Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Simpulan

Universitas Kristen Maranatha Daerah Kota Cimahi”, didapatkan hasil bahwa penerimaan pajak parkir berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak daerah Kota Cimahi, serta memiliki keeratan hubungan yang kuat hal ini ditunjukan dangan tingkat keeratan hubungan sebesar 0,53. Berdasarkan hasil uraian diatas dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti tertarik untuk membahas tentang pajak parkir di Kota Bandung dan ingin mengetahui seperti apa pengaruhnya terhadap penerimaan pajak daerah setempat, apakah berpengaruh signifikan seperti yang terjadi di Kota Cimahi, dilihat dari semakin berkembangnya Kota Bandung. Sehingga penulis mengambil judul “Pengaruh Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Kotamadya Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya dan berdasarkan latar belakang diatas penulis mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana sistem pemungutan dan perhitungan pajak parkir yang dilakukan selama ini oleh pemerintah daerah Kotamadya Bandung. 2. Berapa besar kontribusi penerimaan yang berasal dari pajak parkir terhadap pendapatan asli daerah Kotamadya Bandung. 3. Bagaimana pengaruh penerimaan pajak parkir terhadap pendapatan asli daerah Kotamadya Bandung. Universitas Kristen Maranatha

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian adalah tindak lanjut dari identifikasi masalah yang dijabarkan diatas, yaitu untuk: 1. Mengetahui sistem pemungutan dan perhitungan pajak parkir yang dilakukan selama ini oleh pemerintah daerah Kotamadya Bandung. 2. Mengetahui besarnya kontribusi pendapatan asli daerah Kotamadya Bandung. 3. Mengetahui pengaruh penerimaan pajak parkir terhadap pendapatan asli daerah Kotamadya Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasilnya akan dapat berguna bagi pihak- pihak terkait, yaitu: 1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai pajak daerah khususnya pajak parkir. 2. Bagi rekan mahasiswa Hasil penelitian ini diharapakan dapat menjadi bahan referensi bagi para rekan mahasiswa yang ingin melakukan penelitian mengenai pajak daerah khususnya mengenai pajak parkir. 3. Bagi dinas pendapatan daerah Kotamadya Bandung Hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan dan sebagai evaluasi mengenai besarnya kontribusi penerimaan pajak parkir dan pengaruhnya terhadap pendapatan asli daerah Kotamadya Bandung. 70 Universitas Kristen Maranatha BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian mengenai Pengaruh Penerimaan Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kotamadya Bandung: Survey Pada Dinas Pendapatan Kotamadya Bandung, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: • Sistem pemungutan pajak parkir di kotamadya Bandung dilakukan dengan dua cara yaitu: • Self Assesment dimana wajib pajak diberi kepercayaan untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terutang. Sistem pemungutan ini digunakan bagi pengelola lahan parkir yang sudah menggunakan sistem komputerisasi. • Official Assesment pemerintah yang menetapkan pajak terutang dengan datang ketempat pengelolaan lahan parkir. Sistem pemungutan ini digunakan untuk pengelola lahan parkir yang belum menggunakan sistem komputerisasi. • Besarnya kontribusi atau pengaruh pajak parkir terhadap pendapatan asli daerah di Kotamadya Bandung untuk tiap tahunnya dari tahun 2007 – 2011 mengalami kenaikan dan penurunan. Berdasarkan pengolahan data tiap bulannya dengan SPSS 20.0 maka dapat disimpulkan bahwa kontribusinya sebesar 0,191 atau 19,1. • Penerimaan pajak parkir paling tinggi pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp. 5,827,597,490 sedangkan paling rendah pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 4,267,541,604. Rata-rata penerimaan pajak parkir paling tinggi pada tahun Universitas Kristen Maranatha 2011 yaitu sebesar Rp 485,633,124 dan paling rendah pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 355,628,467. Pendapatan asli daerah paling tinggi pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 669,784,287,309 sedangkan paling rendah pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp 194,126,327,673. Rata-rata Pendapatan asli daerah paling tinggi pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 55,815,357,276 dan paling rendah pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp 16,177,193,973.

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung: Studi Empirik pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

0 1 18

Pengaruh Penerimaan Pajak Hiburan dan Pajak Parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung: Studi Empirik pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

0 5 19

Pengaruh Pemungutan Pajak Restoran dan Pajak Parkir terhadap Penerimaan Pajak Daerah: Studi Empirik pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung.

1 1 24

Pengaruh Pemungutan Pajak Reklame terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung: Studi Empirik pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung.

0 1 23

Pengaruh Pemungutan Pajak Reklame TerhadapPenerimaan Pajak Daerah Kota Bandung (Studi Empirik Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung).

0 0 21

Pengaruh Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kotamadya Bandung (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Bandung).

0 1 21

Peranan Pemungutan Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung).

0 3 20

Pengaruh Penerimaan Pajak Hiburan dan Pajak Parkir terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung (Studi Empirik pada Dinas Pendapatan Kota Bandung).

0 0 19

Pengaruh Pemungutan Pajak Penerangan Jalan terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung: Studi Empirik pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung.

0 0 19

Pengaruh Pajak Parkir Kendaraan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2006-2010 (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Kota Bandung).

0 0 18