Hery Setianingsih, 2015 PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA
KELAS V SDN TAKTAKAN 2 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Taktakan 2. Kecamatan Taktakan, Serang Banten. Karena di SD Negeri
Taktakan 2 ditemukan masalah tentang keterampilan berbicara. 2.
Subjek penelitian Yang menjadi subjek pada penelitin ini adalah siswa kelas V SD
Negeri Taktakan 2. Jumlah siswa 26, siswa laki-laki 9 dan siswa perempuan 17. Peneliti memfokuskan pada subjek tersebut karena hasil
nilai dari pembelajaran keterampilan berbicara siswa dirasa belum sesuai harapan.
B. Desain Penelitian
Dalam desain penelitian ini, akan melalui empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi Arikunto dkk, 2014,
hlm. 16. Tahap 1 : Menyusun Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti akan memaparkan mengenai apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilaksanakan
Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan Tahap kedua dari penelian ini ialah melaksanakan dan menerapkan rancangan
yang telah dibuat yaitu melalui tindakan di kelas. Tahap 3 : Pengamatan
Tahap ketiga ialah kegiatan mengamati proses pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan melakukan pengamatan ini kita dapat mengetahui letak
kekurangan pada proses pembelajaaran yang berlangsung. Sehingga selanjutnya kita dapat merumuskan tindakan perbaikan.
Tahap 4 : Refleksi Tahap keempat merupakan kegiatan menganalisis dan merefleksi dari hasil
kegiatan pembelajaran siswa pada pelaksanaan tindakan.
Hery Setianingsih, 2015 PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA
KELAS V SDN TAKTAKAN 2 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 PTK Model Kemmis dan Mc Tegart
Suharsimi Arikunto. 2014, hlm. 16
C. Metode Penelitian
Pada penelitan ini metode yang akan digunakan ialah model penelitian tindakan kelas PTK. Arikunto dkk, 2014,hlm. 2 menerangkan
bahwasannya PTK dalam istilah bahasa inggris ialah Classroom Action Research CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung
didalamnya yaitu sebuah kegiatan penelitian yang yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada
tiga pengertian yang dapat diterangkan.
1. Penelitian “ menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertua untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.” 2.
Tindakan “ menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan untuk siswa.” 3.
Kelas “ dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal
PERENCANAAN REFLEKSI
PELAKSANAAN SIKLUS I
PENGAMATAN PERENCANAAN
REFLEKSI PELAKSANAAN
SIKLUS II
? PENGAMATAN
Hery Setianingsih, 2015 PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA
KELAS V SDN TAKTAKAN 2 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu bersama, menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.” Selanjutnya, Babkan Me Niff dalam Yusnandar dan Nur’aeni 2014,
hlm. 6 memandang PTK sebagai bentuk penelitian relatif yang dilakukan
oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan kurikulum, pengembangan keahlian mengajar dan
sebagainya. Pada penelitian tindakan kelas guru juga dapat mengetahui keefektifan
pembelajaran yang selama ini berlangsung. Jika pembelajaran dirasa belum efektif, maka guru dapat melakukan tindakan guna memperbaiki ketidak
evektifan itu melalui penelitian tindakan kelas. Menurut Yusnandar dan Nur’aeni 2014, hlm. 7 PTK dapat
diidentifikasikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau
meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Maka dari itu peneliti memilih penelitian tindakan kelas, karena
penelitian tindakan kelas dirasa ideal untuk meningkatkan kinerja dan profesionalitas guru. Tidak jarang seorang guru menemui permasalahan-
permasalah dalam proses pembelajaaran. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas, diharapkan permasalahan yang terjadi dalam kelas dapat
dipecahkan. Pada hakikatnya setiap penelitian selalu mengupayakan pemecahan suatu
masalah. Penelitian tindakan kelas memecahkan permasalahan yang berasal dari kelas. Masalah-masalah yang mungkin atau kerap terjadi pada saat
pembelajaran, yang masalah tersebut dirasa perlu untuk dilakukan penyelesaian.
Dengan melakukan penelitian tindakan kelas kita dapat merumuskan tindakan-tindakaan perbaikan pada proses pembelajaran. Hal yang demikian
selain bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan di kelas juga untuk meningkatkan profesiolisme guru.
Hery Setianingsih, 2015 PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA
KELAS V SDN TAKTAKAN 2 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Bory dalam Yusnandar dan Nur’aeni 2014 hlm 9 menyebutkan secara eksplisit bahwa tujuan utama dalam penelitan tindakan ialah pengembangan
keterampilan guru berdasarkan pada persoalan pembelajaran yang dihadapi oleh guru di kelasnya sendiri, dan bukannya bertujuan untuk mencapai
pengetahuan ilmu dalam bidang pendidikan. Pada dasarnya tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk
meningkatkan dan memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Melalui penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode bermain peran
diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri Taktakan 2. Dengan diterapkannya metode bermain peran pada
pembelajaran Bahasa Indonesia, nantinya diharapkan siswa terampil dalam berbicara. Karena melalui metode bermain peran siswa akan dilatih untuk
terampil berbicara didepan umum.
D. Definisi Operasional