Prevalensi mengikut jenis kelamin Prevalensi mengikut tingkat umur

Gambar 5.3 Persentase pasien anak menderita DBD berdasarkan kecamatan tempat tinggal Di Medan terdapat sebanyak 21 buah kecamatan. Namun, penelitian ini membagikan kepada hanya 14 buah kecamatan termasuk lain-lain. Dari jumlah keseluruhan 92 buah kasus, kecamatan yang mencatatkan jumlah pasien terendah ada 3, yaitu kecamatan Medan Kota, Medan Timur dan Medan Labuhan dengan serendah 1 orang 1.1 manakala kecamatan yang mencatatkan jumlah pasien tertinggi yaitu setinggi 21 orang 22.8 adalah kecamatan Medan Tuntungan.

5.4 Pembahasan

5.4.1 Prevalensi mengikut jenis kelamin

Penelitian ini umumnya bertujuan untuk mengetahui prevalensi penyakit Demam Berdarah Dengue DBD pada pasien anak pada tahun 3.3 22.8 2.2 10.9 17.4 1.1 2.2 1.1 7.6 2.2 1.1 5.4 2.2 20.7 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 Universitas Sumatera Utara 2009 dengan melihat catatan rekam medis di RSUP H Adam Malik, Medan. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan mempunyai kriteria khusus, yaitu hanya pasien yang berumur dari 0 hingga 18 tahun yang telah didiagnosa menderita DBD. Ini karena tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi DBD pada pasien anak berdasarkan jenis kelamin, tingkat umur dan daerah tempat tinggal mulai bulan Januari hingga Desember tahun 2009. Berdasarkan data yang didapat, terdapat hanya sedikit perbedaan persentase antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hal ini membuktikan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi epidemiologi penyakit demam berdarah, yang juga diperkuat oleh penelitian Hung N.T. et al. pada tahun 2005 dan WHO 2007, yang mengatakan kecenderungan lelaki dan perempuan untuk terkena virus Dengue adalah sama di negara endemik DBDSSD. Ini terjadi mungkin karena menurut WHO 2007, daya tahan tubuh anak bagi lelaki dan perempuan adalah sama di kebanyakan tempat di dunia. Maka probabilitas kedua-dua jenis kelamin untuk terkena penyakit ini juga adalah sama.

5.4.2 Prevalensi mengikut tingkat umur

Mengikut tingkat umur pula, dari hasil yang diperoleh, didapatkan kelompok umur sekolah yaitu mulai 5 sampai 14 tahun mencatatkan persentase tertinggi penyakit DBD. Hal ini didukung dengan hasil penelitian Hung N.T. et al., 2005 dan juga Clark V.D. et al. tahun 2005 yang menyatakan mayoritas 95 kasus terjadi pada anak berusia kurang dari 15 tahun, sementara 5 pada infant. Hal ini mungkin karena pada usia 5 hingga 14 tahun, anak-anak lebih terpajan kepada gigitan nyamuk disebabkan lebih banyak meluangkan waktu berada di luar rumah, Universitas Sumatera Utara misalnya ke sekolah, dan bermain bersama teman-teman, berbeda dengan balita yang senantiasa berada di dalam rumah dan mendapat perlindungan yang lebih oleh orang tua atau penjaga. Justru lebih banyak kasus dilaporkan pada tingkat umur ini berbanding pada tingkat umur balita dan dewasa muda.

5.4.3 Prevalensi mengikut kecamatan tempat tinggal