PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN.
No. 260/UN40.FPEB.1.PL/2013
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR DISTRIBUSI PT PLN (PERSERO)
DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh
Mega Karina 0901516
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
(2)
Mega Karina, 2013
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR DISTRIBUSI PT PLN (PERSERO)
DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN
MEGA KARINA 0901516
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. H. Nanang Fattah, M.Pd Rofi Rofaida,SP, M.Si NIP. 19510518 197803 1 001 NIP. 19730205 200501 2 002
Mengetahui:
Ketua Program Studi Manajemen
Dr. Vanessa Gaffar, SE., AK, MBA NIP. 19740307 200212 2 001
(3)
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DI KANTOR DISTRIBUSI PT PLN
(PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN
Oleh Mega Karina
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Mega Karina 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2013
Hak Cipta dilindungi undang – undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penul
(4)
(5)
ABSTRAK
Mega Karina (0901516), “Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja
Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten”,dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Nanang Fattah,M.Pd., dan Rofi Rofaida, SP, M.Si.
Latar belakang penelitian ini adalah menurunnya kinerja karyawan. hal ini ditandai dengan adanya penurunan penilaian kinerja pada tabel SMUK (sistem manajemen unjuk kerja). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komitmen organisasi, kinerja karyawan, dan sejauh mana pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
Subjek dalam penelitian ini adalah kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Objek dalam penelitian ini adalah komitmen organisasi sebagai variabel bebas dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 267 orang pegawai, dimana teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik probability sampling dengan jenis simple random sampling, dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 72 orang karyawan. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi pearson product moment dan analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukan bahwa komitmen organisasi berada pada kategori sedang dan kinerja karyawan berada pada kategori sedang. hasil perhitungan korelasi adalah adanya hubungan yang kuat antara komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. hasil perhitungan analisis regresi sederhana diketahui bahwa komitmen organisasi mempengaruhi kinerja sebesar 44,1% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain sebesar 55,9% yang tidak penulis teliti. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diberikan adalah perusahaan ketika melakukan rekrutmen dapat memilih karyawan yang mampu serta minat dalam pekerjaan yang nanti akan diberikan oleh perusahaan dan perusahaan dapat melakukan evaluasi disetiap pekerjaan yang diberikan kepada karyawan seperti contohnya rutin melakukan diklat yang berkaitan dengan pekerjaan.
(6)
Mega Karina, 2013
ABSTRACT
Mega Karina (0901516),” The Influence of Organization Commitment towards
Employee’s Performance at Distribution Office of PT PLN (Persero) Distribution West Java and Banten”, under the guidance of Prof. Dr. H. Nanang Fattah, M.Pd., and Rofi Rofaida, SP, M.Si.
The background of this research is decreasing employee performance. It is characterized by an impairment performance appraisal on a table SMUK (perfomance management system). This research aimed to determine the level of organization commitment, employee performance, and the excent to which the influence of organization commitment on the employee performance at distribution office on PT PLN (Persero) distribution West Java and Banten.
The subject in this research is the office distribution PT PLN (Persero) distribution West Java and Banten. The object of this research is organization commitment as the independent variable and employee performance as the dependent variable. Type of research is descriptive research with quantitative descriptive research methods. Total population in this research were 267 employees. Where the sampling technique used is the technique of probability sampling with this type of simple random sampling, the sample amoynt and acquired as much as 72 employees. Technique of data analysis performed using pearson product moment correlation coefficient and a simple linear regresion analysis.
Research results show that the Organization commitment is in a category of being and employee performance are on the category being. The results reckoning correlation is there a strong correlation between the organization commitment to employee performance. The result of reckoning simple regression analysis, organization commitment known that influences the performance of 44,1% and the rest is influenced by other factors of 55.9% is not writer carefully
Based on the result of the research, the advice given is company when hiring an employee who capable of and interest in work will be given by the company and the company can evaluate every job given to employees such as routine doing work related training.
(7)
DAFTAR ISI
ABSTRAK………... i
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR……….. iii
DAFTAR ISI….……… vii
DAFTAR TABEL……….………... x
DAFTAR GAMBAR……… xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………... 1
1.2 Rumusan Masalah………... 9
1.3 Tujuan Penelitian………. 9
1.4 Manfaat Penelitian………... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka………... 11
2.1.1Kinerja Karyawan……….... 11
2.1.1.1 Pengertian Kinerja……….. 11
2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja……….... 11
2.1.1.3 Pengukuran Kinerja...………... 13
2.1.1.4 Penilaian Kinerja………... 15
2.1.1.5 Tujuan Penilaian Kinerja…...……….. 16
2.1.1.6 Manfaat Penilaian Kinerja... 16
2.1.1.7 Syarat-syarat bagi Penilaian Kinerja yang Efektif... 17
2.1.1.8 Langkah-langkah dalam Peningkatan Kinerja... 19
2.1.1.9 Strategi Meningkatkan Efektivitas Penilaian Kinerja... 20
2.1.2 Komitmen Organisasi…...……… 2.1.2.1 Definisi Komitmen Organisasi………... 20
2.1.2.2 Teori Komitmen Organisasi...……….………... 23
2.1.2.3 Komponen dan Dimensi Komitmen Organisasi... 24
2.1.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi... 25
2.1.2.5 Indikator Komitmen Organisasi ... 26
2.1.2.6 Pedoman Meningkatkan Komitmen Organisasi ... 27
(8)
Mega Karina, 2013
2.1.3 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan ... 30
2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 31
2.2 Kerangka Pemikiran dan Model Penelitian... 31
2.3 Hipotesis……… 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Operasionalisasi Variabel……….. 36
3.2 Objek Penelitian ...………... 42
3.3 Populasi dan Sampel………... 42
3.4 Teknik Pengumpulan Data... 44
3.5 Rancangan Analisis Data ... 46
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data... 50
3.6.1 Menentukan Nilai Kuisioner... 51
3.6.2 Method of Successive Interval... 53
3.6.3 Analisis Korelasi Sederhana... 54
3.6.4 Analisis Regresi Sederhana... 55
3.6.5 Koefisien Determinasi... 56
3.7 Uji Hipotesis... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………... 58
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan……… 58
4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden……….. 61
4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian……… 64
4.1.3.1 Gambaran Variabel Kinerja………... 64
4.1.3.2 Gambaran Variabel Komitmen Organisasi...……… 84
4.1.4 Hasil Pengujian Statistik……… 100
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian……….. 104
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………. 111
5.2 Saran………... 112 DAFTAR PUSTAKA
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1Tabel Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK) Periode 2009 – 2011 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten………...
4
Tabel 1.2 Hasil Pengukuran Kompetensi Individu………... 5
Tabel1.3Hasil Pengukuran Sasaran Kinerja………... 6
Tabel1.4Rekapitulasi Ketidakhadiran Pegawai Bulan Januari – Desember 2011... 7 Tabel2.1Penelitian Terdahulu………... 31
Tabel 3.1Operasional Variabel Komitmen Organisasi...………... 37
Tabel 3.2Operasional Variabel Kinerja Organisasi...……… 39
Tabel 3.3HasilPengujianValiditas Komitmen Organisasi………... 48
Tabel 3.4HasilPengujianValiditasKinerja………... 48
Tabel 3.5Tabel Rekapitulasi Pengolahan Data...…………... 52
Tabel 4.1 KarakteristikRespondenBerdasarkanJenisKelamin……….. 61
Tabel 4.2 KarakteristikRespondenBerdasarkanUsia……….. 61
Tabel 4.3 KarakteristikRespondenBerdasarkanPendidikan……….... 62
Tabel 4.4 KarakteristikRespondenBerdasarkanLamabekerja………... 62
Tabel 4.5 Tingkat Kerja yang Dihasilkan Dalam Kondisi Normal...…... 66
Tabel 4.6 TingkatHasil Kerja yang Sesuai dengan Target Kerja... 66 Tabel 4.7 Tingkat Kerapian yang dikaitkan dengan Hasil Sesuai dengan
Tingkat Kerja………... 68
Tabel 4.8 Tingkat Ketelitian yang dikaitkan dengan Hasil Sesuai dengan Tingkat Kerja………...
68
Tabel 4.9 Tingkat Pelaksanaaan pekerjaan sesuai dengan Tujuan Perusahaan 69 Tabel 4.10 Tingkat Menyelesaikan Pekerjaan Lebih Cepat dari Waktu yang
ditetapkan………...
70
Tabel 4.11 Menggunakan Sisa Waktu yang Ada Untuk Mengerjakan
Pekerjaan Lainnya………...
71
Tabel 4.12 Tingkat Ketepatan Waktu Dalam Menyelesaikan Suatu Pekerjaan 72 Tabel 4.13 Tingkat Memaksimalkan Teknologi Untuk Menyelesaikan 73
(10)
Mega Karina, 2013 Pekerjaan
Tabel 4.14 Tingkat Penggunaan Sumber Daya Organisasi Untuk
Penyelesaian Pekerjaan...
73
Tabel 4.15 Tingkat Meminimalisir Kesalahan Dalam Mengerjakan Suatu Pekerjaan...
74
Tabel 4.16 Tingkat Melaksanakan Pekerjaan Tanpa Memerlukan Bantuan Atasan...
75
Tabel 4.17 Tingkat Pengawasan Atasan Terhadap Bawahan dalam Suatu Pekerjaan...
76
Tabel 4.18 Tingkat Atasan Sebagai Decision Making Dalam Suatu
Pekerjaan Tertentu...
76
Tabel 4.19 Tingkat Kemampuan Bekerjasama dengan Atasan Dalam
Pekerjaannya....………...
77
Tabel 4.20 Tingkat Kemampuan Bekerjasama dengan Bawahan Dalam Pekerjaannya………...
78
Tabel 4.21 Tingkat Berhubungan Baik dengan Sesama Karyawan... 79
Tabel 4.22 Tingkat Memiliki Sifat Self Esteem dalam Menjalin Kerjasama dengan Atasan... 79 Tabel4.23 Hasil Rekapitulasi Tanggapan Responden pada Variabel Y (Kinerja)……... 81 Tabel 4.24 Tingkat Kepercayaan Terhadap Organisasi ... 86
Tabel 4.25 Tingkat Penerimaan terhadap Nilai-Nilai yang Berlaku di Perusahaan…... 87 Tabel 4.26 Tingkat Kesediaan untuk Mengerahkan Segala Upaya Untuk Tujuan Organisasi ... 88 Tabel 4.27 Tingkat Menerima Pekerjaan Sesuai Kemampuan... 88
Tabel 4.28 Tingkat Keinginan untuk Tinggal Bersama Organisasi... 89
Tabel 4.29 Tingkat Kesediaan Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Waktu…... 90
Tabel 4.30 Tingkat Kesiapan Menyelesaikan Pekerjaan diluar Jam Kerja... 91
Tabel4.31 Tingkat Kesiapan Melaksanakan Tugas Sebaik Mungkin…... 92 Tabel 4.32 Tingkat minat Terhadap Pekerjaan yang Diberikan oleh 92
(11)
Organisasi
Tabel 4.33 Tingkat Kesadaran Dalam Melakukan Kewajiban Sebagai
Karyawan ...
94
Tabel 4.34 Tingkat Peduli Terhadap Citra Perusahaan... 94
Tabel 4.35 Tingkat Keinginan untuk Mementingkan Kepentingan Organisasi 95 Tabel 4.36 Tingkat Kebanggaan menjadi Karyawan Yang Bekerja di Perusahaan ... 96 Tabel 4.37 Tingkat Memiliki Rasa Tanggung Jawab Terhadap Perusahaan 96 Tabel 4.38 Hasil Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel X (Komitmen Organisasi)... 97 Tabel 4.39 Output Korelasi ... 99
Tabel 4.40 Pedoman Untuk Memberikan Gambaran Koefisien Korelasi... 100
Tabel 4.41 Output Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja ... 101
Tabel 4.42 Output Koefisien Regresi... 101
(12)
Mega Karina, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan salah satu unit dalam PT PLN (Persero), PT PLN (Persero) merupakan suatu badan usaha milik negara (BUMN) penyedia listrik satu-satunya di Indonesia.
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh–kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani, serta melayani kebutuhan masyarakat akan energi listrik secara profesional, berorientasi kepada kepuasan pelanggan dengan memperhatikan kemajuan perusahaan, anggota perusahaan dan pemegang saham, meningkatkan pendapatan dan citra perusahaan.
Dalam penjabaran tentang perusahaan kelas dunia adalah:
1. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten diakui oleh pelanggan dan mitra kerja sebagai perusahaan yang mampu secara konsisten menyediakan kebutuhan tenaga listrik yang memenuhi standar manajemen organisasi yang bertaraf Internasional dan bersifat universal. 2. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan mempunyai komitmen untuk meyakinkan pelanggan dan mitra kerja bahwa PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dalam melaksanakan proses bisnisnya sesuai dengan standar
(13)
internasional manajemen mutu SNI ISO 9001:2008 dan selalu melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
SMUK (Sistem Manajemen Unjuk Kerja) Online merupakan sistem yang berfungsi memantau kinerja para pegawai agar lebih terukur sehingga tercapai tujuan perusahaan dan optimalisasi SDM, dalam hal penerapan manajemen SDM Berbasis Kompetensi.
SMUK Online ini bertujuan, untuk memotivasi pegawai dalam meningkatkan kompetensi dan kontribusinya, sekaligus menjadi pedoman untuk mengevaluasi unjuk kerja pegawai secara lebih transparan, terukur dan obyektif serta tepat waktu dan berkeadilan sehingga perusahaan dapat memberikan kompensasi atau penghargaan yang sesuai unjuk kerja pegawai selama bekerja dalam kurun waktu satu semester.
pelaksanaan penilaian unjuk kerja pegawai dengan sistem SMUK Online dilakukan beberapa tahapan diantaranya :
- Tahap perencanaan unjuk kerja pegawai - Approval /pengesahan atasan
- Revisi perencanaan unjuk kerja
- Approval atasan terhadap revisi SMUK - Pemilihan kandidat
- Penilaian multi sumber
- Input pencapaian sasaran individu
(14)
3
Mega Karina, 2013
Dalam SMUK Online tersebut, atasan dan staf masing-masing memiliki tugas. Adapun tugas atasan : menginput perencanaan unjuk kerja, approval perencanaan unjuk kerja staf, merevisi SMUK bila ada, memilih kandidat, menjadi multi sumber, menginput pencapaian unjuk kerja, approva pencapaian SMUK staf. Sementara itu, tugas staf : menginput perencanaan unjuk kerja, approval perencanaan unjuk kerja staf, merevisi SMUK bila ada, memilih kandidat, menjadi multi sumber, menginput pencapaian unjuk kerja.
Penilaiain kinerja dalam SMUK inipun lebih dikenal dengan sistem manajemen kinerja pegawai (SIM-KP), SIM-KP ini diatur di Keputusan Direksi PT PLN (Persero) nomor 1504.K/DIR/2011.
Menurut Keputusan Direksi PT PLN (Persero) nomor 1504.K/DIR/2011, pengukuran pencapaian kontrak sasaran kinerja pegawai merupakan hasil kompilasi atas hasil pengukuran pencapaian kinerja pegawai dan program pengembangan diri pegawai (program PDP).
Berdasarkan data yang didapatkan peneliti di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten pada bagian Pengembangan SDM, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Berikut SMUK Periode 2009 – 2011.
(15)
Tabel 1.1
Tabel Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK) Periode 2009 – 2011 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
Hasil pengukuran sasaran kinerja
2009 2010 2011
I (%)
II (%)
I (%)
II (%)
I (%)
II (%) OS(outstanding)
(> 110%)
1,45 0,24 0,02 0,18 0,03 0,02 ER(Exceed Requirement)
(90-110%)
13 12,04 4,7 11,99 13,68 15,61 MR (Meet Requirement)
(70-90%)
21,33 23,56 30,89 22,76 22,22 19,65 NI (Need Improvement)
(50-70%)
0,42 0,13 0,12 0,89 0,54 0,53
MG ( <50%)
0,05 0,04 - 0,1 0,13 0,06 Sumber : Bagian Pengembangan SDM PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat dan Banten kantor Distribusi Tahun 2012
Pada Hasil Tabel 1.1 diatas, hasil pengukuran sasaran kinerja terdiri dari Pencapaian Luar Biasa (Outstanding), Melampaui Harapan (Exceed Requirement), Memenuhi Persyaratan (Meet Requirement), Perlu Pengembangan
(Need Improvement), Pencapaian Minimum (Marginal). Dengan melihat hasil pengukuran sasaran kinerja diatas, terlihat bahwa yang memenuhi syarat kinerja karyawan mengalami penurunan pada tahun 2010 semester 1 hingga semester 2 tahun 2011,akan terlihat lebih jelas ketika melihat grafik dari hasil pengukuran sasaran kinerja.
(16)
5
Mega Karina, 2013
Gambar 1.1
Grafik Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK) Periode 2009 – 2011 Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan
Banten
Sumber : Bagian Pengembangan SDM Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten kantor Distribusi Tahun 2012
Setelah mengetahui hasil pengukuran sasaran kinerja pegawai, maka dilakukan pengukuran kompetensi Individu yang dapat dilakukan oleh atasan langsung sesuai tingkat budaya dan evaluasi implementasinya, hasil pengukuran ini akan menggambarkan prosentase pemenuhan Kompetensi Individu (KI) terhadap kebutuhan kompetensi jabatan (sumber: Keputusan Direksi PT PLN (Persero) nomor 1504.K/DIR/2011.). Hasil Pengukuran Kompetensi Individu diberikan dalam uraian sebagai berikut :
Hasil Pengukuran Kompetensi Individu Rentang Score
Kompetensi Individu
Hasil Pengukuran Kompetensi
Individu Simbol
>110% Kompetensi Sangat Istimewa KOM-1
90-110 % Kompetensi Istimewa KOM-2
90-70% Kompetensi Rata-rata KOM-3
<70% Kompetensi Kurang Ditampilkan KOM-4
Tabel 1.2
Sumber: Keputusan Direksi PT PLN (Persero) nomor 1504.K/DIR/2011.
0 5 10 15 20 25 30 35
I II I II I II
2009 2010 2011
(17)
Setelah diketahui tentang hasil pengukuran pencapaian kontrak sasaran kinerja pegawai dan pengukuran kompetensi individu ditentukan dengan matriks sebagai berikut.
Hasil Pengukuran Kompetensi Individu
Hasil Pengukuran Sasaran Kinerja
MG NI MR ER OS
KOM-1 Sangat
Potensial
Luar Biasa KOM-2
Kandidat
Potensial Potensial Optimal
Sangat Optimal KOM-3 Perlu
Perhatian KOM-4 Sangat Perlu
Perhatian
Perlu Penyesuaian
Tabel 1.3
Sumber: Keputusan Direksi PT PLN (Persero) nomor 1504.K/DIR/2011
Jadi kesimpulannya terlihat dari hasil pengukuran pencapaian kontrak sasaran kinerja pegawai melalui SMUK dan pengukuran kompetensi individu dengan menggunakan matriks yaitu penurunan kinerja pada karyawan yang memenuhi syarat sehingga mengalami penurunan juga pada potensial yang tertanam pada diri karyawan.
Menurut Dony Rivaldi yang merupakan Assistant Analyst Kinerja SDM di bagian Pengembangan SDM kantor distribusi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, beliau mengatakan bahwa setiap tahunnya PT PLN selalu mengalami penurunan dalam kinerja karyawan, namun setiap tahunnya ada yang mengalami penurunan secara signifikan atau penurunan hanya sedikit sekali.
Kehadiran juga bisa menjadi suatu acuan dalam pengukuran kinerja karyawan mengalami penurunan atau tidaknya, karena pada data diatas sudah dijelaskan bahwa terjadi penurunan kinerja karyawan yang dilihat pada SMUK,
(18)
7
Mega Karina, 2013
berikut adalah data ketidakhadiran karyawan pada tahun 2011 di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
Tabel 1.4
Rekapitulasi Ketidakhadiran Pegawai Bulan Januari-Desember 2011
Bulan Tingkat Absensi
Cuti Izin Sakit
Januari 123 6 57
Februari 82 7 46
Maret 62 11 39
April 101 11 33
Mei 135 11 43
Juni 77 27 22
Juli 62 10 38
Agustus 82 10 29
September 163 6 35
Oktober 122 8 57
November 117 14 59
Desember 128 4 44
TOTAL 1254 125 502
Sumber: Bagian SDMO kantor Distribusi PT PLN (Persero) DJBB, 2012
Hasil dari Tabel 1.4 menunjukan tingginya ketidakhadiran karyawan kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Sehingga semakin menguatkan adanya permasalahan kinerja di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
Dalam permasalahan kinerja, banyak sekali solusi yang hadir. Namun, untuk perusahaan sekelas PLN ini akar dari permasalahan biasanya adalah komitmen.
PLN berada dalam perlindungan pemerintah sehingga terpantau oleh pemerintah, begitupun dengan karyawannya. Kita tahu jika seseorang menjadi karyawan pada sebuah perusahaan yang berada dibawah naungan pemerintah memiliki kesejahteraan yang tidak usah diragukan lagi. Perusahaan mendapatkan
(19)
keuntungan atau kerugian itu tidak menjadikan karyawannya mengalami dampak secara langsung.
Oleh karena itu, jika dalam kesejahteraan karyawan yang sudah tidak usah diragukan lagi sekarang hanya tinggal bagaimana sikap atau perilaku yang diberikan karyawan terhadap organisasi atau perusahaannya. Sikap atau perilaku itulah yang biasa disebut dengan komitmen organisasi. Komitmen organisasi tidak hanya berpatokan pada suatu keloyalitasan karyawan terhadap organisasinya, namun bagaimana karyawan merasa aman dan nyaman ketika menjadi bagian dalam organisasi yang diikuti.
Dalam faktor penentu keberhasilan suatu kinerja pada karyawan berpengaruh terhadap komitmen organisasi (Mathis& Jackson,2011:122). Komitmen organisasi terdiri dari komitmen karyawan terhadap perusahaan dan komitmen perusahaan terhadap karyawan.
Komitmen organisasi adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasi, serta berkeinginan untuk tinggal bersama organisasi (Mathis& Jackson,2011,122). Menurut Mathis pun berbagai studi penelitian menunjukan bahwa orang – orang yang relatif puas dengan pekerjaannya akan sedikit lebih berkomitmen terhadap organisasi.
Berdasarkan uraian yang telah diungkapkan diatas, maka penulis dalam menyusun makalah ini memilih judul : “Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di Kantor Distribusi PT PLN (Persero)
(20)
9
Mega Karina, 2013
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, masalah yang akan diteliti di penelitian ini adalah :
1. Bagaimana komitmen organisasi di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten?
2. Bagaimana kinerja karyawan di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ?
3. Seberapa besar pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari Penelitian ini adalah :
1. Ingin mengetahui komitmen organisasi di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
2. Ingin mengetahui kinerja karyawan di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
3. Ingin mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan serta manfaat atau kontribusi dalam keilmuan manajemen, khususnya ilmu manajemen sumber daya
(21)
manusia yang berkaitan komitmen organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan
1.4.1 Manfaat Teoritis
Bagi akademis, dapat menjadi acuan atau bahan pembelajaran pada teori yang digunakan.
Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang masalah yang akan diteliti serta dapat mengaplikasikan teori yang dipelajari ketika perkuliahan berlangsung dalam kehidupan sehari-hari di sebuah perusahaan atau organisasi
1.4.2 Manfaat Praktis
Bagi Perusahaan, dapat dijadikan alternatif kebijakan organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawannya
Bagi Pihak lain, dapat menjadi suatu informasi, menambah pengetahuan sehingga menambahkan referensi untuk pengkajian topik yang berkaitan dengan masalah ini selanjutnya.
(22)
Mega Karina, 2013
BAB III
METODE PENELITIAN
Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu “Peneliti
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa atau kejadian masa lalu pada saat sekarang” (Sudjana dan Ibrahim, 1989: 64).
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menjaring data melalui peristiwa dan kejadian yang menjadi fokus perhatian penelitian untuk digambarkan atau dilukiskan sebagaimana adanya, yaitu mengenai komitmen organisasi di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Pengumpulan data dilakukan sesuai dengan peubah penelitian, kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari perilaku orang yang diamati (Tylor dalam Moleong, 2002).
3.1 Operasional Variabel
Operasional variabel dibuat agar penelitian dapat lebih mudah dipahami sekaligus menghindari salah pengertian atau kekeliruan dalam mengartikan variabel yang diteliti.
Menurut Sugiono ( 2005:32) mengemukakan bahwa, “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari dua orang, objek atau kegiatan mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulan.”
(23)
1. Komitmen organisasi sebagai variabel bebas (independent variabel)
2. Kinerja sebagai variabel terikat (dependent variabel)
Adapun penjabaran operasional dari kedua variabel tersebut dapat dilihat secara lebih rinci pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1
Operasional Variabel Komitmen Organisasi
Variabel/konsep
variabel Sub Variabel Indikator Pengukuran Skala
No. Pertanyaan
Komitmen Organisasi (X) Komitmen
organisasi adalah keyakinan yang menjadi pengkat seseorang dengan organisasi
tempatnya bekerja, yang ditunjukan dengan adanya loyalitas,
keterlibatan dalam pekerjaan dan identifikasi
terhadap nilai- nilai dan tujuan organisasi (Luthans,2006:249) 1.Komitmen Afektif (keterkaitan emosional karyawan, identifikasi sikap
karyawan dan keterlibatan dalam organisasi) - Percaya terhadap tujuan organisasi - Penerimaan terhadap nilai-nilai yang berlaku di perusahaan - Kesediaan untuk mengerahkan segala upaya untuk tujuan organisasi - Menerima pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki - Keinginan untuk tinggal bersama organisasi - Tingkat kepercayaan terhadap tujuan organisasi - Tingkat penerimaan terhadap nilai-nilai yang berlaku di perusahaan - Tingkat kesediaan untuk mengerahkan segala upaya untuk tujuan organisasi - Tingkat penerimaan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki - Tingkat keinginan untuk tinggal bersama organisasi Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 4 5
(24)
38
Mega Karina, 2013
2.Komitmen Kelanjutan (berdasarkan kerugian yang berhubungan dengan keluarnya karyawan dari organisasi) - Kesediaan menyelesaik an pekerjaan tepat waktu - Kesiapan menyelesaik an tugas diluar jam kerja - Siap melaksanaka n tugas sebaik mungkin - Minat terhadap pekerjaan yang diberikan oleh organisasi - Tingkat kesediaan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu - Tingkat kesiapan menyelesaikan tugas diluar jam kerja - Tingkat kesiapan melaksanakan tugas sebaik mungkin - Tingkat minat terhadap pekerjaan yang diberikan oleh organisasi Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 6 7 8 9
3. Komitmen Normative (perasaan wajib untuk tetap berada dalam organisasi karena memang harus begitu)
- Sadar dalam melakukan kewajiban sebagai karyawan - Peduli terhadap citra perusahaan - Keinginan untuk mementingk an kepentingan organisasi - Tingkat kesadaran dalam melakukan kewajiban sebagai karyawan - Tingkat kepedulian terhadap citra perusahaan - Tingkat keinginan untuk mementingkan kepentingan organisasi
Ordinal 10
11
(25)
Tabel 3.2
Operasional Variabel Kinerja
Variabel/konsep
variabel Sub Variabel Indikator Pengukuran Skala
No Pertanyaan
Kinerja (Y) Performance is defined as the record of outcomes produced on specified job functions or activities during a specified time period. Bernadin & Russel (2003: 143) 1. Quantity
- Hasil yang dikerjakan dalam kondisi normal
- Ketercapaian hasil kerja yang sesuai dengan target kerja
- Tingkat kerja yang dihasilkan dalam kondisi normal - Tingkat hasil
kerja yang sesuai dengan target kerja Ordinal 1 2
2. Quality
- kerapian yang dikaitkan dengan hasil yang sesuai dengan target kerja
- ketelitian yang dikaitkan dengan hasil yang sesuai dengan target
- Tingkat kerapian yang dikaitkan dengan hasil yang sesuai dengan target kerja - Tingkat ketelitian yang dikaitkan Ordinal 3 4 - Bangga menjadi karyawan yang bekerja di perusahaan - Memiliki rasa tanggung jawab terhadap perusahaan - Tingkat bangga menjadi karyawan yang bekerja di perusahaan - Tingkat
memiliki rasa tanggung jawab terhadap perusahaan 13 14
(26)
40
Mega Karina, 2013
kerja
- Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan tujuan perusahaan
dengan hasil yang sesuai dengan target kerja - Tingkat pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan tujuan perusahaan 5
3. Timeliness
- Menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang ditetapkan
- menggunakan sisa waktu yang ada untuk mengerjakan pekerjaan lainnya
- Ketepatan waktu dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan
- Tingkat menyelesaik an pekerjaan lebih cepat dari waktu yang
ditetapkan
- Tingkat penggunaan sisa waktu yang ada untuk mengerjakan pekerjaan lainnya - Tingkat ketepatan waktu dalam menyelesaik an suatu pekerjaan
Ordinal
6
7
8
4.
Cost-effectiveness
- Memaksimalkan teknologi untuk menyelesaikan pekerjaan.
- Penggunaan sumber daya organisasi untuk penyelesaian pekerjaan - Tingkat memaksimal kan teknologi untuk menyelesaik an pekerjaan - Tingkat penggunaan sumber daya untuk
penyelesaian
Ordinal
9
(27)
pekerjaan
5. Need for Supervision
- Meminimalisir kesalahan dalam mengerjakan suatu pekerjaan
- Melaksanakan pekerjaan tanpa memerlukan bantuan atasan
- Pengawasan atasan terhadap bawahan dalam suatu pekerjaan
- Atasan sebagai Decision making dalam suatu pekerjaan
tertentu
- Tingkat meminimalis ir kesalahan dalam mengerjakan suatu pekerjaan - Tingkat melaksanaka n pekerjaan tanpa memerlukan bantuan atasan - Tingkat pengawasan atasan terhadap bawahan dalam suatu pekerjaan - Tingkat atasan sebagai decision making dalam suatu pekerjaan tertentu Ordinal 11 12 13 14 6. Interpersona l impact - Kemampuan bekerjasama dengan atasan dalam pekerjaan.
- Kemampuan bekerjasama dengan bawahan dalam pekerjaan
- Berhubungan baik dengan sesama - Tingkat Kemampuan bekerjasama dengan atasan dalam pekerjaan - Tingkat kemampuan bekerjasama dengan bawahan dalam pekerjaan - Tingkat berhubungan Ordinal 15 16 17
(28)
42
Mega Karina, 2013
karyawan
- Memiliki sifat
self esteem
dalam menjalin kerjasama dengan atasan
baik dengan sesama karyawan - Tingkat
kepemilikan sifat self esteem dalam menjalin kerjasama dengan atasan
18
3.2 Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Adapun objek penelitian ini sebagai variabel bebas adalah Komitmen Organisasi dan objek penelitian merupakan variabel terikat adalah Kinerja Karyawan
adapun mengenai siapa/apa unit yang akan diteliti, dimana tempat penelitian adalah sebagai berikut:
- Unit analisis yang akan diteliti adalah karyawan kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
- Tempat penelitian dilakukan di kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang beralamatkan di Jl. Asia Afrika no. 63 Bandung 40111.
3.3 Populasi dan Sampel Populasi
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan guna pengolahan dalam menjawab permasalahan yang dikaji dalam penelitian, dibutuhkan adanya populasi sebagai sasaran penelitian. Menurut Sugiyono (2000: 56) bahwa:
(29)
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten berjumlah 267 orang/pegawai.
Sampel
Sampel merupakan bagian populasi dari suatu penelitian yang akan dijadikan bahan untuk penelitian. Menurut Sugiyono (2007:91) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dikarenakan tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya.
Dalam pengambilan sampel diperlukan sebuah teknik yang biasa disebut dengan teknik pengambilan sampling, teknik ini bertujuan untuk menentukan siapa saja yang akan dijadikan sampling dan agar membuat peneliti tidak merasa kebingungan ketika berada di tempat penelitian berlangsung.
Dalam penelitian ini, penulis memakai teknik probability sampling dengan jenis simple random sampling. Menurut Sugiyono (2012:82) probability sampling
yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Simple random sampling dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012:82).
(30)
44
Mega Karina, 2013
Menurut Husein Umar (2002:59), mengemukakan bahwa untuk menghitung besarnya ukuran sampel dapat dilakukan dengan menggunakan teknik slovin dengan rumus:
Keterangan : n: Ukuran Sampel N: Ukuran Populasi
E: Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang ditolerir (e = 0,1) Berdasarkan rumus slovin, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
) )
n = 72,5 = 72
berdasarkan perhitungan yang melalui teknik slovin, didapatkan jumlah sampel sebesar 72 responden. Jumlah sampel tersebut merupakan hasil jumlah sampel minimal, untuk terhindar dari tidak validnya penelitian yng diakibatkan kuisioner yang tersebar ketika dikembalikan tidak sesuai, maka peneliti mengadakan penambahan sampel sebesar 10% (0,1) dari 72 responden, maka ukuran sampel dinaikan menjadi 79 responden.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh gambaran data yang dibutuhkan, maka pengumpulan data dilakukan melalui teknik sebagai berikut:
(31)
1. Dokumentasi, adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh data melalui dokumen yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti yakni berupa data sistem manajemen unjuk kerja (SMUK) di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
2. Kuisioner, sebagai teknik utama, merupakan suatu daftar yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang akan diberikan kepada responden sebagai wujud memperoleh data khususnya tentang komitmen organisasi.
3. Observasi (pengamatan),dilakukan dengan mengamati langsung objek yang berhubungan dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai Komitmen Organisasi dan kinerja karyawan di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
4. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, dan beberapa penunjang penelitian lainnya.
5. Wawancara, sebagai teknik komunikasi langsung agar lebih meyakinkan permasalahan.
Adapun model angket yang digunakan adalah skala likert. Dengan skala
likert maka peubah yang akan diukur dijabarkan menjadi sub peubah (indikator) kemudian dijabarkan lagi menjadi komponen-komponen yang dapat diukur (deskriptor). Komponen-komponen terukur ini kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan yang kemudian dijawab oleh responden. Sugiyono (2000: 73)
(32)
46
Mega Karina, 2013
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif”. Gradasi penilaian responden dapat berupa Selalu (S), Kadang-kadang (KK), Jarang (J), Tidak Pernah (TP). Untuk keperluan analisis secara kuantitatif, maka jawaban dapat diberi skor.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka pemberian skor masing - masing alternatif jawaban untuk pernyataan positif dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut (Sugiyono, 2000):
- Pilihan jawaban Selalu ( S ) : Skornya 4
- Pilihan jawaban Kadang-kadang ( KK ) : Skornya 3 - Pilihan jawaban Jarang ( J ) : Skornya 2
- Pilihan jawaban Tidak Pernah ( TP ) : Skornya 1
Sedangkan pemberian skor masing-masing alternatif jawaban untuk pernyataan negatif dalam penelitian ini adalah:
- Pilihan jawaban Selalu ( S ) : Skornya 1
- Pilihan jawaban Kadang-kadang ( KK ) : Skornya 2 - Pilihan jawaban Jarang ( J ) : Skornya 3
- Pilihan jawaban Tidak Pernah ( TP ) : Skornya 4
3.5 Rancangan Analisis Data 3.5.1 Analisis Validitas
Suatu intrument dikatakan valid jika instrument ini dapat mengukur apa saja yang akan diukur. Menurut Sugiyono (2009:267) uji validitas dapat
menunjukan sejauh mana alat ukut (kuisioner) yang digunakan dapat mengukur apa yang akan diukur.
(33)
Uji Validitas akan dihitung dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment yang dikerjakan dengan bantuan program SPSS. Rumus uji validasi menggunakan korelasi Pearson dikutip oleh Singarumbun dan Effendi (2006:137)
Keterangan :
r = Koefisien Validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total
Ʃ X = Jumlah skor dalam distribusi X
ƩY = Jumlah skor dalam distribusi Y
ƩX² = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
ƩY² = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyak responden
Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut:
1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jikarhitung lebih besar atau sama denganrtabel(rhitung ≥rtabel)
2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil atau sama dengan denganrtabel(rhitung ≤rtabel)
(34)
48
Mega Karina, 2013
Secara teknis pengujian instrument dengan rumus diatas menggunakan aplikasi software SPSS 18.0 for windows, dengan hasil yang tercantum pada tabel 3.3 dan 3.4 :
Tabel 3.3
Hasil Pengujian Validitas Variabel X (Komitmen Organisasi) No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
1 0,414 0,374 Valid
2 0,543 0,374 Valid
3 0,707 0,374 Valid
4 0,539 0,374 Valid
5 0,699 0,374 Valid
6 0,680 0,374 Valid
7 0,641 0,374 Valid
8 0,832 0,374 Valid
9 0,707 0,374 Valid
10 0,686 0,374 Valid
11 0,759 0,374 Valid
12 0,652 0,374 Valid
13 0,770 0,374 Valid
14 0,729 0,374 Valid
Tabel 3.4
Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Kinerja)
No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
1 0,414 0,374 Valid
2 0,543 0,374 Valid
3 0,707 0,374 Valid
4 0,539 0,374 Valid
5 0,699 0,374 Valid
6 0,680 0,374 Valid
7 0,641 0,374 Valid
8 0,832 0,374 Valid
9 0,707 0,374 Valid
10 0,686 0,374 Valid
11 0,759 0,374 Valid
12 0,652 0,374 Valid
13 0,770 0,374 Valid
(35)
3.5.2 Uji Reliabilitas
Instrumen Penelitian selain harus valid, juga harus dapat dipercaya (realibel). Malhotra (2005:309) mengatakan bahwa reliabilitas adalah sejauh mana skala mampu menciptakan hasil yang konsisten jika pengukuran dilakukan terhadap karakteristik tertentu.
Jika suatu instrumen dapat dipercaya makan data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuisioner penelitian dilakukan dengan rumus alpha. Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian (Suharsimi Arinkunto 2006:196).
Koefisien Alpha Cronbach (Cα) merupakan statistik yang sering dipakai
untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha Cronbach lebih besar atau sama denga 0,70 (Hair,Anderson,Tatham & Black, 1998:88). Rumus untuk mengukur reliabilitas yaitu:
Keterangan :
= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pernyataan atau soal
= Jumlah varians butir soal
δ² = varians total
(36)
50
Mega Karina, 2013
Sumber: Suharsimi Arikunto 2006:184 Keterangan :
=varians
= jumlah kuadrat skor total
= jumlah kuadrat dari jumlah skor total N = jumlah responden
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika rhitung > rtabel, berarti item pertanyaan dikatakan reliabel Jika rhitung ≤ rtabel, berarti item pertanyaan dikatakan tidak reliabel
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data terkumpul maka selanjutnya akan dilakukan pengolahan data. Pengolahan data tersebut harus disesuaikan dengan data yang terkumpul dan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan cara mempersentasekan jawaban pada setiap hasil angket. Adapun rumus yang dikumukakan oleh Sudijono (2000: 40) yaitu:
Dimana: P = Persentase
F = Frekuensi yang diperoleh N = Jumlah responden
(37)
Untuk menarik kesimpulan secara kualitatif digunakan pedoman yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2000: 74) bahwa makin tinggi persentase pendapat responden makin sangat signifikan dalam meningkatkan kualitas pegawai. Dikatakan kategori signifikan apabila menunjukkan persentase sebagai berikut: 1. 76 % - 100 % adalah kategori sangat baik
2. 51 % - 75 % adalah kategori baik
3. Kurang dari 50 % adalah kategori tidak baik.
3.6.1 Menentukan Nilai Kuisioner
Langkah-langkah dalam mengolah suatu data adalah sebagai berikut :
1. Editing,yakni memeriksa kuisioner yang telah terkumpul yang sebelumnya telah diisi oleh responden, seperti memeriksa jumlah kuisioner yang telah disebar serta kelengkapan pengisiannya.
2. Coding, yaitu memberikan bobot ke setiap item instrumen berdasarkan pada bobot untuk jawaban positif mulai dari jawaban terbesar sampai dengan yang terkecil dan bobot untuk jawaban negatif mulai dari jawaban terkecil sampai dengan yang terbesar. Nilai untuk jawaban positif yaitu 5-4-3-2-1 dan untuk jawaban negatif yaitu 1-2-3-4-5. Pengukuran kuisioner ini menggunakan skala likert dan dibuat dengan sistem kuisioner tertutup.
3. Tabulating, yaitu menghitung hasil scoring yang dicantumkan pada tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Contoh tabel rekapitulasi sebagai berikut :
(38)
52
Mega Karina, 2013
Tabel 3.5
Tabel Rekapitulasi Pengolahan Data
Responden
Skor item
1 2 3 4 n
1
2
3
4
n
4. Melakukan rancangan analisis Deskriptif, yaitu mengolah data dari kuisioner dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Menentukan jumlah skor kriterium (SK)
SK= ST x JB x JR
Keterangan : ST= Skor Tertinggi
JB= Jumlah Butir Pertanyaan JR= Jumlah Responden
b) Membandingkan jumlah skor hasil kuisioner dengan jumlah skor kriterium untuk mencari jumlah skor hasil kuisioner :
Xi = X1 + X2 + X3+ X4+....+ Xakhir
Keterangan : Xi = Jumlah skor hasil kuisioner variabel X1 – Xakhir = Jumlah skor hasil kuisioner responden c) Membuat daerah kategori kontinum
Untuk melihat gambaran umum tentang variabel yang diteliti, maka peneliti menggunakan daerah kategori sebagai berikut:
(39)
Tinggi = ST x JB x JR Sedang = SD x JB x JR Rendah = SR x JB x JR Keterangan :
ST = Skor tertinggi JB = Jumlah Butir JR = Jumlah responden
d) Menentukan garis kontinum dan menentukan daerah letak skor untuk variabel Komitmen Organisasi (X) dan Kinerja (Y)
Rendah Sedang Tinggi
Gambar 3.1
Garis Kontinum Variabel X dan Y
3.6.2 Method of Successive Interval (MSI)
Data variabel dalam penelitian ini menggunakan data ordinal, maka dari itu semua data yang terkumpul terlebih dahulu di transformasikan menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Langkah-langkah dalam transformasikan data adalah sebagai berikut :
a) Menentukan banyaknya frekuensi berdasarkan banyaknya orang yang menjawab skor 1,2,3,4,5.
b) Menghitung proporsi dengan menggunakan rumus :Pi = f/N
c) Hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang didapatkan dengan menggunakan tabel distribusi normal
(40)
54
Mega Karina, 2013
d) Menentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang didapatkan e) Menghitung Scala Value (SV) menggunakan rumus:
f) Menentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus :
Y = NS + k K = [1 + | Nsmin | ]
3.6.3 Analisis Korelasi Sederhana
Analisis korelasi adalah analisis yang bertujuan untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel yang diteliti terdiri dari dua jenis yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif jika kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien paling sedikit -1 dan paling besar (-1≤ r≥1) yang artinya jika:
- R = 1, hubungan antara X dan Y sempurna positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)
- R = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)
- R = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan
Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan
koefisien korelasi pearson (pearson’s product Moment Coeficient of Correlation).
Dalam hal ini ryxi adalah korelasi antara variabel X dan Y dengan rumus sebagai berikut:
(41)
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 144)
3.6.4 Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi adalah prosedur dimana dengan melalui formulasi persamaan matematis, hendak diramalkan nilai variabel random kontinyu berdasarkan nilai variabel kuantitatif lainnya yang diketahui (Riduwan, 2003 : 244).
Kegunaan analisis regresi sederhana adalah untuk meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhanan dapat dianalisi karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) motivasi (X) terhadap komitmen organisasi (Y).
Persamaan linier (Riduwan : 2003) Dimana:
Ŷ = Kinerja
X = Komitmen Organisasi
a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = nilai arah sebagai penentu nilai prediksi yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.
Dimana untuk mencari b, yaitu dengan menggunakan rumus:
(42)
56
Mega Karina, 2013
(Riduwan, 2003) Sedangkan a dicari dengan rumus :
3.6.5 Koefisien Determinasi
Untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka digunakan koefisien determinasi sebagai berikut:
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 144)
Sebelum nilai r² digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu harus diujikan apakah nilai-nilai r² ini terletak dalam daerah penerimaan atau penolakan H0.
3.7 Uji Hipotesis
Langkah terakhir dari sebuah analisis data yaitu uji hipotesis, pengujian ini berguna untuk menentukan sebuah hubungan variabel independent dan variabel dependent memiliki hubungan yang jelas dan dapat dipercaya. Hasil disini akan dapat ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang telah di cantumkan dapat diterima atau ditolak. Rumus yang akan digunakan yaitu rumus uji signifikasi koefisien
(43)
korelasi (uji t-student) yang berguna untuk menguji hipotesis parsial dari hipotesis penelitian (Sugiyono,2004:215)
Sumber: Sugiyono, 2004:215
t = distribusi student dengan derajat kebebasan (dk) = n-2 r = koefisien korelasi
n = banyaknya sampel
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang dicantumkan adalah: Jika thitung
>
ttabel maka H0ditolak dan Ha diterimaJika thitung
<
ttabel maka H0ditolak dan Ha ditolakPada kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk(n-2) serta pada uji satu pihak yaitu pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang kan diuji dalam guna untuk pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dituliskan :
- H0: β = 0 artinya tidak ada pengaruh antara Komitmen Organisasi
terhadap kinerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
- H0: β ≠ 0 artinya ada pengaruh antara Komitmen Organisasi terhadap kinerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
(44)
Mega Karina, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengolahan data dan pembahasan masalah, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara umum tingkat komitmen organisasi di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten berada di kategori sedang. Unsur komitmen terendahterdapat pada komitmen berkelanjutan pada indikator minat terhadap pekerjaan yang diberikan oleh organisasi, yang mempunyai nilai terbesar pada komitmen terdapat pada komitmen normatif pada indikator memiliki rasa tanggung jawab terhadap perusahaan.
2. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan oleh peneliti, kinerja karyawan di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dianggap sudah cukup baik. Unsur kinerja yang memiliki skor terendah pada Quantity pada indikator ketercapaian hasil kerja yang sesuai dengan target kerja. Unsur tertinggi dari kinerja terdapat pada Interpersonal Impact pada indikator kemampuan bekerjasama dengan atasan dalam pekerjaan.
3. Komitmen organisasi mempunyai hubungan yang kuat terhadap kinerja karyawan kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat
(45)
dan Banten, hal ini berdasarkan pada analisis regresi sederhana yang mengatakan kinerja dapat dipengaruhi variabel komitmen organisasi berada pada tingkat sedang.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Kepada pihak PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang merupakan salah satu BUMN terbesar di Indonesia. Peneliti mengharapkan agar pihak perusahaan dalam melakukan proses rekrutmen karyawan diharapkan mampu memilih karyawan yang benar-benar memiliki keminatan terhadap pekerjaan yang suatu saat nanti setelah bekerja, juga ada baiknya jika perusahaan selalu melakukan evaluasi terhadap pekerjaan dan dapat memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan karyawannya sehingga menimbulkan rasa minat yang tinggi terhadap pekerjaan yang diberikan perusahaan. Jika sudah memiliki minat yang tinggi terhadap pekerjaan, akan dipastikan akan menimbulkan target kerja yang tercapai. Target kerja sangat diperlukan oleh setiap karyawan di perusahaan, oleh karena itu perlu adanya dukungan bagi karyawan dari perusahaan agar target kerja dapat terlampaui bisa dengan diadakannya evaluasi serta diikutsertakan dalam pendidikan dan latihan (diklat) yang berkaitan dengan setiap pekerjaan yang diberikan untuk karyawan.Peneliti juga mengharapkan dengan terciptanya rasa
(46)
113
Mega Karina, 2013
minat yang tinggi terhadap pekerjaan menghasilkan output target kerja yang tercapai sehingga membuat kinerja karyawan dari perusahaan itu membaik.
2. Terakhir, apabila pembaca yang ingin melakukan penelitian serupa diharapkan akan lebih baik jika melakukan penelitian sebaiknya melakukan pra penelitian terlebih dahulu agar lebih spesifik masalah pada perusahaan. Hal ini dikarenakan masih terdapat faktor- faktor lain yang mungkin lebih besar yang dapat mempengaruhi kinerja.
(47)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1991. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Chen, Y., & Lou, H. 2004. Student’s perceptions of peer evaluation: an expectancy perspective. Journal of Education For Business, 79 (5): 275-282 Clugston, M. 2000. The mediating effects of multidimensional commitment on
job satisfaction and intent to leave. Journal of Organizational Behavior. 21 (4): 477-486
Dessler, Gary. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi Bahasa Indonesia, Indeks, Jakarta.
Gomes, L. Faustino. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, C.V Andi Offset, Yogyakarta
Handoko, T. H. 2002. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/komitmen_organisasi, 14:55 13 Januari 2013)
Keith Davis dan W Newstrom, 2002. Organizational Behavior, Mc Graw Hill, New York
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, C.V Andi Offset, Yogyakarta
Mangkunegara, A.A. Anwar. Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaaan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Mathis, R., & Jackson J.H. 2011. Human Resources Management edisi Bahasa Indonesia, Salemba Empat, Jakarta
Mathis, R., & Jackson J.H. 2002. Human Resources Management edisi Bahasa Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
(48)
Mega Karina, 2013
Rivai, Veithzal dan A. F. Mohd. Basri. 2005. Performance Appraisal, RajaGrafindo, Jakarta.
Robbins,Stephen P. 2008. Organizational Behavior, Prentice Hall, New York. Robert Kreitner dan Angelo Kinicki. 2004. Organizational Behavior, Mc Graw
Hill, New York.
Sedarmayanti. 2008. Manajemen dan Komponen terkait lainnya, Refika Aditama, Jakarta
Sopiah, 2008. Perilaku Organisasi, C.V Andi Offset, Yogyakarta
Sugiyono. 2005. Manajemen Penelitian. Cetakan kedelapan. CV Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. 2000. Manajemen Penelitian. . CV Alfabeta, Bandung
Wat, D., & Shaffer, M. A. 2005. Equity and relationship quality influences on organizational citizenship behaviors: The mediating role of trust in the supervisor and empowerment. Personel Review, 34 (4): 406 – 422
(1)
57
Mega Karina, 2013
korelasi (uji t-student) yang berguna untuk menguji hipotesis parsial dari hipotesis penelitian (Sugiyono,2004:215)
Sumber: Sugiyono, 2004:215
t = distribusi student dengan derajat kebebasan (dk) = n-2 r = koefisien korelasi
n = banyaknya sampel
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang dicantumkan adalah: Jika thitung
>
ttabel maka H0ditolak dan Ha diterimaJika thitung
<
ttabel maka H0ditolak dan Ha ditolakPada kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk(n-2) serta pada uji satu pihak yaitu pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang kan diuji dalam guna untuk pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dituliskan :
- H0: β = 0 artinya tidak ada pengaruh antara Komitmen Organisasi terhadap kinerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
- H0: β ≠ 0 artinya ada pengaruh antara Komitmen Organisasi terhadap kinerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengolahan data dan pembahasan masalah, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara umum tingkat komitmen organisasi di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten berada di kategori sedang. Unsur komitmen terendahterdapat pada komitmen berkelanjutan pada indikator minat terhadap pekerjaan yang diberikan oleh organisasi, yang mempunyai nilai terbesar pada komitmen terdapat pada komitmen normatif pada indikator memiliki rasa tanggung jawab terhadap perusahaan.
2. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan oleh peneliti, kinerja karyawan di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dianggap sudah cukup baik. Unsur kinerja yang memiliki skor terendah pada Quantity pada indikator ketercapaian hasil kerja yang sesuai dengan target kerja. Unsur tertinggi dari kinerja terdapat pada Interpersonal Impact pada indikator kemampuan bekerjasama dengan atasan dalam pekerjaan.
3. Komitmen organisasi mempunyai hubungan yang kuat terhadap kinerja karyawan kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat
(3)
112
Mega Karina, 2013
dan Banten, hal ini berdasarkan pada analisis regresi sederhana yang mengatakan kinerja dapat dipengaruhi variabel komitmen organisasi berada pada tingkat sedang.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Kepada pihak PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang merupakan salah satu BUMN terbesar di Indonesia. Peneliti mengharapkan agar pihak perusahaan dalam melakukan proses rekrutmen karyawan diharapkan mampu memilih karyawan yang benar-benar memiliki keminatan terhadap pekerjaan yang suatu saat nanti setelah bekerja, juga ada baiknya jika perusahaan selalu melakukan evaluasi terhadap pekerjaan dan dapat memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan karyawannya sehingga menimbulkan rasa minat yang tinggi terhadap pekerjaan yang diberikan perusahaan. Jika sudah memiliki minat yang tinggi terhadap pekerjaan, akan dipastikan akan menimbulkan target kerja yang tercapai. Target kerja sangat diperlukan oleh setiap karyawan di perusahaan, oleh karena itu perlu adanya dukungan bagi karyawan dari perusahaan agar target kerja dapat terlampaui bisa dengan diadakannya evaluasi serta diikutsertakan dalam pendidikan dan latihan (diklat) yang berkaitan dengan setiap pekerjaan yang diberikan untuk karyawan.Peneliti juga mengharapkan dengan terciptanya rasa
(4)
113
minat yang tinggi terhadap pekerjaan menghasilkan output target kerja yang tercapai sehingga membuat kinerja karyawan dari perusahaan itu membaik.
2. Terakhir, apabila pembaca yang ingin melakukan penelitian serupa diharapkan akan lebih baik jika melakukan penelitian sebaiknya melakukan pra penelitian terlebih dahulu agar lebih spesifik masalah pada perusahaan. Hal ini dikarenakan masih terdapat faktor- faktor lain yang mungkin lebih besar yang dapat mempengaruhi kinerja.
(5)
Mega Karina, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1991. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Chen, Y., & Lou, H. 2004. Student’s perceptions of peer evaluation: an expectancy perspective. Journal of Education For Business, 79 (5): 275-282 Clugston, M. 2000. The mediating effects of multidimensional commitment on
job satisfaction and intent to leave. Journal of Organizational Behavior. 21 (4): 477-486
Dessler, Gary. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi Bahasa Indonesia, Indeks, Jakarta.
Gomes, L. Faustino. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, C.V Andi Offset, Yogyakarta
Handoko, T. H. 2002. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/komitmen_organisasi, 14:55 13 Januari 2013)
Keith Davis dan W Newstrom, 2002. Organizational Behavior, Mc Graw Hill, New York
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, C.V Andi Offset, Yogyakarta
Mangkunegara, A.A. Anwar. Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaaan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Mathis, R., & Jackson J.H. 2011. Human Resources Management edisi Bahasa Indonesia, Salemba Empat, Jakarta
Mathis, R., & Jackson J.H. 2002. Human Resources Management edisi Bahasa Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
(6)
Rivai, Veithzal dan A. F. Mohd. Basri. 2005. Performance Appraisal, RajaGrafindo, Jakarta.
Robbins,Stephen P. 2008. Organizational Behavior, Prentice Hall, New York. Robert Kreitner dan Angelo Kinicki. 2004. Organizational Behavior, Mc Graw
Hill, New York.
Sedarmayanti. 2008. Manajemen dan Komponen terkait lainnya, Refika Aditama, Jakarta
Sopiah, 2008. Perilaku Organisasi, C.V Andi Offset, Yogyakarta
Sugiyono. 2005. Manajemen Penelitian. Cetakan kedelapan. CV Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. 2000. Manajemen Penelitian. . CV Alfabeta, Bandung
Wat, D., & Shaffer, M. A. 2005. Equity and relationship quality influences on organizational citizenship behaviors: The mediating role of trust in the supervisor and empowerment. Personel Review, 34 (4): 406 – 422