bagian organisasi dalam mengambil tindakan untuk membuat keputusan yang menunjang kearah tujuan umum dari SMK Daarut Tauhiid Boarding School. Struktur organisasi harus tegas dan jelas agar menunjang kelancaran aktivitas dan pengawasan dalam perusahaan. Adapun susunan pengurus SMK Daarut Tauhiid Boarding School sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

WAKASEK ADKEU & SARANA DADAN K,S.PD

PJ. KEUANGAN Meilanny Hasida Rianawati , Sp.Si


(36)

3.1.4. Deskripsi Tugas 1. Kepala Sekolah

Secara garis besar fungsi dan tugas Kepala Sekolah adalah sebagai berikut : 1. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin, bertanggung jawab atas

penyelenggaraan kegiatan secara keseluruhan dalam rangka mencapai visi dan misi lembaga.

Selaku pimpinan, Kepala Sekolah mempunyai tugas sebagai berikut : a. Menyusun perencanaan

b. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan c. Menentukan garis kebijakan

d. Mengambil keputusan

e. Mengatur hubungan kerjasama antara sekolah dengan orangtua/wali siswa, lingkungan masyarakat dan dunia usaha.

2. Kepala sekolah sebagai Administator

Selaku Administrator, Kepala Sekolah bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai :

a. Perencanaan b. Pengorganisasian c. Pengarahan d. Pengawasan

3. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Selaku Supervisor, Kepala sekolah bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai :


(37)

a. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) b. Kegiatan kurikuler dan Ekstrakurikuler c. Kegiatan Ketata Usahaan, dan

d. Kegiatan kerjasama dengan Orangtua/Wali, Masyarakat dan Dunia Usaha.

2. Wakil Kepala Sekolah (Wakasek)

Wakil kepala sekolah/Wakasek membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Menyusun perencanaan, yang meliputi : pembuatan program kegiatan dan jadwal

b. pelaksanaan sekolah c. Pengorganisasian d. Ketenagaan (❅ ❆❇❈❈)

e. Penilaian

f. Identifikasi dan Pengumpulan g. Penyusunan Laporan

h. Bertanggung jawab untuk melaksanakan, mengendalikan hal hal seputar : kurikulum, kesiswaan, teknik komputer dan jaringan, administrasi keungan dan sarana, hubungan industri dalam kaitanya dengan mencapai visi & misi lembaga.

Jumlah Wakil Kepala Sekolah / Wakasek pada SMK Daarut Tauhiid Boarding School disesuaikan dengan kebutuhan, adapun jumlah Wakasek di SMK Daarut Tauhiid Boarding School terdiri dari :


(38)

1. WAKASEK BIDANG KURIKULUM

Wakasek bidang kurikulum dalam membantu kepala sekolah mempunyai tugas dalam kegiatan - kegiatan sebagai berikut :

a. Menyusun Program Pengajaran b. Menyusun pembagian tugas guru c. Menyusun jadwal pelajaran

d. Menyusun pelaksanaan ujian sekolah dan ujian akhir nasional

e. Menyusun Jadwal Penerimaan Buku Laporan Pendidikan dan Penerimaan ijazah

f. Mengkoordinasi dan mengarahkan penyusunan program satuan pelajaran (satpel)

g. Menyusun laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala

h. Mendelegasikan tugas kepada guru piket apabila guru tidak masuk

2. WAKASEK BIDANG KESISWAAN

Wakasek bidang Kesiswaan dalam membantu kepala sekolah mempunyai tugas dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS

b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakan disiplin dan tata tertib sekolah c. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan,

ketertiban, keindahan dan kekeluargaan (5K)

d. Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS


(39)

f. Menyusun dan mengatur program pembinaan siswa secara berkala dan isidental

g. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan diluar sekolah

h. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala kepada kepala sekolah

3. WAKASEK BIDANG TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Wakasek bidang Teknik Komputer Dan Jaringan dalam membantu kepala sekolah mempunyai tugas dalam kegiatan adalah :

1. Membantu Kepala Sekolah dalam mencapai visi dan misi lembaga khususnya bertanggung jawab dalam bidang teknik komputer dan jaringan.

2. Menerima laporan guru Teknik Komputer Dan Jaringan 3. Memberi mengarahkan guru Teknik Komputer Dan Jaringan

4. WAKASEK BIDANG ADMINISTRASI KEUANGAN DASARANA

Wakasek bidang Administrasi Keuangan Dan Sarana dalam membantu kepala sekolah mempunyai tugas dalam kegiatan adalah :

Membantu Kepala Sekolah dalam mencapai visi dan misi lembaga khususnya bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan administrasi keuangan, pengadaan, perencanaan, pemeliharaan atau fasilitas lembaga.


(40)

3. Guru

Selaku guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :

a. Membuat program pengajaran (rencana kegiatan belajar mengajar) selama satu semester atau setahun pelajaran penuh

b. Membuat satuan pelajaran (Satpel)

c. Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

d. Melaksanakan kegiatan penilaian belajar (persemester/pertahun) e. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi

tanggung jawabnya

f. Memeriksa/mengecek kehadiran siswa sebelum memulai pengajaran g. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa

4. Penanggung Jawab Ekstra Kulikuler

Selaku Pembantu Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan dan mempunyai tugas mengordinir menyelenggaraan kegiatan Ekstra Kulikuler dalam mencapai visi dan misi lembaga.

5. Penanggung Jawab Laboratorium

Selaku Pembantu Wakil Kepala Sekolah Teknik Komputer dan Jaringan dan mempunyai tugas memelihara dan menjaga keamanan Laboratorium.


(41)

6. Tim Pengembangan

Selaku Pembantu Wakil Kepala Sekolah Teknik Komputer dan Jaringan dan mempunyai tugas bertanggung jawab terhadap pengembangan, penyelenggaraan, berjalannya implementasi dan kontrol tata tertib SMK Daarut Tauhiid Boarding School.

7. Penanggung Jawab Keuangan

Selaku Pembantu Wakil Kepala Sekolah Administrasi Keuangan Dan Sarana dan mempunyai tugas bertanggung jawab keuangan masuk dan keluarnya uang SMK Daarut Tauhiid Boarding School.

8. Wali Kelas

Wali kelas membantu kepala sekolah meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Pengelolaan kelas

b. Penyelenggaraan Administrasi kelas antara lain denah tempat duduk, papan absensi siswa, daftar pelajaran kelas, daftar piket kelas, buku absensi siswa, buku kegiatan belajar mengajar dan tata tertib kelas c. Pembuatan/penyusunan statistik bulanan siswa

d. Pengisian daftar nilai siswa

e. Pembuatan catatan khusus tentang siswa f. Pencatatan mutasi siswa

g. Pengisian buku laporan pendidikan (Raport) h. Pembagian buku laporan pendidikan (Raport)


(42)

9. Staf Opsih Laboratorium

Selaku Pembantu Penanggung Jawab Laboratorium dan mempunyai tugas menjaga dan membersihkan ruangan laboratorium SMK Daarut Tauhiid Boarding School.

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Desain Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan penulis selama melakukan penelitian di SMK Daarut Tauhiid Boarding School adalah menggunakan metode❉❊ ❋●❍■ ❍■ ❏❑■ ▲▼ ❍◆❖❍P Dan Metode❋ ◗❖❍❘❊. Metode Analisis Deskriptif

yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan data yang sebenarnya dan selengkap-lengkapnya. Metode action yaitu merancang dan mendesain program berdasarkan analisis sistem yang diusulkan.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk mendapat informasi yang dibutuhkan guna merancang perangkat lunak agar sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Dalam kegiatan pengumpulan data ini penulis menggunakan data primer dan data sekunder

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang diambil secara langsung, data ini diperoleh dari kegiatan observasi yaitu pengamatan langsung pada objek penelitian dan mengadakan wawancara dengan pihak yang terlibat.


(43)

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data primer dengan menggunakan teknik :

1. Observasi

❙❚❯ ❱❲ ❳❨❯ ❩ merupakan suatu cara pengumpulan data

melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data terhadap gejala atau peristiwa yang diselidiki pada objek penelitian secara langsung.

2. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder ini berupa data dokumentasi dengan cara mengumpulkan data yang tertulis yaitu kegiatan memperoleh data dengan menganalisis dan mempelajari dokumen atau catatan yang ada yang terdapat pada bagian tata usaha.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem sangat dibutuhkan dalam perancangan sebuah sistem karena sebelum memulai pembuatan coding coding hendaknya merancang terlebih dahulu metode pemodelan seperti apa yang harus digunakan dengan


(44)

memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang penulis gunakan yaitu menggunakan pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur memerlukan prosedur dan pendataan yang baku dan jelas. Struktur dapat menentukan perintah serta dapat meningkatkan kemampuan pemahaman terhadap sistem yang rumit. Struktur merupakan ciri utama pada desain sistem informasi. Alat-alat yang digunakan dalam pendekatan analisis dan pemograman terstruktur adalah

❬ ❭❪ ❫ ❴ ❵ ❛, Diagram Konteks, ❜❵ ❝❵ ❬ ❭❪ ❫ ❜❞❵ ❡ ❢ ❵ ❣

(DFD), Kamus Data, Normalisasi, ❤ ✐❝❞❝❥ ❦ ❧❭❵❝❞ ❪✐

❜❞❵ ❡ ❢ ❵ ❣ (ERD) dan Rancangan Input/ Output. 3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu dengan metode ❛❢ ❪❝ ❪❝❥❛❧ dimana model ❛❢ ❪❝ ❪❝❥❛❧ dalam

mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat.

Menurut Roger S. Pressman didalam modul 3 Iwan Abadi (2010 : 8) ❛❢ ❪❝ ❪❝❥❛❞✐❡ ❛❵ ❢ ❵♠❞❡ ❣❵ dimulai dengan


(45)

Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan perancangan kilat . Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan/pemakai contohnya pendekatan♥♦ ♣ qrdan formatsqr♣ qr.

t ✉srs r✈♣✇ berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk

mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila♣✉srs r✈♣✇

yang sedang bekerja dibangun, maka pengembang harus mempergunakan fragmen-fragmen program yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu.

Langkah prototyping adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai

Pada tahap ini analis sistem akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai. Baik yang meliputi①s ②✇③♥♦r✇ ✉④⑤⑥✇,teknik procedural maupun


(46)

2. Mengembangkan prototype

Pada tahap ini analis sistem bekerjasama dengan pemograman mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesan pemodelan sistem yang akan digunakan.

3. Menentukan apakah prototype

Dapat diterima oleh pemesan atau pemakai. Analis sistem pada tahap ini akan mendeteksi dan mengidentifikasikan sejauh mana pemodelan yang dibuatnya dapat diterima oleh pemesan atau bahkan harus merombak secara keseluruhan.

4. Mengadakan sistem operasional

Melalui pemrograman sistem oleh pemrograman berdasarkan pemodelan sistem yang telah disepakati oleh pemesan sistem.

5. Menguji sistem operasional

Pada tahap ini, pemrograman akan melakukan uji coba baik menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan baik dan benar sesuai kebutuhan pemesan.


(47)

Tujuan pembuatan⑦⑧ ⑨ ⑩⑨⑩❶⑦ ❷ada 3 bagian yaitu :

a. Membantu pengembangan persyaratan, jika tidak ditentukan dengan mudah.

b. Mengesahkan persyaratan, khususnya dengan ❸❹ ❺⑩⑨❻❷⑧❼

langganan dan user yang potensial.

c. Menyajikan sebagian tempat pengembangan jika menggunakan strategi pengembangan evolusi⑦⑧ ⑨ ⑩⑨⑩❶⑦ ❷.

Gambar 3.2 Model Prototype

( Sumber : Iwan Abadi Ir., MM. Analisis & Perancangan SI 2010 Modul 3 )

Mengidentifikasi kebutuhan pemakai

Mengembangkan prototype

Mengadakan sistem operasional

Menguji sistem operasional

Menggunakan sistem operasi Prototype dapat

diterima?

Prototype dapat diterima?

Tidak

Tidak Ya


(48)

Keunggulan prototyping adalah :

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan

3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system 4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system 5. Penerapan menjadi lebih mudah.

Kelemahan prototyping adalah :

1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari

bahwa perangkat lunak yang ada belum

mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.

2. pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan

bahasa pemrograman yang sederhana untuk

membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem.

3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang

disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.


(49)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Perancangan disini adalah kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan masukan-masukan yang baru, kumpulan-kumpulan dari file-file, metode-metode, prosedur dan keluaran dalam pemprosesan suatu data agar tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai. Untuk merancang sistem diperlukan suatu alat bantu yang dalam hal ini penyusun menggunakan alat bantunya yaitu :

1. Flow Map

Flowmap adalah bagan-bagan yang mempunyai

arus yang menggambarkan langkah-langkah

penyelesaian suatu masalah. Flowmap merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Ada dua macam flowmap yang menggambarkan proses dengan komputer :

1. Sistem Flowmap

Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan menunjukan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data

2. Program Flowmap

Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program


(50)

2. Diagram Konteks

Keadaan sistem secara umum dan hubungan-hubungan sistem tersebut dengan komponen-komponen diluar sistem atau sistem yang lain dapat digambarkan secara logika dengan diagram konteks.

Definisi diagram konteks adalah penggambaran semua elemen-elemen yang terlibat dalam suatu sistem dan elemen-elemen yang terlibat dalam suatu sistem arus data yang masuk ke dalam sistem dan luar sistem digambarkan dengan jelas

Diagram konteks meliputi beberapa sistem antara lain : 1. Kelompok pemakai, organisasi atau pihak lain 2. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan 3. Data dihasilkan oleh sistem

4. Penyimpangan data

5. Batasan antara sistem yang dirancang dengan lingkungan.

3. Data Flow Diagram

Diagram alir atau DFD(❽❾❿ ❾➀➁➂ ➃ ❽➄ ❾➅➆ ❾➇)adalah

representasi dari suatu sistem yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta seluruh keterlibatan diantara bagian-bagian yang ada.


(51)

Sistem yang dimaksud berupa sistem otomatis, manual atau gabungan dari keduanya. Diagram arus data ini digunakan untuk menggambarkan berapa hal meliputi komponen-komponen dalam sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal dan tujuan data serta penyimpanan data. Simbol-simbol yang digunakan oleh diagram arus data adalah sebagai berikut: 1. Kesatuan Luar(➈➉➊ ➋➌➍ ➎➏ ➐➈ ➎➋➑➋➒)

Merupakan kesatuan (➌ ➎➋➑➋➒) diluar lingkungan

sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada lingkungan luarnya yang akan memberikan masukan (➑ ➎➓ ➔➋) atau menerima

keluaran (→➔➋➓➔➋) dan dari sistem kesatuan luar dapat

disimbolkan dengan notasi kotak. 2. Arus Data (➣➏ ➋➏↔➐→ ↕)

Menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses. Disimbolkan dengan suatu panah yang mengalir diantara proses, simpanan data (➙➏ ➋➏ ➊➋→➍ ➌), dan


(52)

3. Proses(➛➜ ➝➞➟➠ ➠)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang yang akan keluar dari proses. Simbol yang digunakan untuk proses ini adalah lingkaran, dimana aliran data yang masuk dan ditransformasikan ke aliran data keluar.

4. Simpanan Data (➡➢➤ ➢➥➤ ➝➜ ➟)

Suatu simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau arsip. Dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal pararel. Keuntungannya supaya mempermudah pemakai (➦➠ ➟➜) yang kurang

menguasai bidang komputer. Untuk lebih mengerti sistem yang akan dikembangkan/dikerjakan.

4. Kamus Data

Kamus data dapat merupakan hasil ➧➜ ➝ ➧➟➜ ➤ ➨ dari

data. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.


(53)

Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih terinci dapat dilihat di kamus data.

5. Perancangan Basis Data

Basis Data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis diartikan sebagai markas atau gudang tempat berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi dan kombinasinya.


(54)

3.2.4. Pengujian Software

Metode yang diambil adalah metode pengujian➩ ➫➭➯➲➩ ➳ ➵. Pengujian

➩➫➭➯➲ ➩➳➵ adalah pengujian aspek fundamental system tanpa

memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Pengujian ➩➫➭➯➲

➩ ➳ ➵ digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak

yang dirancang. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut, apakah keputusan yang diambil sudah sesuai dengan kenyataan disekolah.

Pengujian➸➫➭➯➲ ➸➳➵harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut :

a) Bagaimana validitas fungsional diuji.

b) Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik. c) Apakah sistem akan sangat sensitif terhadap harga input tertentu.

d) Bagaimana batasan dari suatu data.

e) Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh sistem.


(55)

➼ ➽➼➾ ➚

➽➪➽➶➾➹➾➹➘➽➪➴➷ ➬➽➪CANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

➮➱ ✃❐❒❮ ❒❮ ❮ ❒❮❰ÏÐ ÐÏÑÒ Ó ✃Ô ✃➱ ÓÏ➱ ÕÒÑ✃❒✃➱ Ö ✃Ñ❒ ❮Ò ✃ ❰Ò ❒➱ ×Ø Ñ Ð✃❮ ❒ Ù✃➱ Õ Ò ❰Ò Ú Ô Ï Ö✃❐✃Ð Û✃Õ ❒✃➱ Ô Ø Ð ÓØ ➱ Ï➱ ÖÏ➱ Õ ✃➱ Ð✃Ô❮ÒÖ Ò ➱ ❰Ò Ô ÐÏ➱ Õ ❒Ö Ï➱ ❰❒×❒Ô ✃❮ ❒ ÓÏÑ Ð✃❮ ✃❐✃Ú ✃➱ Ü Ô Ï❮ ÏÐ Ó✃❰ ✃➱Ü Ú ✃ÐÛ✃❰✃➱ Ù✃➱ Õ ❰ÏÑÝ✃Ö ❒ Ö ✃➱ Ô ÏÛÒ ❰Ò Ú ✃➱ Ù✃➱Õ Ö❒❰ÏÑ✃ÓÔ ✃➱ ❮ ÏÚ ❒➱ ÕÕ✃ Ö✃Ó ✃❰ Ö❒Ò❮Ò❐Ô ✃➱ ❮Ò ✃❰Ò ÓÏÑÛ✃❒Ô ✃➱Þ ➮➱✃❐❒❮ ❒❮ Ù✃➱Õ ❮ÏÖ ✃➱Õ ÛÏÑ Ý✃❐✃➱ ÛÏÑ❰ÒÝÒ ✃➱ Ò➱❰ÒÔ Ð Ï➱ÕÏ❰✃ÚÒ❒ ❐ÏÛ❒Ú ÝÏ❐✃❮ Û✃Õ ✃❒Ð ✃➱ ✃ ß ✃Ñ✃ÔÏÑÝ✃ ❮ ❒❮ ❰ÏÐ ❰ÏÑ❮ ÏÛÒ❰ Ö✃➱ Ð ✃❮ ✃❐✃Ú Ù✃➱ Õ Ö ❒Ú ✃Ö ✃Ó❒ ❮❒❮ ❰ÏÐ Ò➱❰ÒÔ Ö ❒Ý✃Ö ❒Ô ✃➱ ❐✃➱Ö✃❮ ✃➱ Ò ❮Ò❐✃➱ ÓÏÑ ✃➱ ß ✃➱ Õ ✃➱❮ ❒❮❰ÏÐÞ

4.1.1. Analisis Dokumen

➮➱ ✃❐❒❮ ❒❮ ÖØÔ Ò Ð Ï➱ ÐÏÐ ÓÒ ➱ Ù✃❒ ❰Ò ÝÒ✃➱ Ò➱❰ÒÔ ÐÏÐÓ Ï❐✃Ý✃Ñ❒ ÖØ ÔÒÐÏ➱ Ù✃➱Õ ✃Ö✃ Ó ✃Ö✃❮ ÏÛÒ✃Ú ❮ ❒❮ ❰ÏÐÖ ✃➱ Ö ❒ÕÒ➱✃Ô✃➱ ❮ ÏÛ✃Õ ✃❒ ✃ßÒ ✃➱ Ó✃Ö ✃ ❰✃Ú ✃Ó ÖÏ❮ ✃❒➱ ✃❰✃Ò ÓÏ➱ Õ ÏÐÛ✃➱ Õ ✃➱ ❮❒❮ ❰ÏÐÞ à ÏÑ ❒ÔÒ❰ ❒➱ ❒✃Ö ✃❐✃ÚÖØ ÔÒÐÏ➱ á ÖØ ÔÒÐÏ➱ Ù✃➱ Õ✃Ö ✃ Ó✃Ö ✃ ❮❒❮ ❰ÏÐÓ Ï➱ÕØ❐✃Ú ✃➱ Ö ✃❰✃✃Ô✃ÖÏÐ ❒ÔÙ✃❒❰Òâ

ãÞ N✃Ð ✃ DØÔ Ò Ð Ï➱â FØ Ñ ÐÒ❐❒Ñ PÏ➱Ö✃×❰✃Ñ ✃➱

FÒ➱ Õ ❮ ❒ âäÏÛ✃Õ ✃❒×Ø Ñ ÐÒ❐❒ÑÓ Ï➱ Ö ✃× ❰✃Ñ✃➱ß ✃❐Ø ➱❮ ❒❮å✃Û✃ÑÒ

äÒ ÐÛÏÑ â P✃➱❒❰❒✃ PÏ➱Ö✃× ❰✃Ñ ✃➱

➮❰Ñ❒ÛÒ ❰ â NØ PÏ➱ Ö ✃× ❰✃Ñ✃➱ Ü N✃Ð ✃Ü æÏÐ Ó✃❰ ❐✃Ú❒ÑÜ æ✃➱Õ Õ ✃❐ ❐✃Ú ❒ÑÜ

JÏ➱ ❒❮ KÏ❐✃Ð❒➱ Ü ➮Õ ✃Ð ✃Ü ä❰✃❰Ò ❮Ü GØ❐ D✃Ñ ✃ÚÜ ➮❐✃Ð ✃❰Ü


(56)

ê ë Nìí ì Dî ïð íñòóôð ïõö K÷öõ ìò øö Pñò ù ìúõ ìû ìò

Fðòüøö ó ýñþìüìö þðïõö ÿñ íþì ìûìò ÿñòùìúõ ìû ìò ðò õð ï ✁ì✂îò

øö ø÷ ì þìûðÿìùìø ììõÿñò ù ìúõìû ìò ýð íþñ û ó Pìòöõö ì Pñò ù ìúõ ìûìò

✄õ ûöþðõ ó Nîï÷öõ ìò øö☎NîPñòùìúõ ìûìò ☎✆ñ✂ì✝ùöõñ ûö íìù ìûö☎✞ò õð ï ÿñ íþì ìûìò ☎ ôñ ø ìûðìòü☎✆ ìòüüì✂ï÷öõ ìòøö ë

✟ ë Nìí ì Dî ïð íñòó Dìõ ìýö ø÷ ì

Fðòüøö óýñþìüìö✁ìõ ìõ ìòþöî ù ìõ ìøö ø÷ ì

ýð íþñ û ó Kñ øö ø÷ ììò

✄õ ûöþðõ óNIý☎ NîPñòùìúõ ìû ìò ☎Kñ✂ìø ë é ë Nìíì Dî ïð íñòó Lìÿîûìò✠ìõ ìýö ø÷ ì

Fðòüøö ó Mñòüñ õ ì✝ð öøñ íðìù ìõ ìøö ø÷ ì

ýð íþñ û ó Kñ øö ø÷ ììò

✄õ ûöþðõ óNIý☎Nî Pñòùìúõ ìû ìò ☎Kñ✂ìø ë èë Nìí ì Dî ïð íñòó Dìõ ì Kñ✂ìø

Fðòüøö ó Mñòüñõ ì✝ ðöù ìõ ìïñ✂ìø

ýð íþñ û óKð ûö ïð✂ðí

✄õ ûöþðõ óKñ✂ìø☎✡ð í✂ì✝ýö ø÷ ìë ☛ ë Nìíì Dî ïð íñòó Dìõ ì☞ ì✂ö Kñ✂ìø

Fðòüøö ó Mñòüñõ ì✝ð ö Lìÿî û ìò✠ìõ ì☞ ì✂ö Kñ✂ìø

ýð íþñ û ó Kñ øö ø÷ ììò

✄õ ûöþðõ ó Kî ùñ ☞ì✂ö Kñ✂ìø☎ NIP☎ Nìíì☞ ì✂ö Kñ✂ìø ë✆ì✝ð ò✄✌ìû ìò ☎


(57)

✎ ✏ N✑✒ ✑ D✓ ✔✕ ✒✖✗✘ D✑✙✑ G✕ ✚✕ ✛✕ ✒✜✖ ✚ ✘ G✕✚✕

F✕ ✗ ✢✣ ✤ ✘✛✖✜✑✢✑✤✥✑✙ ✑✙✑✗✜✤✓ ✦ ✑✙✑✢✕ ✚✕

✧✙✚✤✜✕✙ ✘ NIP★ N✑✒ ✑ G✕ ✚✕★ ✩✖ ✒✪✑✙ L✑✫✤✚★ ✩✑✗✢✢ ✑✬ L✑✫✤✚★ J✖✗ ✤✣

K✖✬✑✒✤✗★ ✩✖✬✖✪✓ ✗★ ✧✬✑✒✑✙★ M✑✣ ✑ ✔✖ ✚✭ ✑★ ✛✙✑✙✕✣ ✔✑✚ ✮✑★

P✖✗ ✦ ✤✦✤✔ ✑✗✙✖ ✚✑✔✫✤✚✏

✯ ✏ N✑✒✑ D✓ ✔✕ ✒✖✗✘ L✑✪✓✚✑✗✰✑✙✑ G✕ ✚✕ ✛✕ ✒✜✖ ✚ ✘✧✦ ✒✤✗✤✣✙✚ ✑✣✤✱✒✕ ✒

F✕ ✗ ✢✣ ✤ ✘M✖✗ ✢✖ ✙✑✫✕✤✣✖ ✒✕✑✦ ✑✙✑✢✕ ✚✕

✧✙✚✤✜✕✙ ✘ NIP★ N✑✒ ✑ G✕✚✕★ ✩✖ ✒✪✑✙ L✑✫✤✚★ ✩✑✗✢✢ ✑✬ L✑✫✤✚★ J✖✗✤✣

K✖✬✑✒✤✗★ ✩✖✬✖✪✓ ✗★ ✧✬✑✒✑✙★ M✑✣ ✑ ✔✖ ✚✭ ✑★ ✛✙✑✙✕✣ ✔ ✑✚✮✑★

P✖✗ ✦ ✤✦✤✔ ✑✗✙✖ ✚✑✔✫✤✚✏

✲ ✏ N✑✒✑ D✓ ✔✕ ✒✖✗✘ M✑✙✑ P✖✬✑✭ ✑✚ ✑✗ ✛✕✒✜✖ ✚ ✘ K✕ ✚✤✔✕✬✕✒

F✕✗✢✣ ✤ ✘✛✖✜✑✢ ✑✤✦✑✳ ✙✑✚✒ ✑✙✑✪✖✬✑✭ ✑✚✑✗

✧✙✚✤✜✕ ✙ ✘K✓✦✖✪✖✬✑✭ ✑✚✑✗★ N✑✒✑ P✖✬✑✭ ✑ ✚✑✗★ ✛✖ ✒✖ ✣ ✙✖ ✚✏ ✴ ✵ ✏N✑✒ ✑ D✓ ✔✕ ✒✖✗ ✘D✑✙✑✗✤✬✑✤

✛✕✒✜✖ ✚ ✘ G✕ ✚✕

F✕ ✗ ✢✣ ✤ ✘M✖✗✢✖ ✙✑✫✕ ✤✦ ✑✙✑✗✤✬✑✤✣ ✤✣ ✶✑

✧✙✚✤✜✕ ✙ ✘✩✑✫✕✗✧✭ ✑✚✑✗★ ✛✖ ✒✖ ✣✙✖✚★ NIP★ N✑✒✑ G✕✚✕★ K✓✦✖

P✖✬✑✭ ✑✚✑✗★✷✑✒ ✑ P✖✬✑✭ ✑✚ ✑✗★ K✖✬✑✣★ ✷I✛★ N✤✬✑✤ H✑✚ ✤✑✗★


(58)

4.1.2.✺✻✼✽✾✿✾✿❀❁❂✿ ❃❄❅ ❁❆ ✼ ✻❇✿ ❃❄ ✼ ✻❇❈❃ ❁❉ ✼✽ ✼ ✻

❊❋ ●❍■❏ ■❏ ❑▲▼◆ ●❖ ●P ❏ ■❏ ❑▲◗ ❘ ●❋ ❙ ❏ ▲❖●❋❙ ❚ ▲▼❯ ●❍●❋ ❚ ▲▼ ❑❱❯❱●❋ ❱ ❋ ❑❱ ❲ ◗ ▲❋ ❙ ▲❑●◆❱ ■❍▲❚ ■◆❯ ▲❍●❏❚ ●❙●■◗ ●❋●❲ ▲▼❯ ●❏❱●❑❱ ❏■❏ ❑▲◗❖●❋◗ ▲❋ ❙ ▲❑●◆❱ ■◗●❏● ❍●◆ ❘ ●❋ ❙ ❖ ■◆ ●❖ ●P ■ ❏ ■❏ ❑▲◗ ❱❋❑❱❲ ❖●P●❑ ❖ ■❯ ●❖■❲ ●❋ ❍●❋❖●❏●❋ ❱❏❱❍●❋ P ▲▼●❋ ❳ ●❋❙●❋ ❏■❏ ❑▲◗❘ ●❋ ❙❚●▼❱❨

4.1.2.1. ❩✽ ❂❬❭✼❪

D■●❙ ▼ ●◗●❍■▼❖❫❲❱ ◗▲❋ (❴❵❛❜ ❝❞❡)◗ ▲▼❱ P ●❲ ●❋❙●◗❚●▼●❋ ◆❱ ❚❱ ❋ ❙ ●❋●❋ ❑●▼ ●

▲❋ ❑■❑●❏ ❘ ●❋ ❙ ❑▲▼❍■◆●❑ ❚ ▲▼❱ P ● ●❍■▼●❋❢ ●❍■▼ ●❋ ❖❫❲ ❱ ◗ ▲❋ ❘ ●❋ ❙ ●❖ ●❨ ❣ ●❙●❋ ●❍■▼ ❖❫❲❱ ◗ ▲❋ ❖■❏ ▲❚❱❑ ❯❱ ❙ ● ❚ ●❙●❋ ●❍■▼ ❤ ❫▼◗❱❍■▼ ❘ ●❋ ❙ ◗ ▲▼❱ P ●❲ ●❋ ❚●❙●❋ ●❍■▼ ❘ ●❋ ❙ ◗ ▲❋ ❱❋ ❯❱❲●❋●▼❱ ❏❍●P❫▼ ●❋❖ ●❋❤ ❫▼◗ ❱ ❍■▼❨✐ ▲❋ ❙ ▲❋●■❏❱◗ ❚ ▲▼❖ ●❋●❍■▼●❋❖❫❲ ❱◗▲❋ ❖ ●P ●❑❖ ■❙●◗❚●▼❲●❋❖ ●❍●◗❤❍❫❥◗ ●P❘ ●❋ ❙❏▲❖●❋ ❙❚▲▼❯ ●❍●❋❏ ▲❚ ●❙●■❚ ▲ ▼■❲❱❑❦ 1. ❀❁❂✿ ❃❄❅ ❁❀❃ ✻❄ ✼❧♠✼❁✼ ✻❆✼✻❇♥❃❄ ✼✻❇♦❃ ❁❉✼✽ ✼ ✻✿ ❃ ❈✼❇✼✾❈❃ ❁✾♣❅♠:

q❨P●❋ ■❑■● P▲❋ ❖ ●❤❑●▼ ●❋◗ ▲◗ ❚ ▲▼ ■❲●❋❤ ❫▼◗❱❍■▼P ▲❋ ❖ ●❤❑●▼●❋❲ ▲P ●❖ ●❏■❏❥● r❨ s■❏❥● ◗▲❋❙■❏■ ❤ ❫▼◗❱❍■▼ P ▲❋❖●❤❑●▼●❋ ❖●❋ ◗▲❋❘ ▲▼ ●◆❲●❋ ❤ ❫▼◗❱ ❍■▼ ❘ ●❋ ❙

❑▲❍●◆❖■ ■❏ ■ ❚ ▲❏ ▲▼❑●P ▲▼❏❘ ●▼ ●❑●❋❲▲P ●❖ ●P ●❋■❑■●

t❨ K▲◗❱ ❖ ■●❋ P●❋■❑■● ◗▲❋❙ ▲❳ ▲❲ ❲▲❍▲❋ ❙❲●P●❋ ❯ ■❲ ● P▲▼ ❏❘ ●▼●❑●❋ ❑■❖●❲ ❍▲❋ ❙❲●P ◗ ●❲● ❤ ❫▼◗❱❍■▼ ❖ ●❋ P ▲▼❏❘ ●▼ ●❑●❋ ❖ ■❲▲◗❚●❍■❲ ●❋ ❲ ▲P ●❖ ● ❏ ■❏❥● ❱❋❑❱❲ ❖■❍▲❋ ❙❲●P■❨ P▲▼❏❘ ● ▼●❑●❋ ❋❘ ●❘ ●■❑❱❦

●❨ ❊❙ ●◗ ● ■❏❍●◗ ❚❨ P◆❫❑❫❳❫P❘s✉✉❣ ❳❨P◆❫❑❫❳❫P❘▼●P❫▼ ❑

❖❨s❱ ▼ ●❑❲ ▲❑▲▼ ●❋❙●❋●❲ ❑▲❲ ▲❍●◆ ■▼●❋ ▲❨ s❱ ▼ ●❑❲ ▲❑ ▲▼●❋ ❙ ●❋❏ ▲◆●❑❖●▼■❖❫❲ ❑▲▼ ❤❨ P●❏P◆❫❑❫❚▲▼❥●▼❋●❱❲ ❱▼●❋r✈t✇ ❍▲◗ ❚ ●▼


(1)

❑▲ ▼◆❖P ❖◗❘ ❙❚❯▲ ❱

❲❳❨ ❳❩❬❭❪ ❫ ❳❴ ❵❛❜❝ ❩❞ ❜

❲❞❡ ❵❢❣ ❤❣ ✐❥❣❤

❦ ❬❨❴ ❳❧♠ ❦❳❭❪❪ ❳♥❩❳♦ ♣q ❵r ♣❳❭st q✉❣✈✇❬① qt ❳q ♣❢✈ ②③

④❬❭ ♣⑤⑥❬♥❳❨♣❭ ❵⑦❬q ❬❨❴ t ❳❭

❜❪❳❨❳ ❵❞⑤♥❳❨

❜♥❳❨ ❳❧❩❬❭❪ ❫ ❳❴ ❵ ④♥⑧ ❛♣❴❳❧♣t ❫t q ❲⑨ ❢❣③ ❜ ⑩❳❭❪ ⑥❳q❶❳ ❷♣❨❴ ❳❭❪ ❸

❹❜❲❛❺ ❲⑩❻❢❣❥ ❸

❲⑨⑧❦❬♥❴♠❝⑦ ❵❣②❢②❣✈③ ②❸ ❤❥ ❢

❼❽ ❨❳♣♥ ❵⑦t❧q♣❬❾❿ ❳♦♥♣❳➀❶❳♦⑨⑨⑧➁⑨❨

⑦❬❭❿ ♣❿♣❫❳❭

❢✈✈❥❽❢✈ ✈✈ ❵❷❛❲❷t ❫ ❳❧❳❭♣r♣❫ ❳♥⑨❭❪r ♣❳❭stq

❢✈✈❥❽❸❣ ❣❣ ❵❷❩❦⑦❲❢r ♣❫❳♥⑨❭❪ r♣❳❭st q

❸ ❣❣ ❸❽❸❣ ❣ ❤ ❵❷ ❡⑥⑦❳⑤t ❭❿ ❳❭r ❳❭stq

❸ ❣❣✐❽❸❣❢❢ ❵❺ ❲❞➂❼➃ ❷❞ ❦❜❷⑥ ➄❡ ⑦❺ ❦❼➃❞ ❲❛➄❲❼❷❞ ❜

(

❷ ❢

)

❹ ❳❭❿ t ❭❪ ✉ ④t❭♣❸❣❢❢


(2)

➅➆➅ ➇➈ ➉➆ ➊➋ ➌ ➍➉➎➅ ➆ ➎➏ ➎➐➈➉➆ ➏

➐➆➅ ➉ ➏➐➎➎➍➑➇ ➇ ➎➑➒➆➆➐

B

➌ ➎➍➐➆➊➓ ➅➔➒➌ ➌→

➣↔↕➙ ➛➣➙

➜➝➞➟➠➡ ➞➢➤ ➢➥➠➡➦➧➨➧ ➢ ➠➩ ➝➫➞➭➞➩ ➫➞➥➠➫➯ ➞➲ ➞➥➡ ➧ ➭➠ ➭➠➳ ➞➢➫➥➲ ➞➥➞➫➞➥➠

➵➞➸ ➞➵➲ ➺➻➲➞➨➫➥➠➸ ➝➫➝➳➥➧➨ ➼➢➽ ➺➲ ➨ ➞➳ ➝

➾➚➪➶➹

➘➴➷ ➬➙➴

➮ ➱

0

✃ ➱

0

❐ ➱❒ ❮✃

❰➍➌➓➍➎➉➅ ➇➑➐➆➅ ➆➅ ➇➈ ➉➆ ➊➋ ➌ ➍➉➎➅➆

➋ ➎➏➑→➇➎➅ ➇➈➏➊➆ ➏ ➐➎➊➆→➉➑ ➏ ➌➉❰ ➑➇➈➍

➑➊➆Ï➈➍➅➆➇➎➅ ➏➌ ➉❰ ➑➇➈ ➍➆ ➊ ➐➌➊➈➅➆➎

Ð ➎➊ ➐➑➊➓


(3)

ÓÔÕÖ Ô×ØÙÚÖ ÔÛÔ

ÜÝÞßà áâãäå æà Þçè èé Þê ëì íîï îïðì ëñò ïì îëó îïôòõöë÷ø ùõìïîÞúå ûâÞüà áãä ýäþ æäÞ

ÿ ✁äþ æ ✂ å ✄ åû âû â ýäå ☎ä✆âà åä✝Þ çè è✞Þ ✟ìõ✠ï✡ò ïìù ✡ì☛ìïì öë ðøëò ï îì ☞ð îï î✌ò

☞õ✍ìô ✎✄✏✑þ ä✂ û âä✄✒✆æä ýä✓æä✂äÞßä ýäþæäÞ

ú✔û✒✝✕äûâþ Þç èè✖Þ✗ò ë✘ò ëì íìëóîïôòõöë÷ø ùõì ï î✎úåû âÞüàáãäýäþ æäÞ

úåæàå â✒✆✙ä✚✛✂ä æ✜✢✣Þ✕à✂Þ✗òõø✘ùì õì ë✤ì ù îë✘ìëÞÝà û✒✝ç ✥Þ

úþâ ✦ ✙ä✂äû✛ äåÞ çè è✧Þ ✖ ★

Jam Belajar Komputer Visual Basic 6.0.

✄✏ ✩ ✝ ✪ Ý û âä✕à✂ ✁✒ æâå ûà✕ ✝à✂✁àý✑þä✂ û âä úåááà æä✫✕ú✄✫Þßä ýäþ æäÞ

✫✂ä✂úÞ✬Þç èè éÞ

SQL Server 2000

Þ ✑þ ä✛ä✫✝✂✒ Þüàáãä ýäþæäÞ


(4)

✮✮✮

✯✰✱ ✰✲✳ ✴✵ ✰✴✱ ✰✶

✷✸✸ ✹ ✺✹ ✻✼✹ ✽✺✹ ✾

k

✼✻✿ ❀ ❁✿ ❂

❃❄❅❆ ❇❅ ❈ ❄❅❆ ❉ ❊❇❋● ❇❅ ❋❉ ❍■ ❏❑❉● ❉ ▲ ●❄▼ ❇◆■ ▲❇❖ P◗◗ ❇▼ ❘❙ ❚❯ ❑ ❇❅❆ ❖❄◗ ❇▼

❈ ❄❈❱❄▲■● ❇❅ ❲❇▼❈❇❖ ◆❇❅ ❳❇▲❉❅■ ❇❨❩❑ ❇ ❏ ❄▼■ ❅❆ ❆ ❇ ❋❄❅❉◗■ ❏ ◆ ❇❋❇❖ ❈❄❅❑ ❄◗ ❄❏ ❇■● ❇❅

❏● ▲■ ❋❏■ ■ ❅■ ❬ ❃❇◗ ❇❈ ❋ ❄❅❑ ❉ ❏❉ ❅ ❇❅ ❏● ▲■ ❋❏■ ■ ❅■ ❋❄❅❉◗■ ❏ ❈❄❅❆ ❇❈❱■◗ ❍❉◆❉ ◗ ❭❪❫ ❪ ✱✳ ❴

❫ ✴❵❛✶ ❴ ✰❪❫ ✰ ✯✰❜✳ ❴ ❫ ✯ ❜❫ ❪❴✯ ❜ ✰✰✶ ❝✱ ✱ ✰❝❞❫ ❫ ❜ ❡❛ ✰✶❜❫ ✴✵

❪ ❢❞ ❛❛ ❣ ❤✐

❥❄❅❑❉ ❏❉❅❇❅ ❏●▲■ ❋ ❏■ ■ ❅■ ❈❄▲❉ ❋ ❇● ❇❅ ❏❄❱❇❆❇■ ❏ ❇◗ ❇▼ ❏ ❇❖❉ ❏❑ ❇▲ ❇❖ ❉ ❅ ❖❉●

❈ ❄❅❄❈ ❋❉ ▼ ❦❍■ ❇❅❥▲❧❆▲❇❈❘ ❖▲ ❇❖❇❘ ❇❖❉ ♠❘❨♥ ♦❋ ❇◆ ❇❥▲❧❆ ▲ ❇❈❘ ❖❉◆■❘■ ❏ ❖❄❈♣❅q❧ ▲ ❈❇❏■

r❇●❉ ◗ ❖❇❏❚❄▼❅■● ◆ ❇❅♣◗ ❈❉❳❧ ❈ ❋❉❖❄▲❦❅■s❄▲❏■ ❖❇❏❳❧❈❋❉ ❖❄▲♣❅◆❧ ❅ ❄❏■ ❇t❇❅ ◆❉❅❆❬

❥❇◆ ❇ ● ❄❏ ❄❈❋ ❇❖❇❅ ■ ❅■ ❋ ❄❅❉ ◗■ ❏ ❈ ❄❅❆❉❊❇❋● ❇❅ ❖❄▲■ ❈❇●❇❏■▼ ❑ ❇ ❅❆ ❖■ ◆❇●

❖❄▲▼ ■ ❅❆ ❆ ❇ ❇❖❇❏ ❏ ❄❆ ❇◗ ❇ ❱❇❅❖❉❇❅ ◆❇❅ ◆❉ ●❉❅❆ ❇❅❅❑ ❇ ●❄❋❇◆ ❇ ❋❄❅❉◗■ ❏❯ ● ▼❉❏❉❏ ❅❑ ❇

●❄❋❇◆ ❇❑ ❇ ❅❆❖❄▲▼ ❧ ▲❈ ❇❖✉

♥❬ ❃▲❬ ♣▲ ❬ ✈ ◆◆❑ ❘❧❄▲❑ ❇❅❖❧ ❘❧❄❆❧❖❧ ❏ ❄◗ ❇●❉ ❲❄●❖❧▲ ❦❅■s❄▲❏■ ❖❇❏ ❳❧❈❋❉ ❖❄▲

♣❅◆❧ ❅ ❄❏■ ❇❬

✇ ❬ ❃▲❬P ▲ ▲❑P●▼❈❇◆P ▲❈ ❇❅❏ ❄◗ ❇●❉❃❄● ❇❅r❇● ❉◗ ❖❇❏❚❄●❅■●◆ ❇❅♣◗ ❈❉❳❧ ❈ ❋❉❖❄▲❬

① ❬ ❃❇◆❇❅❆②❉ ❅ ❇❅◆ ❇▲❘✈❬❯ ②❬❘■ ❬❏❄◗ ❇● ❉❳❄❖❉ ❇❥▲❧❆▲❇❈❘ ❖❉ ◆■❘■ ❏ ❖❄❈♣❅q❧▲❈❇ ❏■ ③

④ ❬ ♣❈❄◗ ◆ ❇ ❘ ❚❬❯ ②❚ ❬ ❏ ❄◗ ❇●❉ ◆❧❏ ❄❅ ❋ ❄❈❱■ ❈❱■ ❅❆ ◆ ❇❅ ◆❧ ❏ ❄❅ ⑤ ❇◗■ ❑ ❇❅❆ ❖❄◗ ❇▼

❱❄▲ ❏❄◆■ ❇ ❈ ❄◗❉ ❇❅❆●❇❅ ⑤ ❇●❖❉ ❉ ❅ ❖❉● ❈❄❈❱■ ❈❱■ ❅❆ ❯ ❈❄❅❆ ❇▲❇▼ ● ❇❅❯ ❈❄❈ ❄▲■● ❏ ❇


(5)

⑥⑦

⑧⑨ ⑩ ❶❷ ❸❹❺ ❹❻❼ ❶❸❶⑩ ❽❾❿⑨ ➀⑨❾➁⑨❽➂ ➁➃➄➅ ❶➆ ❹➇➈ ➃➄➉➊➄➉ ➋ ❹❼➌➍ ⑨

➎⑨ ❺➈➏❻➌➉➌➐❶➃➑➌ ❾❿⑨❿➌⑨ ❾➁➀❾➃➄➅ ❶➆❹➇➈ ➃➄➉➊➄➉ ➋ ❹❼➌➒⑨

➓⑨ ❿➄➅ ❹❻❹ ❷ ❿➑❶➔ ➀❶➑❶ →➃ ❶❷ ❶ ➃➄ ❻➑❶ ➊❶❻❶ ➣➈➃➄➉ ❸ ❶➉➋ ➑➄➅ ❶❷ ↔➄ ↔↕➄ ❻➌ ↔❶➑➄ ❻➌

➊➄ ❻➆ ❹➅➌ ❶❷ ❶➉ ➇❶❻➌ ➃➄ ↔➄ ➃➑➄ ❻ ➍ ➃ ❶↔➊❶➌ ➃➄ ↔➄ ➃➑➄ ❻ ➙ ➃➄ ❷➌➉ ➋ ➋ ❶ ➊ ➄➉ ❹➅➌ ➃ ➇❶➊❶➑

↔➄➉ ➌ ↔↕ ❶➌➅ ↔❹➇ ❶➉↔➄➉➋ ➌ ↔➊ ➅➄ ↔➄➉➑❶➃➌➆❶➉➉❸❶➇❶➅ ❶↔➆➄➋ ➌ ❶➑❶➉ ➇➌➅ ❹ ❶❻➆❶↔➊❹➃⑨

➛⑨ ➁❹➅❸❶➇➌ ❾ ❿⑨ ❿➈➃⑨ ➜❾ ➁⑨ ➝➇ ➃➄➅ ❶➆ ❹ ❽➄➊ ❶➅ ❶ ❿➄➆ ➈➅ ❶❷ ❿ ➁❽ ➣ ❶❶❻❹➑ ➀❶❹ ❷➌➌ ➇

➞➈❶❻➇➌➉ ➋❿➟ ❷➈ ➈➅ ↕➄ ➃➄ ❻➑❶➋ ❹❻ ❹➇ ❶➉➃➑❶➔➃➄➆➈ ➅ ❶❷❸❶➉ ➋➑➄➅ ❶❷↕ ❶➉❸❶➆ ↔➄ ↔ ↕❶➉➑❹⑨

➙⑨ ➂ ❻❶➉ ➋ ➀❹ ❶ ➑➄ ❻➟➌➉➑❶ ➇ ❶➉ ➃➄ ↔ ❹❶ ➆➄➅ ❹ ❶❻➋ ❶ ❸❶➉ ➋ ➑➄➅ ❶❷ ↔➄ ↔↕➄ ❻➌➆ ❶➉ ↕ ❶➉❸❶➆ ➣➈ ❶

➇❶➉ ➇ ❹➆❹➉ ➋ ❶➉↔➈❻➌➅↔ ❶❹➊❹➉↔ ❶➑➄ ❻➌➅➑➌ ❶➇❶❷➄➉➑➌➆➄ ➊ ❶➇ ❶➊➄➉❹➅➌ ➃⑨

➍➠⑨ ➞ ❹ ❶➑ ❽ ❶➆ ❶➆ ➇ ❶➉ ➡➇➌➆ ➆ ❹ ➑➄ ❻ ➃❶ ❸❶➉ ➋ ❾ ➃ ❶❹➇ ❶❻❶➢➃ ❶❹➇ ❶❻❶➆❹ ❸❶➉➋ ➑➌ ➇ ❶➆ ➇ ❶➊ ❶➑

➊➄➉❹➅➌ ➃ ➃➄ ↕ ❹➑➆❶➉ ➃❶➑❹ ➊ ➄ ❻➃ ❶➑❹ ❸❶➉ ➋ ➑➄➅ ❶❷ ↔➄ ↔ ↕➄❻➌➆ ❶➉ ↕ ❶➉❸❶➆ ➊ ➄ ❻❷❶➑➌ ❶➉ ➇❶➉

➇❹➆ ❹➉➋❶➉↔➈ ❻➌➅⑨

➍ ➍⑨ ➀➄ ↔❶➉➢ ➑➄ ↔ ❶➉➆❹➣➄ ➤➌ ➁ ❶❻➇➌ ❶➉ ❾➥ ❶➑➌ ❷❽❹➃ ❹↔ ❶➉➌➉ ➋➥❶❷ ❶❸❹ ❾➣➄ ➇➄ ❿ ❹❻ ❸❶↔ ❶➉ ❾

➐❹➃ ❶➌➉➌❾➣➄➉ ➌ ❾❿ ❹➆❶❻➇➌ ❾➞ ❶➉ ➋➆ ➌➑❾➥ ➄➑➉ ❶➄➆❶❾➦➃ ❶➧❹➃ ❶➔❾➡➇➄➜❻↔ ❶❾❿ ❻➌ ➡➑➌➆❶❷❾

➡➟➌➄ ❾ ❿ ❸➌ ➔❶ ❺ ❹ ❻ ➡➃ ❸➌ ➔❶❾ ➨❶➉➌ ❿ ❹➟➌ ❸❶➤❶➑➌ ❾ ❺➄➉ ➌ ❺ ❹❻ ❶➄➉➌ ❾ ➥ ➄ ➃➑❹ ➡➊ ❻➌➅➌ ❶➉➌ ❾

➁❶❻➇➌ ❶❷❾ ➥ ➌➑❶ ⑩❶❻➉➌ ❾❿➄ ➊➑➌ ❶➉➇➌ ❾ ➩➌➑❶❾ ➁➌ ➔➑❶❷ ❾ ❿➄➏➌➅ ❾ ➡❻➌ ❾ ➥❸❶➉❾ →➆➌ ❾ ➡➌ ❿➌➑➌

➫ ❹➅ ❶➃➑❻➌ ❾➜➃➅ ❶❷❿➌➉➑❸ ❶❾❿➈➅➌ ❷ ❶❷❾❺➄➅❸❾➐❶➉ ❶ ➡↕➌➇ ❶❷ ❾➐➄➉➌➐➄ ❻ ❸❶➉ ➌ ❾❺➄➉➑➌❺➈➈❻❾

➞ ❹ ➇➌ ➁❹ ➃➑➈ ➔❶❾ ❿➄➑➌❶➤❶➉ ❾ ➣ ❶➇ ❶➉ ➋ ➝❹❻➉ ❶↔ ❶❾ ➫ ➄➉ ➋❼➄➉ ❾ ❿ ❹➆↔❶ ➭➌➉➑➈ ❾ ➜➤❶➉

❿➄➑➌ ❶➤❶➉ ❾ ➥❸❶➉ ❿➄➌ ❶❾ ↕ ❹❶➑ ➃➄ ↔❹ ❶ ➑➄ ↔ ❶➉ ➅ ❶➌➉➉❸❶ ❸❶➉ ➋ ➑➌ ➇❶➆ ➇❶➊❶➑ ➊ ➄➉ ❹➅➌ ➃

➃➄ ↕ ❹➑➆❶➉ ➃❶➑❹ ➊ ➄ ❻➃ ❶➑❹❾ ➇❶➉ ❸❶➉ ➋ ➑➌ ➇ ❶➆ ↕➈➃❶➉ ↔➄ ↔↕➄ ❻➌➆ ❶➉ ➃➄ ↔❶➉ ➋ ❶➑ ↔❶❹➊❹➉

↔➈➑➌➏❶➃➌ ➃➄➅ ❶↔❶➌➉ ➌⑨

➍➒⑨ ➞ ❹ ❶➑➑➄ ↔ ❶➉➢ ➑➄ ↔❶➉ ❸❶➉➋➇➌➯➌ ❶➉❼ ❹ ❻❾➑➄ ↔❶➉➢➑➄ ↔ ❶➉➇➌➯➌➆ ❶➅➈ ➉➋ ➑➄ ❻➌ ↔ ❶➆ ❶➃➌ ❷❶➑❶➃


(6)

➳➵➸ ➺➻➼➽ ➾➵➸ ➚➪➶ ➪➹➼➽ ➵➘➵➸➺➴➸ ➚➪ ➷➵➽ ➺➻➼➬➪➸ ➶➪➸ ➴ ➪➾ ➮➪➬➪➸ ➚➪➸ ➱➶ ➼➴ ➪➶ ➪➘➼ ➶ ➪➻➪➾

➘ ➹✃➽➵➽ ➘➵➸ ➚ ➺➽ ➺➸ ➪➸ ➽ ➷➹ ➼➘➽ ➼ ➼➸➼❐ ➸➪➾➺➸ ➮➵➹ ➷➪➬ ➷➵➹❒➪ ➷➵➹➪➽❐ ➶✃ ❮➪❐ ➶ ➺ ➷➺ ➸➱➪➸ ➶ ➪➸

➮➪➸➬ ➺➪➸➶ ➪➹➼ ➮➵➹ ➮➪➱ ➪➼➘➼➴ ➪ ➷➪ ➷➴ ➼➹➸ ➚➪➽ ➷➹ ➼➘➽ ➼➼➸ ➼➶➪➘ ➪➬➶ ➼➽➵➻➵➽ ➪➼ ➷➪➸ ❰

Ï➻➵➴ ➷➪➹➵➸ ➪ ➼➬ ➺ ➶ ➵➸➱ ➪➸ ➽ ➵➱ ➪➻➪ ➷➵➹➵➸➶ ➪➴ ➪➸ ➴ ➪➬➼ ➘ ➵➸ ➺➻➼➽ ➾➵➸ ➚➪➶ ➪➹➼ ➮➪➴ Ð➪

➘ ➵➸➚ ➺➽ ➺➸ ➪➸ ➶ ➪➸➘➵➸➺➻➼➽ ➪➸➽ ➷➹➼➘➽ ➼ ➼➸➼ ➾➪➽ ➼➴❒➪ ➺➴ ➶➪➹ ➼ ➷➵➽ ➵➾➘ ➺➹➸ ➪➪➸ ➮➪➼ ➷➶ ➼➬➼➸❒➪ ➺

➶ ➪➹➼ ➷➪➻➼➾ ➪➬➸➚➪ ➾ ➪ ➺➘➺➸ ➾ ➪➬➵➹ ➼➸ ➚➪❰ Ñ➪➻ ➼➸➼ ➾ ➵➸➱➼➸ ➱➪➬ ➷➵➬➵➹➮➪➬➪➽ ➪➸ ➷➵➾➪➾ ➘ ➺➪➸❐

➘ ➵➸➱ ➵➬➪➴ ➺➪➸ ➶➪➸ ➘ ➵➸➱ ➪➻➪➾➪➸ ➘ ➵➸ ➺➻➼➽ ❰ Ò➪➻➪ ➺➘ ➺➸ ➶➵➾ ➼ ➷➼➪➸ ➺➽ ➪➴ ➪ ➚➪➸ ➱➾ ➪ ➷➽ ➼➾➪➻

➬➵➻➪➴ ➶➼➻➪ ➷ ➺➷➪➸ ➶ ➪➻➪➾ ➘ ➵➸ ➚➵➻➵➽ ➪➼➪➸ ➽ ➷➹➼➘➽ ➼ ➼➸➼ ➪ ➱➪➹ ➶ ➪➘➪➬ ➾ ➵➾➵➸➺➴ ➼ ➴ ➪➹➪➘➪➸❐

➽ ➵➾✃➱➪ ➽ ➷➹➼➘ ➽➼ ➼➸➼ ➶➪➘ ➪➬ ➮➵➹➾ ➪➸Ó➪➪➬❐ ➷➴ ➺➽ ➺➽ ➸➚➪ ➮➪➱➼ ➘➵➸➺➻ ➼➽ ➺➾➺➾ ➸➚➪ ➮➪➱➼

➾ ➪➴➪➽ ➼➽ Ð➪❰ Ï➻➵➴ ➷➪➹➵➸ ➪➼➬ ➺➘ ➵➸ ➺➻➼➽ ➾➵➸ ➱➴➪➹ ➪➘ ➷➪➸➽ ➪➹➪➸ ➶➪➸ ➷➹ ➼➬➼ ➷➚➪➸ ➱➽ ➼Ó➪➬➸ ➚➪

➾ ➵➾ ➮➪➸➱ ➺➸➱ ➺➸➪➷➵➽ ➵➾ ➘ ➺➹➸➪➪➸➽ ➷➹ ➼➘➽ ➼➼➸➼❰

Ô ➷➴ ➼➹➸ ➚➪ ➘➵➸➺➻➼➽ ➴➪➸ ➚➪ ➶ ➪➘➪➬ ➾ ➵➸ ➚➪➾➘ ➪➼ ➷➪➸ Õ✃ ❮➪ ➽ ➵➾✃➱➪ ➽ ➵➱ ➪➻➪ ➷➵ ➮➪➼ ➷➪➸

➚➪➸ ➱ ➬➵➻➪➴ ➶ ➼ ➮➵ ➹➼ ➷➪➸ ➶ ➪➹➼ ➽ ➵➾ ➺➪ ➘➼➴ ➪ ➷ ➾➵➸❒➪➶➼ ➪➾➪➻ ➼ ➮➪➶ ➪➴ ➚➪➸ ➱ ➶ ➼➬➵➹➼➾ ➪ ✃➻➵➴

Ô➻➻➪➴ÖÒ×❰Ô➾ ➼➼➸Ø➪Ù✃➮➮➪➻➪➻➻➪➾➼➵➸ ❰

ÚÛ Ü ÜÛ ÝÛ ÞßàÛ ÝÛ á

k

ßÞ âÚã äÚå

æ➪➸ ➶ ➺➸➱❐ ç ➺➸ ➼èé ê ê