Psychological Empowerment Landasan teori

10 3. Perhatian individu individual consideration, yaitu kemampuan dan tanggung jawab pemimpin untuk memberikan kepuasaan dan mendorong produktivitas pengikutnya. Pemimpin cenderung bersahabat, informal, dekat dan memperlakukan pengikutnya atau karyawannya dengan perlakuan yang sama memberikan nasehat, membantu dan mendukung serta mendorong self- developmentpara pengikutnya. 4. Inspirasi atau motivasi inspirasional inspirational, yaitu sampai sejauh mana seorang pemimpin mengkomunikasikan visi yang menarik, menggunakan simbol-simbol untuk memfokuskan usaha-usaha bawahan dan memodelkan perilaku-perilaku yang sesuai. Abu Al’omari 2008 memberikan pedoman khusus untuk mengimplementasikan faktor pengaruh individu yang mungkin membantu memecahkan masalah dan meningkatkan gaya kepemimpinan transformasional pada diri karyawan: 1. Menggerakkan semua sumber daya kekuatan organisasi. 2. Menciptakan perbedaan dan perubahan besar dalam kelompok dan organisasi. 3. Membesarkan kolega-subordinate untuk mencapai kesadaran yang lebih besar atas perannya dalam organisasi.

2.1.2 Psychological Empowerment

Menurut Dirk 2000 psychological empowerment adalah membangun motivasi dari empat kognisi yang dibentuk oleh lingkungan kerja yaitu kemaknaan, kompetensi, penentuan diri, dan dampak. Psygological 11 Empowermentmerupakan suatu proses yang diawali dengan interaksi antara lingkungan kerja dengan karakteristik kepribadian individu, dan interaksi lingkungan tersebut membentuk empat pemberdayaan kognitif yakni kemaknaan, kompetensi, penentuan diri, dan dampak yang pada akhirya akan dapat memotivasi perilaku individu Spreitzer, 1995. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa psygological empowerment merupakan suatu bentuk motivasi intrinsik individu di lingkungan kerja yang dibentuk dari empat kognisi untuk menghasilkan kepuasan kerja. psygological empowerment mencerminkan orientasi kerja yang aktif, dimana individu mampu menentukan perannya dalam pekerjaan, bukan hanya sekedar menyampaikan gagasan saja Hemming Kay, 2010. Menurut Ambad Bahron 2012, keempat dimensi Psygological Empowerment yaitu : 1. Meaning Keberartian adalah kesesuaian antara kebutuhan peran pekerjaan seseorang dengan perilaku, keyakinan seseorang bahwa dirinya memiiki keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas atau pekerjaan dengan baik. 2. Self-determination Determinasi Diri adalah keyakinan seseorang bahwa orang tersebut mempunyai kebebasan atau otonomi dan kendali tentang bagaimana mengerjakan pekerjaannya sendiri. 3. Competence Kecakapan adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang bahwa dirinya memiliki keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas atau pekerjaan dengan baik. 12 4. Impact Dampak adalah persepsi bahwa seseorang secara signifikan dapat mempengaruhi strategi, administrasi dan hasil operasi kerja perusahaan. Penelitian yang dilakukan Ambad Bahron 2012 menyatakan terdapat sembilan upaya dalam pemberdayaan yaitu : 1. Memahami visi dan misi agar individu akan merasa diberdayakan apabila organisasi memberikan pemahaman kepada individu tentang visi dan misi di organisasinya, sehingga individu dapat berkontribusi terhadap organisasinya karena memiliki tujuan yang jelas. 2. Membantu mengembangkan keahlian individu sangat penting bagi pimpinan untuk dapat membantu individu mengembangkan keahlian stafnya. Stafnya dapat melakukan pekerjaan yang mudah terlebih dahulu kemudian melakukan tugas yang sulit sampai mendapatkan pengalaman dalam bekerja. 3. Model peran dalam memberdayakan stafnya, pimpinan berperan sebagai model sesuai dengan perilaku yang diinginkan atau staf yang senior dapat menjadi model peran bagi staf junior. 4. Memberikan dukungan dalam memberdayakan staf perlu diberi dukungan seperti memberikan penghargaan, pujian, umpan balik terhadap pekerjaannya yang telah dilakukan. 5. Membangun emosi yang positif pimpinan dapat menghilangkan emosi negatif seperti rasa takut, kecemasan dengan membangun emosi positif seperti rasa gembira, rasa kebersamaan dalam menyelesaikan tugas staf. 13 6. Memberikan informasi yang dibutuhkan informasi merupakan salah satu alat kekuasaan dalam memberdayakan stafnya. Pimpinan harus memberikan informasi yang relefan dengan tugas yang akan dikerjakan stafnya untuk menumbuhkan rasa diberdayakan oleh pimpinan. 7. Memberikan sumber yang diperlukan, selain informasi sumber-sumber lain akan dapat membantu menyelesaikan tugas staf, misalnya memberikan pelatihan dan pengalaman yang dapat membantu pemberdayaan staf. 8. Menciptakan rasa percaya diri staf dapat melalui rasa saling percaya, kejujuran,caring, keterbukaan dan memiliki kompetensi. Manfaat psygological empowermentadalah dapat membuat individu tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan atau ancaman. Psygological empowerment dapat menjadi sumber daya dan membantu individu untuk bangkit kembali dari keterpurukan keadaan yang dialaminya Spreitzer, 1995. Selain itu, individu tekun dalam bekerja, dan dapat memfasilitasi harapan bahwa keadaan akan menjadi lebih baik di masa depan Indica, 2013. Psygological empowerment bermanfaat dalam meningkatkan kinerja, individu menjadi lebih efektif, meningkatkan produktifitas , motivasi untuk bekerja secara lebih efektif Chen et al. 2010. Dengan demikian, Psygological empowerment banyak memberikan manfaat kepada setiap individu yang ingin merubah kehidupannya menjadi lebih baik yang tentunya harus didukung oleh pimpinan, sehingga tidak terjadi hambatan dalam meningkatkan kinerja dan produktifitas. 14 Menurut Azeem et al.2010 psygological empowerment dapat memberikan pengaruh terhadap individu, organisasi, dan masyarakat. Hasil penelitian di Inggris menemukan bahwa psygological empowerment dimensi kemaknaan, penentuan diri, dan dampak memberikan pengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental, serta memberikan pengaruh besar terhadap kepuasan kerja Zhu et al. 2012. Oleh karena itu, untuk mengatasi dampak yang diakibatkan ketidakberdayaan karyawan diperlukan keterlibatan pimpinan dalam memberdayakan karyawannya.

2.1.3 Komitmen Organisasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT PLN(Persero) Area Medan

6 87 123

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PERAWAT PADA RUMAH SAKIT SUAKA INSAN BANJARMASIN DENGAN

0 2 13

KELOMPOK PELANGGAN BISNISPT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BALI CUSTOMER CONTRIBUTION ANALYSIS KELOMPOK PELANGGAN BISNIS PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BALI.

0 5 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN BAWAHAN.

0 0 10

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN.

1 5 48

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Komitmen Organisasi: Studi Empiris pada Karyawan PT. Telkom Bandung.

0 0 19

Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Ker Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Gaya.

0 0 2

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Komitmen Organisasional Dengan Mediasi Pemberdayan Di PT. PLN (Persero) Rayon Denpasar.

0 0 36

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KEADILAN ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN DIBAGIAN HOUSEKEEPING PADA HOTEL BALI DYNASTY RESORT KUTA.

1 4 16

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM TIM PADA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI MEDIASI (Studi Pada Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Sukoharjo).

0 0 13