1.3.2   Manfaat Klinis Validitas  rasio  neutrofil  limfosit  dapat  dipergunakan  sebagai  parameter
dasar  untuk  mendeteksi  diagnosa  apendisitis  komplikata  dan  sebagai  dasar pertimbangan penatalaksanaan terutama untuk apendisitis komplikata .
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Apendisitis  adalah  infeksi  pada  apendik  karena  tersumbatnya  lumen  oleh fekalit  batu  feses,  hiperplasi  jaringan  limfoid,  dan  cacing  usus.  Penyakit  ini
dapat  mengenai  semua  umur  tetapi  paling  banyak  ditemukan  pada  usia  20-30 tahun,  walaupun  jarang  ditemui  diatas  65  tahun  tetapi  sering  berakibat  pada
apendisitis  perforasi.  Resiko  seseorang  terkena  apendisitis  akut  sepanjang hidupnya  sekitar  6-9  Prytowsky,  2005;  Andersson,  2007.  Angka  insiden
apendisitis  akut  paling  banyak  ditemukan  pada  laki-laki  dibandingkan  dengan perempuan 1,4: 1 Froggatt dan  Harmston, 2011.
Rata –rata  mortalitas  akibat  apendisitis  akut  ini  secara  keseluruhan  dapat
mencapai  0,3  dan  meningkat  menjadi  6,5  apabila  terjadi  apendisitis komplikata. Pada apendisitis akut ada dua klasifikasi berdasarkan klinikopatologis
yaitu  non  komplikata  apendisitis  kataralis  dan  supuratif  dan  komplikata gangrenosa dan perforasi  Prytowsky, 2005.
2.1 Apendisitis Non Komplikata
2.1.1    Apendisitis  Sederhana Apendisitis Kataralis Pada  bentuk  akut  ini,  mukosa  apendik  mengalami  inflamasi,  submukosa
edema  dan  dikeliling  oleh  round  cells  sehingga  bentuk  apendik  terlihat  bengkak dan kaku. Proses peradangan terjadi di mukosa dan sub mukosa yang disebabkan
oleh  obstruksi.  Sekresi  mukosa  menumpuk  dalam  lumen  apendik  dan  terjadi peningkatan  tekanan  dalam  lumen  yang  mengganggu  aliran  limfe,  mukosa
apendik  jadi  menebal,  edema,  dan  kemerahan.  Gejala  klinis  diawali  dengan  rasa nyeri di daerah umbilicus, mual, muntah, anoreksia, malaise, dan demam ringan.
Pada  apendisitis  kataral  terjadi  leukositosis  dan  apendik  berukuran  normal, hiperemia,  edema,  dan  tidak  ada  eksudat  serosa.  Apendisitis  akut  pada
pemeriksaan  histologi  dijumpai  adanya  infiltrasi  sel-sel  limfosit  dan  neutrofil didalam lapisan otot apendik Robbins, 2015.
Gambar 2.1 Apendisitis  kataralis  yang  sudah  mengalami  inflamasi  dan  edema  pada
submukosa Robbins, 2015
2.1.2 Apendisitis  Purulenta Apendisitis Supuratif Tekanan dalam lumen yang terus bertambah disertai edema menyebabkan
terbendungnya  aliran  vena  pada  dinding  apendik  dan  menimbulkan  trombosis. Keadaan  ini  memperberat  iskemia  dan  edema  pada  apendik.  Mikroorganisme
yang  ada  di  usus  besar  akan  mengalami  translokasi  ke  dalam  dinding  apendik menimbulkan  infeksi  serosa  sehingga  serosa  menjadi  suram  karena  dilapisi
eksudat dan fibrin. Pada apendik dan mesoapendik terjadi edema, hiperemia, dan di  dalam  lumen  terdapat  eksudat  fibrinopurulen.  Ditandai  dengan  rangsangan