Litaniar Qonakis Iskandar, 2014 Analisis Perbandingan Abnormal Return Dan Risiko Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
jendela dipilih 20 hari karena diharapkan pergerakan harga saham peristiwa yang terjadi tidak dipengaruhi peristiwa lain, sehingga dapat menghindari terjadinya bias.
Berdasarkan uraian dan data di atas, ternyata ditemukan perbedaan antara hasil penelitian satu dengan yang lainnya. Untuk itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul “ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN DAN RISIKO SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI Studi Pada Perusahaan
Merger dan Akuisitor yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 ”.
1.2 Identifikasi Masalah
“Merger adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih, dan kemudian tinggal nama salah satu perusahaan yang bergabung
” Suad Husnan dan Enni Pudjiastuti, 2006 Hlm. 395. Merger menurut Lawrence J Gitman dalam Dijkgraaf 2012 yaitu,
“The combination of two or more firm, in which the resulting firm maintains the identity of one of the firms, usually the
larger”. Artinya, Kombinasi dari dua atau lebih perusahaan, di mana perusahaan yang dihasilkan mempertahankan identitas dari salah satu perusahaan, biasanya perusahaan yang
paling besar. Moin 2007, menyatakan
“akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian control atas aset atau saham suatu perusahaan oleh perusahaan lainnya,
namun perusahaan pengambilalih dan yang diambil alih masih ada sebagian badan hukum yang terpisah
”. Strategi perusahaan yang dapat
memberikan dampak bagi perkembangan perusahaan dapat mempengaruhi keputusan investor dalam menanamkan sahamnya pada suatu perusahaan. Hal ini berkaitan dengan
tingkat keuntungan yang dapat diperoleh investor apabila menanamkan saham pada suatu perusahaan. Adanya aktivitas merger dan akuisisi yang diharapkan dapat meningkatkan
perkembangan perusahaan, memberikan sinyal bagi investor untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut dengan harapan investor dapat memperoleh
keuntungan yang diinginkan. Keuntungan yang diperoleh investor dalam menanamkan saham dapat diukur dengan menggunakan abnormal return, secara keseluruhan abnormal
return bagi pengakuisisi adalah negatif.
Sedangkan abnormal return bagi perusahaan target menunjukkan angka positif. Dengan demikian hal ini menimbulkan pernyataan bahwa tidak semua pihak memperoleh
keuntungan dari kegiatan merger dan akuisisi. Selain mempertimbangkan return yang
Litaniar Qonakis Iskandar, 2014 Analisis Perbandingan Abnormal Return Dan Risiko Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
diperoleh dalam satu investasi, investor juga perlu mempertimbangkan risiko yang mungkin dihadapi dari investasi yang dilakukannya. Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara
return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti semakin besar
risiko investasi tersebut. Beberapa studi telah banyak yang meneliti mengenai tingkat abnormal return
yang diperoleh investor setelah merger dan akuisisi. Beberapa penelitian mengatakan bahwa terjadi peningkatan abnormal return yang diperoleh investor sebelum dan
sesudah merger dan akuisisi. Akan tetapi ada pula penelitian yang menyatakan bahwa terjadi penurunan abnormal
return yang diperoleh investor sebelum dan sesudah merger dan akuisisi yang dihadapi
investor yang melakukan keputusan investasi pada perusahaan merger dan akuisitor. Oleh karena itu penulis tertarik untuk kembali mengangkat topik ini sebagai bahan penelitian.
1.3 Rumusan Masalah