commit to user
8 Karakteristik fisik, kimia dan biologi terdapat hubungan yang saling bergantung dan
saling mempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh, temperatur air limbah berhubungan langsung dengan keaktifan mikroorganisme, sehingga air limbah dapat
membusuk dan bau, contoh lainnya adalah adanya hubungan tak langsung antara mikroorganisma dengan karakteristik kimia. Untuk mengukur sampai berapa jauh
tingkat pengotor air, maka dapat digunakan beberapa parameter antara lain : BOD Biochemical Oxygen Demand, COD Chemical Oxygen Demand, SS Suspended
Solid, bakteri koli, dan golongan amoniak. Parameter-parameter ini dipakai pula untuk mengukur kemampuan pengolahan air limbah. Berdasarkan kekuatannya, air
limbah digolongkan dalam 3 jenis yaitu : kuat, sedang dan lemah. Jenis kekuatan
tersebut biasanya dinyatakan dengan tingkat BOD, yaitu:
1. Kuat, bila nilai BOD 300 mgL.
2. Sedang, bila nilai BOD 100 -300 mgL
3. Lemah, bila nilai BOD 100 mgL http:www.kimpraswil.go.idlimbah.
2.1.4 Pengolahan Air Limbah
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun
industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan
teknologi masyarakat yang bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah
dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:
1. pengolahan secara fisika 2. pengolahan secara kimia
3. pengolahan secara biologi Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat
diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi
commit to user
9 http:www.airminumisiulang.comfiledownloadteknologi_pengolahan_limbah_cair
.pdf.
Sesuai dengan standar operasional prosedur PDAM Kota Surakarta, prinsip pengolahan air limbah adalah menghilangkan atau mengurangi kontaminan yang
terdapat dalam air limbah, sehingga hasil olahan tidak mengganggu lingkungan. Tujuan utama pengolahan air limbah adalah untuk mengurangi BOD, partikel
campur, membunuh bakteri pathogen, serta mengurangi komponen beracun agar konsentrasi yang ada menjadi rendah. Tujuan dari pengolahan air limbah tergantung
dari tipe air limbah yang dihasilkan. Untuk limbah domestik, tujuan utamanya adalah untuk mereduksi kandungan senyawa berbahaya yang terkandung dalam air limbah.
Badan perairan yang kualitasnya telah menurun perlu diupayakan peningkatan kualitas airnya agar kondisi badan perairan tersebut dapat dimanfaatkan sesuai
peruntukkannya. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas air yang tercemar adalah secara biologis, ini adalah cara alternatif pengolahan limbah, karena
disamping efektif, tidak menimbulkan efek samping, juga lebih ekonomis. Cara ini telah diterapkan di IPAL Mojosongo, yang melayani Surakarta bagian utara.
Penanganan limbah dengan mikroorganisme dengan memanfaatkan mikroorganisme pada lingkungan tercemar atau dalam suatu alat pengolahan limbah. Lingkungan
secara alami mengandung beraneka ragam mikroorganisme. Mikroorganisme diperlukan dalam penanganan air limbah sebagai pengurai dan mendegradasi bahan
organik yang kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana sehingga dapat didegradasi menjadi CO2 dan H2O. Dalam proses degradasi tersebut terdapat
kondisi lingkungan yang harus sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme
http:kayun.blog.uns.ac.id.
2.1.5 Pengaliran Air Limbah