commit to user 4
dilakukan melalui kebebasan untuk menyampaikan pendapat didepan umum dalam bentuk unjuk rasa atau demonstrasi.
Tindak lanjut terhadap tindak pidana penghinaan terhadap Institusi Kepolisian Republik Indonesia dan Intelejen, Jaksa Penuntut Umum memerlukan
suatu strategi untuk membuktikan didepan persidangan, hal ini bertujuan agar hakim menjatuhkan putusan sesuai dengan tuntutan Jaksa. Strategi Jaksa Penuntut
Umum tersebut dituangkan dalam bentuk konstruksi hukum pembuktian yang diterapkan penuntut umum dalam tindak pidana penghinaan terhadap Institusi
Kepolisian Republik Indonesia dan Intelejen, yaitu meliputi bentuk surat dakwaan, alat bukti yang diajukan dalam persidangan dan pasal yang digunakan
dalam dakwaan Terhadap konstruksi hukum pembuktian yang diterapkan penuntut umum
dalam tindak pidana penghinaan terhadap kekuasaan umum yang ada di Negara Indonesia tersebut, salah satu contoh kasusnya adalah penghinaan terhadap
Institusi Kepolisian Republik Indonesia dan Intelejen, maka penulis ingin mengkaji dan menganalisis lebih mendalam dengan mengadakan penelitian
hukum dengan judul “TINJAUAN TENTANG KONSTRUKSI HUKUM PEMBUKTIAN YANG DITERAPKAN PENUNTUT UMUM DALAM
TINDAK PIDANA PENGHINAAN TERHADAP INSTITUSI KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DAN INTELEJEN STUDI KASUS NOMOR
REG.PERK.PDM-43SRKTAEp.2082008 ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tentang latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis merumuskan permasalahan untuk dikaji lebih rinci. Adapun
beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu 1.
Bagaimana konstruksi hukum pembuktian yang diterapkan Penuntut Umum dalam tindak pidana penghinaan terhadap Institusi Kepolisian Republik
Indonesia dan
Intelejen pada
perkara Nomor
REG.PERK.PDM- 43SRKTAEp.2082008?
2. Bagaimana implikasi yuridis dalam konstruksi hukum pembuktian yang
diterapkan Penuntut Umum dalam tindak pidana penghinaan terhadap
commit to user 5
Institusi Kepolisian Republik Indonesia dan Intelejen pada perkara Nomor REG.PERK.PDM-43SRKTAEp.2082008?
C. Tujuan Penulisan
Dalam suatu penelitian, pastilah ada tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu penulis mempunyai tujuan atau hal-hal yang ingin dicapai melalui
penelitian ini. Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis sendiri baik berupa tujuan secara obyektif maupun tujuan secara subyektif. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah : 1.
Tujuan Obyektif a.
Untuk mengetahui konstruksi hukum pembuktian yang diterapkan penuntut umum dalam tindak pidana penghinaan terhadap Institusi
Kepolisian Republik Indonesia dan Intelejen. b.
Untuk mengetahui implikasi yuridis dalam konstruksi hukum yang pembuktian yang diterapkan Penuntut Umum dalam tindak pidana
penghinaan terhadap Institusi Kepolisian Republik Indonesia dan Intelejen.
2. Tujuan Subyektif
a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang hukum acara
pidana menyangkut masalah konstruksi hukum pembuktian yang diterapkan Penuntut Umum dalam tindak pidana penghinaan terhadap
Institusi Kepolisian Republik Indonesia dan Intelejen. b.
Untuk memenuhi persyaratan akademis guna memperoleh atau meraih gelar S1 dalam bidang ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Penulisan