KESIMPULAN DAN SARAN PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGANPEMBELAJARAN INKUIRI DAN DIAJAR PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DI KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN T.A. 2012/2013.

DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Nilai UN Tahun Ajaran 2010-2011 di SMP Negeri 17 Medan Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 44 Tabel 3.2. Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal 54 Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal 55 Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen 62 Tabel 4.2. Data Nilai Pretes Kelas Kontrol 63 Tabel 4.3. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen 64 Tabel 4.4. Data Nilai Postes Kelas Kontrol 65 Tabel 4.5. Rakapitulasi Hasil Pretes Dan Postes Hasil Belajar Matematika Matematika 67 Tabel 4.6. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika 68 Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 68 Tabel 4.8. Ringkasan Perhitungan Uji t 69 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Skema Penjenjangan Model, Strategi, Pendekatan, Metode Dan Teknik 21 Gambar 2.2. Model Menemukan Teorema Pythagoras 35 Gambar 2.3. Menemukan Teorema Pythagoras 36 Gambar 2.4. Segitiga Siku-Siku ABC 38 Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 47 Gambar 4.1. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Eksperimen 63 Gambar 4.2. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kontrol 64 Gambar 4.3. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Postes Eksperimen 65 Gambar 4.4. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kontrol 66 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama 75 Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua 80 Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ketiga 84 Lampiran 4. RPP Kelas Kontrol Pertemuan Pertama 88 Lampiran 5. RPP Kelas Kontrol Pertemuan Kedua 91 Lampiran 6. RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ketiga 94 Lampiran 7. Lembar Kegiatan Siswa I 97 Lampiran 8. Alternatif Jawaban Lembar Kegiatan Siswa 101 Lampiran 9. Lembar Kegiatan Siswa II 102 Lampiran 10. Alternatif Jawaban Lembar Kegiatan Siswa II 105 Lampiran 11. Lembar Kegiatan Siswa III 108 Lampiran 12. Alternatif Jawaban Lembar Kegiatan Siswa III 111 Lampiran 13. Kisi-Kisi Soal 113 Lampiran 14. Soal Pretes 114 Lampiran 15. Soal Postes 119 Lampiran 16. Jawaban Pretes 124 Lampiran 17. Jawaban Postes 125 Lampiran 18. Perhitungan Mencari Uji Validitas Tes 126 Lampiran 19. Tabel Perhitungan Uji Validitas Tes 129 Lampiran 20. Perhitungan Mencari Uji Reliabilitas Tes 132 Lampiran 21. Tabel Perhitungan Reliabilitas Tes 133 Lampiran 22. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 135 Lampiran 23. Tabel Tingkat Kesukaran Soal 137 Lampiran 24. Perhitungan Daya Beda Soal 139 Lampiran 25. Analisis Daya Beda Butir Soal 141 Lampiran 26. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Dan Varians Data Kelas Eksperimen 142 Lampiran 27. Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen 144 Lampiran 28. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Dan Varians Kelas Kontrol 146 Lampiran 29. Data Pretes Dan Postes Kelas Kontrol 148 Lampiran 30. Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi Dan Varians Peningkatan Selisih Pretes Dan Postes 150 Lampiran 31. Data Hasil Selisih Pretes Dan Postes 152 Lampiran 32. Uji Normalitas Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen 156 Lampiran 33. Uji Normalitas Data Pretes Dan Postes Kelas Kontrol 159 Lampiran 34. Uji Homogenitas 161 Lampiran 35. Perhitungan Uji Hipotesis 163 Lampiran 36. Nama – Nama Validator 165 Lampiran 37. Tabel Harga Kritik Dari R Product Moment 166 Lampiran 38. Tabel Distribusi Nilai F 168 Lampiran 39. Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 174 Lampiran 40. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 Ke Z 175 Lampiran 41. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 178

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian, bagaimanapun sebenarnya peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya Syam, dkk. 1987: 2. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan Hamalik, 2001 : 79 Menurut Dewantara dalam Bakar, 2008 menyatakan bahwa:”Pendidikan merupakan daya upaya untuk memberi tuntunan pada segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup lahir dan bathin yang setinggi-tingginya”. Pendidikan metematika adalah suatu proses yang membantu manusia untuk mendapatkan kemampuan atau keterampilan dalam mengorganisasi bilangan atau simbol secara terstruktur berdasarkan aturan dan teori yang sudah didefinisikan secara jelas sehingga dapat diperoleh hasil yang benar dan dapat diterapkan dalam kehidupannya. Keindahan matematika terletak pada kerumitan dan teka-teki yang mungkin muncul dalam suatu permasalahasn matematika. Rasa puas akan muncul ketika teka-teki tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Matematika merupakan ilmu yang mempunyai objek berupa fakta, konsep dan operasi serta prinsip. Maka dari itu matematika sangat penting untuk 1 dipelajari. Semua objek matematika harus dipahami secara benar oleh siswa karena materi tertentu dalam matematika bisa menjadi prasyarat untuk menguasai materi matematika yang lain, bahkan untuk pelajaran yang lain seperti fisika, keuangan dan lain-lain. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Cockroft dalam Abdurrahman, 2009: 253 mengemukakan bahwa: “Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena 1 selalu digunakan dalam segi kehidupan; 2 semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; 4 dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; 5 meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan; dan 6 memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menentang”. Semementara itu pendidikan matematika di Indonesia masih memperhatikan hal itu disebabkan banyaknya masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika. Ki Supriyok 2006. http: www.freelists.orgpostppippiindia-Prestasi-Pelajar- Indonesia menyatakan bahwa: “Dalam forum TIMSS Indonesia hanya berada di peringkat ke- 35 dari 44 negara untuk bidang matematika. Pada kelompok ini kita berada jauh di bawah Malaysia ke-10 dan Jepang ke-5, apalagi dengan Singapura yang berada di puncak klasemen. Untuk bidang sains ternyata prestasi kita lebih rendah lagi ternyata Indonesia hanya berada di peringkat ke-37 dari 44 negara. Rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa pada bidang studi matematika tidak hanya terlihat secara umum. Dari hasil observasi peneliti di SMP Negeri 17 Medan juga diperoleh nilai hasil Ujian Nasional UN pada tahun ajaran 2010- 2011 terlihat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1. Nilai UN Pada Tahun Ajaran 2010-2011 di SMP Negeri 17 Medan Nilai B.Indonesia B.Inggris IPA Matematika Terendah 5,30 4,20 1,70 1,15 Tertinggi 8,70 8,65 9,15 7,00 Rata-Rata 8,07 9,24 8,51 7,11 Sumber : Data sekolah SMP Negeri 17 Medan

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DIBANDINGKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DI KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 AMBARAWA PRINGSEWU TAHUN 2012

0 8 75

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

0 6 79

STUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN MODEL TTW DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP GLOBAL MADANI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

0 6 80

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DAN MEDIA PRESENTASI PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013-2014

1 10 87

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI

0 0 11

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE LATIHAN DENGAN METODE CERAMAH KELAS III SLTP NEGERI 1 MUARA BADAK TAHUN PELAJARAN 20002001

0 0 27

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DI KELAS VIII MTs AL-WASHLIYAH TANJUNG MULIA - Repository UIN Sumatera Utara

1 1 8

BAB I PENDAHULUAN - PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DI KELAS VIII MTs AL-WASHLIYAH TANJUNG MULIA - Repository UIN Sumatera Utara

1 0 13

BAB II LANDASAN TEORITIS - PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DI KELAS VIII MTs AL-WASHLIYAH TANJUNG MULIA - Repository UIN Sumatera Utara

1 0 35

BAB IV HASIL PENELITIAN - PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DI KELAS VIII MTs AL-WASHLIYAH TANJUNG MULIA - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 14