Siti Mariah, 2014
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH DPPKAD KABUPATEN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan
menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid dan reliabel.
3.6.1 Uji Validitas Instrumen
Suharsimi Arikunto 2002:144- 145 menyatakan bahwa: “Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”.
Jadi, uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui kevalidan dari suatu instrumen, artinya bahwa instrumen yang dipakai benar-benar mengukur apa yang
seharusnya diukur. Dalam pengujian validitas ini digunakan rumus korelasi product moment
dari Karl Pearson, yaitu dengan cara mengkorelasikan bulir item dengan skor total.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Suharsimi Arikunto, 2002:146 Keterangan:
r
xy
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N
= Jumlah responden X
= Skor tiap item dari seluruh responden uji coba
Siti Mariah, 2014
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH DPPKAD KABUPATEN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Y = Skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba
∑XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden ∑X
= Jumlah skor X ∑Y = Jumlah skor Y
∑X
2
= Kuadrat jumlah skor X ∑Y
2
= Kuadrat jumlah skor Y Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk memudahkan perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan atau menempatkan skor scoring terhadap item-item yang suda
diisi pada tabel pembantu. 6.
Menghitung nilai koefisien korelasi produk moment untuk setiap bulir atau item angket dari skor-skor yang diperoleh.
Siti Mariah, 2014
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH DPPKAD KABUPATEN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas db = n – 2,
dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas dan α = 5.
8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya: 1. Jika r
hitung
r
tabel
, maka valid 2. Jika r
hitung
r
tabel
, maka tidak valid Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada
kuesioner penelitian.
3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen