nilai tukar KURS dan berapa besar pengaruh dari variabel makroekonomi tersebut, terhadap indeks harga saham di Jakarta Islamic Index JII dan LQ-
45 selama Periode Januari 2006 – Desember 2014.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam berbagai aspek, antara
lain :
a. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teori Pasar Modal Syariah.
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi tolok ukur untuk mengetahui stabilitas tingkat indeks saham antara saham
– saham berbasis syariah yang digambarkan oleh pergerakan JII dan saham-saham
berbasis konvensional yang digambarkan oleh pergerakan LQ-45 sebagai dampak perubahan fluktuasi yang dibawa oleh inflasi, jumlah
uang beredar, suku bunga SBI, dan nilai tukar. Yang diperkirakan mampu memberikan pengaruh pada tingkat kestabilan indeks saham
– saham, baik yang berbasis syariah maupun konvensional.
b. Bagi Praktisi
Menjadi salah satu sumber informasi bagi kalangan praktisi, investor, dan pelaku pasar lainnya, sehingga dapat digunakan sebagai
acuan dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan investasi.
E. Metode Penelitian
1. Metode dan Alat Analisis
Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik, yaitu studi untuk menjelaskan gambaran setiap variable yang diteliti baik menurut definisi
atau perkembangannya. Model yang digunakan akan diestimasikan dengan alat analisis Partial Adjustment Model PAM dan Uji Asumsi
Klasik. Jenis penelitian ini adalah studi korelasional, di mana suatu penelitian yang juga dapat menjelaskan keterkaitan hubungan antar
variable. Maksudnya penelitian ini ingin melihat hubungan antara variable
– variable bebas dengan variable tidak bebas serta mencoba menjelaskan seberapa besar dan seberapa signifikan masing
– masing variable bebas tersebut mempunyai hubungan dengan variable tidak
bebas. Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah
regresi sederhana, yaitu dengan mengukur besarnya variable bebas dependen dan variable tidak bebas independen dengan menggunakan
variable independen lebih dari satu. Variable independen dalam penelitian ini meliputi, Inflasi, Suku Bunga, JUB, dan KURS.
Sedangkan, yang menjadi variable dependennya adalah Indeks Harga Saham.
Model ekonometrika jangka panjang dan jangka pendek yang digunakan terbentuk merupakan modifikasi dari jurnal penelitian milik
Eva Ervani dan Wais Riyanto, et.all adalah sebagai berikut :
Y
t
= β + β
1
INF
t
+ β2M1
t
+ β3BIRATE
t
+ β4KURS
t
+ εt
Di mana : Y
= Indeks Harga Saham di JII dan LQ 45 β
=
Konstanta β
1
β
2
β
3
β
4
= Koefisien Regresi INFL
= Inflasi
M1 = Jumlah Uang Beredar JUB
IRATE = Suku Bunga BI rate
KURS = Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar
t = Error Term
Sementara hubungan jangka pendek dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
Y
t
= α + α
1
INFL
t
+ α
2
M1
t
+ α
3
IRATE
t
+ α
4
KURS
t
+
Di mana : 1, α
= β , α
1
= β
1
, α
2
= β
2
, α
3
= β
3
, α
4
= β
4
, = 1 – , Ut
= t
2. Uji Asumsi Klasik
Dalam suatu penelitian dengan menggunakan alat analisis regresi perlu dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil analisis regresi
menunjukkan hubungan yang valid. Dengan asumsi klasik akan diketahui distribusi normal maupun tidak normal, tidak terjadi gejala
multikolinearitas, heteroskedastisitas,
dan autokerelasi.
Berikut pemaparannya:
a. Uji Multikolineraitas
Multikolinearitas merupakan suatu keadaan di mana satu atau lebih variable independen berkorelasi sempurna atau mendekati
sempurna dengan variable independen lainnya. Salah satu cara yang biasa digunakan untuk mendeteksi adanya gejala multikolineraritas
adalah dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Model VIF. Nilai yang biasa dipakai untuk melihat adanya gejala
multikolinearitas adalah tolerance 0.10 atau sama dengan VIF 10.
b. Uji Normalitas Residual
Asumsi normalitas gangguan Ut adalah penting sekali, mengingat uji validitas pengaruh variable independen baik secara
serempak uji F maupun sendiri-sendiri uji t dan estimasi nilai variable dependen mensyaratkan hal ini. Apabila asumsi ini tidak
terpenuhi, maka kedua uji ini dan estimasi nilai variable dependen adalah tidak valid untuk sampel kecil atau tertentu Gujarati, 2002 :
143. Uji normalitas ut yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Jarque Bera.
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah suatu keadaan di mana kesalahan pengganggu dari periode saat ini, korelasi kesalahan pengganggu ini
saling berhubungan satu sama lain. Adanya autokorelasi bertentangan dengan asumsi dasar regresi linear berganda yang
menyatakan tidak adanya korelasi antar anggota sampel. Akibat dari adanya autokorelasi ini adalah varian sampel tidak dapat
menggambarkan varian populasinya dan model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variable
dependen pada variable independen tertentu. Diagnosis ada tidaknya gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan cara melihat nilai pada
pengujian Breusch Godfrey.
d. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi apabila variasi Ut tidak konstan atau sering berubah-ubah seiring dengan berubahnya nilai variable
independen Gujarati, 2002 : 61. Untuk mengetahui keberadaan masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan uji
White. e.
Uji Spesifikasi Model Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan untuk asumsi
CLRM tentang linearitas model, sehingga sering disebut uji linearitas model. Pada penelitian ini digunakan uji Ramsey-Reset
yang terkenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi umum. f.
Uji Kebaikan Model Goodness of Fit a
Uji F Statistik F Test Pengujian
ini dilakukan
untuk mengetahui
apakah parameterisasi model yang digunakan eksis atau tidak.
b Interpretasi R Square Koefisien Determinasi Majemuk
Koefisien determinasi adalah proporsi atau prosedur total varian dependen yang dijelaskan oleh variable independen Nilai R
2
terletak antara 0 dan 1. c
Uji Validitas Pengaruh Pengujian validitas pengaruh digunakan untuk seberapa besar
pengaruh masing – masing variable independen terhadap
variable dependen secara dua sisi two tail. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan dengan uji t.
3. Data dan Sumber Data