HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR TABEL Halaman Table 2.1 Uji Konduktivitas zat dalam air 22 Table 3.1 Rancangan Penelitian 28 Table 3.2 Kisi-kisi soal 31 Table 4.1 Data Pre-tes dan post –tes 37 Table 4.2 Data hasil uji normalitas tes 40 Table 4.3 Data hasil uji homogenitas 42 Table 4.4 Data kemampuan awal siswa Pre-Tes 43 Table 4.5 Data kemampuan akhir siswa Post-Tes 44 Table 4.6 Data peningkatan gain kemampuan hasil belajar 45 Kimia siswa Table 4.8 Hasil pengujian hipotesis 48 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 52 Lampiran 2. Instrumen Tes 60 Lampiran 3. Kunci Jawaban 69 Lampiran 4. Instrumen Tes Sebagai Pengumpul Data 70 Lampiran 5. Kunci Jawaban 76 Lampiran 6. Analisis Data 77 Lampiran 7. Validitas Tes 80 Lampiran 8. Realibilitas Tes 81 Lampiran 9. Daya Beda Soal 82 Lampiran 10. Tingkat Kesukaran Soal 83 Lampiran 11. Kisi-kisi Soal Valid 84 Lampiran 12. Hasil Pre-Tes dan Post-Tes 85 Lampiran 13. Perhitungan Normalitas Tes 91 Lampiran 14. Perhitungan Homogenitas Tes 103 Lampiran 15. Perhitungan Faktor Gain 110 Lampiran 16. Faktor Gain 111 Lampiran 17. Perhitungan Hipotesis 117 Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian 121 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Rangkaian Alat Elektrolit 21 Gambar 2.2 Skala Derajat ionisasi untuk larutan elektrolit 24 Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 30 Gambar 1. Lokasi SMAN 1 Doloksanggul 121 Gambar 2. Lokasi SMAN 2 Doloksanggul 121 Gambar 3. Lokasi SMA Swasta Andreas Sunggal 122 Gambar 4. Siswa sedang mengerjakan soal Pre-Tes 123 Gambar 5. Peneliti sedang menjelaskan materi larutan elektrolit 123 dan non elektrolit di kelas eksperimen Gambar 6. Peneliti sedang menjelaskan larutan elektrolit dan non 123 Elektrolit di kelas control Gambar 7. Seorang siswa dari salah satu group menuliskan hasil 124 diskusi mengenai larutan elektrolit dan non elektrolit Gambar 8. Salah seorang siswa bertanya mengenai materi 124 yang diajarkan Gambar 9. Peneliti sedang mengawasi siswa mengerjakan soal 125 Post tes Gambar 10. Peneliti mengajak siswa membuat kesimpulan dari 125 Keseluruhan materi yang telah diajarkan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses meningkatkan kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi sebaik mungkin terhadap lingkungannya, sehingga akan ada perubahan yang bermanfaat dalam perilaku mereka sehingga target yang diharapkan dapat tercapai Hamalik, 2009.Dewasa ini perkembangan sains dan teknologi telah mengendalikan dunia secara global yang berimbas pada perubahan sosial yang semakin pesat. Setiap aspek kehidupan dituntut untuk melakukan rekontruksi supaya tidak menjadi korban dari perkembangan sains dan teknologi tersebut. Kondisi ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan. Proses pendidikan harus mempersiapkan siswa yang kritis agar mampu menyikapi perkembangan sains dan teknologi. Fakta ini didukung oleh data dari rata-rata ujian nasional tahun 20082009 adalah 7.41, pada tahun 20102011 adalah 7.52, dan pada tahun 20112012 adalah 7.56. http:puspendik.comhasil2012rata08index.htm. Salah satu faktor penting untuk meningkatkan kualitas pendidikana dalah guru memiliki keterampilan yang profesional dalam melakukan proses belajar mengajar.Rendahnya kualitas pendidikan itu sebagian besar diakibatkan karena kurang efektifnya proses belajar-mengajar. Dalam sistem pembelajaran, guru sering menerapkan pembelajaran yang bersifat teoritik yang mengakibatkan sebagian besar siswa tidak dapat mengkaitkan apa yang dipelajari dengan itu. Untuk Salah satu faktor penting untuk meningkatkan kualitas pendidikana dalah guru memiliki keterampilan yang profesional dalam melakukan proses belajar mengajar.Rendahnya kualitas pendidikan itu sebagian besar diakibatkan karena kurang efektifnya proses belajar-mengajar. Dalam sistem pembelajaran, guru sering menerapkan pembelajaran yang bersifat teoritik yang mengakibatkan sebagian besar siswa tidak dapat mengkaitkan apa yang dipelajari dan media pengajaran. 2 Penggunana media pembelajaran pada proses belajar mengajar, di era perkembangan IPTEK saat ini, media pembelajaran merupakan hal yang sudah selayaknya digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Banyak sekolah terutama yang terletak di perkotaan sudah dilengkapi dengan media pembelajaran salah satunya media komputer. Media komputer merupakan salah satu yang termasuk media penyaji yang dapat difungsikan untuk menyampaikan materi. PowerPoint merupakan salah satu program komputer yang dapat dijadikan sebagai media menyampaikan materi agar pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif. Namum kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan media terutama media komputer sering hanya mempercepat penyampaian materi saja tetapi belum dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini diakibatkan karena guru belum dapat mengajak siswa mengalami langsung pelajaran yang disampaikan. Media yang digunakan saat ini adalah komputer. Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran atau dikenal dengan CTL Contextual Teaching and Learning merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa yang dapat mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan penerapannya dalam kehidupan dunia nyata. Belajar itu bukan lagi hanya sekedar menghapal fakta-fakta yang ada Sardiman, 2007. Tugas guru dalam kelas kontekstual adalah membantu siswa mencapai tujuannya, maksudnya guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada informasi. Dilihat dari situasi belajar dimana komputer digunakan saat ini menyajikan isi.Pembelajaran kontekstual memiliki tujuh komponen utama, yaitu: kontruksivisme constructivism, menemukan inquiry, bertanya questioning, masyarakat belajar learning community, pemodelan modelling, refleksi reflection, penilaian yang sebenarnya authentic assessment. Pendekatatan kontekstual ini dapat dipakai untuk menjadi suatu alternatif untuk dikombinasikan dengan media PowerPoint, agar siswa dapat mengalami langsung pelajaran dan berlangsung dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Media ICT pada PBL Terhadap Hail Belajar Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

0 12 0

PENGARUH PENGGUNAAN METODE E LEARNING BERBASIS MOODLE DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP

0 9 1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN LEARNING CYCLE PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

0 6 21

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MACROEMDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

0 6 27

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS KOLABORATIF MELALUI PRAKTIKUM TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DI KELAS X SMA N 1 SERBAJADI.

0 2 26

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM-BASED LEARNING DAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT.

0 2 24

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) YANG DIINTEGRASI DENGAN MEDIA ANIMASI PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT DI SMA YAYASAN HARAPAN BANGSA LANGKAT.

0 3 17

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SIFAT SIFAT LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

0 0 20

Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektr

0 0 3

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

0 0 9